Unsur Kebahasaan Teks Kisah Ulang Biografi

Teks kisah ulang (rekon/recount) yakni teks yang menceritakan kembali pengalaman masa kemudian secara kronologis. Tujuannya menawarkan informasi atau menghibur pembaca atau bisa keduanya. Teks kisah ulang terdiri atas tiga jenis yaitu : Pertama, teks kisah ulang pribadi, yaitu teks yang berisi insiden masa kemudian dan penulisnya terlibat secara langsung. Kedua, teks kisah ulang faktual, yaitu teks yang dasar penceritaannya berupa insiden yang benar-benar terjadi, pengalaman nyata pada masa kemudian yang sanggup dibangkitkan atau dihidupkan kembali, contohnya kisah ulang sejarah dan teks kisah ulang biografi. Ketiga, teks kisah imajinatif, yaitu kisah yang memuat insiden masa kemudian lebih detil dengan imajinasi-imajinasi.

Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup dan graphain yang berarti tulis. Jadi, biografi berarti goresan pena perihal hidup seseorang. Teks kisah ulang biografi yakni salah satu teks kisah ulang faktual yang mengisahkan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Berikut ini contoh teks kisah ulang mengenai tokoh Joko Widodo.
Struktur TeksKalimat
OrientasiJoko Widodo atau Jokowi yakni tokoh politik yang karirnya melejit pesat lantaran wibawa dan gaya kepemimpinan yang merakyat. Kepribadian yang menarik dan pencapaian-pencapaian ketika menjabat sebagai wali kota Surakarta dan gubernur Jakarta kini menjadikannya sebagai impian gres masyarakat Indonesia akan pemimpin yang dapan membawa ke perubahan yang lebih baik.

Ir. H. Joko Widodo lahir di Surakarta. Jawa Tengah, 21 Juni 1961 dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Lahir dari keluarga sederhana tak menciptakan Jokowi minder dan takut untuk bermimpi tinggi.
Urutan Peristiwa Kehidupan TokohPada tahun 2005, Jokowi dengan disusung PDI-P maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ketika pertama kali menjabat sebagai wali kota Surakarta, banyak orang yang mewaspadai kemampuannya yang selama ini hanya bekerja sebagai tukang ekspor furnitur. Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.

Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. Berkat kampanyenya selama pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012 yang menjanjikan "Jakarta Baru", ia melejit menjadi tokoh nasional yang dikenal bersih, merakyat, dan bisa merampungkan masalah.

Saat menjadi Gubernur Jakarta, program-program Jokowi diantaranya yakni merampungkan masalah-masalah di Jakarta yang sudah sangat kompleks. Untuk duduk masalah macet, Jokowi menciptakan kebijakan untuk mempercepat pembangunan sarana transportasi masal ibarat MRT dan monorel serta memperbanyak armada Transjakarta.
 yakni teks yang menceritakan kembali pengalaman masa kemudian secara kronologis Unsur Kebahasaan Teks Cerita Ulang Biografi
Untuk duduk masalah banjir, Jokowi juga bergerak cepat dengan merelokasi daerah-daerah resapan banjir dan memperbaharui serta memperbanyak taman dan hutan kota. Jokowi juga mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Seperti di Surakarta, Jokowi juga bermaksud untuk menimbulkan Jakarta sebagai kota festival. Total sebanyak 97 festival diadakan selama tahun 2013 di Jakarta, ibarat Jakarta Night Festival, Pesta rakyat, Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan lain sebagainya.

Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya terus melambung dan menjadi sorotan media. Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014. Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan, nama Jokowi terus unggul. Pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi mendapatkan mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden, tiga ahad sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.

Pada Pilpres 2014 yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 Joko Widodo berpasangan dengan Jusuf Kalla. Pemilihan umum ini alhasil dimenangi oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan memperoleh bunyi sebesar 53,15%, mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh bunyi sebesar 46,85%. Sesuai dengan keputusan KPU RI pada 22 Juli 2014. Presiden dan Wapres terpilih dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono

Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia seringkali melaksanakan "blusukan" atau turun eksklusif ke lapangan untuk melihat eksklusif permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat.
ReorientasiJokowi yakni sosok pemimpin sederhana, pekerja keras, yang jarang dimiliki pemimpin pemimpin pada umumnya sosoknya yang inspiratif membuatnya layak menjadi tokoh dunia.
A. Pronomina
Pronomina (kata ganti) yakni kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Pronomina dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Pronomina persona
Pronomina persona disebut juga kata ganti orang yakni pronomina yang digunakan untuk teladan manusia.
  1. Persona Pertama. Persona pertama dalam bahasa Indonesia yakni admin, aku, dan daku. Saya yakni bentuk yang formal dan umumnya digunakan dalam goresan pena atau ujaran yang resmi. Aku lebih banyak digunakan dalam pembicaraan batin dalam situasi yang tidak formal. Daku umumnya digunakan dalam karya sastra.
  2. Persona Kedua. Persona kedua tunggal mempunyai beberapa wujud, yakni engkau, anda, Anda, dikau, kau-, -mu. Persona kedua engkau, anda, dan –mu digunakan oleh orang renta terhadap orang muda, orang yang status sosialnya lebih tinggi, dan orang yang mempunyai kekerabatan akrab. Persona kedua Anda dimaksudkan untuk menetralkan hubungan. Anda digunakan : dalam kekerabatan tak pribadi, dalam kekerabatan bersemuka.
  3. Persona Ketiga. Ada dua macam persona ketiga tunggal, yaitu 1) ia, dia, dan –nya, 2) beliau. Dalam posisi subjek, atau di depan verba, ia dan dia sama-sama sanggup dipakai. Namun, jikalau berfungsi sebagai objek hanya bentuk dia dan –nya yang sanggup muncul.
Contoh Penggunaan Pronomina Persona:
  1. Joko Widodo atau Jokowi yakni tokoh politik yang karirnya melejit pesat lantaran wibawa dan gaya kepemimpinan yang merakyat.
  2. Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.
  3. Berkat kampanyenya selama pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012 yang menjanjikan "Jakarta Baru", ia melejit menjadi tokoh nasional yang dikenal bersih, merakyat, dan bisa merampungkan masalah.
PRONOMINA PERSONA TUNGGAL JAMAK
Kata ganti orang pertama aku, admin, daku, ku kami, kita
Kata ganti orang kedua anda, anda, engkau, kau, dikau, mu kalian, anda sekalian
kata ganti orang ketiga dia, beliau, ia -nya mereka

2. Pronomina Penunjuk
Pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam, yaitu a) pronomina penunjuk umum, b) pronomina penunjuk tempat, dan c) pronomina penunjuk ihwal.
  • Kata ganti penunjuk umum: ini, itu
  • Kata ganti penunjuk arah/tempat: sini, situ, sana, di sini, di sana, di situ, ke sana, ke sini, ke situ.
  • Kata ganti penunjuk ikhwal: begini, begitu.
Contoh penggunaan pronomina penunjuk antara lain sebagai berikut
  1. Pemilihan umum ini alhasil dimenangi oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan memperoleh bunyi sebesar 53,15%, men galahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh bunyi sebesar 46,85%.
3. Pronomina Penanya
Pronomina penanya yakni pronomina yang digunakan untuk menanyakan hal berupa manusia, benda, pilihan, waktu, dan tempat.
  • Kata ganti penanya orang, benda, dan pilihan: apa, siapa, yang mana.
  • Kata ganti penanya waktu: kapan
  • Kata ganti penanya tempat: di mana, ke mana, dari mana.

B. Pengacuan
Pengacuan yakni alat kohesi yang baik untuk menghindari pengulangan kata yang terusmenerus. Pengacuan bisa berupa kekerabatan leksikal yang ditandai oleh pengulangan kata (utuh atau sebagian), sinonim atau hiponim; dan kekerabatan penunjukkan yang ditandai oleh kata tunjuk (itu, ini, yakni, yaitu, tersebut, berikut). Contoh (dari teks lain)
Pengacuan Hal yang diacu Pengacuan dalam kalimat
Rumah tersebut Tidak berpengaruh terus menerus membayar sewa losmen, mereka kemudian memutuskan pindah ke kawasan Gang abu, kerikil tulis, salah satu kantong kemiskinan d jakarta waktu itu Rumah tersebut adalah rumah nenek Chairul, dari ibundanya, Halimah
Perusahaan Chairul dan Temanya Setamat kuliah, Chairul memantapkan bisnisnya dengan mendirikan PT Pariarti  Shindutama bersama dua temanya pada tahun 1987 Perusahaan Chairul dan temanya memproduksi sepatu anak anak untuk diekspor

C. Kata yang Menunjukkan Peristiwa, Waktu, dan Tempat
Dalam teks kisah ulang biografi, terdapat kata-kata yang memperlihatkan peristiwa, waktu, dan tempat yang dialami tokoh. Contoh:
  1. Ir. H. Joko Widodo lahir di Surakarta. Jawa Tengah, 21 Juni 1961 dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo.
  2. Seperti di Surakarta, Jokowi juga bermaksud untuk menimbulkan Jakarta sebagai kota festival. 
  3. Total sebanyak 97 festival diadakan selama tahun 2013 di Jakarta, ibarat Jakarta Night Festival, Pesta rakyat, Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan lain sebagainya.
  4. Pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi mendapatkan mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden, tiga ahad sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.
Peristiwa Waktu Tempat
Lahir 21 Juni 1961 Surakarta, Jawa Tengah
Maju sebagai calon walikota Surakarta Tahun 2005 Surakarta, jawa Tengah
Memenangi Pilkada jakarta 20 September 2012 Jakarta
Maju sebagai calon Presiden 14 Maret 2014 -
Mengikuti Pilpres 9 Juli 2014 -

D. Verba Material
Verba material yakni kata kerja yang berupa perbuatan fisik atau peristiwa. Verba material memperlihatkan acara nyata yang dilakukan oleh partisipan. Partisan yang melaksanakan sesuatu disebut bintang film dan yang dituju oleh kata kerja atau disebut sasaran.
Contoh:
  1. Jokowi (aktor) juga mengeluarkan (verba material) Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) (sasaran)
  2. CT (aktor) mendirikan (verba material) perusahaan patungan (sasaran) dengan Jusuf Kalla dan membangun (verba material) taman wisata terbesar Trans Studio (sasaran) di Makassar untuk menyaingi keberadaan Universal Studio yang ada di Singapura.

E. Konjungsi
Dalam teks kisah ulang biografi , banyak memakai konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan waktu, ibarat tatkala, ketika, waktu, sewaktu, setelah, sebelum, dan sesudah. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan memakai kata penghubung lainnya. Konjungsi terdiri atas beberapa jenis berikut.

1. Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat, yaitu kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain dalam satu kalimat.

a. Kata Hubung Koordinatif
Kata hubung koordinatif digunakan untuk menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya.
  • Menyatakan gabungan: serta, lalu, lagi, dan, kemudian, lagi.
  • Menyatakan pemilihan: atau
  • Menyatakan pertentangan: sedangkan, tetapi, melainkan.
  • Menyatakan penegasan: apalagi, bahkan, juga.
b. Kata Hubung Subordinatif
Kata hubung subordinatif digunakan untuk menghubungkan dua kata atau frasa yang tidak mempunyai status yang sama.
  • Menyatakan waktu: tatkala, ketika, sewaktu, sejak, sesudah, setelah, sebelum, sehabis, selama, selagi, sementara, seraya.
  • Menyatakan syarat: asal, asalkan, jika, jikalau, bila, bilamana.
  • Menyatakan tujuan: biar, untuk, supaya, agar, guna.
  • Menyatakan perlawanan: maupun, meskipun, bagaimanapun, walaupun, kalaupun, kendatipun, andaipun, adapun, ataupun, sungguhpun, biarpun, 
  • Menyatakan pengandaian: andaikan, andainya, sekiranya.
  • Menyatakan sebab: sebab, karena.
  • Menyatakan akibat: akibat, maka, sehingga, sampai-sampai
c. Kata Hubung Korelatif
Kata hubung korelatif digunakan untuk menghubungkan dua kata atau frasa yang mempunyai status yang sama, biasanya dipisahkan oleh salah satu kata atau frasa. Misalnya:
  • baik … maupun…,
  • tidak …, tetapi …
  • tidak hanya …, tetapi juga …
  • bukan …, melainkan
  • bukan hanya …, melainkan juga
  • makin … makin 
  • jangankan …, … pun … 
  • sebagaimana … maka 
  • seperti halnya … demikian juga 
  • kalau tidak …, … sekurang-kurangnya … 
  • entah … , entah … 
  • seandainya … kemungkinan
  •  … sedemikian sehingga …

2. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat, yaitu kata hubung tersebut berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, contohnya akan tetapi, meskipun demikian, dan oleh lantaran itu. Contoh (dari teks lain)
  1. Ketika Chairul duduk di dingklik sekolah menengah pertama, ayahnya yang mempunyai percetakan Koran dan transportasi bangkrut dan dinyatakan pailit oleh pemerintah lantaran idealismenya yang bertentangan dengan pemerintah Orde Baru.
  2. Membangun jaringan tidak hanya kepada orang atau perusahaan ternama saja, tetapi juga kepada para perusahaan yang belum ternama perlu karena siapa tahu suatu ketika kita memerlukan santunan mereka bahkan pada seorang kurir pun menjaga jaringan sangat dibutuhkan.
  3. Ia mulai mencoba merambah ke industri genting, sandal, dan properti. Namun, di tengah usahanya yang sedang merambat naik, tiba-tiba dia terbentur perbedaan visi dengan kedua rekannya. Ia pun memutuskan menentukan mundur dan mulai membangun bisnis dengan modal pribadi dan bermetamorfosis menjadi pengusaha yang berdikari menjalankan sendiri usahanya

F. Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks yakni kalimat tunggal yang terdiri dari satu klausa saja. Polanya data berupa SP, PS, SPO, SPOK, SPK, SPPel. S = subjek, P = Predikat, O = Objek, Pel = Pelengkap, dan K = Keterangan. Berikut yakni pembagian kalimat simpleks menurut kategori predikatnya.

1. Kalimat berpredikat verbal
  1. Kalimat tak transitif yakni kalimat simpleks yang tak berobjek. Contoh: Chairul Tanjung (S) bahagia berbisnis (P). [SP]
  2. Kalimat ekatransitif yakni kalimat simpleks yang berobjek satu. Contoh: Ia (S) mendapatkan (P) kredit ringan (O) dari Bank Exim sebesar Rp150 juta (K). [SPOK]
  3. Kalimat dwitransitif yakni kalimat simpleks yang berobjek dua. Contoh: Chairul (S) menyantuni (P) anak yatim (O3) uang (O1) tiap bulan (K). [S-P- O3- O1-K] O1= Objek penderita, O3 = Objek penyerta
2. Kalimat berpredikat adjektival
Contoh: Ayahnya (S) sakit (P).

3. Kalimat berpredikat nominal
Contoh: Tas itu (S) buatan Bandung (P).

4. Kalimat berpredikat numeral
Contoh: Kawannya (S) berdua (P).

5. Kalimat berpredikat frasa preposisional
Contoh: Pengumuman itu (S) nanti sore (P).

Ciri-ciri teks kisah ulang biografi yakni sebagai berikut.
  1. Hal yang ditulis yakni perjalanan hidup orang populer atau tokoh dalam segala bidang, contohnya ilmuwan, politisi, olahragawan, pemuka agama, pengusaha, dan sebagainya serta sanggup ditulis dalam satu buku atau beberapa halaman.
  2. Dalam biografi tersebut, dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh semenjak kecil hingga renta bahkan hingga meninggal dunia (jika tokoh sudah meninggal dunia).
  3. Selain perjalanan hidup tokoh, teks juga berisi deskripsi kegiatan dan insiden yang dialaminya, ekspresi, ide, perasaan, dan pandangan hidup tokoh. Semua jasa dan segala sesuatu yang dihasilkan atau yang diperbuat tokoh juga dijelaskan di dalam goresan pena tersebut.
  4. Lebih kompleks daripada biodata (curriculum vitae) lantaran menganalisis dan menginterpretasi insiden yang dialami tokoh dengan melibatkan perasaan.
  5. Dalam teks, sanggup ditemukan kekerabatan keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup tokoh serta klarifikasi mengenai tindakan dan sikap hidupnya.
Unsur Kebahasaan Teks Kisah Ulang Biografi Unsur Kebahasaan Teks Kisah Ulang Biografi Reviewed by dannz on 8:06 AM Rating: 5