Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari kata merevisi ialah memperbaiki kata atau goresan pena yang salah. Merevisi teks merupakan acara untuk mengidentifikasi kesalahan, inkonsistensi, tata bahasa dan tanda baca yang salah dalam sebuah teks, dan menciptakan perubahan yang sesuai dan koreksi terhadap teks tersebut. Untuk merevisi sebuah teks dibutuhkan pengetahuan wacana unsur kebahasaan teks tersebut, sehingga saat melaksanakan revisi kita tahu mana unsur kebahasaan yang benar dan mana yang salah.
Untuk merevisi sebuah teks langkah pertama tentunya ialah membaca teks tersebut secara keseluruhan. Apabila masih kurang terang bacalah teks tersebut berulang-ulang sehingga benar-benar memahami teks tersebut. Setelah membaca teks, perhatikan struktur teks tersebut dengan cermat, temukan kejanggalan-kejanggalan yang ada pada teks. Kejanggalan tersebut sanggup berupa pemilihan kata maupun struktur teks. Selanjutnya tandai kata, kalimat, atau makna yang salah. Betulkan kata, kalimat atau makna yang salah sesuai dengan unsur kebahasaan yang sempurna dan sudah dipelajari. Tulislah ulang teks tersebut sehingga menjadi teks yang sesuai dan benar. Perhatikan teks berikut.
| Struktur Teks | Kalimat |
| Tujuan | Kerdus ialah suatu barang yang biasanya dipakai sebagai materi untuk melindungi atau mengemas suatu produk selama distribusi dari produsen hingga ke konsumen. Sampah kerdus bahwasanya sanggup dimanfaatkan kembali. Kerdus yang sudah tidak terpakai lagi sanggup diproses kembali dengan cara didaur ulang kemudian dibentuk menjadi sebuah kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual. Pembuatan kerajinan tangan dari kerdus bekas bahwasanya mempunyai beberapa tujuan, di antaranya ialah memanfaatkan limbah atau sampah yang sudah tidak bermanfaat menjadi benda yang bermanfaat serta membuatkan kreatifitas. |
| Langkah- Langkah | Untuk memanfaatkan kerdus bekas menjadi barang yang bermanfaat, berikut ialah alat dan materi serta beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan. Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan berikut.
Pertama, gunting kerdus sesuai dengan ukuran yang di butuhkan, dalam tumpuan ini tas yang dibentuk berbentuk per segi panjang. Ke dua, sehabis digunting, bungkus sekeliling dinding kerdus bab luar dengan kertas kado hingga rapih. Ke tiga, kemudian bungkus kembali dengan memakai plastik transparan putih supaya lebih kekal dan tahan lama. Ke empat, jahit semua sisi kerdus dengan memakai tali rafia dan dan jarum kasur. Ke lima, sehabis semua sisi di jahit, masing-masing sisi kemudian dijadikan satu dengan cara di jahit juga. Ke enam, beri lubang untuk pegangan kemudian beri tali. Ke tujuh, jadilah tas bagus dari kerdus bekas.  |
Perhatikan kembali teks mekanisme “Tas Cantik dari Kerdus Bekas”. Dalam teks tersebut terdapat kesalahan dalam pilihan kata atau diksi. Diksi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia sentra bahasa Departemen Pendidikan Indonesia ialah pilihan kata yang sempurna dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Selain kesalahan dalam pilihan kata, teks “Tas Cantik dari Kerdus Bekas” juga terdapat kesalahan dalam struktur. Awalan "ke-" tidak dipisah pada bilangan yang menyatakan jumlah dan pada bilangan ordinal. Misalnya: Keempat anak tersebut sedang bersenang-senang. Juga pada kata yang mengatakan urutan, contohnya Ia ialah anak kesatu, Orang itu menempati urutan kedua di antara para pengunjung.
Penggunaan “di-” sebagai awalan atau imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. sedangkan, “di” sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Selain kesalahan dalam pilihan kata, teks “Tas Cantik dari Kerdus Bekas” juga terdapat kesalahan dalam struktur. Awalan "ke-" tidak dipisah pada bilangan yang menyatakan jumlah dan pada bilangan ordinal. Misalnya: Keempat anak tersebut sedang bersenang-senang. Juga pada kata yang mengatakan urutan, contohnya Ia ialah anak kesatu, Orang itu menempati urutan kedua di antara para pengunjung.
Penggunaan “di-” sebagai awalan atau imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. sedangkan, “di” sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
| No. | Kesalahan | Seharusnya | No. | Kesalahan | Seharusnya |
| 1. | Kerdus (diksi) | Kardus | 2. | di antaranya (struktur) | diantaranya |
| 3. | di butuhkan (struktur) | dibutuhkan | 4. | Per segi panjang (struktur) | Persegi panjang |
| 5. | Ke dua (struktur) | Kedua | 6. | Ke tiga (struktur) | Ketiga |
| 7. | Ke empat (struktur) | Keempat | 8. | Ke lima (struktur) | Kelima |
| 9. | Ke enam (struktur) | Keenam | 10. | Ke tujuh (struktur) | Ketujuh |
| 11. | di jahit (struktur) | dijahit | 22. | disekitar (struktur) | di sekitar |
| 13. | Rapih (diksi) | Rapi | 14. | Alat-alat (diksi) | Alat |
| 15. | Bahan-bahan (diksi) | Bahan | 16. | Kreatifitas (diksi) | Kreativitas |
Merevisi Teks Prosedur
Reviewed by dannz
on
5:32 AM
Rating:
Reviewed by dannz
on
5:32 AM
Rating:
