Kerajinan Topeng

Topeng merupakan epilog muka yang dipakai untuk menyembunyikan wajah pemakainya. Topeng sering disebut dengan istilah kedok. Pada mulanya topeng berkembang dari sekelompok suku bangsa primitif yang percaya bahwa Tuhan atau Dewa mereka mengendalikan kekuatan secara alamiah. Ketika upacara ritual berlangsung, masyarakat pengikut upacara percaya bahwa Tuhan atau Dewa mereka mewakili dalam topeng tersebut.

Sebagian besar topeng yang muncul dan berkembang di banyak sekali tempat berawal dari kepercayaan ritual. Namun dengan berkembangnya kebudayaan, topeng juga diciptakan khusus untuk pertunjukan seni. Topeng-topeng yang dibuat sesuai dengan abjad tokoh yang diperlukan. Masing-masing tempat mempunyai istilah sendiri untuk “topeng”: tapuk (bahasa Jawa Kuno), tapel (Bali, Lombok), kedok (Jawa-Sunda), hudoq (Dayak), toping (Batak Simalungun), gundala-gundala (Karo), dan lain-lain.

Topeng umumnya dibuat dari kayu yang diukir, kertas, atau tanah liat, kemudian diberi warna kontras dengan ragam hias tertentu. Topeng dibagi menjadi tiga jenis yairu makhluk dongeng, wajah yang digayakan, dan wajah nyata. Topeng yang melukiskan makhluk dongeng, baik raksasa maupun lambang marga dari mitos, dianggap sebagai sumber donasi bagi masyarakat. Pertunjukkan yang memakai topeng ini terdapat di Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan papua.

Topeng Bali
Topeng merupakan epilog muka yang dipakai untuk menyembunyikan wajah pemakainya Kerajinan TopengTopeng Bali dibuat dari materi kayu. Jenis kayu yang biasanya dipakai sebagai materi pembuatan topeng antara lain kenanga dan pule. Topeng menjadi perangkat utama dalam tari topeng, kesenian dramatari tradisional khas Bali. Dalam tari topeng, setiap pementas atau penari tampil dengan busana khusus serta mengenakan topeng. Topeng yang dikenakan oleh seorang penari mengatakan tokoh yang diperakannya dalam sebuah pertunjukan. Cerita yang dibawakan dalam tari topeng biasanya berasal dari riwayat sejarah (babad) atau kisah-kisah legenda.

Berdasarkan pada strata sosial dari lakon yang ditampilkan, topeng sanggup dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis topeng tersebut antara lain topeng keras (sosok petarung), topeng renta (sosok sesepuh), topeng bondres (rakyat biasa), dan topeng ratu (kalangan bangsawan).

Selain jenis umum tersebut, ada pula jenis topeng yang khusus, menyerupai topeng Calonarang, topeng jauk, dan topeng telek. Topeng Calonarang menunjukkan sosok jelek rupa, bertaring, dan mata membelalak yang menjadi simbolisasi kejahatan. Topeng jauk berbentuk peralihan antara insan serta raksasa yang berwatak kasar, merepresentasikan makhluk yang membantu Barong dalam menghadapi rangda. Seperti halnya jauk, telek merupakan sekutu dari Barong, tetapi berupa sosok dengan wajah dan tabiat yang halus.

Topeng Jawa
Cerita klasik Ramayana yang berkembang semenjak ratusan tahun kemudian menjadi wangsit utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendra-tari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut. Salah satu tokoh dari dongeng Ramayana ialah Rama dan Sinta. Rama ialah seorang suami yang berjuang mati-matian untuk menyelamatkan Sinta dari Rawana. Sementara Sinta ialah istri setia yang berjuang melawan godaan Rahwana untuk menjaga kesucian cintanya

Topeng Dayak
Di tempat Kalimantan, suku Dayak memakai topeng dalam Tari Hudog yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari ini dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak flora dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak. Topeng yang dipakai berwarna hitam, putih, dan merah yang melambangkan kekuatan alam yang akan membawa air dan melindungi flora yang mereka tanam sampai isu terkini panen tiba.Tidak hanya keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap bisa memancarkan kekuatan magis. Sebagai seni pertunjukan topeng merupakan perpaduan dari banyak sekali jenis kesenian yang mempunyai nilai-nilai luhur dan mempunyai bentuk abjad seni menyerupai seni rupa,drama, sastra, musik, tari dan ukir. Disamping itu topeng juga mempunyai perspektif hiburan dan pendidikan.
Kerajinan Topeng Kerajinan Topeng Reviewed by dannz on 12:07 PM Rating: 5