Menginterpretasi Makna Teks “Juru Masak”

Cerita pendek merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang obyeknya yakni insan dan kehidupannya, dengan memakai bahasa sebagai medianya. Dalam hal ini, cerpen tidak saja merupakan media untuk memberikan ide, teori, atau sistem berpikir, tetapi juga merupakan media untuk menampung ide, teori, atau sistem berpikir manusia. Sebagai karya kreatif, cerpen harus bisa melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha manyalurkan kebutuhan keindahan manusia.

Cerpen diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan yang kreatif bermakna orang yang sanggup menemukan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat, ia tidaklah membuat nilai-nilai baru. Kesanggupan sastrawan dalam menemukan nilai-nilai terbaik yang akan dijadikan tema dalam karyanya merupakan suatu hal yang menyangkut mutu kreativitas tersebut. Dalam menuliskan karyanya, seorang sastrawan tidak terlepas dari masyarakatnya. Dengan berpijak pada kenyataan yang dilihatnya, sastrawan tersebut menyodorkan fakta kepada pembaca.

1. Latar Belakang Pengarang
Untuk sanggup menginterpretasi makna sebuah teks cerpen, ada baiknya kalian mengetahui latar belakang pengarang. Untuk sanggup mengetahui siapa sosok Damhuri Muhammad, pengarang cerpen “Juru Masak” tersebut. Dari sana kalian bisa menafsirkan makna cerpen yang ditulisnya. Berikut ni latar belakang pengarang cerpen "Juru Masak".

Damhuri Muhammad lahir pada tanggal 1 Juli 1974 di Taram, Payakumbuh, Sumatra Barat. Dia sangat mengenal budaya Minang alasannya yakni ia dibesarkan dengan budaya Minang. Di dalam cerpen “Juru Masak”, ia menceritakan orang Minang yang terpelajar memasak, yang diperankan oleh Makaji. Selain terpelajar memasak, orang Minang populer dengan keberhasilannya dalam merantau. Damhuri Muhammad menggambarkan tokoh Azrial sebagai orang Minang yang suka bekerja keras dan sukses di perantauan. Tidak hanya itu, Damhuri Muhammad juga menceritakan tradisi ijab kabul khas Minang.
 Cerita pendek merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang obyeknya adala Menginterpretasi Makna Teks “Juru Masak”
Latar belakang Damhuri Muhammad banyak memengaruhi hasil karyanya. Pada ketika ia masih tinggal di Padang, ia sering menghabiskan waktunya di surau. Kehidupan di surau identik dengan kehidupan yang selalu mengedepankan toleransi beragama dan sebenarnya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini memperlihatkan pandangan gres bagi Damhuri dalam membuat tokoh Makaji yang mempunyai jiwa tolong-menolong, tanpa mengharapkan akhir apa pun.

2. Hubungan Latar Belakang dengan Cerpen
Dari latar belakang pengarang cerpen sanggup dikaitkan dengan fakta yang ada. Kebanyakan dari orang Minang bekerja dalam kuliner. Dalam cerpen Juru Masak digambarkan etos kerja dari Makaji. Makaji sudah bertahun-tahun menjadi juru masak di daerahnya. Hingga mereka hafal dengan tipe masakan Makaji. Kerja kerasnya berbuah elok dan ketika masa tuanya tiba ia masih dibutuhkan. Begitu pula dengan anaknya yang berjulukan Azrial. Azrial merantau di Jakarta dengan memulai dari nol menjadi tukang basuh di rumah makan. Hingga kini menjadi pengusaha rumah makan yang mempunyai cabang-cabang dan pegawai yang banyak.

Damhuri Muhammad berasal dari Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Seperti yang kalian ketahui, orang yang berasal dari tempat tersebut dikenal dengan sebutan orang Minang atau Minangkabau. Orang Minang dikenal sebagai masyarakat yang mempunyai etos kewirausahaan yang tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya bisnis yang dijalankan oleh pengusaha Minangkabau di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura. Kini, jaringan perantauan Minangkabau dengan aneka jenis usahanya merupakan salah satu bentuk kewirausahaan yang sukses di Nusantara.

Kaitan fakta dan dongeng yaitu : Semangat kerja - Makanan Padang - Wiraswasta - Mengadu nasib di perantauan.
Tokoh -Azril dan Makaji.
KATA SULIT : Perhelatan : pesta perkawinan, Helat : tipu tipu muslihat ; tipu daya, Tabiat : watak, Hengkang : pergi, Dengung : terdengar, Piuh : sulit, Musabah : yang menyebabkan, Kempuh : empuk, dan Pembatang : pembatas.

Makanan Minang yakni penggalan dari budaya yang telah menjadi salah satu pencetus ekonomi bagi masyarakat Minangkabau di mana pun keberadaannya. Makanan khas Minang yang bersantan dengan banyak bumbu dan cabe, telah mengantarkan banyak orang Minang hidup sukses di rantau sebagai pengusaha rumah makan. Keterampilan memadu kelapa untuk menjadi banyak sekali jenis gulai dengan dasar materi pangan yang bervariasi telah menjadi salah satu pencetus ekonomi masyarakat Minang untuk sanggup bertahan pada kerasnya kehidupan di rantau. Sosok tokoh pada cerpen “Juru Masak” yang memiiki karakteristik tersebut Azrial.

Kata wirausaha mempunyai makna orang yang terpelajar atau berbakat mengenali produk baru, memilih cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan baru, memasarkannya, serta mengatur permodelan operasinya. Hal ini pun terlihat pada keahlian orang Minang dalam perjuangan rumah makannya ini.

Penampilan rumah makan yang khas dengan geraian aneka kuliner pada pintu masuk yakni salah satu cara jitu untuk memancing selera orang untuk tiba ke rumah makan tersebut. Pemakaian bumbu yang banyak membuat kuliner Minang berpenampilan atraktif dengan warna mencolok, menyerupai kuning, merah, hitam, dan hijau yang merangsang indera mata. Sedangkan aroma kuliner yang khas akan menyergap indera penciuman, sehingga sanggup dikatakan makan di rumah makan padang yakni sebuah pengalaman masakan yang lengkap bagi sebagian orang.

Berdasarkan isi teks, berikut disajikan beberapa kalimat yang menguatkan perjalanan hidup Azrial sampai ia menjadi orang yang sukses. Namun, terdapat beberapa kalimat yang tidak berkaitan dengan hal itu. Untuk kalimat yang terbukti berkaitan dengan kehidupan Azrial, berilah tanda (ѵ) pada kolom (B), dan pada kolom (S) bila terbukti kalimat tersebut tidak menguatkan perjalanan hidup tokoh tersebut.
No.KalimatBS
1.Sementara Azrial bukan siapa-siapa, hanya tamatan madrasah aliyah yang sehari-hari bekerja honorer sebagai sekretaris di kantor kepala desa. Ibarat emas dan loyang perbedaan mereka.-
2.Awalnya ia hanya tukang basuh piring di rumah makan milik seorang perantau dari Lareh Panjang yang lebih dulu mengadu untung di Jakarta.-
3.Dan kini, gayung telah bersambut, sekali saja ia mengangguk, Azrial akan segera memboyongnya ke rantau.-
4.Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan.-
5.Perhelatan bisa kacau tanpa kehadiran lelaki itu.-
6.“Bahkan bila ia jadi kepala desa pun, tak sudi admin punya menantu anak juru masak!” hardik Mangkudun.-
7.Tanpa campur tangannya, kenduri terasa hambar, sehambar gulai kambing dan gulai rebung alasannya yakni bumbu-bumbu tak diracik oleh tangan hambar lelaki itu.-
8.Sedikit demi sedikit dikumpulkannya modal, biar tidak selalu bergantung pada induk semang.-
9.Akan tetapi, tidak patut rasanya Mangkudun memandangnya dengan sebelah mata.-
10.Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, menyerupai sawah tak berpembatang, tak ada yang bisa diandalkan.-
Menginterpretasi Makna Teks “Juru Masak” Menginterpretasi Makna Teks “Juru Masak” Reviewed by dannz on 7:28 AM Rating: 5