Archaeobacteria Dan Eubacteria

Prokariota terbagi menjadi dua domain: archaea dan bakteri. Archaebacteria ialah prokariota pertama dan tinggal di lingkungan yang ekstrim. Mereka mempunyai beberapa hal yang sama dengan kuman dan beberapa hal dengan organisme eukariotik. Prokariota Eubacteria ialah kuman yang sejati. Mereka mempunyai tugas yang tak terhitung jumlahnya, termasuk dekomposisi dan daur ulang nutrisi, pencernaan dan penyakit. Bakteri berperan besar dalam kehidupan, baik menguntungkan maupun merugikan. Menguntungkan contohnya dalam produksi materi makanan, penghasil antibiotik, dan penyubur tanah. Merugikan contohnya merusak materi makanan, menyerang tanaman, dan penyebab penyakit.

A. Prokariota
Prokariota ialah organisme paling banyak yang ada di bumi, yang paling awal muncul, mereka ialah bentuk pertama dari kehidupan. Prokariota ialah organisme bersel tunggal yang tidak mempunyai membran nukleus. Prokariota telah berevolusi menjadi beberapa bentuk, dan kini menjadi belahan dari setiap kehidupan di bumi.

Prokariota mempunyai sedikit perbedaan morfologi yang sanggup dipakai untuk mengelompokkannya, prokariota tidak bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Secara tradisional telah dikelompokkan berdasarkan struktur, fisiologi, dan komposisi molekuler. Prokariota mempunyai beberapa ciri-ciri, yaitu:
  1. Tidak mempunyai membran nukleus.
  2. Mempunyai ribosom yang berbeda dengan eukariot.
  3. Hampir semua prokariota lebih kecil dari eukariota yang paling kecil.
  4. Bersel tunggal (uniseluler).

Dengan membandingkan ribosom RNA, para ilmuwan telah menemukan bahwa ada 2 tipe yang berbeda dari prokariota, yaitu: Archaeobacteria dan Eubacteria (bakteri).

B. Archaeobacteria
Dalam sistem pembagian terstruktur mengenai pada sistem enam kingdom, Archaeobacteria termasuk dalam satu kingdom tersendiri.  Archaeobacteria termasuk kelompok prokariotik. Pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Ada tiga kelompok dari Archaeobacteria, yaitu methanogens, halophiles, dan thermophiles.
No.KelasKeterangan
1.Ciri-ciri ArchaeobacteriaArchaeobacteria mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  • Sel bersifat prokariotik.
  • Lipida pada membran sel bercabang.
  • Tidak mempunyai mitokondria, retikulum endoplasma, tubuh golgi, dan lisosom.
  • Habitat di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi, dan asam.
  • Berukuran 0,1µm hingga 15µm, dan beberapa ada yang berbentuk filamen dengan panjang 200µm.
  • Dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram.
2.Habitat ArchaeobacteriaPada prinsipnya habitat Archaeobacteria di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi dan asam. Tetapi biasanya Archaeobacteria dikelompokkan berdasarkan habitatnya, yaitu:
  • Halophiles, yaitu lingkungan yang berkadar garam tinggi.
  • Methanogens, yaitu lingkungan yang memproduksi methan. Ini sanggup ditemukan pada usus binatang.
  • Thermophiles, yaitu lingkungan yang mempunyai suhu tinggi.
3.Bentuk ArchaeobacteriaBentuk Archaeobacteria bervariasi, menyerupai berbentuk bola, batang, spiral, cuping, dan empat persegi panjang. Bentuk-bentuk yang berbeda ini mengatakan perbedaan tipe metabolismenya.
4.Klasifikasi ArchaeobacteriaMenurut Woese, Kandler dan Wheelis, 1990, Archaeobacteria dibagi menjadi beberapa phylum, yaitu:
  • Phylum Grenarchaeota
  • Phylum Euryarchaeota
  • Halobacteria
  • Methanococci
  • Methanophyri
  • Archaeoglobi
  • Thermococci
  • Thermoplasmata
  • Phylum Korarchaeota
  • Phylum Nanoarchaeota
5.Struktur ArchaeobacteriaDinding sel Archaeobacteria tidak mempunyai peptidoglikan, dinding selnya tipis, jikalau dikelompokkan berdasarkan teknik pewarnaan Gram (Gram stain) maka Archaeobacteria termasuk kuman Gram negatif.

C. Eubacteria (Bakteri)
Awalan Eu pada kata Eubacteria berarti sesungguhnya. Jadi, Eubacteria berarti kuman yang sesungguhnya. Selanjutnya disebut kuman saja atau bisa disebut dengan kuman atau basil.
No.KelasKeterangan
1.Ciri-ciri EubacteriaEubacteria mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  • Bersel tunggal, prokariotik, tidak berklorofil.
  • Adaptasi terhadap lingkungan jelek membentuk endospora.
  • Reproduksi vegetatif dengan membelah diri dan generatif dengan paraseksual.
  • Ukuran tubuh 1 - 5 mikron.
  • Bersifat heterotrof.
2.Gram Stain (Pewarnaan Gram)Pada tahun 1884 Christian Joachim Gram, spesialis bakteriologi asal Denmark menemukan teknik Gram Stain (pewarnaan gram). Sel kuman diwarnai dengan kristal violet atau pewarna ungu dan lalu dicuci dengan alkohol atau aseton. Bakteri yang warna ungunya tidak luntur disebut kuman gram positif. sedangkan kuman yang warna ungunya luntur disebut kuman gram negatif. Bakteri yang dinding selnya tipis ini selanjutnya diwarnai dengan safranin atau pewarna merah.
    3.Reproduksi EubacteriaReproduksi kuman pada umumnya aseksual, yaitu dengan pembelahan biner dari satu kuman membelah menjadi 2 dan seterusnya.

    Reproduksi secara seksual tidak terjadi pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu kuman ke kuman lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut paraseksual. Ada 3 cara proses paraseksual, yaitu:
    • Transformasi, perpindahan sedikit materi genetik atau ADN bahkan hanya satu gen saja ke kuman lain dengan proses fisiologis yang kompleks.
    • Konjugasi, bergandengnya dua kuman dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.
    • Transduksi, pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus.
    4.Klasifikasi EubacteriaBakteri sanggup diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara:
    a. Berdasarkan cara mendapat makanannya
    1) Bakteri heterotrof
    Bakteri yang hidupnya tergantung pada organisme lain dalam hal pemenuhan zat organik sebagai sumber karbon (C). Dibedakan menjadi 2, yaitu:
    • Bakteri saprofit (saproba), hidup dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah.
    • Bakteri parasit, hidup di dalam tubuh makhluk hidup atau bahan-bahan dari tubuh inangnya. Dibedakan menjadi: Bakteri benalu fakultatif, sanggup hidup sebagai saprofit. Bakteri benalu obligat, hanya mutlak sebagai parasit. Bakteri patogen, menyebabkan penyakit pada binatang dan manusia.
    2) Bakteri autotrof
    Bakteri yang bisa menyusun masakan sendiri dengan sumber karbon (C) yang berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat). Dibedakan menjadi:
    • Bakteri fotoautotrof, energi untuk sintesis berasal dari cahaya. Contoh kuman ungu dan kuman hijau.
    • Bakteri kemoautotrof, energi untuk sintesis masakan berasal dari reaksi-reaksi kimia. Contoh: Nitrosococcus, Nitrosobacter, dan Nitrosomonas.
    b. Berdasarkan kebutuhan oksigen pada waktu respirasi
    • Bakteri aerob. Bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh: Nitrosococcus dan Nitrosomonas.
    • Bakteri anaerob. Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh: Clostridium tetani (anaerob obligat), Escherichia coli (anaerob fakultatif), Salmonella (anaerob fakultatif), dan Shigella (anaerob fakultatif)
    c. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagela
    • Atrik: tidak mempunyai flagela.
    • Monotrik: mempunyai flagela pada satu ujungnya.
    • Lofotrik: mempunyai sejumlah flagela pada salah satu ujungnya.
    • Amfitrik: mempunyai sejumlah flagela pada kedua ujungnya.
    • Peritrik: mempunyai flagela pada semua permukaan tubuh.
    d. Berdasarkan bentuknya
    • Kokus (coccus) ,bentuk bundar menyerupai bola, dibedakan atas: Monococcus, tersusun satu-satu. Contoh: Monococcus gonorhoe. Diplococcus, bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae. Tetracoccus, bergandengan empat-empat. Sarcina, bergerombol membentuk kubus. Staphylococcus, bergerombol membentuk buah anggur. Contoh: Staphylococcus aureus. Streptococcus, bergandengan membentuk rantai.
    • Basil (bacillus) bentuk batang (silinder), dibedakan atas: Diplobacillus, bergandengan dua-dua. Contoh: Salmonella typhosa. Streptobacillus, bergandengan membentuk rantai. Contoh: Azetobacter. Monobacillus, tunggal (satu-satu). Contoh: Eschericia coli.
    • Spiral (spirillum) bentuk spiral (lengkung), dibedakan atas: Vibrio (bentuk koma), lengkung kurang dari setengah lingkaran. Contoh: Vibrio cholerae. Spiral, lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh: Spirochaeta pallidum.
     Archaebacteria ialah prokariota pertama dan tinggal di lingkungan yang ekstrim Archaeobacteria dan Eubacteria
    5.Struktur Sel EubacteriaStruktur selnya terdiri atas:
    a. Bagian sel sebagai epilog sel
    • Kapsula: belahan paling luar berupa lendir berfungsi melindungi sel.
    • Dinding sel: tersusun atas peptidoglikan yang merupakan polimer besar atau polisakarida.
    • Membran plasma: belahan epilog paling dalam, mengandung enzim oksida atau enzim respirasi. Fungsinya sama dengan mitokondria pada sel eukariotik.
    b. Bagian sitoplasma
    Sitoplasma berbentuk koloid mengandung butiran-butiran protein, glikogen, dan juga lemak. Sel kuman tidak mengandung organel retikulum endoplasmik, tubuh golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Tetapi kuman mengandung ribosom yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan genetik berupa ADN atau kromosom di tempat sitoplasma tidak mempunyai membran inti.
    Archaeobacteria Dan Eubacteria Archaeobacteria Dan Eubacteria Reviewed by dannz on 5:41 AM Rating: 5