Mengurutkan Paragraf Dalam Teks Eksposisi

Eksposisi ialah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau menunjukkan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Struktur teks eksposisi terdiri dari pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat. Jika paragraf-paragraf tersebut disusun secara acak maka untuk mengurutkan kembali teks tersebut dibutuhkan kemampuan memahami struktur teks eksposisi.

Untuk sanggup mengurutkan teks eksposisi yang disusun secara acak sanggup dilakukan dengan cara melihat ciri-ciri teks pada bab pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat teks tersebut. Pernyataan pendapat (tesis) berisi wacana pendapat yang dikemukakan oleh penulis teks. Argumentasi berisi wacana argumen-argumen (alasan) yang mendukung pernyataan penulis. Penegasan ulang berisi wacana pengulangan pernyataan yang dipakai untuk meyakinkan pembaca wacana kebenaran pernyataan (tesis).

Dapat juga memakai ciri kebahasaan  teks eksposisi, diantaranya ialah bersifat ilmiah artinya teks eksposisi memaparkan informasi atau pengetahuan sering kali dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh, dan fakta-fakta. Teks eksposisi bersifat imenjelaskan, artinya teks eksposisi bertujuan menunjukkan informasi atau klarifikasi dengan cara membuatkan gagasan dengan impian pembaca benar-benar mengetahui informasi atau klarifikasi  yang disampaikan itu. Teks eksposisi menurut fakta, artinys teks eksposisi memakai fakta-fakta untuk menciptakan rumusan dan kaidah yang dikemukakan  itu lebih konkret. Teks eksposisi tidak memengaruhi artinya teks eksposisi tidak berusaha untuk memengaruhi pendapat orang lain, tetapi berusaha mengambarkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang sanggup memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang sehabis membaca uraiannya.

Perhatikan pola teks di bawah ini.

Pemimpin Sosial dan Politik Tidak Harus Mempunyai Pendidikan Formal yang Tinggi
  1. Betul bahwa pendidikan formal menunjukkan banyak manfaat kepada para calon pemimpin atau calon orang terkemuka, tetapi pelajaran yang mereka peroleh dari pendidikan formal tidak selalu sanggup diterapkan di masyarakat daerah mereka menjadi pemimpin atau menjadi orang populer di kemudian hari. Kenyataan bahwa di sekolah dan di perguruan tinggi tinggi, orang hanya “mempelajari” teori, sedangkan di masyarakat, orang betul-betul berguru untuk hidup melalui beraneka ragam pengalaman. Pengalaman semacam inilah yang menghasilkan orang-orang terkemuka, termasuk pemimpin sosial dan politik. Orang-orang terkemuka dan pemimpin itu lahir dari hal-hal yang mereka pelajari di masyarakat.
  2. Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan tetapi, apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik yang manis pada kemudian hari tidak selalu ditentukan oleh pendidikan formalnya. Diyakini bahwa pengalaman juga menjadi faktor penentu untukmenuju kesuksesan.
  3. Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang hanya mempelajari cara belajar, bukan cara menjalani hidup. Meskipun pendidikan formal diperlukan, pendidikan formal bukan satu-satunya jalan yang sanggup ditempuh oleh setiap orang untuk menuju ke puncak kesuksesannya.
  4. Sekadar menyebut pola orang terkemuka atau pemimpin sosial dan politik, kita sanggup menunjuk beberapa nama. Almarhum Adam Malik, konon ia hanya menuntaskan jenjang pendidikan dasar tertentu, diangkat menjadi Wapres Indonesia bukan alasannya ialah pendidikan formalnya, melainkan alasannya ialah kapasitas yang ia dapatkan dari berguru secara otodidak. Almarhum Hamka ialah pola pemimpin lain yang lahir dari caranya berguru sendiri. Ia juga menjadi pemimpin agama dan sastrawan populer sekaligus alasannya ialah pengalaman berguru pribadinya, bukan alasannya ialah pendidikan formalnya yang tinggi. Bahkan, Einstein tidak memiliki reputasi pendidikan formal yang bagus, tetapi melalui usahanya untuk berguru dan melaksanakan penelitian sendiri di masyarakat, ia terbukti menjadi jago fisika yang sangat termasyhur di dunia.
(Diadaptasi dari Kiat Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa Inggris, 2003: 61--62)

Teks yang berjudul “Pemimpin Sosial dan Politik Tidak Harus Mempunyai Pendidikan Formal yang Tinggi”. Paragraf-paragraf pada teks tersebut sengaja diacak. Untuk lebih memahami teks eksposisi paragraf tersebut sanggup disusun kembali dengan cara memilih paragraf sesuai struktur teks. Sebelum melakukannya, bacalah terlebih dahulu teks tersebut dengan saksama. Ingatlah kembali bahwa struktur teks eksposisi ialah pernyataan pendapat (tesis)^argumentasi^pernyataan ulang pendapat. Setelah disusun kembali teks tersebut susunannya ialah sebagai berikut.

StrukturKalimat
Pernyataan pendapat (tesis)Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan tetapi, apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik yang manis pada kemudian hari tidak selalu ditentukan oleh pendidikan formalnya. Diyakini bahwa pengalaman juga menjadi faktor penentu untuk menuju kesuksesan.
ArgumentasiBetul bahwa pendidikan formal menunjukkan banyak manfaat kepada para calon pemimpin atau calon orang terkemuka, tetapi pelajaran yang mereka peroleh dari pendidikan formal tidak selalu sanggup diterapkan di masyarakat daerah mereka menjadi pemimpin atau menjadi orang populer di kemudian hari. Kenyataan bahwa di sekolah dan di perguruan tinggi tinggi, orang hanya “mempelajari” teori, sedangkan di masyarakat, orang betul-betul berguru untuk hidup melalui beraneka ragam pengalaman. Pengalaman semacam inilah yang menghasilkan orang-orang terkemuka, termasuk pemimpin sosial dan politik. Orang-orang terkemuka dan pemimpin-pemimpin itu lahir dari hal-hal yang mereka pelajari di masyarakat.

Sekadar menyebut pola orang terkemuka atau pemimpin sosial dan politik, kita sanggup menunjuk beberapa nama. Almarhum Adam Malik, konon ia hanya menuntaskan jenjang pendidikan dasar tertentu, diangkat menjadi Wapres Indonesia bukan alasannya ialah pendidikan formalnya, melainkan alasannya ialah kapasitas yang ia dapatkan dari berguru secara otodidak. Almarhum Hamka ialah pola pemimpin lain yang lahir dari caranya berguru sendiri. Ia juga menjadi pemimpin agama dan sastrawan populer sekaligus alasannya ialah pengalaman berguru pribadinya, bukan alasannya ialah pendidikan formalnya yang tinggi. Bahkan, Einstein tidak memiliki reputasi pendidikan formal yang bagus, tetapi melalui usahanya untuk berguru dan melaksanakan penelitian sendiri di masyarakat, ia terbukti menjadi jago fisika yang sangat termasyhur di dunia.
Penegasan ulang pendapatDengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang hanya mempelajari cara belajar, bukan cara menjalani hidup. Meskipun pendidikan formal diperlukan, pendidikan formal bukan satu-satunya jalan yang sanggup ditempuh oleh setiap orang untuk menuju ke puncak kesuksesannya.

Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung. Kata penghubung ialah kata kiprah yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda ser ), adapun kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf. Pada paragraf ketiga berisi argumentasi terdapat beberapa konjungsi diantaraya ialah sebagai berikut.
  1. Fungsi juga pada kalimat Ia juga menjadi pemimpin agama dan sastrawan populer sekaligus alasannya ialah pengalaman berguru pribadinya. Kata jugaberfungsi sebagai kata penyambung dan penegas kalimat.
  2. Fungsi bahkan pada kalimat Bahkan, Einstein tidak memiliki reputasi pendidikan formal yang bagus,! Bahkan merupakan konjungsi yang bahkan dipakai untuk menghubungkan dan menegaskan atau menguatkan dipakai diantara dua buah kalimat atau klausa.

Jelaskan fungsi dengan demikian pada kalimat Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang hanya mempelajari cara belajar, bukan cara menjalani hidup. Dengan demikian pada kalimat tersebut berfungsi menyatakan konsekuensi.
Mengurutkan Paragraf Dalam Teks Eksposisi Mengurutkan Paragraf Dalam Teks Eksposisi Reviewed by dannz on 11:28 AM Rating: 5