Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila

Pancasila merupakan dasar negara kita yang tercinta. Proses perumusan Pancasila yang dilakukan para tokoh menjadi pelajaran berharga bagi kita. Semua itu dilakukan dengan penuh nilai usaha dan diliputi dalam semangat kebersamaan. Nilai yaitu sesuatu yang berharga atau berguna.  Juang artinya usaha untuk mendapatkan sesuatu atau usaha untuk menggapai cita-cita. Jadi, nilai juang artinya sesuatu yang berharga dalam usaha mendapatkan (merebut) sesuatu atau dalam mencapai cita-cita.

Anggota BPUPKI dibuat dari aneka macam tempat yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. Bahkan ada pula anggota yang berasal dari keturunan Tionghoa, Arab, dan India. Pada pita yang dicengkeram Burung Garuda tertulis “Bhinneka Tunggal Ika”. Artinya, meskipun berbeda-beda, kita ialah satu. Perbedaan-perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong-menolong, dan hidup rukun.

Mereka mengabaikan perbedaan-perbedaan itu demi tercapainya tujuan. Sebab, semua anggota BPUPKI mempunyai tujuan dan harapan yang sama. Tujuan dan harapan itu ialah kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu, semua tenaga dan pikiran dicurahkan untuk meraih harapan mulia tersebut. Pada akhirnya, semua anggota BPUPKI yang berbeda-beda sanggup bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.

1. Nilai persatuan dan kesatuan
Mereka begitu menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan langsung dan golongan. Pancasila tidak hanya dirumuskan oleh satu orang. Para tokoh, ibarat Bung Karno, Moh. Yamin, dan Soepomo, berusaha keras menyumbangkan buah pikiran mereka. Mereka bergotong-royong untuk merumuskan sebuah dasar negara yang kuat. Meski berbeda prinsip dan pendapat, mereka tidak memperlihatkan perilaku saling memusuhi. Bahkan, mereka saling memperlihatkan masukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Semua itu dilakukan atas kesadaran untuk kepentingan bersama. Kepentingan tersebut yaitu demi tegaknya kedaulatan negara dan kokohnya dasar negara Indonesia.

2. Nilai keikhlasan
Para perumus dasar negara kita dikala itu tidak terpikir untuk menerima imbalan. Mereka nrimo demi bangsa dan negaranya. Perumusan dasar negara Indonesia merupakan hasil kerja keras yang melibatkan banyak-tokoh. Tokoh-tokoh tersebut telah berjuang dengan tulus dan nrimo untuk merumuskan dasar negara.

3. Toleran terhadap perbedaan
Toleransi ialah sifat atau perilaku menghargai pendapat yang berbeda dari atau bertentangan dengan pendapat sendiri. Perumusan dasar negara diwarnai dengan perilaku menghargai perbedaan. Kesediaan menghargai perbedaan merupakan salah satu kunci keberhasilan musyawarah. Tanpa adanya kesediaan ini, keputusan dalam musyawarah tidak akan tercapai. Menghargai perbedaan terletak pada kesediaan untuk mendapatkan pendapat yang berbeda demi kepentingan yang lebih besar.
Pancasila merupakan dasar negara kita yang tercinta Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila
Dalam perumusan Pancasila, hal ini terbukti peniadaan kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Dengan adanya kesediaan menghargai perbedaan, perdebatan tersebut tidak menjadi permusuhan.

4. Nilai musyawarah mufakat
Musyawarah merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan untuk menuntaskan masalah. Musyawarah ialah cara yang ditempuh anggota BPUPKI ketika merumuskan Pancasila. Dengan banyaknya perbedaan, pengambilankeputusan memang sulit dilakukan. Namun, para perumus Pancasila mengambarkan bahwa mereka sanggup bekerja sama. Padahal, mereka mempunyai banyak perbedaan. Dengan kerja sama, sebuah keputusan bersama berupa Pancasila pun berhasil disepakati. Kerja sama tersebut terwujud dalam musyawarah.
Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila Reviewed by dannz on 6:25 AM Rating: 5