Membuat Rancangan Tata Artistik Pementasan

Tata artistik merupakan unsur yang tidak sanggup dipisahkan dari sebuah pementasan. Pertunjukan atau pementasan teater menjadi tidak tepat tanpa adanya tata artistik yang mendukungnya. Unsur artistik dalam sebuah pementasan mencakup tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, tata musik yang sanggup membantu pementasan menjadi tepat sebagai pertunjukan. Unsur-unsur artistik tersebut menjadi lebih berperan apabila penata artistik bisa memanfaatkan dengan baik. Untuk itu sebelum melaksanakan pementasan ada baiknya merancang terlebih dahulu unsur-unsur tersebut sehingga unsur-unsur tersebut menjadi kesatuan yang utuh untuk mendukung sebuah pementasan. Tata artistik dalam sebuah pementasan antara lain sebagai berikut.

A. Merncang Tata Pentas
Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian yang luas yakni suasana seputar gerak laris di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata yang mengitari bintang film dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas pada benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu definisi di atas sanggup ditarik pengertian bahwa tata pentas yakni semua latar belakang dan benda-benda yang ada di panggung guna menunjang seorang bintang film memainkan lakon.

Prinsip-prinsip dalam menata pentas antara lain sebagai berikut.
  1. Dapat memberi ruang kepada gerak laku.
  2. Dapat memberi pernyataan suasana lakon.
  3. Dapat memberi pandangan yang menarik.
  4. Dapat dilihat dan dimengerti penonton.
  5. Merupakan rancangan yang sederhana
  6. Dapat bermanfaat terus menerus bagi bintang film atau pelaku.
  7. Dapat secara efisien dibuat, disusun, dan dibawa.
  8. Dapat membuat rancangan dengan menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat di dalam penampilan visual pentasnya mempunyai hubungan satu sama lain.

B. Merancang Tata Busana
Tata busana sangat kuat pada penonton lantaran sebelum seorang bintang film didengar dialognya terlebih dahulu diperhatikan penampilannya. Oleh alasannya yakni itu, kesan yang ditimbulkan pada penonton mengenai diri bintang film tergantung pada apa yang tampak oleh mata penonton. Busana yang tampak pertama kali akan membantu menggariskan karakternya, lalu dari busana tersebut juga akan memperkuat kesan penonton.
  1. Pilihlah dan pelajari naskah lakon yang akan dimainkan
  2. Identifikasilah ada berapa macam busana yang ada dalam naskah lakon tersebut
  3. Buatlah gambar sketsa busana sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon tersebut.
  4. Buatlah gambar rancangan busana dan aksesorinya serta berikan ukurannya
  5. Gambar rancangan tersebut harus mengacu pada prinsip-prinsip fungsi tata busana dalam pementasan.
  6. Warnailah gambar rancangan sesuai dengan tata busana yang akan diwujudkan.

Agar busana pementasan mempunyai imbas yang diinginkan, maka busana tersebut harus sanggup mememnuhi beberapa fungsi tertentu yaitu :
  1. Membantu menghidupkan perwatakan pelaku, artinya sebelum beliau berdialog busana yang dikenakan sudah sanggup menunjukkan siapa beliau sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, dan kepribadiannya.
  2. Membantu menunjukkan individualisasi peranan, artinya warna dan gaya tata busana harus sanggup meembedakan peranan yang satu dengan peranan yang lain.
  3. Membantu memberi kemudahan dan membantu gerak pelaku, artinya pelaku harus sanggup melaksanakan laris atau akting kiprahnya tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus sanggup memberi derma kepada pelaku tetapi busana harus sanggup menambah imbas visual gerak, menambah indah dan menyenangkan jikalau dilihat disetiap posisi yang diambil pelaku.

C. Merancang Tata Rias
Tata rias yakni segala sesuatu yang ditujukan untuk membentuk artistik yang mendukung bintang film dalam sebuah pementasan lakon. Tata rias merupakan cara bagaimana memakai bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah atau citra tugas yang akan dimainkan. Sebagai pola seorang bintang film dalam kehidupan sehari-hari mungkin dikenal sebagai seorang pelajar, tetapi di atas panggung beliau akan menjadi insan lain atau menjadi seorang bintang film yang digariskan oleh penulis lakon.

Tugas tata rias yakni membantu meberikan dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain sehingga terbentuk dunia pentas dengan suasana yang mengena dan wajar. Tugas ini sanggup merupakan fungsi pokok dan sanggup pula sebagai fungsi bantuan. Sebagai fungsi pokok contohnya tata rias akan mengubah seorang gadis belia menjadi nenek renta atau seorang perempuan yang memainkan tugas sebagai laki-laki atau sebaliknya. Tata rias sebagai fungsi derma contohnya seorang gadis muda harus memainkan peranan sebagai gadis muda, tetapi masih membutuhkan riasan muka atau rambut dan hal-hal kecil yang lainnya. Untuk merancang tata rias pementasan sanggup dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
  1. Pilihlah dan pelajari naskah pentas yang akan dipentaskan
  2. Buatlah gambar sketsa tata rias sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon.
  3. Buatlah gambar rancangan tata rias sesuai dengan huruf yang ada dalam naskah lakon tersebut.
  4. Gambarlah rancangan tersebut dengan mengacu pada prinsip-prinsip kegunaan tata rias dalam pementasan.
  5. Warnailah gambar rancangan tersebut sesuai dengan tata rias yang akan diwujudkan.

Kegunaan tata rias dalam sebuah pementasan diantaranya yakni sebagai berikut.
  1. Merias tubuh berarti mengubah hal yang alami menjadi hal yang berkhasiat artinya dengan prinsip mendapat daya guna yang tepat. Bedanya dengan tata rias bagus yakni kalau tata rias bagus merubah hal yang buruk menjadi cantik, sedangkan rias teater yakni merubah yang alami menjadi yang dikehendaki.
  2. Mengatasi imbas tata lampu yang kuat.
  3. Membuat wajah dan tubuh sesuai dengan peranan yang dimainkan atau dikehendaki.
 Tata artistik merupakan unsur yang tidak sanggup dipisahkan dari sebuah pementasan Membuat Rancangan Tata Artistik Pementasan
Tata Rias dan Tata Cahaya Pementasan
D. Merancang Tata Cahaya
Tata cahaya merupakan pengaturan sinar lampu untuk menerangi dan menyinari arena permainan serta menimbulkan imbas artistik. Tata cahaya sebelum memakai lampu listrik biasanya memakai cahaya matahari sebagai sumber penerangannya. Untuk merancang tata cahaya sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan dan pelajari naskah tersebut.
  2. Indentifikasilah ada beberapa titik dan jenis cahaya yang ada dalam naskah tersebut.
  3. Buatlah gambar sketsa cahaya sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon.
  4. Gambar rancangan tersebut dengan mengacu pada tujuan tata cahaya dalam pementasan.
  5. Warnailah gambar sketsa tata cahaya sesuai dengan tata cahaya yang akan diwujudkan.

Tujuan tata cahaya dalam pementasan yakni berfungsi sebagai berikut.
  1. Menerangi dan menyinari pentas dan pemeranan. Menerangi yaitu sekedar untuk memberi jelas dan menghilangkan gelap dalam sebuah pentas. Semua benda yang ada dalam pentas tersebut diterangi. Menyinari yaitu cara memakai lampu untuk membuat bagian-bagian pentas sesuai dengan keadaan dramatik lakon. Dengan menyinari daerah-daerah tertentu maka ada suasana yang hendak lebih ditonjolkan supaya tercapai imbas dramatik
  2. Meningkatkan imbas cahaya alamiah artinya tata cahaya sanggup memilih jam, musim, cuaca, dengan memakai tata cahaya.
  3. Melukiskan dekor atau scenery untuk menambah nilai warna sehingga tercapai adanya sinar dan bayangan yang menonjolkan fungsi dekorasi.
  4. Membantu permainan lakon dengan cara membantu membuat suasana kejiwaan.

E. Merancang Tata Bunyi
Tata bunyi sanggup diartikan sebagai cara untuk mengatur musik, imbas bunyi maupun bunyi-bunyian yang lain yang mendukung terciptanya suasana sehingga muncul suasana emosional yang tepat. Tata bunyi juga dibutuhkan sanggup membantu imajinasi penonton untuk bisa membayangkan dan mencicipi suasana yang terjadi dalam lakon. Beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk mempersiapkan tata bunyi yakni sebagai berikut.
  1. Pilihlah lakon yang akan dipentaskan dan pelajari lakon tersebut.
  2. Identifikasilah ada berapa macam jenis bunyi serta suasana yang ada dalam naskah lakon tersebut.
  3. Buatlah daftar kebutuhan bunyi yang ada dalam naskah lakon tersebut termasuk bunyi suasana dan bunyi efek. Daftar kebutuhan bunyi tersebut harus mengacu pada prinsip-prinsip terciptanya suasana dan pembangunan imajinasi penonton dalam pementasan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata bunyi yakni sebagai berikut.
  1. Dialog-efek bunyi-musik, ketiganya bisa dipergunakan bersama-sama, namun terkadang hanya dua atau hanya satu saja. Agar pertunjukan yummy didengar dan dilihat harus memperhatikan volume dari ketiga unsur tersebut. Volume tersebut harus sesuai dengan suasana dalam pementasan. 
  2. Efek bunyi sanggup dihasilkan dari alat musik, bunyi insan atau benda-benda yang bisa mengeluarkan bunyi untuk membantu penonton menbayangkan apa yang terjadi dalam lakon.

Cara sederhana membuat imbas bunyi diantaranya yakni sebagai berikut.
  1. Bunyi pintu saat dibuka atau ditutup akan terdengar benturan antara grendel dan daun pintu. Untuk menghasilkan bunyi tersebut dengan cara membuat tiruan pintu yang saat didekatkan dengan mikrofon akan ibarat bunyi pintu sungguhan.
  2. Bunyi jam sanggup memakai kotak logam dan pensil yang digerakkan ke kiri dan ke kanan.
  3. Bunyi halilintar sanggup diperoleh dengan menjatuhkan atau memukul seng.
  4. Bunyi tembakan sanggup diperoleh dengan cara memcahkan balon atau memukul benda keras lainnya.
  5. Bunyi kapal terbang sanggup diperoleh dengan cara merekam bunyi pesawat sungguhan atau lipatan karton tipis yang ditempelkan pada baling-baling kipas angin dan dikerakan suaranya dengan mikrofon.

Musik dalam teter mempunyai kedudukan yang sangat penting lantaran penonton akan gampang untuk membayangkan apa yang terjadi di atas pentas. Musik yang baik dan tepat bisa membantu bintang film membawakan warna dan emosi tugas dalam adegan, Musik juga sanggup digunakan sebagai awal dan epilog adegan atau juga sebagai jembatan antara adegan yang satu dengan adegan yang lain.
Membuat Rancangan Tata Artistik Pementasan Membuat Rancangan Tata Artistik Pementasan Reviewed by dannz on 11:53 PM Rating: 5