Perbedaan bukanlah sesuatu hal yang absurd dalam masyarakat, lantaran masyarakat merupakan lingkungan sosial daerah di mana individu-individu dengan segala karakteristiknya saling berinteraksi. Perbedaan-perbedaan antarindividu yang umum kita jumpai dalam masyarakat antara lain berkaitan dengan pekerjaan, pendidikan, agama, dan lain sebagainya.
Perbedaan-perbedaan individu dalam masyarakat selain dipengaruhi oleh potensi yang ada pada dirinya juga dipengaruhi oleh potensi yang berasal dari luar, yakni lingkungan alam. Perbedaan yang disebabkan oleh faktor fisiografis alam ini meliputi curah hujan, iklim, jenis tanah, kandungan mineral, kondisi tanah, dan lain-lain.
A. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah gedung dan lebih umum digunakan istilah konstruksi yang berari kerangka. Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah digunakan kata struktur sosial. Para mahir sosiologi mempunyai pendapat dan pandangan yang berbeda-beda berkaitan dengan konsep struktur sosial, antara lain:
B Jenis Struktur Sosial
Struktur sosial yang ada dalam sebuah fenomena kehidupan seorang individu setidaknya sanggup diklasifikasikan ke dalam 6 jenis. Para mahir sosiologi telah mengklasifikasikan struktur sosial dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Struktur Kaku dan Struktur Luwes
Struktur kaku (rigid) ialah struktur yang tidak sanggup diubah sedangkan struktur luwes ialah struktur yang pola susunannya memungkinkan untuk diubah. Misalnya, dalam permainan sepak bola berjalan memuaskan apabila setiap daerah dari setiap pemain terisi oleh pemain yang bersangkutan. Jika dalam pertandingan resmi seorang pemain jatuh sakit dan penggantinya yang kompeten tidak hadir, pertandingan akan dihentikan. Jikalau permainan diteruskan, mutu permainan tidak akan memuaskan. Untuk mengubah struktur kaku, dibutuhkan syarat tertentu yang tidak gampang dipenuhi dalam waktu singkat
Struktur luwes (elastic) ialah kebalikan dari struktur kaku, di mana perubahan-perubahan dalam pola susunannya dibiarkan terjadi. Misalnya dalam sebuah rapat terbuka, penambahan jumlah akseptor rapat dibiarkan saja, lantaran dirasa semakin banyak orang, akan semakin banyak pula ide-ide yang tercipta.
2. Struktur Formal dan Struktur Informal
Struktur formal ialah struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Suatu struktur disebut struktur formal atau struktur resmi kalau struktur itu diakui pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Beberapa rujukan struktur formal contohnya koperasi, PT, CV, Struktur pemerintahan, dan sebagainya.
Struktur informal ialah struktur yang faktual ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang. Misalnya adat-istiadat, penggunaan pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.
3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen
Struktur homogen ialah struktur sosial di mana unsur-unsur di dalamnya mempunyai efek yang sama terhadap dunia luar. Misalnya dalam kesebelasan sepak bola setiap anggota diberi kesempatan yang sama, dan mempunyai efek yang sama untuk memenangkan pertandingan bagi kesebelasannya. Nama baik dan kesuksesan kesebelasan itu bukan monopoli orang (pemain) tertentu, tetapi milik bersama
Struktur heterogen ialah struktur sosial yang unsur-unsur di dalamnya tidak mempunyai kedudukan yang sama dalam memberi efek ke dalam dan ke luar. Misalnya dalam organisasi kenegaraan, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, di sini terdapat unsur struktur yang mempunyai efek paling besar hingga paling kecil. Secara umum struktur sosial yang ada dalam organisasi besar, menyerupai organisasi kenegaraan, kepegawaian, ekonomi, pendidikan, dijumpai jenis struktur heterogen.
4. Struktur Mekanis dan Struktur Statistik
Struktur mekanis ialah struktur yang menuntut posisi yang tetap sama dari anggota-anggotanya
semoga sanggup menjalankan fungsinya dengan baik. Misalnya struktur keluarga tiap-tiap anggota keluarga merupakan suatu prosedur yang tidak sanggup ditukar tanpa membawa kerugian. Misalnya pada ketika ayah sakit dan dirawat di rumah sakit, sedangkan anak-anaknya masih kecil, maka kehidupan keluarga akan terganggu, lantaran tidak ada yang menggantikan posisinya.
Struktur statistik ialah struktur yang sanggup berfungsi dengan baik kalau persyaratan jumlah anggota tertentu dipenuhi. Perubahan dalam satu atau dua unsur tidak menimbulkan gangguan yang berarti bagi seluruh struktur. Misalnya penambahan jumlah anggota polisi, lantaran menyesuaikan jumlah
pertambahan penduduk.
5. Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama
Struktur kewibawaan ialah struktur atas dasar kewibawaan yang dibentuk oleh anggota-anggota dengan berpegang pada prinsip yang mereka setujui bersama. Seluruh wewenang diserahkan kepada unsur pimpinan. Misalnya struktur sosial dalam masyarakat feodal, di mana para anggota masyarakat
dituntut untuk taat pada pemimpinnya tanpa menerima kesempatan mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
Struktur kolaborasi ialah struktur yang didasarkan atas musyawarah. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatmengenai hal-hal yang bersangkutan dengan apa dan bagaimana perjuangan bersama itu akan dilaksanakan.
6. Struktur Atas dan Bawah
Struktur atas ialah struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya, contohnya kaum bangsawan, pejabat, penguasaha, dan tokoh adat.
Struktur bawah ialah daerah bagi golongan masyarakat bawah, menyerupai buruh, petani, gelandangan, dan sebagainya.
Perbedaan-perbedaan individu dalam masyarakat selain dipengaruhi oleh potensi yang ada pada dirinya juga dipengaruhi oleh potensi yang berasal dari luar, yakni lingkungan alam. Perbedaan yang disebabkan oleh faktor fisiografis alam ini meliputi curah hujan, iklim, jenis tanah, kandungan mineral, kondisi tanah, dan lain-lain.
A. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah gedung dan lebih umum digunakan istilah konstruksi yang berari kerangka. Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah digunakan kata struktur sosial. Para mahir sosiologi mempunyai pendapat dan pandangan yang berbeda-beda berkaitan dengan konsep struktur sosial, antara lain:
- Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005). Struktur sosial ialah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
- Firth (Dalam Basrowri, 67 ; 2005). Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada hubunganhubungan sosial yang lebih mendasar yang memperlihatkan bentuk dasar pada masyarakat, yanga memperlihatkan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.
- Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69 ; 2005). Struktur sosial ialah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
- Soerjono Soekanto (59 ; 2005). Struktur sosial merupakan jaringan dari unsurunsur sosial pokok, yang meliputi: a. kelompok sosial, b. kebudayaan, c. forum sosial, d. strati, e kasi sosial, dan e. kekuasaan dan wewenang.
- D. Hendropuspito (89 ; 1999). Struktur sosial ialah bagan penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing belahan untuk jangka waktu yang relatif lama.
B Jenis Struktur Sosial
Struktur sosial yang ada dalam sebuah fenomena kehidupan seorang individu setidaknya sanggup diklasifikasikan ke dalam 6 jenis. Para mahir sosiologi telah mengklasifikasikan struktur sosial dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Struktur Kaku dan Struktur Luwes
Struktur kaku (rigid) ialah struktur yang tidak sanggup diubah sedangkan struktur luwes ialah struktur yang pola susunannya memungkinkan untuk diubah. Misalnya, dalam permainan sepak bola berjalan memuaskan apabila setiap daerah dari setiap pemain terisi oleh pemain yang bersangkutan. Jika dalam pertandingan resmi seorang pemain jatuh sakit dan penggantinya yang kompeten tidak hadir, pertandingan akan dihentikan. Jikalau permainan diteruskan, mutu permainan tidak akan memuaskan. Untuk mengubah struktur kaku, dibutuhkan syarat tertentu yang tidak gampang dipenuhi dalam waktu singkat
Struktur luwes (elastic) ialah kebalikan dari struktur kaku, di mana perubahan-perubahan dalam pola susunannya dibiarkan terjadi. Misalnya dalam sebuah rapat terbuka, penambahan jumlah akseptor rapat dibiarkan saja, lantaran dirasa semakin banyak orang, akan semakin banyak pula ide-ide yang tercipta.
2. Struktur Formal dan Struktur Informal
Struktur formal ialah struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Suatu struktur disebut struktur formal atau struktur resmi kalau struktur itu diakui pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Beberapa rujukan struktur formal contohnya koperasi, PT, CV, Struktur pemerintahan, dan sebagainya.
Struktur informal ialah struktur yang faktual ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang. Misalnya adat-istiadat, penggunaan pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.
3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen
Struktur homogen ialah struktur sosial di mana unsur-unsur di dalamnya mempunyai efek yang sama terhadap dunia luar. Misalnya dalam kesebelasan sepak bola setiap anggota diberi kesempatan yang sama, dan mempunyai efek yang sama untuk memenangkan pertandingan bagi kesebelasannya. Nama baik dan kesuksesan kesebelasan itu bukan monopoli orang (pemain) tertentu, tetapi milik bersama
Struktur heterogen ialah struktur sosial yang unsur-unsur di dalamnya tidak mempunyai kedudukan yang sama dalam memberi efek ke dalam dan ke luar. Misalnya dalam organisasi kenegaraan, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, di sini terdapat unsur struktur yang mempunyai efek paling besar hingga paling kecil. Secara umum struktur sosial yang ada dalam organisasi besar, menyerupai organisasi kenegaraan, kepegawaian, ekonomi, pendidikan, dijumpai jenis struktur heterogen.
4. Struktur Mekanis dan Struktur Statistik
Struktur mekanis ialah struktur yang menuntut posisi yang tetap sama dari anggota-anggotanya
semoga sanggup menjalankan fungsinya dengan baik. Misalnya struktur keluarga tiap-tiap anggota keluarga merupakan suatu prosedur yang tidak sanggup ditukar tanpa membawa kerugian. Misalnya pada ketika ayah sakit dan dirawat di rumah sakit, sedangkan anak-anaknya masih kecil, maka kehidupan keluarga akan terganggu, lantaran tidak ada yang menggantikan posisinya.
Struktur statistik ialah struktur yang sanggup berfungsi dengan baik kalau persyaratan jumlah anggota tertentu dipenuhi. Perubahan dalam satu atau dua unsur tidak menimbulkan gangguan yang berarti bagi seluruh struktur. Misalnya penambahan jumlah anggota polisi, lantaran menyesuaikan jumlah
pertambahan penduduk.
5. Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama
Struktur kewibawaan ialah struktur atas dasar kewibawaan yang dibentuk oleh anggota-anggota dengan berpegang pada prinsip yang mereka setujui bersama. Seluruh wewenang diserahkan kepada unsur pimpinan. Misalnya struktur sosial dalam masyarakat feodal, di mana para anggota masyarakat
dituntut untuk taat pada pemimpinnya tanpa menerima kesempatan mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
Struktur kolaborasi ialah struktur yang didasarkan atas musyawarah. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatmengenai hal-hal yang bersangkutan dengan apa dan bagaimana perjuangan bersama itu akan dilaksanakan.
6. Struktur Atas dan Bawah
Struktur atas ialah struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya, contohnya kaum bangsawan, pejabat, penguasaha, dan tokoh adat.
Struktur bawah ialah daerah bagi golongan masyarakat bawah, menyerupai buruh, petani, gelandangan, dan sebagainya.
Pengertian Dan Jenis Struktur Sosial
Reviewed by dannz
on
1:24 AM
Rating: