Debat merupakan acara berkelahi argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan persoalan dan perbedaan. Debat dalam pembelajaran selain bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun juga lebih diarahkan untuk menyebarkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, menyerupai kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, terperinci dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa.
Debat yang baik yakni adanya suatu pertukaran pendapat. Perbedaan pendapat yakni hal yang lumrah dalam suatu debat. Sehingga perbedaan pendapat bukan lagi menjadi menjadi yang utama dalam sebuah debat. Tapi lebih penting lagi yakni cara memberikan pendapat. Kedua belah pihak harus menyadari tujuan mereka mengikuti debat yaitu memberikan pendapat masing-masing. Dalam debat diharapkan perilaku saling menghormati sebab setiap pihak/orang punya hak untuk berbicara.
Debat yang baik yakni debat yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Beberapa hukum yang sanggup dipakai dalam sebuah debat misalnya
- Tidak boleh menghina atau merendahkan. Menyampaikan kritik dengan pedas yakni sah, tapi jika hingga mengina pihak lawan tidak bisa dibenarkan. Sekali lagi, moderator harus bisa bertindak untuk mencegah hal-hal menyerupai itu sanggup terjadi.
- Berdebatlah dengan baik juga benar. Kalau anda memang benar ingin berdebat, biarkan pihak lawan memberikan pendapatnya. Setelah itu gres anda bantah, jika memang perlu dibantah.
- Pembicara pertama dari tim pro mendapatkan kesempatan pertama untuk memberikan argumennya, sesudah itu pembicara pertama dari tim kontra memperlihatkan argumennya. Kemudian pembicara kedua dari tim pro memperlihatkan argumennya, begitu seterusnya hingga seluruh pembicara memberikan argumennya.
- Pembicara yang sedang memberikan argumen mempunyai hak penuh untuk mendapatkan atau menolak interupsi dari pihak lawan
- Apabila seluruh pembicara dari kedua tim telah memberikan argumen, maka tiap tim harus memberikan kesimpulan atas argumen dan disampaikan oleh pembicara pertama atau pembicara kedua dari masing-masing tim dimulai dari tim kontra. Pada dikala pembicara memberikan kesimpulan, pihak lawan tidak diperkenankan untuk memperlihatkan interup
Kegiatan ekspor dan impor yakni bentuk saling ketergantungan antarnegara. Satu negara membutuhkan sumber daya dari negara lain. Namun di sisi lain, banyak yang beropini bahwa kemandirian ekonomi harus segera diwujudkan. Hal tersebut masih menjadi pro dan kontra dikala ini. Apakah mungkin suatu negara sanggup bangkit sendiri dan tidak membutuhkan negara lain? Kamu akan mengikuti debat wacana hal tersebut. Kamu akan dibagi menjadi 2 kelompok besar.
- Kelompok A : Pro globalisasi, kerjasama, dan saling ketergantungan antarnegara.
- Kelompok B : Kontra terhadap globalisasi. Mereka menginginkan negara yang mandiri.
Pro globalisasi
- Impor meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya impor barang-barang konsumsi, masyarakat Indonesia bisa memakai barang yang tidak sanggup dihasilkan di dalam negeri.
- Impor meningkatkan industri dalam negeri. Dengan adanya impor, kita menerima kesempatan untuk mengimpor barang-barang modal, baik yang berupa mesin industri maupun materi baku yang memungkinkan kita untuk menyebarkan suatu industri.
- Impor sanggup menjadi alih teknologi. Dengan adanya impor memungkinkan terjadinya alih teknologi. Secara sedikit demi sedikit negara kita mencoba menyebarkan teknologi modern untuk mengurangi ketertinggalan kita dengan bangsa yang sudah maju.
- Ekspor sanggup memperluas lapangan pekerjaan. Dengan adanya ekpor, suatu industri akan memperluas perjuangan yang memungkinkan terserapnya tenaga kerja dalam industri tersebut.
- Ekspor meningkatkan cadangan devisa. Ekspor akan menjadi sumber devisa yang akan dipakai untuk membiayai acara impor Indonesia.
- Ekspor memperluas pasar. Dengan adanya ekspor akan memberi keleluasaan bagi industri - industri nasional untuk memasarkan barangnya ke seluruh dunia.
Kontra Globalisasi
- Impor membuat persaingan bagi industri dalam negeri. Selain akan mendapatkan kesempatan untuk menyebarkan industri dalam negeri melalui impor barang-barang modal, namun bisa terjadi sebalikya, industri kita tidak berkembang sebab menghadapi pesaing-pesaing di luar negeri.
- Impor membuat pengangguran. Dengan mengimpor barang dari luar negeri berarti kita tidak mempunyai kesempatan untuk memproduksi barang-barang tersebut. Sama artinya kita telah kehilangan kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan yang tercipta dari proses memproduksi barang tersebut.
- Impir menjadikan konsumerisme. Konsumsi berlebihan terutama untuk barang - barang glamor merupakan salah satu efek yang sanggup diciptakan dari adanya acara impor barang. Konsumerisme terperinci tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
- Ekspor menimbukan kelangkaan barang di dalam negeri Tanpa pengaturan yang baik, ekspor bisa menimbulkan kelangkaan barang di dalam negeri sebab sebagian besar barang dijual ke luar negeri.
- Ekspor menimbulkan eksploitasi besar-besaran sumber daya alam. Dengan adanya ekspor akan menimbulkan eksploitasi besar besaran terhadap sumber daya alam yang kita miliki.
Kesimpulan :
Globalisasi bukanlah hal gampang dan selalu menguntungkan bagi bangsa kita, tetapi kita harus memandang globalisasi sebagai peluang semoga kita bisa mendapatkan efek konkret globalisasi. Diperlukan kewaspadaan terhadap efek globalisasi yang mendatangi bangsa kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar insan di seluruh dunia.
Dampak negatif globalisasi merupakan sebuah realita yang mau tak mau harus dihadapi bila Bangsa Indonesia ingin tetap hidup sebagai bangsa yang berdaulat di dunia. Cara untuk menghadapi efek negatif globalisasi yaitu dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang optimal, bangsa Indonesia sanggup menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga sanggup bersaing di kancah dunia Internasional.
Debat Ihwal Saling Ketergantungan Dalam Abad Globalisasi
Reviewed by dannz
on
11:26 PM
Rating: