Status sosial ialah suatu kedudukan sosial seseorang di masyarakat yang sanggup diperoleh dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha ataupun alasannya ialah pemberian. Interaksi sosial akan mendorong individu untuk sanggup mencapai status sosial yang lebih tinggi. Status sosial yang lebih tinggi akan besar lengan berkuasa pula pada perilaku dan rasa penghargaan yang tinggi dari masyarakat. Setiap orang akan berusaha untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.
A. Macam-Macam Status Sosial
Orang yang mempunyai status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Seorang pejabat tentunya
mempunyai ruang lingkup interaksi yang lebih luas dan bervariatif b ila dibandingkan dengan seorang
petani. Pejabat akan berinteraksi dengan banyak orang dan dari banyak sekali status dan latar belakang yang berbeda-beda. Berbeda dengan petani, dalam kesehariannya ia hanya berinteraksi dengan sedikit orang yang status dan latar belakangnya juga tidak jauh bebeda dengan dirinya.
a. Ascribed status
Ascribed status, yaitu status sosial yang diperoleh dengan sendirinya atau otomatis akan didapatkan alasannya ialah faktor keturunan. Ascribed status didapat semenjak lahir menyerupai jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. Contohnya anak seorang aristokrat akan menjadi aristokrat pula dan mendapat kehormatan dari masyarakat alasannya ialah status sosial yang diwariskan dan yang dimiliki oleh orang tuanya.
b. Achieved status
Achieved status ialah status yang diperoleh melalui usaha yang disengaja terlebih dahulu. Untuk memperoleh status ini harus melalui usaha yang panjang dengan memerlukan pengorbanan, tergantung dari kemampuan masing-masing. Contohnya untuk menjadi sarjana harus melalui usaha terlebih dahulu. Tingkatan pendidikan dalam masa yang panjang harus dilalui untuk mencapainya yang juga memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.
c. Assigned status
Assigned status ialah status yang diberikan oleh masyarakat sebagai tanda penghargaan atas jasanya. Contohnya seorang jagoan yang dihargai oleh masyarakat atas jasa perjuangannya.
Untuk menjadi seorang yang disebut jagoan tentu ia harus berjuang mencapai statusnya dengan semua pengorbanan, baik jiwa maupun raga.
Pada masyarakat terdapat jenjang yang merupakan penggolongan seseorang sesuai dengan status sosialnya. Penggolongan tersebut apabila didasari oleh kriteria ekonomi disebut kelas sosial. Kelas sosial ini terbagi atas kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Semakin tinggi kelas sosialnya, maka akan semakin tinggi pula prestise (gengsi) yang dimilikinya. Beberapa simbol status masyarakat kelas atas, yaitu:
B. Konflik Status Sosial
Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat mempunyai dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menimbulkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status.
Sering terjadi antara kedudukan-kedudukan yang dimiliki seseorang menimbulkan pertentangan-pertentangan atau konflik. Konflik status seringkali tidak sanggup dihindari, alasannya ialah adanya kepentingan-kepentingan individu yang tidak selalu sesuai, atau sejalan dengan kepentingan-kepentingan
masyarakatnya, sehingga seringkali sulit bagi individu untuk mengatasinya.
Sebagai referensi seseorang sarjana ekonomi bekerja sebagai sopir taxi dikala gres lulus. Sebagai sarjana ekonomi, ia mempunyai status sosial yang tinggi. Tetapi sebagai seorang sopir taxi, bahu-membahu ia tidak memerlukan gelar sebagai sarjana. Pekerjaan sebagai sopir taxi oleh sebagian besar masyarakat masih dianggap sebagai pekerjaan kelas bawah.
Konflik satatus sosial sanggup dikelompokkan menjadi konflik yang bersifat idividual, antar individu, dan antarkelompok.
A. Macam-Macam Status Sosial
Orang yang mempunyai status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Seorang pejabat tentunya
mempunyai ruang lingkup interaksi yang lebih luas dan bervariatif b ila dibandingkan dengan seorang
petani. Pejabat akan berinteraksi dengan banyak orang dan dari banyak sekali status dan latar belakang yang berbeda-beda. Berbeda dengan petani, dalam kesehariannya ia hanya berinteraksi dengan sedikit orang yang status dan latar belakangnya juga tidak jauh bebeda dengan dirinya.
a. Ascribed status
Ascribed status, yaitu status sosial yang diperoleh dengan sendirinya atau otomatis akan didapatkan alasannya ialah faktor keturunan. Ascribed status didapat semenjak lahir menyerupai jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. Contohnya anak seorang aristokrat akan menjadi aristokrat pula dan mendapat kehormatan dari masyarakat alasannya ialah status sosial yang diwariskan dan yang dimiliki oleh orang tuanya.
b. Achieved status
Achieved status ialah status yang diperoleh melalui usaha yang disengaja terlebih dahulu. Untuk memperoleh status ini harus melalui usaha yang panjang dengan memerlukan pengorbanan, tergantung dari kemampuan masing-masing. Contohnya untuk menjadi sarjana harus melalui usaha terlebih dahulu. Tingkatan pendidikan dalam masa yang panjang harus dilalui untuk mencapainya yang juga memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.
c. Assigned status
Assigned status ialah status yang diberikan oleh masyarakat sebagai tanda penghargaan atas jasanya. Contohnya seorang jagoan yang dihargai oleh masyarakat atas jasa perjuangannya.
Untuk menjadi seorang yang disebut jagoan tentu ia harus berjuang mencapai statusnya dengan semua pengorbanan, baik jiwa maupun raga.
Pada masyarakat terdapat jenjang yang merupakan penggolongan seseorang sesuai dengan status sosialnya. Penggolongan tersebut apabila didasari oleh kriteria ekonomi disebut kelas sosial. Kelas sosial ini terbagi atas kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Semakin tinggi kelas sosialnya, maka akan semakin tinggi pula prestise (gengsi) yang dimilikinya. Beberapa simbol status masyarakat kelas atas, yaitu:
- Tempat tinggal. Kelas sosial atas biasanya tinggal di perumahan elite yang glamor dan mempunyai prestise tinggi. Orang yang tinggal di perumahan glamor mengatakan bahwa ia ialah kelompok orang kaya. Dengan melihat daerah tinggalnya, orang sudah sanggup menilai kelas sosial seseorang.
- Kekayaan menjadi unsur utama yang sering ditonjolkan menyerupai kendaraan beroda empat mewah, perhiasan, dan sebagainya.
- Penghasilan. Pada umumnya kelas sosial atas mempunyai penghasilan yang tinggi. Mereka pada umumnya para direktur yang bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu dan menjadi orang yang sukses. Kelompok sosial atas mempunyai pekerjaan yang elite dengan penghasilan yang tinggi.
- Pakaian yang dipakai oleh kelompok sosial atas ialah pakaian yang manis dan mahal. Mereka gembira mengenakan pakaian produksi luar negeri menyerupai baju buatan Italia, parfum dari Prancis, dan sebagainya.
- Kegemaran atau hobi kelompok sosial atas ialah kegiatan-kegiatan yang memerlukan biaya yang besar, menyerupai shopping ke luar negeri, olahraga golf, dan sebagainya.
B. Konflik Status Sosial
Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat mempunyai dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menimbulkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status.
Sering terjadi antara kedudukan-kedudukan yang dimiliki seseorang menimbulkan pertentangan-pertentangan atau konflik. Konflik status seringkali tidak sanggup dihindari, alasannya ialah adanya kepentingan-kepentingan individu yang tidak selalu sesuai, atau sejalan dengan kepentingan-kepentingan
masyarakatnya, sehingga seringkali sulit bagi individu untuk mengatasinya.
Sebagai referensi seseorang sarjana ekonomi bekerja sebagai sopir taxi dikala gres lulus. Sebagai sarjana ekonomi, ia mempunyai status sosial yang tinggi. Tetapi sebagai seorang sopir taxi, bahu-membahu ia tidak memerlukan gelar sebagai sarjana. Pekerjaan sebagai sopir taxi oleh sebagian besar masyarakat masih dianggap sebagai pekerjaan kelas bawah.
Konflik satatus sosial sanggup dikelompokkan menjadi konflik yang bersifat idividual, antar individu, dan antarkelompok.
- Konflik status yang bersifat individual ialah Pertentangan antara individu dengan statusnya sanggup menimbulkan kesalahan dalam mengambil suatu keputusan. Konflik satus memang sering sulit dihindari alasannya ialah kepentingan individu tidak selamanya sama dengan kepentingan masyarakat maupun organisasinya. Contoh seseorang perempuan harus menentukan sebagai perempuan karier atau ibu rumah tangga.
- Konflik status antar individu ialah konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu lain akhir status yang dimilikinya. Contoh perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga dan dewasa laga gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari abang mereka.
- Konflik status antar kelompok ialah kontradiksi antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Contoh Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang melubangi jalan dikala menciptakan jaringan listrik baru.
Konflik Dan Macam Macam Status Sosial
Reviewed by dannz
on
1:04 AM
Rating: