Merevisi teks tantangan merupakan acara yang dilakukan untuk memperbaik sebuah teks tantangan. Pada acara ini Anda diminta untuk merevisi sebuah teks tantangan yang disajikan, namun masih terdapat beberapa kekeliruan. Revisi teks tersebut sanggup berupa kesalahan ejaan, pilihan kata, atau kalimat. Di samping itu, revisi sebuah teks tantangan juga pada belahan struktur teksnya semoga sesuai dengan struktur teks tantangan. Untuk itu memang diharapkan kecermatan dalam mengamati sebuah teks. Teks yang akan direvisi ialah pada acara ini ialah sebuah teks tantangan dengan judul "Pembatasan Solar Bersubsidi Dinilai Repotkan Warga".
Supaya acara merevisi teks tantangan sanggup berjalan dengan baik, silahkan baca teks tersebut dengan cermat. Perhatikan kata-kata yang masih kurang tepat. Perlu diketahui bahwa di dalam teks tersebut banyak dijumpai kesalahan, terutama ejaan dan bentuk kata. Struktur teksnya pun belum menggambarkan struktur teks tantangan. Untuk itu, pada belahan ini, silahkan perbaiki teks tersebut sehingga menjadi teks tantangan yang benar dan penggunaan unsur kebahasaan pun juga benar. Berikut ini teladan hasil revisi teks tantangan.
Pembatasan Solar Bersubsidi Dinilai Repotkan Warga
Jenis Kalimat | Contoh Kalima |
---|---|
Isu (masalah) | P.T. Pertamina mulai memberlakukan abolisi penjualan solar bersubsidi disetiap di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) |
Argumen menentang | Pembatasan BBM bersubsidi, khususnya solar, dengan pembatasan jam penjualan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dinilai tidak akan efektif. Hingga dikala ini belum ada kejelasan secara resmi ihwal pembatasan penjualan solar bersubsidi untuk SPBU. Hal ini menuai kecaman sejumlah masyarakat. Seorang warga di Jakarta Timur menyampaikan bahwa pembatasan waktu penjualan solar bersubsidi ini sangat merepotkan. Kebijakan pembatasan jam tersebut akan merepotkan orang-orang kecil. Cara menyerupai itu juga dinilai tidak efektif sebab ketika masih ada pilihan yang murah maka masyarakat akan menentukan yang murah, yakni solar bersubsidi dibanding yang non subsidi. Warga Jati Bening, Jakarta Timur, itu mengaku kerepotan dengan adanya abolisi penjualan solar bersubsidi Hal yang sama juga |
Simpulan | Penjaga SPBU, Yuliana mengaku sosialisasi pembatasan penjualan solar (Sumber: http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/08/04/273178/pembatasan-solar-bersubsidi-dinilai-repotkan-warga |
Pembatasan solar bersubsidi ternyata menjadikan kelangkaan ketersediaan solar, yang ujung-ujungnya akan berdampak kepada masyarakat lapis bawah. Lantaran, pengguna solar sebagaian besar ialah rakyat kecil, menyerupai sopir angkutan umum, petani, dan nelayan. Sopir angkot dan bus antarkota-propinsi, serta sopir truk harus kehilangan pendapatannya karena mereka tidak sanggup memenuhi sasaran setoran jawaban solar semakin langka. Petani pengguna traktor tidak sanggup menggarap sawah sebab solar tidak tersedia untuk menjalankan traktornya. Para nelayan tidak sanggup lagi menghidupi keluarganya sebab tidak sanggup melaut tanpa ketersediaan solar untuk menjalankan kapal penangkap ikan.
Merevisi Teks Tantangan Pembatasan Solar Bersubsidi
Reviewed by dannz
on
7:02 PM
Rating: