Sarana Produksi Pembesaran Ikan Konsumsi

Sistem budidaya (akuakultur) pada pembesaran ikan dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem budidaya ikan yang bekerjasama dengan daratan, dan sistem budidaya ikan yang yang berbasis air. Kelompok pertama antara lain terdiri dari kolam air tenang, kolam air deras, kolam/tambak, bak, akuarium dan tangki. Sedangkan kelompok ke dua terdiri dari jaring apung, jaring tancap, karamba, dan kombongan. Keberhasilan budidaya sangat didukung dengan tersedianya sarana produksi yang memadai. Sebelum memulai budidaya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Saran produksi yang baik akan memilih keberhasilan budidaya yang dijalankan. Sarana produksi mencakup materi dan alat.

A. Bahan
Bahan-bahan yang diharapkan sebagai sarana produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain benih, pakan, pupuk, air, kapur, dan obat-obatan. Berikut ini klarifikasi mengeani bahan-bahan tersebut.

1. Benih
Benih Ikan ialah anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan dipakai sebagai materi dalam acara pembudidayaan ikan. Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi bermacam-macam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidakan. Benih gurami yang diharapkan ukuran minimal 100 g, ikan mas 5-8 cm, nila 8-12 cm, dan lele 5-8 cm. 

Sangat penting untuk diketahui dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi mengenail kualitas bibit yang baik. Kesuksesan budidaya ikan konsumsi sangat bergantung pada kualitas bibit yang dipilih, semakin baik bibit maka semakin kecil resiko kerugian yang akan ditanggung. Benih yang sehat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  • Pergerakan bibit lele yang lincah, kalau bibit ikan terlihat lemas dan kurang pergerakan atau pergerakannya hanya maju mundur saja menerangkan kualitas bibit yang kurang baik. Pergerakan yang lincah yang dimaksud disini ialah gerakan berenang yang aktif dan sangat responsif.
  • Permukaan tubuh yang mulus dan warna yang cerah, kalau menemukan bibit ikan yang permukaan kulitnya lecet-lecet menerangkan bibit yang kurang baik. Bibit ikan yang baik memilii warna tubuh cerah dan terlihat segar.
  • Memiliki kelengkapan bab tubuh, bagian-bagian bibit ikan yang baik adalah; badan, sirip , sungut. Semakin lengkap bagian-bagian tubuh bibit maka semakin baik kualitas bibit tersebut. 
Dalam penyediaannya, benih sanggup diperoleh dengan dua cara yaitu benih dari alam, dan benih dari panti-panti pembenihan (Hatchery). Benih alam ialah benih yang diperoleh oleh petani dengan cara menangkap di pantai-pantai sekitar kolam/tambak dengan cara menyeser ibarat halnya menangkap nener bandeng, benih kakap, benih belanak, benih kerapu lumpur, benih gabus, benih toman, benih betok, dan lain sebagainya.

Benih ikan hasil acara pembenihan di panti pembenihan (hatchery), merupakan benih yang relatif lebih baik, alasannya ialah melalui suatu tahapan-tahapan yang selektif ibarat pemilihan induk berkualitas, pemijahan induk, pemeliharaan larva dan benih, pendederan benih, dan panen benih, dari hasil panen diperoleh benih dilakukan sortasi dan grading sehingga diperoleh benih-benih dengan kriteria ukuran dan biomassa yang berbeda.

2. Pakan
Pakan ialah makanan/asupan yang diberikan kepada binatang ternak (peliharaan). Istilah pakan diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup.

Pakan memegang peranan penting dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi. Dengan pengelolaan pakan yang baik, pertumbuhan ikan sanggup mencapai ukuran sesuai sasaran yang ditentukan. Pakan yang digunakan. ialah pakan alami dan buatan. Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton dan bentos. Pakan buatan dibentuk dari aneka macam gabungan macam materi baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan mengkonsumsi pakan tersebut. Pakan buatan umumnya bentuk pellet.

3. Pupuk
Pemupukan merupakan faktor penting untuk memperoleh keberhasilan dalam pembesaran ikan. Tanpa pemupukan maka keberadaan plankton tidak sanggup dipertahankan atau ditingkatkan lebih banyak lagi. Pupuk diharapkan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami.

Jenis pupuk yang dipakai ialah pupuk sangkar dan buatan. Pupuk sangkar ialah pupuk yang berasal dari kotoran binatang sapi, kerbau, itik dan ayam yang sudah dikeringkan, sedangkan pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibentuk insan dipabrik yang mempunyai kegunaan untuk menyuburkan tanah perairan. Jenis pupuk buatan yang sanggup dipakai ialah urea, ZA, TSP, KCL dan NPK.

Fungsi unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik ialah sebagai berikut:
  • Pupuk Urea yang mengandung unsur hara N (Nitrogen), berfungsi membentuk hijau daun dan memperlancar proses fotosintesis fitoplankton yang ada dalam kolam/tambak,
  • Pupuk TSP mengandung unsur hara fosfor (P2O5), berfungsi : merangsang tumbuhnya plankton, Menambah sumber protein pada plankton, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menjaga kondisi kolam/tambak supaya tetap stabil kesuburannya.
  • Pupuk ZA mengandung unsur hara Kalium (K2O), berfungsi: membentuk karbohidrat, lemak, protein pada fitoplankton dari hasil fotosintesis, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menetralkan pH air.

4. Air
Air mempunyai peranan penting dalam budidaya ikan. Air sebagai media budidaya harus mempunyai persyaratan tertentu supaya ikan sanggup tumbuh dengan baik. Air yang sanggup memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budidaya binatang dan tumbuhan tingkat rendah yaitu adanya plankton sebagai indikator paling gampang bahwa air tersebut sanggup dipakai untuk budidaya ikan. Kualitas air sanggup diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH6-8, suhu 25-32, salinitas 0-5 ppt air tawar, 6-29 ppt air payau dan 30-35ppt air laut, kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang sanggup menembus tubuh air.

5. Kapur
Kapur dipakai untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang dipakai bermacammacam diantaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif.

Tujuan atau manfaat dari pengapuran ialah :
  • Meningkatkan pH air dan tanah dasar perairan hingga sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki ikan yang dibudidayakan, contohnya pH harus menjadi 7 – 8.
  • Meningkatkan alkalinitas air sehingga produktivitas kolam/tambak menjadi tinggi
  • Meningkatkan penyediaan mineral di dalam dasar kolam/tambak sehingga pertumbuhan pakan alami (fitoplankton) menjadi lebih baik. Dengan mengubah atau meningkatkan pH menjadi netral atau sedikit basa (alkalis), maka kompleks humus tanah dasar perairan menjadi lebih lancar melepaskan mineral-mineral yang dikandungnya.
  • Memberantas hama dan penyakit ikan, yaitu sebagai desinfektan.
  • Mengikat butir-butir lumpur halus yang melayang dalam air sehingga air menjadi jernih.
  • Mempercepat proses penguraian materi organik.
  • Mengikat kelebihan Karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan baik dari hasil penguraian materi organik maupun dari respirasi oleh makhluk hidup.

6. Obat obatan
Kegiatan budidaya kadang mengalami kendala, salah satunya hambatan penting ialah serangan hama dan penyakit yang sanggup menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan budidaya. Obat-obatan sanggup diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan sanggup jenis alami dan buatan, dimana obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (tembakau, akar tuba, kipait, dan daun papaya). Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air, tidak mempunyai dampak besar terhadap kwalitas air kolam. Artinya materi kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit, bukan ikan serta gampang terurai.

B. Alat
Beberapa alat yang dipakai dalam produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain (a) penggaris (b) serokan dan lambit (c) alat sortir (d) Timbangan (e) Anco. Berikut klarifikasi mengenai beberapa alat yang dipakai dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi.
 pada pembesaran ikan dikelompokkan menjadi dua Sarana Produksi Pembesaran Ikan Konsumsi
1. Penggaris
Penggaris dipakai untuk mengukur panjang benih. Panjang benih yang diukur biasanya ada dua, yaitu panjang total dan panjang baku. Panjang total ialah panjang ikan yang diukur dari ujung ekor hingga kepala, sedangkan panjang baku ialah panjang ikan yang diukur dari pangkal ekor hingga kepala.

2. Alat Sortir
Alat ini dipakai untuk acara seleksi benih Ikan sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Penyortiran ini bertujuan mendapat keseragaman ukuran benih. Alat ini sanggup dipakai untuk segala jenis ikan : Lele, bawal, nila, Mas, patin, dan lain-lain.

3. Serokan atau Seser
Pada setiap acara budidaya biota air, seser selalu dibutuhkan sebagai salah satu alat yang cukup penting. Dalam pembesaran ikan alat ini sangat gampang dioperasikan, yaitu untuk menangkap ikan ketika sedang dipanen. Ukuran dan mata jaring seser ini bermacam-macam tergantung jenis dan ukuran komoditas biota air yang dibudidayakan.

4. Timbangan
Timbangan dipakai untuk menimbang berat benih ikan. Benih ikan sebelum ditebar, benih ditimbang terlebih dahulu supaya sanggup ditentukan jumlah pakan aksesori yang akan diberikan. Namun, penimbangan bukan dilakukan untuk seluruh benih, tetapi hanya teladan benihnya saja.

5. Anco
Bentuk anco sederhana, namun fungsinya cukup penting. Anco dipakai sebagai alat untuk memantau pertumbuhan ikan yang kita budidayakan. Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan pakan ke dalam anco, kemudian anco dimasukkan ke dalam air kolam/tambak, maka dengan menunggu beberapa ketika ikan akan menghampiri pakan yang ada di dalam anco. Maka ketika anco diangkat kumpulan ikan akan terperangkap, sehingga operator kolam/tambak akan tahu kondisi ikan yang dipelihara baik ukuran maupun kelulusan hidupnya
Sarana Produksi Pembesaran Ikan Konsumsi Sarana Produksi Pembesaran Ikan Konsumsi Reviewed by dannz on 6:59 AM Rating: 5