Pecah pola yaitu menyesuaikan model atau desain pada gambar pola dengan tumpuan yang dikehendaki. lalu memisah-misahkan bagian-bagian model menjadi pola-pola yang siap dijadikan petunjuk untuk menggunting bahan.
Busana perempuan memerlukan teknik pecah pola yang lebih cermat dibandingkan pakaian laki-laki dan anak-anak. Untuk itu dalam pembuatan pakaian perlu dilakukan pecah pola yang benar sesuai dengan desain dan bentuk tubuh sipemakai. Agar pola yang dihasilkan sesuai dengan desain dan bentuk tubuh maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisa bentuk tubuh dan analisa desain.
A. Analisa Bentuk Tubuh
Analisa bentuk tubuh yaitu menganalisa secara detail bentuk dan posisi garis tubuh model yang dibutuhkan dalam pembuatan desain busana disamping juga mengetahui kelebihan dan kekurangannya, sehingga bentuk desain yang dibentuk sesuai dengan yang diharapkan.
Bentuk tubuh perempuan secara umum ada 5 macam yaitu ideal, kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus pendek dan gemuk pendek. Bentuk tubuh perempuan yang baik tentunya yaitu bentuk tubuh yang ideal dimana terdapat keseimbangan antara berat tubuh dan tinggi tubuh dan memiliki proporsi tubuh yang seimbang. Seseorang dengan bentuk tubuh ideal sanggup menentukan hampir setiap model busana.
Analisa bentuk tubuh ini kita sanggup menyesuaikan pola dengan bentuk tubuh sipemakai, dengan kata lain kekurangan bentuk tubuh sanggup tertutupi dengan teknik pengembangan pola yang tepat.
B. Analisa Design
Desain yaitu rancangan, bentuk, atau gambar yang dibentuk untuk menunjukkan tampilan dan rupa suatu busana atau obyek lainnya, sebelum dibentuk atau diproduksi.
Analisa desain yaitu pemahaman konsep desain. Pemahaman desain yaitu pemahaman perbandingan bagian-bagian dan bentuk keseluruhan dari suatu model pakaian semoga sanggup diadaptasi dengan bentuk tubuh orang yang akan menggunakannya. Misalnya : Menentukan letak dan besar saku, menentukan besar/lebar kerah.
Selain analisa bentuk tubuh di atas dilakukan analisa desain. Analisa desain pakaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Memperhatikan Desain Secara Keseluruhan.
Lihat gaya bangun dari model. Umumnya desain digambarkan dengan gaya bangun menghadap ke depan atau miring tiga per empat. Perbandingan letak bagian=bagian busana pada perilaku bangun model akan lebih memudahkan kita memahami desain pakaian yang akan dibuat.
2. Pahami gambar bagian-bagian busana pada desain.
Gambar bagian-bagian busana yang dimaksud merupakan garis-garis pakaian pada desain, contohnya garis leher, garis lingkar badan, garis pinggang, garis panggul, garis tengah muka dan tengah belakang, garis lingkar kerung lengan, garis besar lengan dan garis batas kup atau tinggi dada. Garis-garis ini akan memudahkan kita untuk menganalisa bagian-bagian busana yang ada pada desain.
a. Desain Pakaian pada Badan Bagian Atas.
Desain pakaian pada tubuh bab atas mencakup bentuk garis leher atau kerah, lengan, kantong, garis hias, kup dan belahan pakaian. Letak garis leher sanggup dilihat dengan membandingkan garis leher dasar dengan garis leher pada desain.
Perkiraan ukuran inilah yang menjadi aliran dalam merobah garis leher pada pakaian. Begitu juga dengan lengan dan badan. Desain lengan apakah berbentuk lengan kop, lengan poff, lengan balon dan lain sebagainya.
Khusus untuk bab badan, kita harus memperhatikan letak kup apakah kup berada pada daerah biasa atau disalurkan ke daerah lain atau dihilangkan menjadi garis hias. Hal ini penting alasannya yaitu kup merupakan bab yang sanggup menonjolkan sisi feminim wanita. Perhatikan juga garis belahan pakaian untuk menghindari kesalahan dalam memberi tanda pola dan menggunting kain.
b. Desain Pakaian Bagian Bawah
Pakaian bab bawah sanggup berupa rok atau celana. Namun celana ataupun rok memiliki desain yang bervariasi. Terlebih dahulu pahami desain rok yang ada pada desain menyerupai desain rok, ukuran panjang rok, lebar rok, kembang rok (jika rok kembang) dan kerutan rok (jika rok dikerut). Begitu juga dengan desain celana, pahami desain celana, ukuran celana, lebar celana atau besar celana dan lain sebagainya.
3. Pahami Letak Jatuh Pakaian pada Badan.
Bahan atau kain yang cocok untuk sebuah desain sanggup dilihat dari letak jatuh pakaian pada badan. Hal ini sanggup diamati pada bab sisi atau bab bawah pakaian. Jika dilihat pada bab sisi, materi yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku sanggup diperkirakan bahannya tebal dan kaku.
Sebaliknya kalau jatuh materi mengikuti bentuk tubuh berarti materi yang dipakai materi yang tipis atau melangsai. Begitu juga kalau dilihat pada bab bawah rok/pakaian. Bagian bawah rok yang terlihat agak bergelombang, maka materi yang dipakai tipis atau melangsai sebaliknya bab bawah yang lurus dan terlihat agak kaku, berarti memakai materi yang agak tebal dan kaku.
Agar sanggup menganalisa bentuk tubuh dan model pakaian dengan baik dan benar dibutuhkan latihan yang banyak sehingga memudahkan kita dalam menciptakan pecah pola busana yang sesuai dengan desain.
Busana perempuan memiliki desain yang beraneka ragam. Karena beranekaragamnya desain pakaian perempuan ini, sering kali kita kesulitan dalam melaksanakan pecah pola busananya
Busana perempuan memerlukan teknik pecah pola yang lebih cermat dibandingkan pakaian laki-laki dan anak-anak. Untuk itu dalam pembuatan pakaian perlu dilakukan pecah pola yang benar sesuai dengan desain dan bentuk tubuh sipemakai. Agar pola yang dihasilkan sesuai dengan desain dan bentuk tubuh maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisa bentuk tubuh dan analisa desain.
A. Analisa Bentuk Tubuh
Analisa bentuk tubuh yaitu menganalisa secara detail bentuk dan posisi garis tubuh model yang dibutuhkan dalam pembuatan desain busana disamping juga mengetahui kelebihan dan kekurangannya, sehingga bentuk desain yang dibentuk sesuai dengan yang diharapkan.
Bentuk tubuh perempuan secara umum ada 5 macam yaitu ideal, kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus pendek dan gemuk pendek. Bentuk tubuh perempuan yang baik tentunya yaitu bentuk tubuh yang ideal dimana terdapat keseimbangan antara berat tubuh dan tinggi tubuh dan memiliki proporsi tubuh yang seimbang. Seseorang dengan bentuk tubuh ideal sanggup menentukan hampir setiap model busana.
Analisa bentuk tubuh ini kita sanggup menyesuaikan pola dengan bentuk tubuh sipemakai, dengan kata lain kekurangan bentuk tubuh sanggup tertutupi dengan teknik pengembangan pola yang tepat.
B. Analisa Design
Desain yaitu rancangan, bentuk, atau gambar yang dibentuk untuk menunjukkan tampilan dan rupa suatu busana atau obyek lainnya, sebelum dibentuk atau diproduksi.
Analisa desain yaitu pemahaman konsep desain. Pemahaman desain yaitu pemahaman perbandingan bagian-bagian dan bentuk keseluruhan dari suatu model pakaian semoga sanggup diadaptasi dengan bentuk tubuh orang yang akan menggunakannya. Misalnya : Menentukan letak dan besar saku, menentukan besar/lebar kerah.
Selain analisa bentuk tubuh di atas dilakukan analisa desain. Analisa desain pakaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Memperhatikan Desain Secara Keseluruhan.
Lihat gaya bangun dari model. Umumnya desain digambarkan dengan gaya bangun menghadap ke depan atau miring tiga per empat. Perbandingan letak bagian=bagian busana pada perilaku bangun model akan lebih memudahkan kita memahami desain pakaian yang akan dibuat.
2. Pahami gambar bagian-bagian busana pada desain.
Gambar bagian-bagian busana yang dimaksud merupakan garis-garis pakaian pada desain, contohnya garis leher, garis lingkar badan, garis pinggang, garis panggul, garis tengah muka dan tengah belakang, garis lingkar kerung lengan, garis besar lengan dan garis batas kup atau tinggi dada. Garis-garis ini akan memudahkan kita untuk menganalisa bagian-bagian busana yang ada pada desain.
a. Desain Pakaian pada Badan Bagian Atas.
Desain pakaian pada tubuh bab atas mencakup bentuk garis leher atau kerah, lengan, kantong, garis hias, kup dan belahan pakaian. Letak garis leher sanggup dilihat dengan membandingkan garis leher dasar dengan garis leher pada desain.
Perkiraan ukuran inilah yang menjadi aliran dalam merobah garis leher pada pakaian. Begitu juga dengan lengan dan badan. Desain lengan apakah berbentuk lengan kop, lengan poff, lengan balon dan lain sebagainya.
Khusus untuk bab badan, kita harus memperhatikan letak kup apakah kup berada pada daerah biasa atau disalurkan ke daerah lain atau dihilangkan menjadi garis hias. Hal ini penting alasannya yaitu kup merupakan bab yang sanggup menonjolkan sisi feminim wanita. Perhatikan juga garis belahan pakaian untuk menghindari kesalahan dalam memberi tanda pola dan menggunting kain.
b. Desain Pakaian Bagian Bawah
Pakaian bab bawah sanggup berupa rok atau celana. Namun celana ataupun rok memiliki desain yang bervariasi. Terlebih dahulu pahami desain rok yang ada pada desain menyerupai desain rok, ukuran panjang rok, lebar rok, kembang rok (jika rok kembang) dan kerutan rok (jika rok dikerut). Begitu juga dengan desain celana, pahami desain celana, ukuran celana, lebar celana atau besar celana dan lain sebagainya.
3. Pahami Letak Jatuh Pakaian pada Badan.
Bahan atau kain yang cocok untuk sebuah desain sanggup dilihat dari letak jatuh pakaian pada badan. Hal ini sanggup diamati pada bab sisi atau bab bawah pakaian. Jika dilihat pada bab sisi, materi yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku sanggup diperkirakan bahannya tebal dan kaku.
Sebaliknya kalau jatuh materi mengikuti bentuk tubuh berarti materi yang dipakai materi yang tipis atau melangsai. Begitu juga kalau dilihat pada bab bawah rok/pakaian. Bagian bawah rok yang terlihat agak bergelombang, maka materi yang dipakai tipis atau melangsai sebaliknya bab bawah yang lurus dan terlihat agak kaku, berarti memakai materi yang agak tebal dan kaku.
Agar sanggup menganalisa bentuk tubuh dan model pakaian dengan baik dan benar dibutuhkan latihan yang banyak sehingga memudahkan kita dalam menciptakan pecah pola busana yang sesuai dengan desain.
Busana perempuan memiliki desain yang beraneka ragam. Karena beranekaragamnya desain pakaian perempuan ini, sering kali kita kesulitan dalam melaksanakan pecah pola busananya
Konsep Dasar Pecah Tumpuan Busana Wanita
Reviewed by dannz
on
9:35 PM
Rating: