Mengonversi Teks Opini/Editorial

Konversi teks yaitu acara yang dilakukan untuk mengubah suatu teks menjadi bentuk teks yang lain. Untuk sanggup mengonversi teks tersebut tentunya harus memahami struktur dan unsur kebahasaan teks yang akan diubah. Misanya saja teks yang akan diubah yaitu teks opini/editorial diubah ke teks eksplanasi. Teks opini/editorial mempunyai struktur antara lain pernyataan pendapat^argumentasi^pernyataan ulang pendapat. Sedangkan teks eksplanasi mempunyai struktur pernyataan umum^urutan sebab-akibat. Unsur kebahasaan teks opini/editorial antara lain adverbia frekuentatif, konjungsi, verba material, relasional, dan mental, kosakata. Sedangkan unsur kebahasaan teks eksplanasi antara lain konjungsi (hubungan alasannya yaitu akibat) , kata benda (nomina), kata kerja (verba) material dan relasional.

Fungsi teks opini/editorial biasanya menjelaskan isu artinya,dan akhirnya pada masyarakat.Teks opini/editorial juga mengisi latar belakang dari kaitan isu tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mensugesti dengan lebih menyeluruh. Teks opini terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang sanggup terjadi serta meneruskan evaluasi moral mengenai isu tersebut. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial, yaitu memperlihatkan klarifikasi kepada masyarakat wacana proses terjadinya sesuatu, disusun berdasarkan prinsip sebab-akibat.

Bacalah teks “Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi” berikut ini dengan cermat.
 Konversi teks yaitu acara yang dilakukan untuk mengubah suatu teks menjadi bentuk tek Mengonversi Teks Opini/Editorial
“Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi”
No.StrukturKalimat
1.Pernyataan PendapatDi sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17, 2012, sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang sempurna jatuh pada pekan kemudian itu?
2.ArgumentasiBagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda banyak sekali problem sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga sampai banyak sekali kasus korupsi yang tiada hentinya, problem hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) menyerupai karam tak ada gaungnya. Apakah lantaran dianggap kurang menarik sehingga tidak ada yang mau peduli?

Padahal, jika melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun yaitu penderita hipertensi. Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi.

Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja. Persoalannya, hipertensi sanggup memicu banyak sekali penyakit lain sebagai akhir rusaknya banyak sekali organ tubuh, menyerupai otak, ginjal, dan jantung jika tidak ditangani dengan baik.

Secara global, penyakit hipertensi mempunyai angka janjkematian yang cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita hipertensi.

Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah mencicipi betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk basuh darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal yaitu hipertensi. Penyakit lain yang juga sanggup dipicu oleh hipertensi yaitu stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya sanggup meninggal dunia seketika, banyak sekali penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut sanggup berlangsung berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat besar.

Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan menjadikan banyak sekali penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari kasus kesehatan dalam keluarga akan sanggup menjadikan kasus lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga gaya dan contoh hidup yang sehat.

Imbauan ini harus pula dibarengi dengan banyak sekali kampanye dan penyuluhan untuk menyebarkan pengetahuan wacana kesehatan. Hal ini sanggup membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan contoh hidup yang sehat. Tujuannya semoga warga terhindar dari hipertensi dan banyak sekali penyakit turunannya.
3.Pernyataan Ulang PendapatDengan demikian, kampanye dan penyuluhan menyerupai yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja mengakibatkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga bagi masyarakat. Risiko ini sanggup dikurangi jika masyarakat mempunyai pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.
(Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 23 Mei 2012)

Konversikanlah teks “Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi” di atas menjadi sebuah teks lain dengan struktur yang berbeda.

Teks Eksplanasi
Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi
No.StrukturKalimat
1.Pernyataan UmumDi sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17, 2012, sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang sempurna jatuh pada pekan kemudian itu?
2.Urutan Sebab-akibatBagi masyarakat Indonesia problem hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) menyerupai karam tak ada gaungnya. Hal ini disebabkan lantaran belakangan ini masyarakat Indonesia dilanda banyak sekali problem sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga sampai banyak sekali kasus korupsi yang tiada hentinya,

Padahal, jika melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun yaitu penderita hipertensi. Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi.

Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja. Persoalannya, hipertensi sanggup memicu banyak sekali penyakit lain sebagai akhir rusaknya banyak sekali organ tubuh, menyerupai otak, ginjal, dan jantung jika tidak ditangani dengan baik.

Secara global, penyakit hipertensi mempunyai angka janjkematian yang cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita hipertensi.

Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah mencicipi betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk basuh darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal yaitu hipertensi. Penyakit lain yang juga sanggup dipicu oleh hipertensi yaitu stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya sanggup meninggal dunia seketika, banyak sekali penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut sanggup berlangsung berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat besar.

Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan menjadikan banyak sekali penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari kasus kesehatan dalam keluarga akan sanggup menjadikan kasus lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga gaya dan contoh hidup yang sehat.

Imbauan ini harus pula dibarengi dengan banyak sekali kampanye dan penyuluhan untuk menyebarkan pengetahuan wacana kesehatan. Hal ini sanggup membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan contoh hidup yang sehat. Tujuannya semoga warga terhindar dari hipertensi dan banyak sekali penyakit turunannya.

Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan menyerupai yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja mengakibatkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga bagi masyarakat. Risiko ini sanggup dikurangi jika masyarakat mempunyai pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.
(Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 23 Mei 2012)
Mengonversi Teks Opini/Editorial Mengonversi Teks Opini/Editorial Reviewed by dannz on 4:53 AM Rating: 5