Rangkaian Listrik Seri Dan Paralel

Penerangan dalam rumah biasanya memakai lampu listrik. Lampu-lampu listrik tersebut sanggup menyala alasannya yakni adanya energi listrik yang mengalir dalam rangkaian listrik. Rangkaian Listrik merupakan  suatu kumpulan alat-alat listrik yang saling di hubungkan atau dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang mempunyai fungsi dan kegunaan tertentu. Secara umum ada dua jenis rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian listrik yang dipakai di rumah biasanya memakai rangkaian paralel.

Kedua jenis rangkaian listrik tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Keuntungan rangkaian seri yakni ekonomis kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah. Kerugiannya pada dikala salah satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak jelas (redup). Energinya juga boros, alasannya yakni digambarkan 1R+1R+1R. Sementara rangkaian paralel yakni 1/R+1/R+1/R. Sementara laba dan kerugian rangkaian paralel yakni kebalikan dari kerugian dan laba seri.
Penerangan dalam rumah biasanya memakai lampu listrik Rangkaian Listrik Seri dan Paralel
1. Rangkaian Listrik Seri
Rangkaian listrik seri yakni rangkaian alat listrik yang disusun secara berurutan. Dalam rangkaian jenis ini, jikalau salah satu lampu padam, lampu yang lain akan ikut padam. Arus listrik yang mengalir di kedua lampu mempunyai besar yang sama. Adapun tegangan listrik pada kedua lampu mempunyai sifat sebagai berikut.
  • Jika kedua lampu mempunyai ciri sama, tegangan listrik bernilai sama.
  • Jika kedua lampu mempunyai ciri yang berbeda, tegangan listrik akan berbeda.

2. Rangkaian Listrik Paralel
Rangkaian listrik paralel yakni rangkaian alat listrik yang disusun secara bertingkat atau sejajar. Dalam rangkaian jenis ini, jikalau salah satu lampu padam, lampu yang lain akan tetap menyala. Tegangan listrik pada kedua lampu bernilai sama. Arus listrik pada kedua lampu mempunyai sifat sebagai berikut.
  • Jika kedua lampu mempunyai ciri sama, arus listrik bernilai sama.
  • Jika kedua lampu mempunyai ciri yang berbeda, arus listrik akan berbeda.

Benda Konduktor dan Isolator Listrik
Benda konduktor yakni benda-benda yang sanggup mengantarkan listrik dari sumber listrik. Sebaliknya, benda isolator yakni benda-benda yang tidak bisa mengalirkan listrik dari sumber listrik. Contoh benda yang termasuk konduktor listrik yakni benda logam menyerupai besi, baja, timah, tembaga, dan kuningan. Sedangkan benda yang termasuk isolator listrik yakni kaca, plastik, kain, dan kayu kering.
Untuk mengambarkan sebuah benda termasuk konduktor atau isolator listrik sanggup dilakukan dengan percobaan sederhana. Sediakan benda-benda berikut.
  • Batu baterai
  • Lampu 5 watt
  • Kabel
  • Klip kertas logam, plastik, karet, kertas, kain, kapas, uang logam, batu, seng, dan kaca.

Cara kerja:
  • Buatlah rangkaian listrik seri. Pastikan lampu sanggup menyala.
  • Gantilah klip kertas logam dengan plastik, karet, kertas, kain, kapas, uang logam, batu, seng, dan kaca. Kemudian, amati keadaan lampu.

Dua buah baterai sebagai sumber listrik dihubungkan ke lampu dengan memakai kabel yang disambung dengan klip kertas dari logam. Lampu tersebut akan menyala alasannya yakni arus listrik mengalir dari baterai ke lampu. Dalam hal ini, klip kertas disebut sebagai konduktor alasannya yakni bisa mengalirkan listrik.

Jika klip kertas logam diganti dengan karet dan sedotan plastik, lampu tidak menyala. Hal ini mengatakan bahwa karet dan sedotan plastik tidak sanggup menghantarkan listrik. Oleh alasannya yakni itulah, karet dan sedotan plastik digolongkan sebagai materi isolator.

Membuat Rangkaian Listrik
1. Alat dan Bahan :
  • Tempat baterai 2 buah
  • Papan triplek/hardboard (sebagai alas)
  • Batu baterai 1,5 volt sebanyak 2 buah
  • Lampu bohlam 3 buah
  • Viting ( daerah dudukan bohlam) 3 buah
  • 3 buah saklar
  • Kabel kecil secukupnya (pada KIT IPA sudah ada)
2. Cara Membuat :
  • Pasang baterai pada daerah baterai, letakan kedua daerah baterai berjajar dengan posisi kutub negatif berhadapan dengan kutub faktual (seri) hubungkan kedua baterai memakai kabel.
  • Masukan lampu bohlam ke dalam viting, pasang berjajar di depan daerah baterai.
  • Pasangkan saklar diantara daerah baterai dan lampu (di tengah-tengah)
  • Sambungkan kabel dengan viting (bagian berulir pada lampu biasanya kutub negatif, kutub positinya berada di bab bawah lampu)
  • Hubungkan kutub negatif baterai dengan saklar, lalu saklar dihubungkan dengan kutub faktual baterai.
  • Hubungkan kutub faktual lampu dengan kutub negatif (-) baterai. Lakukan sama terhadap kedua lampu yang lain.
Rangkaian Listrik Seri Dan Paralel Rangkaian Listrik Seri Dan Paralel Reviewed by dannz on 9:02 AM Rating: 5