Memanfaatkan Isu Dari Gambar

Media grafis (gambar) yaitu media yang dihasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibentuk dengan cara menggambarkan atau melukis, printing, dan sablon. Melalui gambar penulis biasanya ingin memberikan pesan dalam goresan pena kepada para pembacanya. Gambar bisa memperlihatkan harapan penulis untuk menggiring pembaca masuk ke dalam alur pikirnya. Dengan demikian, teks yang disampaikan bisa termaknai dengan gampang oleh pembaca. Gambar berupa bisa berupa foto, video, sketsa, atau lukisan. Gambar tersebut sanggup dimanfaatkan untuk menjelaskan sesuatu, ibarat insiden alam, insiden sosial, insiden sejarah, dan sampul buku. Media gambar sanggup memperjelas penyajian pesan dan informasi.

Setelah mencermati gambar di bawah ini, bisa dinemukan ke arah mana penulis hendak memberikan pesan atau isi teks tersebut. Di dalamnya terdapat argumentasi yang menggambarkan isi teks secara keseluruhan dan mencerminkan bahwa teks tersebut merupakan teks eksposisi. Teks Eksposisi yaitu suatu teks dimana untuk mengusulkan suatu pendapat eksklusif mengenai sesuatu yang di dalamnya terdapat argumen-argumen untuk memperkuat sebuah pendapat tersebut. Teks Eksposisi berupa Pendapat/Tesis yang dikuatkan dengan argumen-argumen yang logis dan fakta untuk memperkuat sebuah pendapat. Struktur teks eksposisi yaitu Pernyataan Pendapat (Gagasan eksklusif ), Argumentasi (alasan yang mendukung pendapat yang diusulkan), dan Penegasan ulang pendapat (gagasan eksklusif dikemukakan kembali).

Perhatikan gambar di bawah ini
 yaitu media yang dihasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibentuk dengan Memanfaatkan Informasi dari Gambar
Melalui gambar tersebut termyata penulis ingin memberikan kondisi dunia pendidikan yang ada di Indonesia. Berikut eksposisi yang disampaikan penulis.

StrukturKalimat
Pernyataan pendapat (tesis)Pendidikan mempunyai peranan penting atas kemajuan suatu bangsa dan negara, suatu bangsa dan negara tidak akan pernah maju kalau masih mempunyai sumber daya insan yang kurang baik, maka dari itu pendidikan merupakan dasar pertama untuk kemajuan suatu bangsa. Jika kita bertanya kenapa Indonesia hingga kini masih tertinggal dan selalu menjadi negara berkembang, padahal Indonesia sudah merdeka semenjak tahun 1945 silam. Salah satu penyebabnya yaitu sistem pendidikan yang buruk, dengan sistem pendidikan yang jelek melahirkan generasi muda yang buruk, dengan generasi muda yang jelek melahirkan sumber daya insan yang tidak bisa bersaing dengan negara lain. Maka dari itu jangan heran kalau kita selalu kalah kalau dibanding negara lain.
ArgumentasiAda beberapa perbandingan sistem pendidikan antara Indonesia dengan Finlandia yang mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia,yaitu :

Pelajar di Finlandia tiba ke sekolah hanya 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia. Sebaliknya, Indonesia menawarkan waktu berguru di sekolah sebanyak 230 hari (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari berguru efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia). Kita masih menganut pandangan bahwa semakin sering ke sekolah anak makin pintar, mereka malah berpandangan semakin banyak hari libur anak makin pintar.

Untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak mendapat rehat selama 15 menit. Orang-orang Finlandia meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu gres yang diajarkan justru akan datang, kalau mereka memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun fokus baru. Mereka juga jadi lebih produktif di jam-jam berguru sebab mengerti bahwa toh sebentar lagi mereka akan sanggup kembali bermain.

Indonesia menerapkan sistem ujian UAS, UN, dimana sistem ini mengarahkan siswa berguru hanya untuk lulus, jadi selama 3 tahun sekolah baik di Sekolah Menengah Pertama atau Sekolah Menengan Atas pelajar indonesia hanya berguru untuk memenuhi sasaran lulus, bukan berguru untuk membuatkan potensi diri ibarat negara lain. Sehingga jangan heran kalau banyak lulusan Sekolah Menengan Atas bahkan akademi tinggi di indonesia tidak bisa apa-apa alias tidak mempunyai skill.

Di sekolah dasar bahkan semenjak Taman Kanak-kanak murid murid kecil di indonesia sudah dibebani dengan kiprah dan PR, sedangkan di negara dengan pendidikan terbaik ibarat finlandia misalnya mereka tidak pernah menawarkan kiprah atau PR selama 6 tahun pendidikan pertama siswa, artinya selama sekolah dasar tak ada kiprah dan PR untuk siswa SD di finlandia. Sedangkan Di Indonesia anak anak ditakuti oleh guru dan pihak sekolah untuk selalu mengerjakan tugas, untuk berguru sebab ada ujian nasional, dan bahkan sering diancam tidak lulus, inilah fakta wajah pendidikan kita.

Di finlandia tak mengenal sistem strata sekolah yang membeda bedakan sekolah satu dengan yang lainnya, di Indonesia sangat banyak, mulai dari Sekolah Menengan Atas Plus, Sekolah Menengan Atas Pintar, Sekolah Menengan Atas RSBI, Sekolah Menengan Atas RSI, dan lain-lain. Untunglah beberapa waktu kemudian sekolah RSBI/RSI telah dicabut oleh kementrian pendidikan. Sistem ibarat ini membuat kasta gres pada dunia pendidikan indonesia.

Guru dan tenaga pengajar negara negara maju tidak pernah menyalahkan dan murka pada setiap pekerjaan atau kiprah masing masing siswanya kalau mereka salah, sebab hal itu sanggup membuat siswa aib dan tidak percaya diri di kemudian hari, mereka hanya diminta untuk berguru sendiri dan membandingkan dengan hasil yang telah lalu, apakah ada peningkatan atau penurunan. Berbeda dengan indonesia entah itu di Sekolah Menengah Pertama atau SMA, guru tidak pernah iba membentak dan mencaci maki muridnya dengan kata kata yang kurang mendidik.

Di negara finlandia dengan sistem pendidikan terbaik dunia tidak pernah menerapkan sistem ranking siswa. Alasan tersebut mereka katakan sebab sistem ranking hanya membuat guru fokus hanya kepada siswa siswa yang pintar, sedangkan siswa yang kurang cendekia sering diabaikan. Kita lihat guru guru dalam mengajar mereka hanya akan fokus pada siswa siswa juara di kelas, dan bahkan parahnya guru guru sering membeda bedakan murid yang cendekia dan yang kurang cerdas, hal ini terbukti dengan sitem adanya kelas unggulan dan tidak unggulan.
Penegasan ulang pendapatSistem pendidikan kita yang tertinggal ini seharusnya bisa dibenahi oleh seluruh elemen-elemen yang bertanggung jawab ibarat pemerintah, guru, dan kementrian terkait semoga berkonsilidasi membuat sebuah sistem pendidikan yang baru, tujuannya semoga bangsa ini mempunyai sumber daya insan yang handal dan bisa bersaing. Jangan pernah berharap indonesia maju selama sistem berguru di negara kita masih ibarat ini.
Memanfaatkan Isu Dari Gambar Memanfaatkan Isu Dari Gambar Reviewed by dannz on 4:53 PM Rating: 5