Suhu sebuah benda yaitu tingkat (derajat) panas suatu benda. Indra perasa insan memang sanggup mencicipi tingkat panas benda, akan tetapi, indra perasa bukan pengukur tingkat panas yang andal. Benda yang tingkat panasnya sama dirasakan berbeda oleh asisten dan kirimu. Suhu benda yang diukur dengan indra perasa menghasilkan ukuran suhu kualitatif yang tidak sanggup digunakan sebagai acuan. Suhu harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut termometer. Termometer yaitu alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur.
Secara umum, benda-benda di alam akan memuai kalau suhunya naik. Kenyataan ini dimanfaatkan untuk menciptakan termometer dari zat cair. Zat cair yang digunakan umumnya raksa atau alk*hol jenis tertentu. Raksa mempunyai keistimewaan, yaitu warnanya mengkilat dan cepat bereaksi terhadap perubahan suhu. Selain itu, raksa membeku pada suhu rendah (-38°C) dan mendidih pada suhu yang tinggi (lebih dari 350°C) sehingga sanggup mengukur suhu pada rentang suhu yang lebar. Namun, raksa sangat beracun, sehingga berbahaya kalau termometer pecah.
Alk*hol untuk pengisi termometer biasanya diberi pewarna biru atau merah. Rentang suhu yang sanggup diukur bergantung jenis alkohol yang digunakan, contohnya: Toluen, dengan rentang -90°C hingga 100°C, Ethyl alc*hol, dengan rentang -110°C hingga 100°C. Alk*hol tidak seberbahaya raksa dan gampang menguap, Beberapa termometer yang memakai zat cair diantaranya yaitu sebagai berikut.
Selain termometer yang memakai zat cair menyerupai contoh di atas ada juga termometer yang memakai zat padat. Termometer zat padat mempunyai aneka macam jenis termometer dan fungsi serta cara kerja masing-masing. Jenis dan fungsi termometer zat padat serta cara kerjanya sebagai berikut
Alk*hol untuk pengisi termometer biasanya diberi pewarna biru atau merah. Rentang suhu yang sanggup diukur bergantung jenis alkohol yang digunakan, contohnya: Toluen, dengan rentang -90°C hingga 100°C, Ethyl alc*hol, dengan rentang -110°C hingga 100°C. Alk*hol tidak seberbahaya raksa dan gampang menguap, Beberapa termometer yang memakai zat cair diantaranya yaitu sebagai berikut.
- Termometer laboratorium. Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C hingga 110°C memakai raksa, atau alkohol.
- Termometer suhu badan. Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Skala yang ditulis antara 35°C dan 42°C. Pipa di bab bawah bersahabat labu dibentuk sempit sehingga pengukuran lebih teliti jawaban raksa tidak segera turun ke labu/reservoir.
Selain termometer yang memakai zat cair menyerupai contoh di atas ada juga termometer yang memakai zat padat. Termometer zat padat mempunyai aneka macam jenis termometer dan fungsi serta cara kerja masing-masing. Jenis dan fungsi termometer zat padat serta cara kerjanya sebagai berikut
- Termometer Bimetal. Termometer bimetal yang memakai logam sebagai bahan. Termometer Bimetal berfungsi untuk menawarkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai kalau dipanaskan dan menyusut kalau didinginkan.
- Termometer Kristal Cair. Termometer kristal cair atau juga disebut termometer kening (forehead thermometer). Termometer Kristal cair memakai zat kristal cair yang bersifat cair dan padat sebagai indikator suhu. Selain itu termometer ini sanggup berubah warna jawaban faktor suhu, tekanan, anutan listrik, medan magnet, dan persentuhan materi kimia..
2. Skala Suhu
Suhu tubuh insan normal sekitar 37°C, aksara C abreviasi dari Celcius, salah satu contoh satuan suhu atau skala suhu. Saat ini, dikenal beberapa skala suhu, contohnya Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Kelvin merupakan skala suhu dalam SI. Skala Kelvin memakai nol mutlak, tidak memakai “derajat”. Pada suhu nol Kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki benda. Perbedaan antara skala itu yaitu angka pada titik tetap bawah dan titik tetap atas pada skala termometer tersebut.
Skala Suhu | Titik Tetap Atas | Tititk Tetap Bawah | Perbandingan Skala |
---|---|---|---|
Celcius | 100° C | 0° C | 100 |
Fahrenheit | 212° F | 32° F | 180 |
Reamur | 80° R | 0° R | 80 |
Kelvin | 100° C | 0° C | 100 |
Skala C: skala R: skala F: skala K = 5 : 4 : 9 : 5
Dari perbandingan suhu di atas serta memperhatikan titik terendah skala suhu, kita sanggup meyimpulkan rumus konversi suhu sebagai berikut :
Suhu awal | Suhu Tujuan | Rumus | Contoh |
---|---|---|---|
Celcius | Fahrenheit | t oC = (9⁄5)t + 32 oF | Cara mengkonversi suhu : Diketahui : Suhu tubuh insan normal 37 °C, konversikan suhu tersebut dalam skala Fahrenheit, Reamur dan Kelvin! Jawab : Dalam skala Fahrenheit : 37°C = (9⁄5)37 + 32°F = 98,6 °F Dalam skala Reamur : 37°C =(4⁄5)37°R = 29,6 °R Dalam skala Kelvin : 37°C = 37 + 273°K = 310°K |
Reamur | t oC = (4⁄5)t oR | ||
Kelvin | t oC = t + 273 oK | ||
Fahrenheit | Celcius | t oF = (5⁄9)(t – 32) oC | |
Reamur | t oF = (4⁄9)(t – 32) oR | ||
Kelvin | t oF = (5⁄9)(t – 32) + 273 oK | ||
Reamur | Celcius | t oR = (5⁄4)t oC | |
Fahrenheit | t oR = (9⁄4)t + 32 oF | ||
Kelvin | t oR = (5⁄4)t + 273 oK | ||
Kelvin | Celcius | t oK = t – 273 oC | |
Fahrenheit | t oK = (9⁄5)(t – 273) + 32 oF | ||
Reamur | t oK = (4⁄5)(t – 273) oR |
Jenis Termometer Dan Konversi Suhu
Reviewed by dannz
on
8:33 AM
Rating: