Kegiatan yang dilakukan dalam proses tersebut yaitu bagaimana cara memilih prosentase dalam diagram lingkaran. Diagram lingkaran yaitu diagram menunjukkan perbandingan antar data dengan cara membagi lingkaran dalam juring-juring lingkaran dengan sudut sentra yang sesuai dengan perbandingan tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran khususnya apabila dalam bentuk persen yaitu: Satu lingkaran penuh berarti berarti 100%, ¼ lingkaran 25%, ½ lingkaran berarti 50%. Biasanya untuk seperempat lingkaran alasannya yaitu sudutnya siku-siku tidak ditulis prosentasenya namun diberi tanda ∟. Hal ini berkaitan dengan besar sudut lingkaran penuh 360 derajar, dan seperempatnya yaitu 90 derajat.
Biasanya dalam sebuah soal mengenai diagram lingkaran di sekolah dasar ada bab lingkaran yang sudah ditunjukan prosentasenya dan dipakai sebagai patokan untuk mencari besar bab yang lainnya. Untuk mempelajari langkah-langkah penyajian data dengan memakai diagram lingkaran kalian bisa eksklusif mengamati pola soal yang ada di bawah ini:
Paman Lani seorang pengusaha madu. Ia mempunyai empat kebun untuk daerah beternak lebahnya. Berikut ini yaitu diagram yang menunjukkan luas kebun yang dimiliki paman Lani. Setiap kebun menghasilkan madu yang dipanen satu kali setiap tahunnya pada waktu yang berbeda. Luas kebun paman Lani yaitu sebagai berikut.
Dari gambar diagram lingkaran di atas kita sanggup memilih luas masing-masing bab dengan melihat patokan luas yang ada yaitu luas kebun B = 50%. Sedangkan tiga bab yang lainya sanggup dicari dengan cara sebagai berikut. Luas C dan D yaitu sama dan A lebih besar dari C dan D sehingga perbandingan yang memungkinkan adalah. Sisa luas yang masih ada yaitu 50% alasannya yaitu sudah dipakai oleh B yaitu 50%. Kaprikornus perbandingan yang memungkinkan yaitu A=20%, C=15%, dan D 15%. sehingga sanggup dilihat pada gambar di bawah ini.
Diagram tersebut menunjukkan luas kebun paman. Setiap kebun menghasilkan madu yang dipanen satu kali setiap tahunnya dalam waktu yang berbeda.
Luas setiap kebun dalam bentuk pecahan biasa, persen, dan desimal
Jenis Pecahan | Luas Ladang |
Kebun A | Kebun B | Kebun C | Kebun D |
Biasa | | | | |
Persen | 20% | 50% | 15% | 15% |
Desimal | 0,20 | 0,50 | 0,15 | 0,15 |
Jika luas total kebun paman yaitu 1.640 m², maka luas setiap kebun yaitu sebagai berikut.
Luas Total | Kebun |
Kebun A | Kebun B | Kebun C | Kebun D |
1.640 m² | 328 m² | 820 m² | 246 m² | 246 m² |
Kebun A = | 20 | x 1.640 m² = | 32.800 | = 328 m² |
100 | 100 |
Kebun B = | 50 | x 1.640 m² = | 82.000 | =820 m² |
100 | 100 |
Kebun C = | 15 | x 1.640 m² = | 24.600 | =246 m² |
100 | 100 |
Kebun D = | 15 | x 1.640 m² = | 24.600 | = 246 m² |
100 | 100 |
Jumlah madu yang dihasilkan dari kebun B sebanyak 1.260 liter. Berapa literkah madu yang dihasilkan dari kebun A, C, dan D?
Kebun A = | 1.260 | x 328 = 503,99 = 504 liter (pembulatan) |
820 |
Kebun C = | 1.260 | x 246 = 377,99 = 378 liter (pembulatan) |
820 |
Kebun D = | 1.260 | x 246 = 377,99 = 378 liter (pembulatan) |
820 |
Jika setiap liter madu dijual seharga Rp25.000, 00, maka pendapatan yang dihasilkan dari setiap kebun tersebut adalah
- Kebun A = Rp25.000 x 504 = Rp12.600.000,00
- Kebun B = Rp25.000 x 1.260 = Rp31.500.000,00
- Kebun C = Rp25.000 x 378 = Rp9.450.000,00
- Kebun D = Rp25.000 x 378 = Rp9.450.000,00
Soal Evaluasi Berikut ini yaitu data buah kesukaan siswa kelas 6 SD Nusantara.
Nama buah | Prosentase |
Jeruk | 13% |
Apel | 45% |
Sawo | 34% |
Semangka | 8% |
Jeruk = | 13 | = 0,13 benar |
100 |
Apel = | 45 | = 0, 45 + Jeruk 0,13 = 0,58 benar |
100 |
Sawo = | 34 | = 0,34, yang tidak menyuaki sawo 100-34 = 66% benar |
100 |
Semangka = | 8 | = 0,08 benar |
100 |
Perhatikan angka-angka pecahan berikut ini. Angka pecahan manakah yang lebih besar? Angka pecahan manakah yang lebih kecil? Bagaimana cara anda mengetahuinya? Jelaskan dengan singkat!
10%, 1/10, dan 0,01
Jadi, bilangan yang paling kecil nilainya yaitu 0,01
Siti dan Edo mengikuti tes Matematika bersama-sama. Siti sanggup menjawab benar 23 soal dari 25 soal yang ada. Edo sanggup menjawab benar 88% soal dari 25 soal yang ada. Nilai siapa yang lebih tinggi? Bagaimana cara anda mengetahuinya?
Nilai Siti = | 23 | x 100 = 92 |
25 |
Nilai Edo = | 88 | x 25 = 22 soal |
100 |
Nilai Siti lebih besar daripada nilai Edo, alasannya yaitu Siti memperoleh skor 23 sedangkan Edo hanya 22.
Kegiatan di atas merupakan cara menuntaskan soal kisah pecahan (biasa/campuran, desimal, dan persen) memakai operasi hitung penjumlahan, pengurangann, perkalian, dan pembagian secara benar dan memilih hasil operasi hitung yang melibatkan banyak sekali bentuk pecahan. Dengan mengerjakan soal cerita, siswa bisa menuntaskan soal-soal hitungan pecahan (biasa/campuran, desimal, dan persen) memakai operasi hitung penjumlahan, pengurangan, dan perkalian secara benar dengan teliti dan bertanggung jawab. Dengan kreasi menciptakan soal cerita, siswa bisa memilih hasil operasi hitung yang melibatkan banyak sekali bentuk pecahan dengan tepat.