Usaha budidaya ialah perjuangan untuk memperbanyak (memproduksi benih) dan menumbuhkan ikan sampai menjadi ikan konsumsi yang siap dipasarkan.Dalam acara pembesaran ikan kita akan mempelajari ihwal aspek-aspek yang mensugesti pertumbuhan ikan yang akan kita besarkan melalui prosedur tahapan-tahapan pada teknik pembesaran ikan, sehingga benih ikan yang mulanya sangat kecil sanggup tumbuh menjadi ikan besar berukuran konsumsi.
Pembesaran ikan konsumsi merupakan proses budidaya yang bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi. Budidaya pembesaran ikan merupakan salah satu segmen perjuangan yang banyak dilakukan para pembudidaya ikan. Pembesaran ikan relatif lebih gampang sebab keterampilan yang diperlukan sangat sederhana dibandingkan melaksanakan pembenihan.
Teknik yang perlu diperhatikan ialah menentukan wadah budidaya, menentukan benih, padat penebaran, contoh pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit ikan, pengontrolan pertumbuhan (sampling, grading dan sortasi), pengelolaan kualitas air yang sempurna serta, panen dan pasca panen.
1. Wadah budidaya
Siapkan wadah budidaya sesuai dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan dan lokasi budidaya. Wadah budidaya sanggup berupa kolam, kolam atau jaring apung/ keramba jaring apung/ tancap. Lakukan persiapan wadah budidaya dengan cara pengeringan, pemupukan, pengecekan susukan air, investigasi kwalitas air dan sanitasi.
Pemantauan kualitas air pada sumber air dan pada media budidaya pada hakekatnya bertujuan ;- Pengeringan dan penjemuran dasar kolam/tambak sanggup dilakukan dengan pinjaman sinar matahari. Pengeringan tanah dasar kolam/tambak yang baik juga efektif untuk membunuh benih-benih ikan liar, ikan-ikan buas, benih kepiting, dan hama-hama lain, serta bibit-bibit penyakit.
- Pemupukan kolam/tambak merupakan faktor penting untuk memperoleh keberhasilan dalam pembesaran ikan. Tanpa pemupukan maka keberadaan plankton tidak sanggup dipertahankan atau ditingkatkan lebih banyak lagi. Unsur-unsur hara yang diperlukan oleh plankton sanggup berkembang dalam kolam dengan pemupukan.
- Pengecekan susukan air dan investigasi kualitas air. Debit air yang cukup besar merupakan persyaratan utama untuk menciptakan wdah budidaya. Debit air yang besar akan menjamin ketersediaan air yang mempunyai kegunaan bagi kolam menyerupai memudahkan penggantian air.
- Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia, dan biologi.
- Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan nilai kualitas air yang ideal untuk budidaya tambak.
- Menilai kelayakan suatu sumberdaya air untuk kepentingan tertentu.
2. Pemilihan benih
Penebaran benih bertujuan untuk memasukkan ikan dalam wadah budidaya dengan padat penebaran tertentu. Pilihlah benih sesui ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang bergerak aktif tandanya benih tersebut berkualitas baik kondidi fisik yang normal serta kulit ikan/sisik tidak gugus.
Pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan benih yang sanggup dibesarkan pada sistem teknologi budidaya yang digunakan, diantaranya adalah:
Pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan benih yang sanggup dibesarkan pada sistem teknologi budidaya yang digunakan, diantaranya adalah:
- Ketersediaan spesies benih yang akan dibesarkan. Apabila spesies atau jenis benih yang tersedia banyak, maka kita tidak menemukan duduk masalah dalam memakai sistem teknologi buddidaya (wadah) yang akan kita pakai.
- Kecocokan spesies benih. Apabila kita sudah menentukan sistem teknologi budidaya tertentu (misalnya kolam), maka kita harus menentukan spesies apa yang cocok hidup dan tumbuh dengan baik di kolam.
- Daya pembiasaan benih (Survival Rate atau tingkat kelangsungan hidup) ketika dipelihara.
- Ukuran benih. Ukuran benih merupakan kriteria yang umum menjadi pertimbangan dalam menentukan benih yang akan ditebar.
- Harga benih. Harga benih yang terlalu mahal sanggup menjadi pertimbangan untuk tidak menentukan benih tersebut untuk dibesarkan, apalagi kalau ikan sudah dipanen dan ketika dipasarkan harga jualnya tidak sesuai impian (ekspektasi) maka pengelola dan pemilik perjuangan akan merugi.
3. Penebaran benih
Hal yang perlu diperhatikan ketika penebaran benih ialah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budidaya pembesaran yang dilakukan (ekstensif, semi intensif dan intensif).
Padat penebaran benih ikan yang ditebar di kolam dan tambak bervariasi berdasarkan contoh pemeliharaannya, serta komoditas ikan kulturnya. Di bawah ini padat penebaran beberapa jenis ikan :
Penebaran benih harus dilakukan dengan hati hati. Lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan biar benih yang ditebar tidak mengalami sress atau tingkat final hidup tinggi. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan pelan-pelan dari kemasan benih (plastik). Sebelumnya masukan air kolam ke dalam plastic sedikt demi sedikit biar gampang mengikuti keadaan dengan kondisi kolam (aklimatisasi)
Aklimasi ialah proses penyesuaian biota air terhadap satu parameter kualitas air di perairan daerah budidaya. Sedangkan aklimatisasi ialah penyesuaian biota air terhadap faktor-faktor kualitas air pada lingkungan barunya menyerupai suhu, pH, alkalinitas, dan sebagainya.
4. Pola pemberian pakanPadat penebaran benih ikan yang ditebar di kolam dan tambak bervariasi berdasarkan contoh pemeliharaannya, serta komoditas ikan kulturnya. Di bawah ini padat penebaran beberapa jenis ikan :
- Padat penebaran ikan bandeng dalam SNI th 2009 5 – 10 ekor/m2, dengan ukuran benih 40 – 70 mm, bobot 8 gram – 15 gram. Dengan usang waktu pemeliharaan 90 – 120 hari diperoleh hasil panen 8 ekor/kg, atau 125 gram/ekor.
- Padat tebar lele dumbo 50 ekor/m2, dengan biomasa benih 7 gram- 10 gram. Lama waktu pembesaran 60 – 75 hari, diperoleh hasil panen 8 – 10 ekor /kg atau 100 – 125 gram/ekor.
- Padat tebar ikan mas 5 – 10 ekor/m2, biomassa benih 8 – 10 gram/ekor usang waktu pemeliharaan 120 hari,
- Padat tebar ikan nila 5 – 10 ekor/m2 biomassa benih 8 – 10 gram/ekor usang waktu pemeliharaan 120 hari,
Penebaran benih harus dilakukan dengan hati hati. Lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan biar benih yang ditebar tidak mengalami sress atau tingkat final hidup tinggi. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan pelan-pelan dari kemasan benih (plastik). Sebelumnya masukan air kolam ke dalam plastic sedikt demi sedikit biar gampang mengikuti keadaan dengan kondisi kolam (aklimatisasi)
Aklimasi ialah proses penyesuaian biota air terhadap satu parameter kualitas air di perairan daerah budidaya. Sedangkan aklimatisasi ialah penyesuaian biota air terhadap faktor-faktor kualitas air pada lingkungan barunya menyerupai suhu, pH, alkalinitas, dan sebagainya.
Pakan menetukan keberhasilan budidaya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
- Pembesaran ikan secara ekstensif yaitu teknik pembesaran ikan yang hanya mengandalkan pakan alami yang terdapat dalam kolam budidaya.
- Pada contoh pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran sanggup dilakukan pada kolam tergenang dan disawah.
- Pembesaran ikan secara semiintensif yaitu pembesaran ikan yang lebih mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan dengan aksesori pakan aksesori yang tidak lengkap dari kandungan gizinya menyerupai dedak.Pembesaran dilakukan di kolam air tenang
- Pembesaran ikan secara intensif yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatan
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan. Berikan pakan bertahap biar pakan sanggup dimakan habis sebelum karam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai sebab kurang kondusif terhadap ikan dan dikhawatirkan menunjukkan imbas pada ikan yang akan dikonsumsi.
Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan berupa pellet berbeda sesuai besarnya ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai sasaran panen yang diinginkan. Untuk pembesaran kisaran 0.5-07 % dari sasaran panen.
Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan berupa pellet berbeda sesuai besarnya ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai sasaran panen yang diinginkan. Untuk pembesaran kisaran 0.5-07 % dari sasaran panen.
5. Pencegahan hama dan penyakit
Serangan penyakit dan gangguan hama sanggup menyebabkan pertumbuhan ikan mengalami hambatan. Gangguan yang terjadi yaitu pertumbuhan lambat yang cenderung kerdil, final hidup meningkat, dan menurunnya hasil panen. Ikan yang dipelihara sanggup terjangkit penyakit sebab kualitas air yang jelek dan malnutrisi.
Agar ikan yang dipeliharan tidak terjangkit hama dan penyakit maka harus dilakukan pencegahan sehingga tindakan paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Pencegahan sanggup dilakukan mulai dari persiapan wadah dan media budidaya. Kenali hama dan penyakit ikan biar penanganan ikan lebih sempurna dan efektif. Ganti air secara bersiklus kalau budidaya dilakukan di bak. Jika memakai obat-obat kimia perhatikan imbas sampingnya baik pada ikan, lingkungan dan insan yang akan mengkonsumsinya.
Agar ikan yang dipeliharan tidak terjangkit hama dan penyakit maka harus dilakukan pencegahan sehingga tindakan paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Pencegahan sanggup dilakukan mulai dari persiapan wadah dan media budidaya. Kenali hama dan penyakit ikan biar penanganan ikan lebih sempurna dan efektif. Ganti air secara bersiklus kalau budidaya dilakukan di bak. Jika memakai obat-obat kimia perhatikan imbas sampingnya baik pada ikan, lingkungan dan insan yang akan mengkonsumsinya.
6. Pengelolaan kualitas air
Pengeloaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budidaya sehingga sanggup memenuhi persyaratan hidup ikan. Agar ikan sanggup tumbuh dengan optimal maka kondisi lingkungan kolam pembesaran harus disesuikan dengan kebutuhan ikan. Variabel kualitas air yang sangat besar lengan berkuasa antara lain: suhu, kadar oksigen terlarut, kadar CO2, volume air, dan kekeruhan air.
7. Pengontrolan pertumbuhan (sampling, grading dan sortasi) Pengontrolan dilakukan untuk mengecek budidaya pembesaran biar sanggup tumbuh dengan baik. Pertumbuhan ikan sesuai dengan umurnya. Pengontrolan dilakukan dengan sampling ikan dari kolam pada umur tertentu kemudian diamati dan dianalisa kesesui pertumbuhannya.
Grading dilakukan untuk mengklasifikasikan ikan berdasarkan ukuran biar ikan yang cenderung kerdil tidak dimangsa yang besar dan ikan yang besar tidak memangsa ikan yang lebih kecil.
Sortasi ialah cara pemilihan ikan dilihat dari ukuran pertumbuhan dan kesehatan. Ikan yang sakit perlu dipisahkan biar tidak menulakan penyakitr pada ikan lainnya. Lakukan pengamatan dan pengontrolan dengan baik dan seksama sehingga sanggup mengambil keputusan yang sempurna untuk keberhasilan budidaya.
Sortasi ialah cara pemilihan ikan dilihat dari ukuran pertumbuhan dan kesehatan. Ikan yang sakit perlu dipisahkan biar tidak menulakan penyakitr pada ikan lainnya. Lakukan pengamatan dan pengontrolan dengan baik dan seksama sehingga sanggup mengambil keputusan yang sempurna untuk keberhasilan budidaya.
8. Panen dan pasca panen
Panen dilakukan sesudah ikan konsumsi mencapai bobot atau ukuran tertentu sesuai undangan konsumen. Cara pemanen yang sempurna menentukan mutu ikan konsumsi yang dihasilkan. Penaganan ini akan mensugesti tinggat final hidup ketika panen. Kegiatan panen mencakup persiapan penampungan ikan, pengeringan kolam, penangkapan ikan, dan pengangkutan serta pengemasan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari.
Pengemasan ikan hasil pembesaran harus memperhatikan jarak dan waktu tempuh, jumlah
benih yang diangkut dalam wadah, dan kondisi kualitas air selama pengangkutan yang terpenting yaitu suhu air, salinitas air, pH dan oksigen dalam wadah. Pengemasan sanggup tertutup memakai plastik dan terbuka dengan memakai drum,ember dan wadah lainnya.
Teknik Budidaya Pembesaran Ikan Konsumsi
Reviewed by dannz
on
6:39 AM
Rating: