Penerapan Ragam Hias Pada Materi Tekstil

Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada materi tekstil banyak dijumpai di aneka macam kawasan di Indonesia. Penerapan ragam hias pada materi tekstil sanggup dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam dan melukis. Tekstil ialah materi yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai materi untuk pembuatan busana dan aneka macam produk kerajinan lainnya. Bahan tekstil dibentuk dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan bermacam-macam pola jalinan. Alat yang digunakan untuk menciptakan materi tekstil sanggup dilakukan dengan alat tenun tradision maupun yang modern.

Jenis dan Sifat Bahan Tekstil
Bahan tekstil mempunyai keanekaragaman jenis dan materi dasar yang berasal dari alam maupun buatan. Bahan dasar tekstil akan menghipnotis sifat dari materi tekstil yang telah diproduksi. Jenis tekstil sanggup diketahui dari perbedaan jenis benang dan permukaan teksturnya. Benang dibentuk dari materi alam atau materi buatan. Pada dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari alam (tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis) dan galian (asbes, logam).
  • Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon, nenas, pisang. Serat alam yang berasal dari binatang yakni: dari bulu beri-beri, adapun materi yang berasal dari serat tersebut ialah materi wol.sedangkan serat dari ulat sutra menghasilkan materi tekstil sutra
  • Serat buatan (termoplastik)  merupakan materi tekstil yang berasal dari serat buatan ini ialah berupa Dacron, polyester, nylon.
  • Serat galian ialah materi yang berasal dari dalam tanah, pola asbes dan logam, benang logam, materi asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah, untuk mengisi aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam materi tekstil seperti: stoking, nylon, tula dan materi rajutan.
  • Serat logam lebih banyak digunakan untuk menciptakan bermacam-macam jenis benang, seperti, benang emas, benang perak, tembaga, aluminium, selain itu ada pula benang logam yang dilapisi dengan plastik.

Benang katun dibentuk dari kapas. Benang sutera dibentuk dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera. Kain wol dibentuk dari bulu domba. Bahan benang buatan contohnya dakron, polyester dan nilon digunakan untuk menciptakan tekstil dengan jenis tertentu. Bahan benang yang lain, contohnya serat agel dan serat rami, digunakan untuk produk tekstil yang lain, menyerupai tas dan makrame. Jenis-jenis materi tekstil ini mempunyai sifat yang berbeda-beda, sebagai berikut:
  • Katun mempunyai sifat menyerap air, gampang kusut, lentur, dan sanggup disetrika dalam temperatur panas yang tinggi.
  • Wol mempunyai sifat sangat lentur, tidak gampang kusut, sanggup menahan panas, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.
  • Sutera mempunyai lembut, licin, berkilat, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak menyerap air dan mempunyai rasa sejuk apabila digunakan.
  • Tekstil dari materi dacron, polyester dan nilon mempunyai sifat tidak tahan panas, tidak gampang kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan kalau dicuci cepat kering.
  • Bahan tekstil yang berasal dari brokat, lame dan songket ini gampang berubah warna, tidak gampang kusut, kurang menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.

Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil
Bahan tekstil sanggup diberi warna baik dari materi pewarna alami maupun buatan. Masing-masing bahan pewarna ini mempunyai sifat dan jenis yang berbeda-beda. 

Zat warna alam (natural dyes) ialah zat warna yang diperoleh dari alam/tumbuh-tumbuhan baik secara eksklusif maupun tidak langsung. Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu dan kayu. Pewarna alami contohnya soga dan kesumba.
  • Soga merupakan materi pewarna alami yang berasal dari pohon soga. Bahan yang berasal dari kulit soga jambal berwarna merah sawo, sedangkan kulit pohon soga tengeran menghasilkan warna kuning, soga tinggi menghasilkan warna merah.
  • Kayu kuning (cudranis javanenses) menghasilkan warna kuning.
  • Alpokat menghasilkan warna hijau dan cokelat.
  • Jati dan secang penghasil warna merah.
  • Mengkudu atau pace menghasilkan warna cokleat.
  • Kesumba menghasilkan warna oranye.
Pewarna buatan (sintetis) dibentuk dari materi kimia, contohnya naptol dan indigosol. Jenis pewarna naptol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol sanggup digunakan dengan teknik celup atau colet (lukis). Bahan pewarna buatan mempunyai sifat tidak gampang luntur dan tahan terhadap sinar matahari. Sebaliknya, pewarna alami mempunyai sifat gampang luntur dan gampang pudar alasannya ialah tidak tahan terhadap sinar matahari.

Teknik Menggambar Ragam Hias Pada Bahan Tekstil
Penerapan ragam hias pada materi tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda, contohnya sulam, batik, sablon, tenun ikat, bordir, dan songket.
  • Menyulam merupakan salah satu teknik menggambar yang bertujuan untuk dekoratif dengan memakai alat jahit menyerupai jarum sulam, benang, pemidangan. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir sanggup memakai bahan-bahan menyerupai serpihan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
  • Membatik ialah cara membuat/menggambar motif pada kain atau materi yang lain dengan sistem tutup dengan materi malam, cetak dan celup dengan warna. Batik tulis memakai canting, batik cetak memakai cetakan, batik celup menggunkan ikatan.
  • Sablon ialah sebuah teknik untuk menggambar diatas materi dengan bentuk yang kita kehendaki. Proses penyablonan memakai screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya.
  • Tenun ikat ialah karya tenun berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang digunakan ialah alat tenun bukan mesin.
  • Bordir ialah hiasan yang dibentuk di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Perbedaan bordir dan sulaman terdapat pada alat yang digunakan pada sulaman memakai tangan sedangkan bordir memakai mesin bordir.
  • Teknik songket ialah teknik tenun memakai benang emas atau benang perak. Selain benang emas atau perak, ada jenis benang sutera yang berwarna, ada yang memakai benang sulam, ada yang memakai benang katun berwarna dan sebagainya. Tetapi semua jenis benang tersebut dipergunakan untuk menghias permukaan kain tenun, bentuknya menyerupai sulaman dan dibentuk pada waktu yang bersamaan dengan menenun dasar kain tenunnya.

Penerapan ragam hias pada materi tekstil contohnya dilakukan pada kaos oblong. Kaos oblong dibentuk dari materi yang menyerap cat. Bahan pewarnaan yang digunakan contohnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas. Berikut ini pola penerapan ragam hias pada produk kaos oblong, dengan teknik menggambar.
  • Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.
  • Siapkan kaos oblong berwarna putih dan berilah ganjal dari materi karton atau tripleks di dalamnya, semoga pengecatan tidak akan tembus ke belakang.
  • Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan kaos dengan pensil.
  • Selesaikan gambar rancangan dengan menerapkan warna-warna yang menarik dengan alat kuas.
  • Keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur.

Bentuk ragam hias sanggup diaplikasikan pada media tekstil, salah satunya ialah dengan memakai teknik menggambar. Menggambar pada materi tekstil kaos, menjadi pilihan yang sanggup dilakukan. Pewarnaan sanggup dilakukan dengan memakai cat tekstil atau cat sablon. Proses pembuatannya sanggup memakai kuas dan diberi adonan beraneka warna
 dan geometris pada materi tekstil banyak dijumpai di aneka macam kawasan di Indonesia Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Menggambar dengan materi tekstil (kaos) mencakup beberapa tahapan berikut:
  • Buatlah bagan ragam hias yang sudah dipilih.
  • Gunakan kayu triplek atau karton tebal sebagai ganjal kaos dan letakkan di dalamnya semoga tidak tembus ke belakang.
  • Berilah warna pada ragam hias.
  • Keringkan hasil gambar pada sinar matahari atau gunakan pengering rambut (hair dryer).
Penerapan Ragam Hias Pada Materi Tekstil Penerapan Ragam Hias Pada Materi Tekstil Reviewed by dannz on 5:39 PM Rating: 5