Menganalisis Isi Teks Eksplanasi

Menganalisis ialah acara mengkaji sebuah teks guna meneliti struktur dan bahasa teks tersebut secara mendalam. Menganalisis teks eksplanasi berarti menguraikan, membedakan, memilah isi pokok teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan bahasa yang digunakan. Pada goresan pena ini teks yang dipakai ialah teks eksplanasi wacana tanah longsor. Pada ketika ekspresi dominan hujan sering diiringi dengan insiden alam ibarat tanah longsor. Tanah longsor terjadi disebabkan oleh alam atau tindakan manusia. Secara umum insiden longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong ialah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu ialah faktor yang mengakibatkan bergeraknya material tersebut.

Langkah-langkah menganalisis teks eksplanasi antara lain dilakukan dengan cara membaca teks secara mendetail sebuah teks eksplanasi yang akan dianalisis. Untuk memahami struktur dari teks eksplanasi sanggup dilihat dari struktur teks tersebut yaitu pernyataan umum^urutan alasannya akibat. Bagian pernyataan umum biasanya terdapat pada paragraph pertama. Pernyataan umum berisikan satu statemen wacana suatu topik, yang akan dijelaskan. Bersifat ringkas, menarik, terperinci dan bisa meningkatkan minat pembaca untuk membaca detailnya. Menentukan urutan alasannya akhir yang biasanya terdapat pada paragraph kedua dan seterusnya. Urutan alasannya akhir ini biasanya berisikan penjelasn tetang topik yang dibahas. Dengan mengetahui struktur dan unsur kebahasaan teks eksplanasi dibutuhkan sanggup menganalisis isi teks eksplanasi tersebut dengan baik.

Teks yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” berisi klarifikasi wacana proses terjadinya tanah longsor. Bacalah teks tersebut sekali lagi dan temukan penyebab terjadinya tanah longsor, kemudian isilah diagram berikut ini.
 Menganalisis ialah acara mengkaji sebuah teks guna meneliti struktur dan bahasa teks  Menganalisis Isi Teks Eksplanasi

Verba Material dan Relasional
Teks eksplanasi lebih banyak memakai kata kerja material dan relasional. Kata kerja material dipakai untuk mengatakan perbuatan fisik atau peristiwa. Kata kerja relasional dipakai untuk mengatakan korelasi sebab-akibat. Setelah membaca dan mencermati cuilan yang dicetak tebal dan digarisbawahi. Baca, cermati, dan beri tanda (cetak tebal untuk kata kerja material dan beri garis bawah untuk kata kerja relasional) pada kalimat berikut.
  1. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/ punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada ekspresi dominan hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi.
  2. Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan.
  3. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban, serta berat jenis tanah/batuan.
  4. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
  5. Lereng yang terjal terbentuk lantaran pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
  6. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah lantaran menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
  7. Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang besar lengan berkuasa untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga gampang terjadi longsor.
  8. Akibat susutnya muka air yang cepat di danau, gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 gampang terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.

Teks eksplanasi yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” sanggup disajikan secara ringkas. Caranya, kalian hanya menulis ulang kalimat-kalimat inti dari setiap tahap pada struktur teks itu. Pertama, kalian mengemukakan pernyataan umum wacana tanah longsor. Kedua, sebutkan penyebab terjadinya tanah longsor. Sebagai latihan, lengkapilah kerangka ini.

Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia ialah hasil letusan gunung berapi. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/ punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi menjadikan tanah longsor pada ekspresi dominan hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. 

Tanah longsor terjadi lantaran hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat/tebal, batuan yang kurang kuat, jenis tata lahan, getaran, susut muka danau/ bendungan, adanya beban tambahan, pengkisan/erosi, adanya material timbunan pada tebing, bekas longsoran lama, adanya bidang diskontinuitas, penggundulan hutan, dan kawasan pembuangan sampah.

Musim kering yang panjang akan mengakibatkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar, kemudian muncullah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Hujan lebat pada awal ekspresi dominan sanggup menimbulkan longsor. Melalui tanah yang merekah itulah air akan masuk dan terakumulasi di cuilan dasar lereng sehingga menimbulkan gerakan lateral. 

Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk lantaran  pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.

Tanah lempung atau tanah liat mempunyai potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah lantaran menjadi lembek jikalau terkena air dan pecah jikalau udara terlalu panas.

Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen akan gampang menjadi tanah jikalau mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.  

Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang besar lengan berkuasa untuk mengikat butir tanah dan menciptakan tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga gampang terjadi longsor.

Untuk kawasan perladangan penyebabnya ialah lantaran  akar pohon tidak sanggup menembus bidang longsoran yang dalam dan pada umumnya terjadi di kawasan longsoran lama.

Getaran gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran kemudian lintas menjadikan tanah, tubuh jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak

Akibat susutnya muka air yang cepat di danau gaya penahan lereng menjadi hilang.

Adanya beban komplemen akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada kawasan lembah. Akibatnya sering terjadi penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke lembah.

Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu, akhir penggundulan hutan  (di sekitar tikungan sungai), tebing akan menjadi terjal.

Tanah timbunan pada lembah yang dipakai untuk membuatkan dan memperluas lahan permukiman belum terpadatkan tepat ibarat tanah orisinil yang berada di bawahnya, sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.

Longsoran usang umumnya terjadi selama dan sesudah terjadi.

Bidang tidak sinambung merupakan bidang lemah dan sanggup berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.

Tanah longsor umumnya banyak terjadi di kawasan yang relatif gundul lantaran pengikatan air tanah sangat kurang.

Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak sanggup menjadikan tanah longsor, apalagi ditambah dengan guyuran hujan.

Ternyata dalam menciptakan ringkasan dan isi ringkasan harus sama dengan isi teks yang diringkas. Kalian juga sanggup memanfaatkan struktur teks itu sebagai panduan. Bandingkan hasil ringkasan kalian dengan yang telah dibentuk oleh teman-teman kalian, apakah isinya sama antara ringkasan dan teks eksplanasi berjudul “Penyebab Tanah Longsor”. Jika belum sama, perbaiki lagi ringkasan hingga berhasi

Bacalah teks berjudul “Erosi” ini dengan cermat. Analisislah struktur teks tersebut, benarkah struktur teks berjudul “Erosi” ini sesuai dengan struktur teks eksplanasi yang terdiri atas pernyataan umum^urutan sebab-akibat? Jika benar, tulislah cuilan mana yang merupakan pernyataan umum dan cuilan mana saja yang merupakan urutan sebab-akibat. Paragraf 1: pernyataan umum, paragraph 2-4: urutan sebab-akibat ibarat di bawah ini.
No.Struktur TeksPeristiwa
1.Pernyataan
Umum
Erosi ialah suatu proses atau insiden hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Erosi merupakan tiga proses yang berurutan, yaitu pelepasan partikel tunggal dari massa tanah, pengangkutan oleh media yang erosif ibarat fatwa air dan angin, dan pengendapan bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi, pada kondisi ketika energi yang tersedia tidak cukup lagi untuk mengangkut partikel. Di daerah-daerah tropis yang lembab ibarat di Indonesia, air merupakan penyebab utama terjadinya erosi, sedangkan untuk daerah-daerah panas yang kering, angin merupakan faktor penyebab utamanya.
2.Urutan Sebab-AkibatPercikan air hujan merupakan media utama pelepasan partikel tanah pada abrasi yang disebabkan oleh air. Pada ketika butiran air hujan mengenai permukaan tanah yang gundul, partikel tanah terlepas dan terlempar ke udara. Karena gravitasi bumi, partikel tersebut jatuh kembali ke bumi. Pada lahan miring partikel tanah tersebar ke arah bawah searah lereng. Partikel tanah yang terlepas akan menyumbat pori-pori tanah. Percikan air hujan juga menimbulkan pembentukan lapisan tanah keras pada lapisan permukaan. Hal ini menjadikan menurunnya kapasitas dan laju infiltrasi tanah. Pada kondisi ketika intensitas hujan melebihi laju infiltrasi, akan terjadi genangan air di permukaan tanah, yang kemudian akan menjadi fatwa permukaan. Aliran permukaan ini menyediakan energi untuk mengangkut partikel yang terlepas, baik oleh percikan air hujan maupun oleh adanya fatwa permukaan itu sendiri. Pada ketika energi fatwa permukaan menurun dan tidak bisa lagi mengangkut partikel tanah yang terlepas, partikel tanah tersebut akan mengendap baik untuk sementara maupun tetap.
3.Urutan Sebab-AkibatProses pengendapan sementara terjadi pada lereng yang bergelombang, yaitu cuilan lereng yang cekung akan menampung endapan partikel yang hanyut untuk sementara dan pada hujan berikutnya endapan ini akan terangkut kembali menuju dataran rendah atau sungai. Pengendapan final terjadi pada kaki bukit yang relatif datar, sungai, dan waduk. Pada kawasan fatwa sungai, partikel dan unsur hara yang larut dalam fatwa permukaan akan mengalir dan mengendap ke sungai dan waduk sehingga mengakibatkan pendangkalan.
4.Urutan Sebab-AkibatBesarnya abrasi bergantung pada kuantitas suplai material yang terlepas dan kapasitas media pengangkut. Jika media pengangkut mempunyai kapasitas lebih besar daripada suplai material yang terlepas, proses abrasi dibatasi oleh pelepasan. Sebaliknya, jikalau kuantitas suplai materi melebihi kapasitas, proses abrasi dibatasi oleh kapasitas (Suripin, 2004).

Bacalah kembali teks “Erosi” di atas. Temukan kata kerja material dan kata kerja relasional yang ada dalam teks tersebut. Isikan ke kolom berikut ini.
ParagrafKata kerja materialKata kerja relasional
1MengangkutDisebabkan
-Tersedia
2MengenaiDisebabkan
JatuhMenimbulkan
TerlepasMengakibatkan
TerlemparMelebihi
TersebarMenyediakan
Menurun-
Terjadi-
Menjadi-
Mengangkut-
Mengendap-
3TerjadiMenyebabkan
Menampung-
Terangkut-
Mengalir-
Mengendap-
4TerlepasMempunyai
DibatasiMelebihi
Menganalisis Isi Teks Eksplanasi Menganalisis Isi Teks Eksplanasi Reviewed by dannz on 12:53 PM Rating: 5