Dalam proses pembuatan kerajinan hias dari materi limbah memerlukan perencanaan yang baik. Dengan perencanaan yang baik diperlukan pembuatan kerajinan hias sanggup berhasil dengan baik. Beberapa aktivitas yang dilaksanakan dalam proses pembuatan kerajinan hiasan dari materi limbah antara lain pengembangan desain produksi dan biaya produksi. Pengembagan desain dari limbah untuk menciptakan produk hiasan diawali dengan riset dengan tujuan mencari data wacana potensi limbah yang akan dipakai untuk materi baku. Penentuan materi baku limbah yang akan dipakai menjadi dasar untuk proses eksplorasi ilham produk. Berikut ini klarifikasi mengenai pengembangan desain produksi dan biaya produksi.
1. Pengembangan Desain
Pengembangan desain dari materi limbah yang dipakai untuk menciptakan produk hiasan diawali dengan riset dengan tujuan mencari data wacana potensi limbah yang akan dipakai untuk materi baku. Limbah yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk hiasan harus mempunyai jumlah yang cukup dengan jenis limbah, material dan bentuk yang sama, supaya produk yang dihasilkan mempunyai standar. Jenis, material, bentuk dan huruf dari materi baku akan menjadi dasar untuk ilham produk yang akan dibuat.
Setelah ilham diperoleh, tahap selanjutnya ialah pembuatan sketsa ide, dan pembuatan model atau prototipe produk. Desain produk hiasan harus mempunyai nilai estetik dan keunikan. Proses pencarian ilham menjadi sangat penting. Ide desain produk hiasan sanggup diperoleh dengan tiga cara pendekatan sebagai berikut.
- Studi Pasar Sasaran untuk Ide Pengembangan Produk. Pasar target dari produk hiasan berbahan limbah sangat bermacam-macam Pasar target sanggup dibedakan dari usia, gender, bangsa dan etnis, pekerjaan, psikografi, tingkat ekonomi. Pasar target yang bermacam-macam mempunyai selera yang sangat bermacam-macam pula. Selera pasar yang beragam, membuka banyak peluang untuk bermacam-macam jenis produk hiasan yang mempunyai keunikan. Selera pasar termasuk di dalamnya, selera akan gaya desain. Gaya desain diantaranya gaya etnik, gaya modern, gaya yang ceria dan lucu, gaya klasik, gaya Jepang, dan gaya desain dengan tema alami. Gaya desain sanggup selalu berkembang dengan munculnya gaya-gaya baru.
- Eksporasi Material untuk Ide Pengembangan Produk. Proses pengembangan desain untuk produk hiasan menghasilkan nilai estetik sebagai tujuan utamanya. Pengembangan desain untuk nilai estetik ialah dengan mengeksplorasi banyak sekali kemungkinan keindahan dan keunikan yang dihasilkan oleh materi limbah yang ada. Eksplorasi material dilakukan dengan menciptakan beberapa percobaan teknik pengolahan pada suatu material. Pada dikala melaksanakan eksplorasi material, pikirkan juga produk hiasan apa saja yang sanggup dibuat.
- Proses Merespon Lingkungan untuk Ide Pengembangan Produk. Produk hiasan sanggup berupa hiasan taman atau halaman. Produk hiasan di luar rumah sanggup memanfaatkan angin dan air untuk menghasilkan gerak dan bunyi. Hiasan yang ditempatkan di luar rumah tentunya harus tahan cuaca. Material limbah yang sempurna untuk hiasan di luar rumah ialah plastik, kaca, logam, dan kayu. Material serat dan kain lebih sempurna dipakai untuk produk hiasan di dalam rumah atau suplemen yang dikenakan, sebab tidak tahan terhadap cuaca. Produk hiasan di dalam rumah dan suplemen sanggup pula dibentuk dari material plastik, kaca, logam, dan kayu.
Skema Pengembangan Desain Hiasan dari Limbah
2. Perancangan Proses Produksi dan K3
Setelah pengembangan desain selesai dilakukan langkah selanjutnya ialah perencanaan proses produksi. Proses produksi suatu produk berbeda-beda bergantung dari materi baku dan desain produknya. Tahapan pada proses produksi secara umum terdiri dari pembahanan, pembentukan, perakitan dan nishing. Bahan baku yang pilih dan desain akhir, memilih proses apa saja yang dilakukan pada tahap pembahanan. Proses dan kerja apa saja yang harus dilakukan dalam setiap tahap pembentukan, perakitan, dan finishing, juga bergantung dari materi baku dan desain akhir.
3. Penghitungan Biaya Produksi Biaya produksi ialah biaya yang dikeluarkan untuk materi baku, tenaga kerja dan biaya lain yang disebut overhead.
- Biaya overhead ialah biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya materi baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang termasuk ke dalam overhead ialah biaya listrik, materi bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian materi bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan materi baku, benang, jarum, lem, dan materi bahan lainnya sanggup dimasukan ke dalam biaya overhead.
- Bahan baku dari produk hiasan yang akan dibentuk ialah limbah. Limbah sanggup diperoleh dengan gratis dari rumah dan tetangga di sekitar kita atau dari pabrik yang membuang limbah tersebut, artinya tidak ada biaya materi baku. Meskipun tidak ada biaya materi baku namun ada biaya overhead yang harus dikeluarkan yaitu biaya membawa limbah ke daerah produksi, sanggup berupa biaya jasa angkut atau biaya kendaraan. Bahan baku limbah juga sanggup diperoleh dengan membeli materi baku dari pengumpul barang bekas. Biaya pembelian tersebut masuk ke dalam biaya materi baku.
- Biaya produksi juga termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai janji antara pekerja dengan pemilik usaha. Pada pembuatan produk ini, seluruh anggota tim sanggup bahu-membahu berperan sebagai pekerja sekaligus pemilik usaha. Pemilik perjuangan akan menerima laba dari hasil penjualan maka biaya tenaga kerja sebaiknya tidak terlalu tinggi atau minimal.
Selain ketiga biaya ibarat disebutkan di atas biaya yang harus dikeluarkan, contohnya untuk penyediaan minum dikala bekerja di siang hari yang panas. Biaya tersebut harus dihitung ke dalam biaya overhead. Biaya produksi harus dihitung semenjak awal. Biaya produksi akan memilih harga pokok produksi (HPP) sebuah produk. Perhatikan teladan di bawah ini.
Biaya Produksi
Nama Produk : Gelang dari Botol Plastik
Waktu Produksi : 2 hari
Jumlah produk yang dihasilkan: 90 buah
Biaya Produksi
Nama Produk : Gelang dari Botol Plastik
Waktu Produksi : 2 hari
Jumlah produk yang dihasilkan: 90 buah
No. | Jenis Biaya | Jumlah | Harga Satuan (Rp.) | Biaya (Rp.) |
---|---|---|---|---|
1. | Bahan Baku | |||
a. Botol Plastik | 35 buah | 0 | 0 | |
b. Benang | 1 gulung | 10.000 | 10.000 | |
a. Double tape | 2 buah | 10.000 | 10.000 | |
b. Lem | 1 buah | 5.000 | 5.000 | |
2. | Tenaga Kerja | |||
Pengrajin | 5 x 2 | 40.000 | 400.000 | |
3. | Overhead | |||
a. Angkut limbah | 1 x | 15.000 | 15.000 | |
b. Sabun Cuci | 1 botol | 10.000 | 10.000 | |
Total Biaya Produksi | 450.000 |
Total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi tersebut disebut dengan biaya produksi. Proses produksi tersebut contohnya menghasilkan 90 buat produk, maka HPP per produk ialah biaya produksi dibagi dengan 90. Misalnya satu kali proses produksi menghasilkan 90 buah produk hiasan dengan total biaya produksi Rp. 450.000, maka Harga Pokok Produksi (HPP)/unit ialah Rp.450.000: 90= Rp. 5.000.
Pengembangan Desain Dan Biaya Produksi Hiasan
Reviewed by dannz
on
10:18 AM
Rating: