Teks eksplanasi ialah teks yang menjelaskan ihwal keadaan sesuatu sebagai akhir dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menimbulkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian. Teks eksplanasi tersebut menjelaskan ihwal proses terjadinya atau terbentuknya fenomena alam atau sosial. Dengan kata lain, teks eksplanasi kompleks ialah teks yang menjelaskan ihwal keadaan, proses terjadinya sesuatu/fenomena. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial, yakni memperlihatkan klarifikasi kepada masyarakat ihwal proses terjadinya sesuatu berdasarkan prinsip sebab-akibat.
Struktur teks itu merupakan citra cara teks tersebut dibangun. Teks eksplanasi disusun dengan struktur teks pernyataan umum (pembukaan) diikuti oleh urutan sebab-akibat. Tahap pernyataan umum merupakan pembuka ihwal hal yang akan dijelaskan, pernyataan umum di dalam teks tersebut merupakan citra awal ihwal apa yang disampaikan. Kalimat yang ada di dalam pernyataan bersifat umum. Pada tahap pembukaan teks eksplanasi ihwal siklus hidrologi disampaikan bahwa sirkulasi air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer sanggup dijelaskan melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Kriteria tersebut dipakai untuk menjabarkan lebih lanjut ihwal bagaimana sirkulasi air di bumi terjadi. Sedangkan urutan sebab-akibat merupakan inti ihwal apa yang disampaikan. Amatilah denah berikut yang menjelaskan secara singkat bangunan teks eksplanasi yang berjudul “Siklus Hidrologi”.
Dari denah tersebut sanggup dicermati bahwa siklus hidrologi terjadi lantaran rentetan insiden yang satu menimbulkan terjadinya insiden lain. Perhatikan tabel yang memperlihatkan korelasi antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dan insiden yang terjadi berikut ini!
No. | Struktur Teks | Peristiwa |
1. | Pernyataan Umum | Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu pedoman yang dinamakan siklus hidrologi. Siklus hidrologi ialah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. |
2. | Urutan Sebab- Akibat | Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Evaporasi sanggup terjadi melalui air (sungai, embung, reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menimbulkan air di dalam tumbuhan keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tumbuhan dan penguapan dari dalam tumbuhan disebut transpirasi |
3. | Urutan Sebab-Akibat | Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berkembang menjadi air. Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point) menimbulkan kristal-kristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi lantaran tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akhir kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menimbulkan butir-butir air itu turun ke bumi dan disebut dengan hujan atau presipitasi. Bila temperatur udara turun hingga di bawah 0º Celcius, butiran air akan berkembang menjadi salju |
4. | Urutan Sebab-Akibat | Ketika hingga ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran air ini disebut pedoman permukaan tanah lantaran bergerak di atas muka tanah. Aliran ini akan memasuki tempat tangkapan atau tempat pedoman menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. Dalam sistem sungai pedoman mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju lisan sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut. |
Perhatikan paragraf kedua kalimat pertama “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.” Kata akhir dalam kalimat tersebut mengandung korelasi sebab-akibat yang dinyatakan dengan kategori nomina. Selain akibat, korelasi sebab-akibat dengan kategori nomina yang lain ialah akibatnya, sebagai akibat, jadi, dan hasilnya. Beberapa nomina yang memperlihatkan korelasi sebab-akibat dalam teks “Siklus Hidrologi” ialah sebagai berikut.
Kalimat | Nomina |
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. | Akibat |
Butir-butir air terjadi lantaran tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. | Akibat |
Hubungan sebab-akibat juga sanggup dinyatakan dengan konjungsi, menyerupai sebab, karena, dan ketika. Beberapa konjungsi yang memperlihatkan korelasi sebab-akibat dalam teks “Siklus Hidrologi” ialah sebagai berikut.
Kalimat | Konjungsi |
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berkembang menjadi air. | Karena |
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. | Karena |
Aliran air ini disebut pedoman permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. | Karena |
Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. | Ketika |
Hubungan lantaran akhir juga sanggup ditunjukkan dengan kata kategori verba, menyerupai menyebabkan, menimbulkan, mengakibatkan, membuat, menjadikan, dan menyumbang. Beberapa verba yang memperlihatkan korelasi sebab-akibat dalam teks “Siklus Hidrologi” ialah sebagai berikut.
Kalimat | Verba |
Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal-kristal es terbentuk. | Mengakibatkan |
Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tumbuhan keluar dengan wujud uap. | Menyebabkan |
Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi dan disebut dengan hujan atau presipitasi. | Menyebabkan |
Teks eksplanasi banyak memakai kata kerja material dan relasional. Kata kerja material memperlihatkan perbuatan fisik atau peristiwa. Kata kerja relasional memperlihatkan korelasi sebab-akibat. Beberapa kata kerja material yang memperlihatkan perbuatan fisik atau insiden dalam teks “Siklus Hidrologi”, ialah sebagai berikut.
Kalimat | Verba Material |
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. | Berubah |
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. | Berubah |
Bila temperatur udara turun hingga di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju | Berubah |
Aliran ini akan memasuki tempat tangkapan atau tempat pedoman menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. | Memasuki |
Butir-butir air terjadi lantaran tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akhir kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. | Berbenturan |
Setelah menemukan kata kerja material dalam teks “Siklus Hidrologi”, selanjutnya ialah menemukan kata kerja relasional yang memperlihatkan korelasi sebab-akibat. Verba relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. kalimat yang mengandung verba relasional harus mempunyai pelengkap, kalau tidak maka kalimatnya akan terlihat rancu. Beberapa verba relasional dalam teks yang di atas ialah sebagai berikut.
Kalimat | Verba Relasional |
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. | Akibat, menjadi |
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. | Karena, akibat |
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air | Karena, menjadi |
Jika temperatur udara turun hingga di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. | Jika, menjadi |
Teks eksplanasi ditulis untuk menciptakan justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya. Kalimat pertama pada kolom berikut ialah kalimat yang memperlihatkan kebenaran tersebut. Temukan lagi kalimat yang lain pada teks “Siklus Hidrologi”, kemudian isilah kolom berikut.
Kalimat | Verba Relasional |
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. | Akibat |
Butir-butir air terjadi lantaran tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. | Akibat |
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berkembang menjadi air. | Karena |
Aliran air ini disebut pedoman permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. | Karena |
Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal-kristal es terbentuk. | Mengakibatkan |
Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tumbuhan keluar dengan wujud uap. | Menyebabkan |
Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi dan disebut dengan hujan atau presipitasi. | Menyebabkan |
Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau tempat pedoman menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. | Memasuki |
Bila temperatur udara turun hingga di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju | Berubah |