Motif Hias Songket Palembang

Motif hias kain songket Palembang biasanya berbentuk geometris atau tanaman dan fauna, yang masing-masing memiliki arti dan lambang yang baik. Misalnya bunga tanjung, bunga cengkih, bunga melati, dan bunga mawar yang amis yang melambangkan kesucian, keanggunan, rezeki, dan segala kebaikan. Pemakaian kain songket pada umumnya digunakan sebagai pakaian etika masyarakat Palembang untuk menghadiri upacara perkawinan, upacara cukur rambut bayi dan sebagai busana penari Gending Sriwijaya (Tarian selamat datang).

Motif benang yang rapat mendominasi permukaan kain disebut songket lepus, sedangkan yang motif emasnya tersebar disebut songket tawur. Pada tepi kain biasanya dibuat motif tumpal, segitiga, atau segitiga terputus, yang disebut pucuk rebung. Tunas rebung yang tumbuh menjadi batang bambu yang berpengaruh dan lentur, tidak tumbang diterpa angin ini melambangkan impian baik.

Beberapa nama ragam hias atau motif tenun songket Palembang antara lain adalah: lepus piham, lepus polos, lepus puler lurus, lepus puler ombak-ombak, lepus bintang, lepus naga besaung, lepus bungo jatuh, lepus berantai, lepus lemas kandang, tetes meder, bungo cino, bungo melati, bungo inten, bungo pacik, bungo suku hijau, bungo bertabur, bungo mawar, biji pare, jando berhias, limas berantai, dasar limai, pucuk rebung, tigo negeri dan emas jantung Selain sebagai sesuatu yang berfungsi memperindah tenunan (songket), ragam hias juga memiliki makna.

Motif-motif kain songket Palembang beberapa diantaranya ialah sebagai berikut :
  • Songket Limar. Kain songket ini tidak dibuat oleh benang-benang komplemen mirip halnya pada songket-songket lainnya. Motif kembang-kembangnya berasal dari benang-benang pakan atau benang lungsi yang dicelup pada bagian-­bagian tetentu sebelum ditenun. Biasanya songket limar dikombinasikan dengan songket berkembang dengan benang emas tawur sampai disebut songket limar tawur. Macam dari songket limar diantaranya ialah jando berhias, jando pengantin serta kembang pacar. Nama limar timbul alasannya ialah banyaknya bulatan-bulatankecil dan percikan yang membentuk sebuah motif yang mirip tetesan air jeruk yang diperas.
  • Songket Tawur. Pada desain songket tawur yaitu kain yang pada motifnya tidak menutupi seluruh permukaan kain tetapi berkelompok-kelompok dan letaknya menyebar (bertabur/tawur). Benang pakan sebagai pembentuk motif tidak disisipkan dari pinggir kepinggir kain mirip pada halnya penenunan kain songket yang biasa, tetapi hanya berkelompok–kelompok saja. Sama halnya dengan songket lepus, songket tawur pun majemuk namanya antara lain songket tawur lintang, songket tawur tampak manggis, songket tawur nampan perak, dan lain-lain.
  • Songket Lepus. Lepus berarti menutupi, jadi pengertian kain songket lepus ialah songket yang memiliki benang emasnya hampir menututpi seluruh bab kain. Benang emasnya dengan kualitas tinggi didatangkan dari China. Kualitas jenis songket lepus merupakan kualitas yang tertinggi dan termahal harganya. Sesuai dengan gambar motifnya, maka kain songket lepus inipun majemuk namanya, antara lain songket lepus lintang (bergambar bintang), songket lepus buah anggur, songket lepus berantai, songket lepus ulir, dan lain-lain.
  • Nago Betarong. Dalam motif ini naga dianggap sebagai binatang yang melambangkan kemakmuran dan kejayaan. Orang yang menggunakan tenun songket motif nago besaung tentulah mengharapkan akan mendapat kemakmuran dan kejayaan dalam hidupnya. Motif ini diambil dari salah satu unsur kebudayaan Cina yang menganggap naga sebagai suatu binatang mitologi yang sanggup mendatangkan kemakmuran

Bahan baku kain songket Palembang ini ialah banyak sekali jenis benang, mirip benang kapas, atau yang lebih lembut dari materi benang sutera. Untuk menciptakan kain songket yang bagus, materi bakunya berupa benang putih yang diimpor dari India, Cina atau Thailand. Sebelum ditenun, materi baku diberi warna dengan jalan dicelup dengan materi warna yang dikehendaki. Warna mayoritas dari tenun songket.

Setelah benang diberi warna, kemudian ditenun dengan alat yang sederhana. Penempatan benang-benang telah dihitung dengan teliti. Benang yang memanjang atau vertikal disebut lungsi, benang yang ditempatkan melebar atau horizontal disebut benang pakan. Hasil persilangan kedua jenis benang ini terangkai menjadi kain. Untuk mendapat motif songket berbenang emas, ditambahkan benang emas yang sudah dihitung dan ditenunkan di antara hasil tenunan tadi.

Tenun songket biasanya diberi motif berwarna emas. Benang emas yang digunakan ada tiga jenis, yaitu benang emas cabutan, benang emas Sartibi dan benang emas Bangkok.enang emas cabutan didapat dari kain songket antik yang sebagian kainnya sudah rusak, yang diurai kembali. Benang emas cabutan masih berpengaruh alasannya ialah dibuat dari benang katun yang dicelupkan ke dalam cairan emas 24 karat.
Motif Hias Songket Palembang Motif Hias Songket Palembang Reviewed by dannz on 4:07 PM Rating: 5