Serangga ialah kelompok utama dari binatang beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang), sehingga mereka disebut pula Hexapoda. Beberapa ordo serangga antara lain antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Lalat, belalang, kumbang atau serangga ternyata mempunyai cara melihat suatu benda dengan cara yang sangat berbeda dengan manusia. Apabila insan hanya mempunyai dua buah mata untuk melihat, serangga mempunyai aneka macam mata untuk melihat, sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk”.
Mata pada serangga mempunyai struktur yang khas. Tidak menyerupai pada mata insan yang disusun oleh sebuah lensa, pada mata serangga tersusun puluhan hingga ratusan lensa. Oleh balasannya mata serangga dikenal dengan istilah mata majemuk. Sebagian serangga bisa melihat pada jangkauan yang sangat lebar hingga 360 derajat. Hal itu dikarenakan seluruh bab kepala terdapat susunan lensa. Disamping itu mata serangga juga bisa melihat gerakan yang sangat cepat sehingga ia bisa menghindar dari ancaman dan atau menangkap mangsa dengan lincah. Misalnya mata yang dimiliki oleh lalat menyerupai pada gambar di bawah ini.
Mata beragam merupakan mata yang mempunyai ribuan reseptor warna individual. Gambar yang didapat merupakan kombinasi masukan dari ribuan omatidia yang terletak di permukaan konvek, yang tertuju ke arah yang berbeda beda. Dibandingkan dengan mata biasa, mata beragam sanggup menangkap gambar dalam sudut yang sangat lebar, dan sanggup mendeteksi gerakan cepat, dan dalam beberapa kasus sanggup melihat polarisasi cahaya. Karena lensa individual sangat kecil, efek difraksi membatasi resolusi yang didapat. Hal ini sanggup di atasi dengan meningkatkan jumlah dan ukuran lensa.
Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya.
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu kawasan objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan menawarkan pemberian informasi penglihatan pada kawasan lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga.
Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, menyerupai ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat sanggup melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat sanggup mengindera dalam kawasan penglihatan dari semua arah. Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat sanggup memproses hingga seratus gambar per detik.
Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, menyerupai ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat sanggup melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat sanggup mengindera dalam kawasan penglihatan dari semua arah. Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat sanggup memproses hingga seratus gambar per detik.
Para ilmuwan berusaha membuatkan peralatan yang diharapkan untuk kepentingan insan dengan menggandakan rancangan mata lalat yang luar biasa. Misalnya, para ilmuwan membuatkan alat detektor gerakan berkecepatan tinggi dan kamera sangat tipis yang sanggup membidik ke banyak arah. Salah satunya dalam bidang yang memanfaatkan ialah bidang medis, untuk mengusut bab dalam lambung.
Alat tersebut dikembangkan semoga sanggup ditelan oleh pasien. Jika sudah hingga di dalam lambung, alat tersebut akan mengumpulkan data melalui mata majemuknya dan mengirimkan laporannya tanpa kabel. Ada pula ilmuwan yang membuatkan mata beragam tiruan berukuran lebih kecil daripada kepala jarum pentul yang terdiri atas 8.500 lebih lensa. Namun demikian, kehebatan ciptaan insan tersebut tidak ada artinya jikalau dibandingkan dengan mata beragam serangga, contohnya capung yang mempunyai kira-kira 30.000 satuan optik di setiap matanya.
Alat tersebut dikembangkan semoga sanggup ditelan oleh pasien. Jika sudah hingga di dalam lambung, alat tersebut akan mengumpulkan data melalui mata majemuknya dan mengirimkan laporannya tanpa kabel. Ada pula ilmuwan yang membuatkan mata beragam tiruan berukuran lebih kecil daripada kepala jarum pentul yang terdiri atas 8.500 lebih lensa. Namun demikian, kehebatan ciptaan insan tersebut tidak ada artinya jikalau dibandingkan dengan mata beragam serangga, contohnya capung yang mempunyai kira-kira 30.000 satuan optik di setiap matanya.
Pembentukan Bayangan Pada Mata Serangga
Reviewed by dannz
on
11:13 AM
Rating: