Teori evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara sedikit demi sedikit dalam jangka waktu lama. Evolusi sanggup dikelompokkan menurut arah, skala perubahan, dan hasil final dari evolusi tersebut. Evolusi menurut arahnya dibedakan menjadi evolusi progresif dan evolusi regresif. Evolusi progresif terjadi apabila individu sanggup bertahan hidup, sedangkan evolusi regresif terjadi apabila individu mengalami kepunahan. Evolusi menurut skala perubahan evolusi sanggup dibedakan menjadi makroevolusi dan mikroevolusi.
Evolusi menurut hasil final dibedakan menjadi evolusi divergen dan konvergen. Evolusi divergen ialah apabila perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak spesies baru, sedangkan evolusi konvergen apabila perubahannya didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ pada garis sama dari nenek moyang yang sama. Dengan mempelajari macam-macam evolusi dibutuhkan sanggup lebih memahami ihwal evolusi makhluk hidup. Berikut ini klarifikasi mengenai macam-macam evolusi.
Berdasarkan arahnya evolusi dibagi menjadi dua, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif..
a. Evolusi Progresif
Evolusi progresif ialah evolusi menuju pada kemungkinan yang sanggup bertahan hidup (survival). Bila setiap spesies hasil perubahan secara turun temurun bisa mengikuti keadaan dengan lingkungannya suatu ketika akan dihasilkan keturunan yang bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies baru. Terbentuknya spesies gres akan meningkatkan keragaman hayati planet bumi.
Salah satu pola evolusi progresif menyerupai yang terjadi pada burung finch di Kepulauan Galapagos yang dulu digunakan Charles Darwin untuk berbagi teori evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu, mereka memang berevolusi. Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapat aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar dua puluh tahun sesudah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber masakan yang sama.
b. Evolusi RegresifSalah satu pola evolusi progresif menyerupai yang terjadi pada burung finch di Kepulauan Galapagos yang dulu digunakan Charles Darwin untuk berbagi teori evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu, mereka memang berevolusi. Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapat aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar dua puluh tahun sesudah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber masakan yang sama.
Evolusi regresif ialah proses menuju pada kemungkinan kepunahan. Hal ini menyerupai yang terjadi pada dinosaurus. Prof. Michael Rampino dalam Discovery Channel berjudul “Catasthropic Past” menyebutkan bahwa kepunahan Dinosaurus dipicu oleh serbuan dari luar angkasa (meteor). Unsur iridium (hujan asam) yang merupakan unsur langka meteor pun banyak ditemukan di kawasan bekas kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih banyak dibandingkan kulit bumi yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk kekerabatan antara meteor dengan kepunahan hewan besar tersebut.
2. Evolusi Berdasarkan pada Skala Perubahannya
Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dibagi menjadi dua, yaitu makroevolusi dan mikroevolusi :
a. Makroevolusi
Makroevolusi ialah perubahan evolusi yang sanggup menjadikan perubahan dalam skala besar dan sanggup mengarah kepada terbentuknya spesies baru. Makroevolusi sanggup terjadi ketika mikroevolusi terjadi berulang kali selama jangka waktu yang panjang. Perubahan yang menimbulkan perbedaan yang lebih besar dan konkret diantara golongan taksonomi diatas spesies. Hal ini timbul dari serangkaian panjang kejadian spesies yang masing-masing membawa spesies keturunan makin jauh dari bentuk leluhur asli. Salahsatu pola makroevolusi ialah kemunculan bulu selama evolusi burung dari dinosaurus teropoda.
a. Mikroevolusi
Mikroevolusi ialah perubahan evolusi yang sanggup menjadikan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau kromosom. Mikroevolusi juga disebut sebagai "perubahan di bawah tingkat spesies". Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda: mutasi, seleksi baik yang alami maupun buatan ), ajaran gen, dan hanyutan genetik.Umumnya evolusi yang terpantau ialah pola mikroevolusi, contohnya basil yang mendapat resistansi antibiotik.
3. Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir
Berdasarkan hasil final evolusi sanggup dibedakan menjadi dua yaitu evolusi divergen dan evolusi konvergen.
a. Evolusi Divergen
a. Evolusi Divergen
Evolusi divergen ialah munculnya individu yang mempunyai bentuk morfologi berbeda walaupun berasal dari garis keturunan yang sama. Evolusi divergen ditemukan pada kejadian terdapatnya lima jari pada vetebrata yang berasal dari nenek moyang yang sama dan kini dimiliki oleh bangsa primata dan manusia.
Pada flora pola yang gampang diamati ialah Euphorbia echinus dan Euphorbia pulcherrima. Keduanya flora berasal dari garis keturunan yang sama namun mempunyai bentuk morfologi yang sangat berbeda. E.echinus hidup di kawasan gurun sehingga berbagi struktur duri dan akar yang panjang, sedangkan E.pulcherima hidup di tempat lembab sehingga tetap mempunyai daun yang normal. Walaupun berasal dari garis keturunan yang sama, namun lantaran perbedaan tempat hidup jadinya kedua jenis euporbia tersebut berubah menjadi flora dengan bentuk yang jauh berbeda.
Pada flora pola yang gampang diamati ialah Euphorbia echinus dan Euphorbia pulcherrima. Keduanya flora berasal dari garis keturunan yang sama namun mempunyai bentuk morfologi yang sangat berbeda. E.echinus hidup di kawasan gurun sehingga berbagi struktur duri dan akar yang panjang, sedangkan E.pulcherima hidup di tempat lembab sehingga tetap mempunyai daun yang normal. Walaupun berasal dari garis keturunan yang sama, namun lantaran perbedaan tempat hidup jadinya kedua jenis euporbia tersebut berubah menjadi flora dengan bentuk yang jauh berbeda.
b. Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen ialah munculnya individu dengan bentuk morfologi yang menyerupai walaupun berasal dari garis keturunan yang berbeda. Hal ini sanggup ditemukan pada hiu dan lumba – lumba. Ikan hiu dan lumba – lumba terlihat sama menyerupai organime yang berkerabat dekat, tetapi hiu ternyata termasuk dalam pisces sedangkan ikan lumba – lumba termasuk dalam mamalia.
Pada flora pola yang gampang diamatii ialah pada flora kaktus Cereus Jamacaru dan euporbia Euphorbia echinus. Diantara E.jamacaru dan E. echinus mempunyai bentuk morfologi yang mirip, dimana keduanya sama-sama mempunyai daun yang dimodifikasi menjadi duri dan dilapisi zat lilin, juga adanya struktur akar yang sangat dalam menembus permukaan bumi.
C. jamacaru dan E. echinus ialah flora yang berbeda baik asal maupun garis keturunannya, namun keduanya mempunyai kemiripan lantaran imbas dari tempat hidup yang sama, yaitu kawasan gurun yang miskin kandungan air. Walaupun kedua flora tersebut tidak berkerabat dekat, namun lantaran mempunyai habitat yang sama, mereka mengalami evolusi (perubahan) secara perlahan-lahan sampai jadinya dikala ini bentuknya menjadi sangat mirip.
Pada flora pola yang gampang diamatii ialah pada flora kaktus Cereus Jamacaru dan euporbia Euphorbia echinus. Diantara E.jamacaru dan E. echinus mempunyai bentuk morfologi yang mirip, dimana keduanya sama-sama mempunyai daun yang dimodifikasi menjadi duri dan dilapisi zat lilin, juga adanya struktur akar yang sangat dalam menembus permukaan bumi.
C. jamacaru dan E. echinus ialah flora yang berbeda baik asal maupun garis keturunannya, namun keduanya mempunyai kemiripan lantaran imbas dari tempat hidup yang sama, yaitu kawasan gurun yang miskin kandungan air. Walaupun kedua flora tersebut tidak berkerabat dekat, namun lantaran mempunyai habitat yang sama, mereka mengalami evolusi (perubahan) secara perlahan-lahan sampai jadinya dikala ini bentuknya menjadi sangat mirip.
Macam Macam Evolusi
Reviewed by dannz
on
11:16 AM
Rating: