Kurikulum 2013 menyadari tugas penting bahasa sebagai wahana untuk membuatkan pengetahuan dari seseorang ke orang-orang lain. Penerima akan sanggup menyerap pengetahuan yang disebarkan tersebut bila menguasai bahasa yang dipergunakan dengan baik, demikian juga pengirim. Ketidaksempurnaan pemahaman bahasa akan menjadikan terjadinya distorsi dalam proses pemahaman terhadap pengetahuan.
Dalam Kurikulum 2013 yang dirancang untuk menyongsong model pembelajaran Abad 21, di mana terdapat pergeseran dari siswa diberitahu menjadi siswa mencaritahu yang melampaui batas pendidik dan satuan pendidikan, tugas bahasa menjadi sangat sentral. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan semua mata pelajaran lain.
Sejalan dengan tugas di atas, pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP/ MTs Kelas IX yang disajikan dalam buku ini disusun dengan berbasis teks, baik ekspresi maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana pengetahuan. Di dalamnya dijelaskan banyak sekali cara penyajian pengetahuan dengan banyak sekali macam jenis teks. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks suatu teks ditekankan sehingga memudahkan siswa menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks maupun menyajikan gagasan dalam bentuk teks yang sesuai sehingga memudahkan orang lain memahami gagasan yang ingin disampaikan.
Sesuai dengan Kurikulum 2013, buku kelas IX ini berisi empat jenis teks, yaitu teks eksemplum, tannggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan
1. Teks Eksemplum
Teks eksmplum yaitu jenis teks rekaan yang berisi insiden yang berdasarkan partisipannya tidak perlu terjadi. Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu sanggup diatasi, tatapi ia tidak sanggup berbuat apa-apa.
A. Struktur Teks Eksemplum
Bangunan atau struktur teks eksemplum yang terdiri atas orientasi, insiden, dan interpretasi.
- Orientasi merupakan bab awal teks yang membicarakan tokoh utama dalam teks tersebut.
- Insiden merupakan insiden yang berisi problem yang dihadapai tokoh di dalam kehidupannya. Insiden yang dialaminya menjadi deretan problem yang jadinya akan memperlihatkan konsekuensi terhadap langkah yang ditempuhnya. Reaksi individu tokoh utama yang timbul akhir insiden yang dialami berisi pesan watak yang tidak terkait dengan tokoh utama, tetapi terkait dengan pendengar atau pembaca yang menjadi partisipan. Oleh alasannya itu, insiden ini disebut juga komplikasi.
- Interpretasi merupakan penilaian dan akhir terhadap pilihan yang dilakukan tokoh sehingga memberi pembelajaran pada dirinya. Bagian ini merupakan pandangan penulis terhadap insiden dan insiden yang dialami pelaku dan dibutuhkan akan menjadi pesan watak bagi partisipan.
B. Unsur Kebahasaan
Unsur kebahasaan itu mencakup a) kata keterangan tempat, waktu , tujuan, dan cara; b) kata hubung intrakalimat dan antarkalimat; dan c) kalimat beragam setara dan bertingkat.
- Kata Keterangan Tempat, Waktu, Tujuan, dan Cara. Unsur kebahasaan yang menonjol dalam teks eksemplum yaitu penggunaan kata keterangan tempat, waktu, tujuan, dan cara. Tujuan penggunaan kata keterangan itu tidak hanya untuk menghidupkan suasana dalam penceritaan, tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa kisah di dalam teks eksemplum terjadi secara berurutan.
- Kata Hubung Intrakalimat dan Antarkalimat. Kata hubung yang sering juga disebut dengan kata sambung atau konjungtor mempunyai tugas penting dalam membangun kalimat atau paragraf di dalam sebuah teks. Beberapa teladan kata hubung koordinatif (dan, serta, tetapi), kata hubung korelatif (baik… maupun...., tidak hanya…, tetapi juga….), dan kata hubung subordinatif (setelah, agar, sehingga). Ketiga kelompok kata hubung tersebut termasuk kategori kata hubung intrakalimat. Di dalam teks eksemplum, kata hubung yang sering digunakan antara lain dan, tetapi, karena, akan tetapi, kemudian.
- Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat. Kalimat yang mengisi sebuah teks terdiri atas kalimat tunggal atau simpleks dan kalimat beragam atau kompleks, termasuk kalimat yang digunakan dalam teks eksemplum.
2. Teks Tanggapan Kritis
Teks balasan kritis yaitu teks yang memuat balasan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan.
A. Struktur Teks Tanggapan Kritis
Teks balasan kritis mempunyai tiga bab struktur, yaitu evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang.
- Evaluasi merupakan bab awal teks yang berisi pernyataan umum perihal apa problem yang disampaikan penulis. Evaluasi ini sama maksudnya dengan penyataan umum dalam teks eksposisi.
- Deskripsi teks merupakan bab tengah teks yang berisi informasi perihal alasan yang mendukung pernyataan dan yang menolak pernyataan.
- Sementara itu, penegasan ulang merupakan bab final teks yang bersisi penegasan ulang terhadap apa yang sudah dilakukan dan diputuskan.
B. Unsur Kebahasaan Teks Tanggapan kritis
Unsur kebahasaan itu menjadi ciri yang sanggup membedakan teks balasan kritis dengan teks lain. Misalnya, penggunaan ungkapan untuk menguatkan dan melemahkan, ungkapan untuk melihat sudut pandang orang lain, ungkapan untuk menggambarkan penegasan ulang, urutan bilangan, dan gaya bahasa.
| Ungkapan Tanggapan | Contoh |
|---|---|
| Ungkapan balasan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pelempar gagasan |
|
| Ungkapan balasan yang menolak atau tidak menyetujui pikiran penulis |
|
| Ungkapan balasan yang mengungkapkan sudut pandang orang lain |
|
| Ungkapan balasan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain |
|
| Ungkapan balasan yang memakai gaya bahasa/majas penghalusan |
|
| Ungkapan balasan yang memakai kata bilangan atau urutan informasi |
|
3. Teks Tantangan
Teks tantangan yaitu jenis teks yang memuat informasi bantahan terhadap hal-hal kontroversial yang berkembang di masyarakat dengan disertai argumen dan data-data yang memperkuat bantahan tersebut.
A. Struktur Teks Tantangan
Struktur teks tantangan yaitu isu/masalah^argumen menentang^simpulan menyerupai dijelaskan di bawah ini.
- Isu atau masalah berisi pernyataan perihal topik yang akan dibantah. Biasanya, isu atau masalah ini berisi perihal hal-hal kontroversial yang berkembang di masyarakat atau media massa.
- Argumen berisi rangkaian bukti atau alasan untuk mendukung bantahan. Untuk memperkuat argumen, perlu disajikan data-data yang mendukung argumen tersebut.
- Simpulan berisi pernyataan yang menegaskan bantahan.
B. Unsur Kebahasaan Teks Tantangan
Unsur kebahasaan teks tantangan antara lain kalimat sanggahan, kalimat penolakan, dan kalimat pernyataan.
- Kalimat Sanggahan. Ciri kalimat sanggahan, antara lain, ditandai dengan pilihan kata kurang sependapat, perlu ditinjau kembali, belum sesuai, kurang tepat, sebaiknya. Seperti teladan di berikut : Mohon maaf, admin kurang sependapat dengan Anda dan Untuk menjaga kestabilan masyarakat, sebaiknya kebijakan menaikkan BBM ditunda.
- Kalimat Penolakan. Ciri-ciri kalimat penolakan, antara lain, ditandai dengan pilihan kata tidak setuju, kurang setuju, tidak sependapat, menolak, ditolak, menentang, tantangan, membantah, bantahan, sanggahan, disanggah. Beberapa teladan kalimat penolakan antara lain sebagai berikut. Saya kurang baiklah bila warga yang mempunyai kendaraan beroda empat dan tidak mempunyai kendaraan beroda empat ditarik uang keamanan yang sama. Saya tidak sependapat dengan kebijakan pengurus RT yang akan menaikkan uang keamanan alasannya bersamaan dengan anak masuk sekolah.
- Kalimat Pernyataan. Ciri lain dari teks tantangan yaitu adanya kalimat pernyataan (kalimat deklaratif). Kalimat pernyataan yaitu kalimat yang ditandai intonasi turun dan pada umumnya mengandung makna yang menyatakan atau memberitahukan sesuatu. Dalam ragam bahasa tulis, biasanya diberi tanda titik pada bab akhir.
4. Teks Rekaman Percobaan
Percobaan atau eksperimen yaitu suatu hal yang penting dilakukan dalam ranah ilmu pengetahuan. Kebenaran suatu ilmu memang perlu untuk diuji. Teks rekaman percobaan yaitu teks yang berisi rekaman sebuah percobaan yang telah dilakukan. Teks rekaman percobaan ini umumnya digunakan untuk melaksanakan percobaan, karya ilmiah, atau laporan suatu praktikum
A. Struktur Teks Rekaman Percobaan
Struktur teks merupakan bagian-bagian yang menjadi bangunan teks rekaman percobaan. Struktur dalam teks tersebut terdiri atas empat bagian, yaitu 1) tujuan serta alat dan bahan, 2) langkah-langkah, 3) hasil, dan 4) simpulan.
- Tujuan serta alat dan materi di dalam teks tersebut merupakan latar belakang dari percobaan yang akan dilakukan.
- Langkah-langkah merupakan cara atau metode yang digunakan untuk melaksanakan percobaan tersebut.
- Hasil merupakan sesuatu yang didapat dari percobaan tersebut.
- Simpulan merupakan pendapat final dari percobaan.
B. Unsur Kebahasaan Teks Rekaman Percobaan
Unsur kebahasaan dalam teks rekaman percobaan hampir serupa dengan unsur kebahasaan dalam teks prosedur. Unsur kebahasaan dalam teks rekaman percobaan antara lain kata bilangan dan istilah teknis.
- Kata bilangan atau numeralia yaitu kata yang digunakan untuk menghitung banyaknya benda (orang, binatang, atau barang). Penggunaan angka ini membuktikan keruntutan sebuah langkah atau cara dari sebuah percobaan. Penggunaan angka yang lazim digunakan sanggup dibedakan menjadi dua, yakni angka arab dan romawi. Angka arab, antara lain 0, 1, 2, 3, dan seterusnya, sedangkan angka romawi, antara lain I, II, III, dan seterusnya.
- Dalam teks rekaman percobaan terdapat istilah-istilah yang mungkin jarang digunakan atau yang sering disebut dengan istilah teknis.
Jenis Jenis Teks Kelas Ix
Reviewed by dannz
on
5:56 AM
Rating:
Reviewed by dannz
on
5:56 AM
Rating:
