Mengklasifikasi Teks Eksemplum

Teks Eksemplum merupakan teks dongeng yang mengisahkan tokoh atau pelaku dari ceritanya. Kisahnya biasa diawali dengan pengenalan tokoh, kemudian dilanjutkan dengan insiden yang dialami tokoh, kemudian ditutup dengan interpretasi yang muncul dari dalam diri tokoh. Sebagai karya sastra, teks eksemplum termasuk teks yang berisi sebuah pengalaman hidup manusia. Untuk sanggup mengklasifikasi teks eksemplum dilakukan dengan cara membaca teks tersebut dengan teliti dan bila perlu dilakukan berulang-ulang. Setelah membaca teks tersebut dilanjutkan dengan mengidentifikasi struktur dan penokohan yang ada dalam teks tersebut.

Klasifikasi teks eksemplum sanggup dilakukan menurut struktur dan penokohan yang terdapat di dalam bagian-bagian yang membangun teks eksemplum tersebut. Struktur teks yaitu korelasi antara unsur-unsur yang membentuk teks sebagai satu kesatuan. Teks dianggap sebagai tatanan atau bangkit yang mempunyai unsur-unsur yang berkaitan satu sama lain. Kalau salah satu unsur dipisahkan dari teks yang lain, maka teks menjadi tidak utuh. Struktur teks eksemplum terdiri dari orientasi^insiden^interpretasi. Penokohan dalam teks eksemplum terdiri dari tokoh utama dan tokoh pendamping.

Orientasi merupakan kepingan awal teks yang membicarakan tokoh utama dalam teks tersebut. Insiden merupakan insiden yang berisi kasus yang dihadapai oleh Ptokoh utama di dalam kehidupannya. Insiden yang dialaminya menjadi gugusan kasus yang jadinya akan memperlihatkan konsekuensi terhadap langkah yang ditempuhnya. Reaksi individu tokoh utama yang timbul akhir insiden yang dialami berisi pesan moral yang tidak terkait dengan tokoh utama, tetapi terkait dengan pendengar atau pembaca yang menjadi partisipan. Oleh sebab itu, insiden ini disebut juga komplikasi. Sementara itu, interpretasi merupakan penilaian dan akhir terhadap pilihan yang dilakukan tokoh utama sehingga memberi pembelajaran pada dirinya. Bagian ini merupakan pandangan penulis terhadap insiden dan insiden yang dialami pelaku dan diperlukan akan menjadi pesan moral bagi partisipan.

Cerita Putri tangguk berasal dari kabupaten Kerinci, Jambi. Tepatnya di negeri Bunga Tanjung kecamatan Danau Kerinci. Adapun tema dalam dongeng Putri Tangguk yaitu “wanita yang sombong dikarenakan telah menyia-nyiakan padi”. Alur yang terdapat pada dongeng ini yaitu alur maju, sebab insiden yang terjadi pada dongeng tersebut diurutkan secara kronologis. Dan adapun latar daerah yang tampak pada dongeng Putri Tangguk ini yaitu dikala di persawahan, dikala di rumah, serta dikala putrid tangguk (mak) di jalan bersama suami dan anaknya. Mengejar cita merupakan karya Nur Lailatul Fitrotin.

Untuk itu, baca dan cermati lagi teks “Putri Tangguk” dan “Mengejar Cita” di bawah ini.

Mengejar Cita
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiPagi itu Dani ingin sekali bersekolah, Akan tetapi, sebab kondisi keuangan keluarganya yang tidak mencukupi, ia terpaksa mengurungkan niatnya. Dani tidak bisa melanjutkan sekolah sebab harus membantu ibunya yang sehari-hari mencari nafkah sebagai penjual nasi. Dani hanya bisa membantu ibunya berjualan nasi pecel. Sejak ayahnya meninggal, ekonomi keluarga Dani tidak stabil. Mereka berusaha keras mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka berharap mendapat rezeki lebih supaya Dani bisa bersekolah kembali.
InsidenKetika Dani berangkat menjajakan koran, tanpa disangka ia bertemu dengan temannya yang berjulukan Tina, anak seorang Kepala Sekolah. Perasaan iri Dani muncul ketika melihat Tina berpakaian seragam sekolah yang rapi, lengkap dengan sepatu dan tas. Akan tetapi, ia sadar bahwa ia mustahil menyerupai Tina. Seperti biasa, dengan semangat yang luar biasa, Dani benar-benar tak mencicipi lelah meskipun terik matahari siang itu begitu terasa di kulit. Dani masih tetap semangat dan termotivasi untuk mengumpulkan uang yang banyak supaya bisa melanjutkan sekolah dan mewujudkan citacitanya. Dani berharap hari ini ia memperoleh hasil yang banyak dalam penjualan koran.

Pada dikala Dani menyeberang jalan untuk mengejar orang yang ingin membeli korannya, tiba-tiba sebuah kendaraan beroda empat menyenggolnya. Dia terjatuh ke pinggir jalan dan koran dagangannya berantakan. Wanita yang mengendarai kendaraan beroda empat itu turun kemudian menghampiri Dani yang masih tergeletak. Wanita muda itu memarahi Dani yang masih belum sadar.

Ketika Dani sadar, ia mendengar perempuan itu memarahinya sebab menyeberang jalan ketika lampu kemudian lintas masih hijau. Padahal, Dani berlari dan menyeberang jalan ketika lampu kemudian lintas sudah berwarna merah. Mobil dan motor sudah berhenti. Hanya Ibu itu saja yang masih menjalankan mobilnya. Banyak saksi yang melihat bahwa Dani tidak bersalah.
InterpretasiDani tidak sanggup berbuat apa-apa. Dia hanya manatap korannya yang sudah berjatuhan dan tidak sanggup dijual lagi. Dani hanya bisa membisu ketika dikatakan sebagai penyebab terjadinya kecelakaan itu. Dani hanya pasrah dan berharap hal itu tidak terjadi lagi padanya. Hikmah yang sanggup diambil yaitu jangan menyalahkan orang yang bahwasanya tidak bersalah.
Diolah dari sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-nasihat/mengejar-cita.html

Putri Tangguk
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiAlkisah, di Desa Bunga Tanjung ada seorang perempuan renta yang mempunyai huma. Humanya tidak begitu luas, hanya seluas tangguk penangkap ikan. tetapi hasilnya melimpah ruah. Putri Tangguk nama perempuan itu. Ia mempunyai tujuh orang anak.
InsidenPada suatu malam, Putri Tangguk dan suaminya sedang berbincang-bincang wacana masa depan keluarganya. Ketika itu, ketujuh anak mereka sudah tidur dengan pulas. “Wahai Kakanda”, kata Putri Tangguk kepada suaminya sambil menghela napas panjang. “Kita telah bekerja terus-menerus dan tidak henti-henti menuai padi. Hamba merasa sangat lelah. Anak-anak kita pun tidak terurus lagi. Lihatlah belum dewasa kita yang tidak pernah lagi berdandan. “Ya,” jawab suaminya sambil duduk. “Kalau itu keinginan Dinda, Kanda tidak akan berhuma lagi sebab ketujuh lumbung padi sudah penuh”. Hujan yang turun malam itu sangat lebat menciptakan suasana daerah tinggal Putri Tangguk semakin sunyi.

Keesokan harinya, pagi yang masih hambar tidak menghalangi niat Putri Tangguk dan suaminya pergi ke sawah untuk menuai padi. Pekerjaan itu biasa mereka lakukan setiap pagi demi memenuhi kebutuhan keluarga. Jalan menuju huma yang mereka tuju sangat licin sehingga Putri Tangguk beserta suami dan anak-anaknya sering tergelincir. Bahkan, anakanaknya ada juga yang terjatuh. Perempuan setengah baya itu tampak kesal.

“Jalan licin!” terdengar Putri Tangguk menyumpah. “Hari ini kita tidak perlu usang bekerja. Padi yang tertuai kita tumpahkan di jalan ini sebagai pengganti pasir. Besok kita masih sanggup menuai padi,” kata Putri Tangguk sambil menggerutu. Hari itu mereka cepat kembali ke rumah. Padi yang sudah tertuai, mereka taburkan di sepanjang jalan yang mereka lalui. Mereka berharap jalan yang selalu mereka lalui tidak licin lagi.

Pada suatu malam anak Putri Tangguk terbangun dan menangis meminta nasi untuk makan. Putri Tangguk pergi ke dapur untuk mengambil nasi. Ketika tutup periuk di buka, Putri Tangguk terkejut sebab tidak ada nasi di dalamnya. Kemudian, ia berjalan menuju lumbung yang dipakai untuk menyimpan beras dan padi. Ia sangat terkejut ketika melihat lumbung itu kosong. Dengan setengah berlari, Putri Tangguk menuju lumbungnya yang lain. Ia semakin terkejut sebab di dalam ketujuh lumbung padi yang dimilikinya tidak sebutir beras atau padi pun yang ditemuinya. Setelah memberikan apa yang ditemuinya itu, Putri Tangguk dan suaminya bergegas berangkat menuju huma mereka. Akan tetapi, mereka sangat terkejut sebab tidak sebatang pun padi ada di huma mereka. Dalam keadaan sedih, Putri Tangguk pulang ke rumah. Kesedihannya semakin bertambah ketika mendengar tangisan anak-anaknya yang kelaparan. Putri Tangguk jatuh miskin akhir kesombongannya dengan membuang-buang padi semaunya di jalan yang dilewatinya.
InterpretasiSebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, insan dilarang sombong dan angkuh. Manusia dilarang menghambur-hamburkan kekayaannya sebab semuanya merupakan anugerah dan titipan Sang Pencipta. Putri Tangguk yang pada mulanya sangat kaya jatuh miskin sebab kesombongan dan keangkuhannya. Ia tidak mensyukuri kekayaan yang telah diberikan Tuhan kepadanya.

Di dalam karya sastra tokoh atau pelaku menjadi sesuatu yang sangat penting sebab melalui tokoh itulah peristiwa-peristiwa yang terjadi diceritakan penulis. Tokoh dalam suatu dongeng sanggup dibagi, antara lain tokoh utama dan tokoh pendukung. Tokoh utama merupakan pelaku yang menjadi sentra perhatian dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi, sedangkan tokoh pendukung merupakan pelaku yang kiprahnya hanya sebagi pendamping tokoh utama supaya jalan dongeng yang diingini penulis tercapai. Melalui tabiat dan sikap tokohtokoh di dalam dongeng itu, pembaca sanggup belajar. Teks “Putri Tangguk” dan “Mengejar Cita” di atas juga mempunyai pelaku yang penjadi tokoh utama dan tokoh pendukung.

Tokoh Utama
TeksTokoh Utama
Perilaku baikPerilaku buruk
Teks “Putri Tangguk”Putri TanggukPutri Tangguk sangat mencintai keluarganyaPutri Tangguk sangat sombong
Teks “Mengejar Cita”DaniSabar, penyayang, baik dan mempunyai semangat tinggi untuk hidup.Ia mempunyai perasaan iri terhadap temannya yang berjulukan Tina.

Tokoh Pendamping
TeksTokoh Pendamping
Perilaku baikPerilaku buruk
Teks “Putri Tangguk”Suami Putri TanggukSuaminya sangat bertanggung jawab kepada keluarganya.Ia sama sombongnya dengan istrinya.
Teks “Mengejar Cita”Wanita Muda-Ia tidak mau mengakui kesalahannya.

Setelah anda mengetahui tokoh-tokoh yang menjadi pelaku di dalam kedua teks tersebut kita memperoleh pesan tersirat dan pelajaran terhadap sikap mereka itu. Pelajaran apakah yang sanggup anda ambil dari sikap tokoh utama dan tokoh pendukung, baik yang terdapat di dalam teks “Putri Tangguk” maupun teks “Mengejar Cita”?
  1. Dari teks Putri Tangguk diperoleh pelajaran yang sangat berharga yaitu kita tidak bloeh sombong janganlah menjadi insan yang sombong walaupun banyak kelebihan yang diberikan oleh Allah terhadap kita. Dan jangan pernah untuk menyia-nyiakan sedikit saja makanan yang telah diberikan terhadap kita, sebab makanan yaitu suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan kita.  Serta jangan pula untuk tidak memperdulikan orang lain yang ada disekitar kita, jangat sibuk dengan acara kita sendiri saja.
  2. Dari teks Mengejar Cita kita sanggup belajar untuk jangan berputus asa dalam menjalani cobaan hiduh. Tetap semangat dan berusaha untuk menggapai cita-citamu. Dan jangan pernah bersikap bergairah kepada orang lain sebab itu merupakan sifat tercela yang dilarang dilakukan.

Manusia hidup dan tinggal tidak hanya di perkampungan, perumahan (kompleks), tetapi juga di rumah susun. Rumah susun yang biasa disingkat rusun biasanya terdapat di perkotaan, terutama kota-kota yang penduduknya padat menyerupai Jakarta, Bandung, Surabaya. Bacalah dan mencermati teks “Tinggal di Rumah Susun” berikut.

Tinggal di Rumah Susun
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiSaya dan keluarga tinggal di rumah susun yang tidak jauh dari rumah orang tua. Tetangga admin, sepasang suami istri yang tinggal di lantai bawah, suka menyelenggarakan pesta bersama teman-temannya. Tadi malam mereka mengadakan pesta lagi dan sangat mengganggu kenyamanan kami. Akibatnya, tidak hanya admin yang terganggu. Ayah, Bunda, serta adik admin pun ikut terganggu.
InsidenKetika mau berangkat kerja dan mengeluarkan mobil, admin sangat terkejut sebab ada kendaraan beroda empat yang terparkir di depan garasi admin. Pemilik kendaraan beroda empat itu memarkir mobilnya seenaknya. Saya tentu tidak sanggup mengeluarkan kendaraan beroda empat admin dari garasi sebab terhalang kendaraan beroda empat tersebut. Saya mendatangi tetangga yang tadi malam pesta sebab admin mengira kendaraan beroda empat itu milik teman-temannya. Ketika mengetuk pintu dan meminta mereka memindahkan kendaraan beroda empat itu, admin sangat terkejut sebab ternyata kendaraan beroda empat itu bukan milik mereka yang ikut pesta. Tanpa pikir panjang, kemudian admin bertanya kepada tetangga yang lain. Mereka menyampaikan bahwa bukan mereka pemilik kendaraan beroda empat itu.

Saya termangu sejenak sambil berjalan mendekati kendaraan beroda empat itu lagi. Tidak berapa usang kemudian, admin tetapkan untuk menelepon polisi yang kantornya tidak jauh dari daerah tinggal admin. Meskipun polisi itu tiba dengan cepat, ia tidak sanggup berbuat banyak. Dia juga tidak sanggup memindahkan kendaraan beroda empat itu sebab tidak mempunyai kuncinya. Polisi itu memandang admin sambil berjalan ke arah mobilnya. Yang sanggup dilakukan polisi itu hanya memperlihatkan surat tilang dan menyelipkannya di beling depan mobil.
InterpretasiPengalaman ini sangat membekas bagi admin. Saya tidak sanggup mengeluarkan kendaraan beroda empat admin sebab seseorang telah memarkir kendaraan beroda empat dengan semaunya di depan garasi admin. Polisi yang admin harapkan tiba membantu pun tidak sanggup memindahkan kendaraan beroda empat itu. Kalau memindahkan kendaraan beroda empat itu, admin harus memecahkan kacanya dan masuk ke dalamnya guna melepaskan tuas rem tangan. Tujuannya supaya kendaraan beroda empat sanggup didorong ke daerah lain. Saya hanya sanggup menunggu hingga pemilik kendaraan beroda empat itu datang. Agar tidak mengganggu orang lain, parkirlah kendaraan beroda empat di daerah yang sudah disediakan!

Tokoh
Jenis TokohTokoh
Perilaku baikPerilaku buruk
Tokoh UtamaSayaSabar dan bisa mengendalikan diriMenceritakan kejelekan tetangga
Tokoh Pendamping”PolisiMenangani kasus dengan cepat-

Berapa insiden penting yang dialami tokoh utama pada kepingan insiden teks “Tinggal di Rumah Susun” yaitu sebagai berikut.
  1. Saya sangat terkejut sebab ada kendaraan beroda empat yang terparkir di depan garasi admin.
  2. Saya bertanya kepada tetangga yang lain, mereka menyampaikan bahwa bukan mereka pemilik kendaraan beroda empat itu.
  3. Saya tetapkan untuk menelepon polisi yang kantornya tidak jauh dari daerah tinggal admin.
  4. Polisi juga tidak sanggup memindahkan kendaraan beroda empat itu sebab tidak mempunyai kuncinya.
  5. Polisi itu hanya memperlihatkan surat tilang dan menyelipkannya di beling depan mobil.

Pada kepingan interpretasi, penulis menyatakan bahwa insan harus mematuhi hukum dan dilarang berlaku seenaknya. Tentunya kita sangat oke bahwa hukum dibentuk supaya kehidupan sanggup berjalan dengan tertib. Apabila salahsatuwarga berlaku tidak tertib tentu akan mengganggu warga yang lainnya.
 Teks Eksemplum merupakan teks dongeng yang mengisahkan tokoh atau pelaku dari ceritanya Mengklasifikasi Teks Eksemplum
Peristiwa yang dialami tokoh utama dalam teks “Tinggal di Rumah Susun” di atas mengandung muatan interpersonal yang menggambarkan bahwa insiden dalam teks eksemplum dianggap sebagai insiden yang menjadi materi renungan. Partisipan yang terlibat dalam teks itu menginginkan insiden itu sanggup diatasi, tetapi ia tidak sanggup berbuat apa-apa. Insiden tersebut tidak perlu terjadi apabila pemilik kendaraan beroda empat memarkir kendaraan beroda empat pada daerah yang sudah disediakan.
Mengklasifikasi Teks Eksemplum Mengklasifikasi Teks Eksemplum Reviewed by dannz on 3:02 PM Rating: 5