Menerapkan Ragam Hias Pada Materi Kayu

Ragam hias selain diterapkan pada tekstil sanggup dijumpai juga pada materi kayu. Setiap etnis di Indonesia mempunyai ragam hias pada kayu menyerupai pada kursi, tempat tidur, meja, dan benda kayu lainnya. Fungsi ragam hias tidak hanya untuk menambah keindahan atau estetika tetapi juga mempunyai simbol atau makna. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Faktor kepercayaan turut mendukung berkembangnya ragam hias alasannya yaitu adanya perlambangan di balik gambar. Ragam hias mempunyai makna alasannya yaitu disepakati oleh masyarakat penggunanya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kayu merupakan materi yang banyak digunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Kayu digunakan untuk menciptakan perabotan rumah tangga, kayu tidak sanggup digantikan dengan materi alasannya yaitu sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Beberapa sifat kayu yaitu keras dan berpengaruh serta gampang dibuat sehingga kayu sangat cocok untuk dibuat kerajinan ukiran.

Sejak dahulu kayu digunakan untuk menciptakan perabot rumah tangga (misalnya kursi, lemari, dan peti) dan bab bangunan (misalnya tiang, pintu, dan jendela). Banyak perabot kayu atau bab bangunan tersebut diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang digunakan berupa motif flora, fauna, figuratif, atau geometris atau adonan dari motif-motif tersebut.

Ragam hias yang digunakan biasanya diambil dari unsur flora, fauna, geometris, dan bentuk-bentuk figuratif.
  • Ragam hias flora. Ragam hias dengan motif tanaman (vegetal) gampang dijumpai pada barang-barang seni, menyerupai batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.  
  • Ragam hias fauna. Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari binatang tertentu. Beberapa binatang yang biasa digunakan sebagai objek ragam hias yaitu kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan. Motif ragam hias tempat di Indonesia banyak memakai binatang sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut menyerupai Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
  • Ragam hias geometris. Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan lalu digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris sanggup dijumpai di seluruh tempat di Indonesia, menyerupai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris sanggup dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. 
  • Ragam hias figuratif. Bentuk ragam hias figuratif berupa objek insan yang digambar dengan mendapat penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif  proses pembuatannya sanggup dilakukan dengan cara menggambar atau mengukir.

Ragam hias pada kayu sering dijumpai pada pintu, jendela, bab tiang rumah, dan bab tertentu rumah. Pada umumnya, ragam hias selain digunakan sebagai bab dari keindahan rumah juga berfungsi sebagai penolak bala atau penghormatan kepada roh leluhur. Beberapa tempat di Indonesia menyerupai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua mempunyai ragam hias yang khas pada materi kayu. Penerapan ragam hias pada materi kayu juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan tempat menyerupai tameng dan topeng. Ragam hias ini dikerjakan dengan cara diukur lalu diberi warna.

Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu
Penerapan ragam hias pada materi kayu sanggup dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar (melukis) atau adonan keduanya. Mengukir yaitu membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan memakai alat pahat. Alat utama untuk mengukir yaitu pahat yang terdiri atas banyak sekali ukuran dan pemukul dari kayu. Ada empat jenis pahat, yaitu:
  1. Pahat kuku (pahat penguku). Bentuknya : Pahat ini berbentuk lengkung menyerupai kuku insan Gunanya : Pahat penguku digunakan untuk mengerjakan bab yang lengkung, melingkar, membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen
  2. Pahat lurus (pahat penyilat) Bentuknya : Pehat ini berbentuk lurus. Gunanya : Pahat lurus digunakan untuk mengerjakan bab yang lurus, rata. Membuat dasaran dan menciptakan siku-siku tepi tabrakan dengan dasaran.
  3. Pahat lengkung setengah bulatan (pahat kol). Bentuknya : Mata pahat kol berbentuk melengkung belahan setengah bulatan.Gunanya : Unttuk mengerjakan bagianbagian cekung yang tidak sanggup dikerjakan dangan pahat kuku.
  4. Pahat miring (pahat pengot). Bentuknya : Mata pahat pengot berbentuk miring meruncing dan tajam sebelah. Gunanya : Untuk membersihkan pada sudut sela-sela tabrakan dan meraut bagianbagian yang di perlukan.

Penggunaan pahat harus diubahsuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.

Membuat Ragam Hias Ukiran
Mengukir ragam hias dilakukan dengan cara permukaan kayu dipahat dan dibuat menyerupai relief. Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Ada kayu yang mempunyai serat halus dan kasar. Mengukir kayu harus memperhatkan alur seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya. Alat-alat yang digunakan untuk mengukir kayu antara lain.
  • Alat utama untuk mengukir ada dua jenis mata pahat. Pertama yaitu, mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus diubahsuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.
  • Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu meskipun ada juga yang memakai palu besi, dan batu.
Ragam hias selain diterapkan pada tekstil sanggup dijumpai juga pada materi kayu Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Membuat torehan pada kayu dengan memakai ragam hias tertentu merupakan acara dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kita harus mengenal terlebih dahulu mekanisme kerjanya. Kegiatan mengukir pada materi kayu mempunyai mekanisme sebagai berikut.
  • Menyiapkan alat dan materi menggambar ragam hias ukiran.
  • Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya.
  • Membuat skema ragam hias pada materi kayu
  • Membuat tabrakan pada kayu sesuai skema gambar yang telah dibuat.
  • Menghaluskan bagian-bagian tabrakan dengan memakai amplas biar permukaan tabrakan lebih halus.
  • Memberikan sentuhan simpulan pada hasil ukiran. Sentuhan simpulan yang biasa digunakan pada hasil tabrakan yaitu menutup hasil tabrakan memakai silak biar serat kayu hasil tabrakan tetap tampak.

Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu
Teknik menggambar dibuat sesudah benda atau barang seni terbentuk. Kayu intinya sanggup diberi warna dengan banyak sekali macam cat, contohnya cat minyak atau cat akrilik. Oleh alasannya yaitu itu, produk dari materi kayu sanggup diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis. Berikut yaitu pola melukis ragam hias pada produk dari materi kayu.
Ragam hias selain diterapkan pada tekstil sanggup dijumpai juga pada materi kayu Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu
  • Menyiapkan materi dan alat melukis (cat akrilik/cat tembok, kuas, dan palet),
  • Menyiapkan materi kayu (papan kayu),
  • Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas,
  • Memindahkan gambar rancangan tersebut pada permukaan materi kayu
  • Menerapkan cat untuk menuntaskan gambar ragam hias, dan
  • Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu.
Menerapkan Ragam Hias Pada Materi Kayu Menerapkan Ragam Hias Pada Materi Kayu Reviewed by dannz on 5:19 PM Rating: 5