Jenis Lukisan Menurut Teknik Dan Bahan

Teknik melukis ialah cara-cara yang digunakan untuk melukis. Teknis melukis sanggup menggunakan beberapa cara, yaitu: aquarel/transparan, plakat/menutup, spray/semprot, pointilis/titik-titik, dan tempera. Sementara materi yang biasanya digunakan untuk melukis ialah cat minyak, cat Air, cat akrilik. Kreatifitas para pelukis dalam menggunakan materi dan media dalam melukis melahirkan teknik melukis tertentu. Dengan menggunakan teknik dan materi yang berbeda-beda tersebut ternyata menghasilkan lukisan yang bermacam jenis. Berikut ini beberapa jenis lukisan menurut teknik dan materi yang digunakan.

Lukisan Tempera
Tempera ialah medium lukisan kekal cepat kering yang terdiri dari pigmen pewarna dicampur dengan medium pengikat larut air ibarat materi ibarat kuning telur atau yang lain. Lukisan tempera banyak ditemukan di tempat Eropa terutama pada zaman Renaisanse. Lukisan tempera dibuat di tembok dengan cara tembok yang sudah kering lalu dilukis dengan cat dan materi perekat, Puncak kemegahan lukisan ini ialah pada zaman Renaisanse. Beberapa hasil karya tempera antara lain sebagai berikut.
  • Guido da Siena, Gereja San Regolo, Siena, Tempera dan emas pada panel, 1285-1295
  • Madonna and Child with saints polyptych, Duccio, Tempera dan emas pada kayu, 1311–1318
  • Madonna oleh Sassetta, Cortona, Tempera pada kayu, 1435
  • Sandro Botticelli, Tempera pada panel, 1490–1500

Lukisan Kaca
Lukisan dibuat dengan menempelkan bab beling dengan dukungan timah, kuningan, atau tembaga. Kaca-kaca tesebut dibuat dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan beling ini pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bab dari arsitektur. Lukisan beling mencapai masa keemasan pada zaman renaisance sebagai hiasan pintu dan jendela bangunan besar ibarat istana atau tempat ibadah. Di Indonesia sendiri teknik lukisan beling awalnya berkembang sebagai sebuah seni industri rumahan di tempat Cirebon yang merupakan warisan yang dicontohkan oleh seniman asal Belanda.
 Teknis melukis sanggup menggunakan beberapa cara Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan
Lukisan al Fresco
Fresko berasal dari frasa Italia buon fresco yang berarti "selagi basah". Teknik lukisan ini diterapkan di dinding yang masih berair dengan ditaburi materi perekat. Pigmen yang ditimpakan di atas plaster berair akan menempel sangat berpengaruh sehingga hasil karya sanggup dinikmati berpuluh tahun. Desain fresko biasanya dibuat pada bab atas kertas yang lalu dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah, dan ditaburi pigmen gelap yang lalu menciptakan pola desain yang persis sama dengan rancangan semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin sebelum adonan plester mengering sehingga ketika sebagian air diserap oleh dinding, pigmen yang ada juga ikut terserap dengan kuat.Lukisan ini berkembang pada zaman Renaisanse yang dilukiskan pada dindinggereja. Salah satu seniman yang populer ialah Michaelangelo yang melukis pada kubah gereja St. Pieters di Roma dan lukisan Raphael di Istana Vatican.

Lukisan al Secco
Teknik yang digunakan hampir sama dengan teknik al fresco, hanya saja teknik al Secco digunakan pada dinding yang sudah kering. Teknik lukisan ini pernah dibuat oleh Leonardo da Vinci berjudul The Last Super di gereja Santa Maria di kota Milan Italia.

Mozaik
Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau materi dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibuat potongan lalu disusun dengan cara ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda yang sanggup digunakan untuk menciptakan mozaik antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu.

Mozaik yang menggunakan potongan kayu sebagai materi lukisannya disebut intersia. Lukisan intersia ialah bentuk lukisan dekoratif yang menggambarkan karya seni gesekan kayu atau seni tradisional dari kayu yang dijadikan obyek lukisan. Lukisan intersia muncul pada Era Biedermeier, sekitar tahun 1815, masa-masa selesai Perang Napoleon, dan 1848 (akhir masa Revolusi Eropa).

Lukisan Cat Minyak (Plakat)
Cat minyak ialah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen warnayang dicampurkan dengan medium yang terdiri dari minyak pengering. Minyak pengering yang biasa digunakan termasuk minyak biji rami, minyak biji popi, minyak walnut dan minyak safflower.Cat minyak biasanya dikemas dalam bentuk tube dalam bentuk pasta berwadah timah sehingga gampang digunakan. Lukisan cat minyak menggunakan media kanvas, yaitu kain yang telah diberi cat dasar yang dicampur larutan lem sehingga tidak tembus ke belakang ketika digunakan melukis. Contoh lukisan cat minyak yang populer adalahWHISTLER'S MOTHER oleh James McNeil Whistler

Lukisan cat air (Aquarel)
Teknik aquarel ialah teknik melukis dengan sapuan tipis sehingga hasilnya transparan. Media yang digunakan untuk materi cat air ialah kertas, papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Kelebihan cat air ialah tidak berbau, gampang dibersihkan, dan cepat kering.Teknik melukis ibarat ini disebut juga dengan teknik allaprima. namun meskipun transparan lukisan cat air sanggup menghasilkan karya lukis yang muncul bercahaya alasannya ialah pigmen yang ditetapkan dalam bentuk yang relatif murni. Slah satu teladan lukisan cat air ialah The Christmas Eve oleh Carl Larsson (1904-1905).

Cat air terdiri dari empat materi utama yaitu sebagai berikut.
  • Pigmen , alami atau sintetis, mineral atau organik;
  • Arabic gum sebagai pengikat untuk memegang pigmen dalam suspensi dan memperbaiki pigmen ke permukaan lukisan;
  • Aditif ibarat gliserin , empedu sapi , madu , pengawet: untuk mengubah viskositas, bersembunyi, daya tahan atau warna adonan pigmen dan kendaraan, dan
  • Pelarut, zat yang digunakan untuk mengencerkan atau mengencerkan cat untuk aplikasi dan yang menguap ketika cat mengeras atau mengering.

Lukisan Batik (Batik Painting)
Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai materi dasar pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton.lukisan Batik terdiri dari aneka macam motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, ibarat motif-motif bendo dan kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum. Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang akan membentuk titik atau garis bidang serta ruang sebelum menjadi sebuah gambar. Hasil hasilnya dicelupkan kedalam larutan pewarna.

Lukisan Acrylic
Adalah lukisan dengan materi acrylic yang menghasilkan warna cerah dan menyala. Cat acrylic ialah salah satu cat yang sering digunakan oleh para pelukis untuk berkarya dalam menciptakan lukisan. Acrylic terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagai macam pigmen lalu ditambahkan ke dalam emulsi polimer acrylic untuk mendapat aneka macam warna cat yang berbeda. Lukisan dengan teknik ini biasanya digunakan untuk aneka macam eksperimen pada media ibarat sepatu, tas atau aneka macam materi lainnya. Kelebihan cat acrylic ialah fleksibilitasnya yang sanggup digunakan untuk melukis dengan tehnik cat tebal (opaque) dan tehnik cat transparan ibarat cat air/ water color, dan media yang digunakan pun sanggup lebih beragam, antara lain: canvas, kertas, papan kayu dan kain.

Selain mempunyai banyak anutan ternyata seni melukis juga mempunyai beberapa teknik yang digunakan dalam melukis suatu objek. Para seniman lukis menggunakan teknik yang berbeda dalam menghasilkan sebuah karya. Teknik melukis juga kerapkali menjadi suatu ciri khas seorang pelukis. Untuk menghasilkan sebuah karya lukisan yang maksimal tentulah diharapkan teknik yang baik. Teknik melukis juga terdiri dari beberapa jenis menurut sudut pandang tinjauannya.
Jenis Lukisan Menurut Teknik Dan Bahan Jenis Lukisan Menurut Teknik Dan Bahan Reviewed by dannz on 5:13 AM Rating: 5