Membedakan Teks Eksemplum

Teks eksemplum termasuk teks dongeng yang mengisahkan tokoh atau pelaku. Kisah tersebut diawali dengan pengenalan tokoh, kemudian dilanjutkan dengan insiden dan insiden yang dialami tokoh, kemudian ditutup dengan interpretasi yang muncul dari dalam diri tokoh. Struktur teks eksemplum yang terdiri atas orientasi, insiden, dan i nterpretasi itu menjadi pembeda teks eksemplum dengan teks lain. Sebagai teks yang termasuk ke dalam teks berjenis sastra, teks eksemplum mempunyai persamaan dan perbedaan dengan jenis teks berjenis sastra lain, ibarat teks fabel. Pada potongan ini ditampilkan dua jenis teks yang salah satunya yakni teks eksemplum. Berdasarkan pemahamanmu terhadap teks eksemplum, anda tentu sanggup memilih teks yang berkategori teks eksemplum. Untuk itu, baca, cermati, dan pahamilah teks “Jerapah dan Kura-kura” serta teks “Mengejar Cita” berikut!

Untuk sanggup membedakan teks eksemplum dengan teks yang lain tentunya harus disajikan dua teks dari jenis yang berbeda pula. Pada goresan pena ini akan disajikan dua buah teks yang berbeda jenisnya yaitu teks eksemplum dan teks fabel. Teks “Jerapah dan Kura-kura” dan Teks “Mengejar Cita” merupakan dua jenis teks yang berbeda. Teks mengejar cita merupakan teks eksemplum, sedangkan jerapah dan kura-kura merupakan teks fabel. Namun kedua teks tersebut pada potongan awalnya mempunyai struktur yang sama yaitu orientasi yang berisi perihal  pengenalan tokoh. Namun pada potongan selanjutnya kedua teks tersebut mempunyai struktur yang berbeda. Pada teks eksempum diakhiri dengan interpretasi, sedangkan teks fabel diakhiri dengan koda.
 Teks eksemplum termasuk teks dongeng yang mengisahkan tokoh atau pelaku Membedakan Teks Eksemplum
Teks Eksemplum Mengejar Cita
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiPagi itu Dani ingin sekali bersekolah, Akan tetapi, sebab kondisi keuangan keluarganya yang tidak mencukupi, beliau terpaksa mengurungkan niatnya. Dani tidak bisa melanjutkan sekolah sebab harus membantu ibunya yang sehari-hari mencari nafkah sebagai penjual nasi. Dani hanya bisa membantu ibunya berjualan nasi pecel. Sejak ayahnya meninggal, ekonomi keluarga Dani tidak stabil. Mereka berusaha keras mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka berharap mendapat rezeki lebih biar Dani bisa bersekolah kembali.
InsidenKetika Dani berangkat menjajakan koran, tanpa disangka beliau bertemu dengan temannya yang berjulukan Tina, anak seorang Kepala Sekolah. Perasaan iri Dani muncul ketika melihat Tina berpakaian seragam sekolah yang rapi, lengkap dengan sepatu dan tas. Akan tetapi, beliau sadar bahwa beliau mustahil ibarat Tina. Seperti biasa, dengan semangat yang luar biasa, Dani benar-benar tak mencicipi lelah meskipun terik matahari siang itu begitu terasa di kulit. Dani masih tetap semangat dan termotivasi untuk mengumpulkan uang yang banyak biar bisa melanjutkan sekolah dan mewujudkan citacitanya. Dani berharap hari ini beliau memperoleh hasil yang banyak dalam penjualan koran.

Pada dikala Dani menyeberang jalan untuk mengejar orang yang ingin membeli korannya, tiba-tiba sebuah kendaraan beroda empat menyenggolnya. Dia terjatuh ke pinggir jalan dan koran dagangannya berantakan. Wanita yang mengendarai kendaraan beroda empat itu turun kemudian menghampiri Dani yang masih tergeletak. Wanita muda itu memarahi Dani yang masih belum sadar.

Ketika Dani sadar, beliau mendengar perempuan itu memarahinya sebab menyeberang jalan ketika lampu kemudian lintas masih hijau. Padahal, Dani berlari dan menyeberang jalan ketika lampu kemudian lintas sudah berwarna merah. Mobil dan motor sudah berhenti. Hanya Ibu itu saja yang masih menjalankan mobilnya. Banyak saksi yang melihat bahwa Dani tidak bersalah.
InterpretasiDani tidak sanggup berbuat apa-apa. Dia hanya manatap korannya yang sudah berjatuhan dan tidak sanggup dijual lagi. Dani hanya bisa membisu ketika dikatakan sebagai penyebab terjadinya kecelakaan itu. Dani hanya pasrah dan berharap hal itu tidak terjadi lagi padanya. Hikmah yang sanggup diambil yakni jangan menyalahkan orang yang sebenarnya tidak bersalah.
Diolah dari sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-nasihat/mengejar-cita.html

Teks Fabel Jerapah dan Kura-Kura
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiAda seekor jerapah yang gres beranjak cukup umur sedang makan di tengah padang rumput. Namanya Edo. Dia sangat tinggi dan jangkung. Karena lehernya paling panjang, ia menjadi sombong. Dia sering mengajak teman-teman (jerapah) untuk lomba makan daun-daun di pohon yang dahannya sangat tinggi. Berkali-kali beliau memenangi perlombaan makan daun dari puncak pohon. Hal itu membuatnya semakin sombong. Dia merasa anak binatang yang paling jago di daerah padang rumput itu. Dia tidak menghormati para jerapah yang sudah tua, bahkan beliau sering mengejeknya dengan sebutan “leher bengkok”.
KomplikasiPada suatu hari seekor jerapah renta minta tolong pada Edo. “Nak, tolong ambilkan nenek daun yang segar di ranting ujung pohon itu. Nenek sangat ingin makan daun-daun yang masih muda, hijau, lunak, dan segar. Nenek tidak bisa menjangkau hingga ke ujung pohon itu, Tolong ya, Nak Edo.”, kata jerapah tua. Dengan sombongnya Edo menjawab, “Aduh, nenek jerapah, nenek sudah tua, jangan minta yang macam-macam. Makan saja daun yang bisa nenek jangkau sendiri. Salah sendiri tidak bisa ambil daun di pucuk pohon!”. Melihat kelakuan Edo ibarat itu, nenek jerapah pun pergi dengan kecewa. Kesombongan Edo juga muncul ketika seekor anak burung terjatuh dikala sedang
berguru terbang. Burung kecil itu tersangkut di dahan pohon paling ujung. Edo pun dengan sombong menolak permintaan teman-temannya untuk menolong si burung kecil itu. Dia pergi meninggalkan anak burung yang tersangkut itu.
ResolusiPada hari selanjutnya, ketika Edo berjalan sendiri di padang rumput dengan leher tegak lurus ke atas dan kepala terangkat, beliau berhenti dan tanpa sadar menginjak gundukan yang ternyata yakni seekor kura-kura tua. Si kakek kura-kura berusaha keras mengangkat tubuhnya dan berjalan maju selangkah biar Edo merasa jikalau kakinya menginjak seekor kura-kura. Ketika Edo mengetahui bahwa ada seekor kura-kura renta yang terinjak kakinya, Edo malah tidak bereaksi untuk minta maaf. Dia bahkan marah-marah sambil berkata, “Dasar kura-kura tua, saya jadi mau terjatuh kerena menginjak anda”. Bahkan, karena
kesalnya, Edo menendang tempurung kakek kura-kura sehingga kura-kura itu terlempar beberapa jengkal. Kakek kura-kura itu tidak marah. Dengan suaranya yang lembut beliau berkata, “Anak muda, janganlah anda sombong. Kamu masih muda, tubuhmu masih kuat, sebaiknya adminngilah sesama makhluk hidup ciptaan-Nya. Suatu hari nanti, anda juga akan menjadi renta dan niscaya akan banyak yang lebih jago dan berpengaruh daripada anda”. Edo tidak menghiraukan kata-kata kura-kura renta itu.
KodaTidak usang kemudian, awan mendung pun datang. Mendungnya begitu tebal. Edo tidak bergegas pergi meninggalkan padang rumput yang hendak diguyur hujan. Dia masih ingin mengatakan kesombongannya kepada kakek kura-kura dengan melenggang santai sambil membandingkan dirinya dengan si kura-kura yang pendek dan lambat berjalan itu. Saat itu hujan pun turun sangat deras, diikuti dengan petir yang saling bersahutan. Karena hujan deras dan tiupan angin kencang, Edo, si jerapah jangkung itu, ambruk dan terjatuh ke tanah. Sementara itu, kepala kakek kura-kura kondusif di dalam tempurungnya sebab tidak kehujanan dan terhindar dari petir yang menyambar padang rumput. Si kakek kura-kura dengan langkah pelan mendekati Edo dan berkata, “Kamu tidak apa-apa, anak muda? Bangunlah, kenapa membisu dan terpana tersungkur di tanah?”. Edo menatap kura-kura renta yang sudah dihinanya itu sambil menjawab, “Kakek kura-kura, saya takut. Maafkan saya sebab sudah menginjak tubuhmu. Walaupun kakek kura-kura sudah tua, tapi tetap kuat. Tempurungmu bisa menopang berat badanku ini. Maafkan saya kakek kura-kura sebab sudah menendangmu. Aku berjanji tidak akan menjadi anak yang sombong lagi. Aku akan menolong sesama makhluk ciptaan-Nya.” Kakek renta tersenyum mendengar perkataan Edo. Dia sangat bahagia sebab Edo, si jerapah jangkung, sudah menyadari bahwa sifat sombong itu tidak ada gunanya.
Sumber : http://sharingdisini.com/2012/02/21/kisah-jerapah-yang-sombong/

Perbandingan Teks Eksemplum dan Teks Fabel
No.AspekTeks EksemplumTeks Fabel
1.PengertianTeks eksmplum yakni jenis teks rekaan yang berisi insiden yang berdasarkan partisipannya tidak perlu terjadi. Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu sanggup diatasi, tatapi ia tidak sanggup berbuat apa-apa.Fabel yakni dongeng yang menggambarkan tabiat dan kebijaksanaan insan yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan kebijaksanaan pekerti). Fabel  berisi banyak nasihat yang sanggup kita petik.
2.Struktur
  1. Orientasi → potongan pembuka dongeng atau awalan cerita.
  2. Insiden → insiden yang tidak diinginkan.
  3. Interpretasi → makna atau pesan dari insiden yang tidak diinginkan.
  1. Orientasi merupakan potongan awal dari suatu cerita.
  2. Komplikasi berisi terjadinya konflik/permasalahan antara tokoh utama dengan tokoh lain.
  3. Resolusi yakni potongan yang berisi pemecahan masalah.
  4. Koda merupakan potongan terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang sanggup dipetik dari dongeng tersebut.
3.Ciri-ciri Teks
  1. Berisi insiden yang tidak diinginkan terjadi
  2. Menunjukkan urutan insiden yang jelas
  3. Menggunakan bahasa naratif
  4. Terdapat perubahan sikap tokoh untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama
  1. Menggunakan tokoh binatang dalam penceritaannya
  2. Hewan yang sebagai tokoh utama sanggup bertingkah ibarat insan (berbicara, berfikir)
  3. Menunjukkan penggambaran moral/unsur moral dan huruf insan dan kritik perihal kehidupan di dalam ceritanya.
4.Karakteristik
  1. Berisi insiden yang tidak sering terjadi
  2. Peristiwa merupakan hal yang tidak diinginkan
  3. Menimbulkan penyesalan bagi partisipan
  4. Menghadirkan diri penulis dalam interpretasi dan koda
  5. Mengandung nilai – nilai yang disarankan oleh peristiwa
  1. Penceritaan yang pendek.
  2. Menggunakan pilihan kata yang mudah.
  3. Dalam dongeng fabel, paling baik yang diceritakan yakni antara huruf insan yang lemah dan kuat.
  4. Menggunakan setting alam (Schauplatz in der Natur)
Membedakan Teks Eksemplum Membedakan Teks Eksemplum Reviewed by dannz on 11:02 AM Rating: 5