Dualisme Argumentasi Dalam Teks Eksposisi

Dualisme argumentasi ialah adanya dua argumen yangg saling bertentangan yaitu argumen yang mendukung dan argumen yang menolak. Dalam menulis teks eksposisi dilarang bersikap dualisme, melainkan harus satu sisi, keuntungan atau kerugian; bukan sisi keuntungan dan kerugian. Teks eksposisi merupakan teks yang berisi pernyataan pendapat yang disertai dengan argumentasi yang diyakini kebenarannya melalui pengungkapan fakta untuk mempertahankan opini dan sebagai klarifikasi atas argumentasi dari penulis teks. Untuk sanggup mempertahankan opini sebaiknya hindari dualisme argumentasi.

Teks eksposisi yang ideal hanya mempunyai satu sisi argumentasi. Artinya, dalam teks tersebut hanya membahas satu sisi mendukung saja atau hanya menentang, bermanfaat atau merugikan, oke atau menolak. Teks eksposisi yang ideal tidak mempunyai dualisme argumentasi yang disampaikan. Dualisme pada teks eksposisi sanggup kita ketahui dari judul dan konjungsi yang dipakai atau melalui diksi atau pilihan kata yang memperlihatkan lawan kata (antonim). Diperlukan kejelian dan kecermatan untuk menganalisis adanya dualisme argumentasi pada teks eksposisi.

Untung Rugi Perdagangan Bebas
StrukturKalimat
Pernyataan pendapat (tesis)Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan sanggup menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan. Dampak negatif kebijakan politik negara di sektor ekonomi ini gampang kita temukan di Indonesia.

Perdagangan luar negeri memang berperan penting untuk membuat penggunaan sumber daya secara efisien. Setiap negara akan memproduksi barang spesialisasinya dan produksi itu memperlihatkan keunggulan mutlak untuk meningkatkan pendapatan nasionalnya. Kenaikan pendapatan semacam itu tidak akan diperoleh bila perdagangan antarnegara dibatasi.
ArgumentasiPenjelasan mengenai perdagangan bebas tidak hanya berkisar keunggulan mutlak, tetapi juga keunggulan komparatif. Sebagai ilustrasi, Inggris sanggup memproduksi satu unit pakaian dalam satu tahun dengan tenaga 100 orang buruh dan satu unit anggur dengan tenaga 120 buruh. Sementara itu, Portugal hanya memerlukan 90 orang buruh untuk satu unit pakaian dan 80 orang buruh untuk satu unit anggur.

Dalam gambaran itu, Portugal mempunyai keunggulan mutlak dalam dua barang tersebut. Namun, Inggris dan Portugal masih akan mendapat untung apabila mereka mempunyai hubungan perdagangan. Portugal lebih beruntung bila memproduksi anggur dan Inggris tidak terlalu merugi bila memproduksi pakaian. Dengan memproduksi barang yang unggul secara komparatif, dua negara itu sanggup meraih untung. Dengan menekankan keuntungan spesialisasi dan pertukaran, perdagangan internasional meningkatkan efisiensi, perolehan keuntungan dan standar hidup, serta jumlah komoditas yang tersedia.

Di sisi lain, gerakan proteksionisme tetap menentang teori pasar bebas. Pendukung perdagangan bebas sering dicap sebagai kelompok neoliberalis, kapitalis, dan pro-barang impor atau pro-asing. Pemerintah diminta tidak terlalu liberal semoga kesejahteraan nasional meningkat. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia terbukti membuat neraca perdagangan makin tidak berimbang. Pertumbuhan ekspor lebih rendah daripada impor. Indikatornya terlihat dari rendahnya rata-rata bea masuk barang impor ke Indonesia.

“Saat ini bea masuk barang impor yang diterapkan pemerintah rata-rata 6,8 persen,” kata seorang peneliti ekonomi Indonesia. Ekonom itu membandingkan Indonesia dengan negara lain, mirip Cina yang telah mematok tarif bea masuknya rata-rata 10 persen. Politik antidumping Indonesia sangat lemah sehingga kinerja impor meningkat dan kinerja ekspor menurun. 
Penegasan ulang pendapatPenerapan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan lebih berhati-hati di Indonesia. Selama dampak negatif belum sanggup terukur, Indonesia tidak sanggup dibutuhkan memperoleh untung dari perdagangan bebas. Kerugian negara akan sangat besar saat kita salah langkah menerapkan perdagangan bebas.
(Diambil dari aneka macam sumber, terutama Sinar Harapan, 17 Oktober 2012)

Berdasarkan isi teks itu, tentukanlah apakah pernyataan berikut ini benar (B), salah (S), atau tidak terbukti benar salahnya (TT) dengan membubuhkan tanda centang (√) pada pilihan kalian. Untuk menentukan jawaban, kalian tidak perlu berpedoman pada pengetahuan umum atau pengetahuan yang telah kalian miliki, tetapi tetap sanggup berpedoman pada warta yang diberikan dalam teks tersebut.
NoPernyataanBSTT
1.Politik perdagangan Indonesia sangat liberal.--
2.Negara Cina sangat protektif.--
3.Inggris ialah pengekspor anggur.--
4.Portugal ialah pengimpor produk pakaian.--
5.Kinerja ekspor Indonesia makin kuat.--
6.Setiap negara mempunyai produk unggulan.--
7.Perdagangan bebas tidak cocok untuk negara
berkembang.
--
8.Indonesia tidak ingin menerapkan politik antidumping.--
9.Politik antidumping berhasil diterapkan di Eropa.--
10.Politik antidumping berhasil diterapkan di Eropa.--

Dualisme Argumentasi
Teks tersebut bukan merupakan teks eksposisi yang ideal dalam hal dualisme argumentasi yang disampaikan. Dualisme dalam teks "Untung Rugi Perdagangan Bebas" sanggup dilihat pada bagian.
  1. Judulnya yaitu “Untung Rugi Perdagangan Bebas” 
  2. Konjungsi di sisi lain , yaitu sisi keuntungan dan sisi kerugian yang terdapat pada paragraf 5.

Konjungsi sanggup dipakai dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Idealnya argumentasi tidak disajikan secara acak. Artinya, suatu jenis konjungsi sanggup dipakai dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.

Seperti konjungsi temporal mirip mula-mula, kemudian, lalu, setelah itu, akhirnya sanggup dipakai bersamaan dalam satu teks eksposisi. Konjungsi temporal mirip itu sanggup dipakai untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang penting menuju ke yang kurang penting atau sebaliknya. Konjungsi sebab-akibat sanggup dipakai untuk menyuguhkan warta asal-muasal suatu insiden atau kejadian dan pengaruh yang ditimbulkan dari kejadian tersebut. Konjungsi penegasan mirip pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut, bahkan dipakai untuk mengurutkan warta dari yang besar lengan berkuasa menuju yang lemah atau sebaliknya. Lebih lanjut lagi berikut ini ialah jenis konjungsi yang sanggup ditemukan pada teks eksposisi :
  1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu 
  2. Konjungsi adonan : dan, serta, dengan
  3. Konjungsi kontradiksi : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan
  4. Konjungsi pilihan : atau
  5. Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun
  6. Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal
  7. Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk
  8. Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila
  9. Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni
  10. Konjungsi klarifikasi : bahwa
  11. Konjungsi alasannya akhir : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya
  12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa
  13. Konjungsi penyimpulan :oleh alasannya itu, oleh lantaran itu, jadi, dengan demikian

Pada  teks eksposisi di atas sharusnya argumentasi hanya dari satu sisi yaitu dari sisi yang menguntungkan saja atau yang merugikan saja. Selain dari judulnya dan konjungsi, ada bukti-bukti lain bahwa teks di atas mengandung dua sisi argumentasi yaitu :
  1. Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan sanggup menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan.
  2. Di sisi lain, gerakan proteksionisme tetap menentang teori pasar bebas.

Jelaskan prinsip manakah yang dianut Indonesia. Setuju atau tidak setujukah Anda dengan perdagangan bebas? Indonesia menganut sistem ekonomi perdagangan bebas. Tidak oke lantaran ditinjau dari aspek perekonomian dalam negeri, perdagangan bebas sangat merugikan lantaran sanggup mengancam petumbuhan industri dalam negeri dikarenakan banyak orang lebih menentukan mengimpor barang dari luar negeri dibandingkan membeli barang dalam negeri. Perdagangan bebas tidak perlu dilaksanakan lantaran sanggup merugikan negara. Walaupun perdagangan bebas terkadang menguntungkan, tapi sebaiknya Indonesia tidak menerapkannya lantaran politik antidumping Indonesia sangat lemah, sehingga membuat kinerja impor meningkat dan kinerja ekspor menurun.
Dualisme Argumentasi Dalam Teks Eksposisi Dualisme Argumentasi Dalam Teks Eksposisi Reviewed by dannz on 3:28 AM Rating: 5