Teknik Pembuatan Kerajinan Keramik

Indonesia mempunyai kerajinan keramik dari banyak sekali kawasan yang berciri khas. Setiap kawasan mempunyai keunikan dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Seperti Sentra Kerajinan Keramik Dinoyo, Malang. Keramik Dinoyo memang populer mempunyai abjad sendiri dalam referensi hiasannya yaitu lebih ke motif tanaman dan fauna. Sentra kerajinan keramik Kiaracondong di Kota Bandung, bentuk keramik yang biasa dibentuk berupa vas bunga, guci, dan banyak sekali souvenir keramik untuk banyak sekali event. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang, atau Eropa.

Bahan Pembuatan Keramik
Bahan utama yang digunakan untuk menciptakan produk keramik klasik, yaitu lempung. Lempung yaitu aluminium silikat hidrat yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari materi beku. Terdapat tiga jenis lempung/tanah liat utama yang di bedakan oleh warna, ukuran partikel, sifat keliatannya yaitu :
  • Tanah liat kaolin berwarna putih, berukuran partikel sederhana, kurang keliatannya/sifat plastis.
  • Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu, berukuran partikel halus, keliatan yang tinggi.
  • Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan, berukuran partikel antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi. Kedua-dua tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri keramik konvensional menyerupai industri pembuatan piring, mangkuk, peralatan kamar mandi, lantai dan dinding, perhiasaan rumah menyerupai pot bunga porselin, peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi./li>

Alat Pembuatan Keramik
Alat putar tangan
Alat putar ini merupakan alat yang paling sederhana dan digerakkan atau diputar dengan tenaga
tangan. Kepala putaran selain sebagai tempat memutar juga berfungsi sebagai beban pemberat biar putaran lebih tahan lama. Bagian-bagian alat putar tangan: A. Kepala putaran, B. As putar, C. Lager (bearing), dan D. Dudukan putaran. Cara pengoperasian : Kepala putaran diputar memakai tangan kiri berlawanan dengan arah jarum jam hingga berputar dengan cepat.

Alat putar kaki
Alat putar ini merupakan alat yang digerakkan atau diputar dengan kaki. Penggerak alat putar kaki sanggup dibedakan menjadi dua yaitu roda pemutar (fly wheel) dan pedal (treadle wheel). Roda pemutar dan kepala putaran yang memakai pedal juga berfungsi sebagai beban pemberat sehingga putaran yang dihasilkan menjadi lebih lama. Bagian-bagian Kick Wheel: Kepala putaran, As putaran, Lager (bearing), Roda pemutar (fly wheel), Meja, Dudukan kaki, Dudukan lager, H. Tempat duduk

Tungku pembakaran
Tungku pembakaran atau kiln yaitu suatu tempat/ruangan dari kerikil bata tahan api yang sanggup dipanaskan dengan materi bakar atau listrik dan dipergunakan untuk aben benda-benda keramik. Fungsi tungku pembakaran yaitu untuk aben benda-benda keramik yang disusun di dalamnya dan dibakar dengan memakai materi bakar khusus (kayu, kerikil bara, minyak, gas, atau listrik) hingga semua panas menyebar dan aben semua yang ada di dalam tungku itu. Pembakaran atau radiasi panas berlangsung di dalam tungku atau di bawah ruang bakar dan kelebihan asap keluar melalui susukan api atau cerobong tungku. Sirkulasi panas harus dibiarkan  secara merata dan bebas di sekeliling benda pada ketika dibakar.

Slab Roller
Untuk menciptakan lempengan tanah liat plastis yang digerakkan dengan sistem mekanik. Alat ini juga dilengkapi dengan ukuran untuk memilih ketebalan lempengan tanah liat. Ukuran: panjang 122 cm, lebar 82 cm, dan tinggi 109 cm.

Jarum (needles)
Untuk memotong bibir, menusuk gelembung udara, dan menggores benda kerja. Ukuran: panjang total 14 cm, mata jarum 4 cm.
Kaliper (caliper)

Untuk mengukur diameter benda kerja. Ukuran: panjang 20 cm, 25 cm, dan 30 cm, materi alumunium, plastik atau kayu.

Rol kayu
Untuk menciptakan lempengan tanah, dengan panjang rol kurang lebih 45 cm dan diameter 6 cm–8 cm dan dilengkapi dengan bilah kayu yang panjangnya 50 cm dan tebal 0,5 cm- 0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm.

Spons
Untuk menyerap kandungan air, menghaluskan benda kerja, dan membersihkan handtool, cetakan gips pada waktu pencucian. Ukuran: diameter 8 cm dan tebal 6 cm, materi busa.

Butsir kawat (wire modelling tools)
Untuk merapikan, menghaluskan, mengerok, membentuk detail, dan menciptakan tekstur benda kerja. Ukuran panjang 22 cm, materi kawat stainless steel, tangkai kayu sawo.

Butsir kayu (wood modelling tools)
Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, menciptakan dekorasi, merapikan dan menghaluskan benda kerja. Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, materi kayu sawo.

Kawat pemotong (wire cutter) Untuk memotong ujung bibir, dasar benda kerja, dan memotong tanah liat plastis. Ukuran: panjang 4 cm, panjang tangkai 6 cm, materi kawat stainless steel.

Pisau pemotong (felting knife) Untuk memotong, mengiris lempengan tanah liat. Ukuran; panjang total 17 cm, mata pisau 8.5 cm.


Teknik dalam Pembuatan Kerajinan Keramik
a) Teknik Pijit Tekan
Teknik pijit tekan (pinch) yaitu teknik pembentukan tubuh keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan memakai jari-jari tangan.

  • Pijit tanah dengan ibu jari
  • Tekan tanah kemudian diputar
  • Bentuk leher dengan ibu jari
  • Membuat tutup dengan cara yang sama
  • Mengukur tutup dengan badan

b) Teknik Pilin
Teknik pilin (coil) yaitu teknik pembentukan tubuh keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
  • Buat pilinan di atas meja
  • Buat lempengan lingkaran sebagai alas
  • Lilitkan pilinan di atas lempengan
  • Rapikan memakai butsir
  • Selesaikan bentuk dengan pilinan

c) Teknik Lempengan (slab)
Teknik lempengan (slab) yaitu teknik pembentukan tubuh keramik secara manual dengan membentuk lempengan memakai rol. Lempengan digunakan untuk menciptakan karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.

Bentuk Silinder

  • Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
  • Potong kelebihan tanah memakai butsir.
  • Ratakan tanah dan beri bantalan lingkaran.

Bentuk Persegi
  • Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
  • Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
  • Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hatihati.

d) Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan cetak sanggup memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa digunakan yaitu berupa gips, menyerupai untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, menyerupai alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll
  • Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
  • Angkat tanah hasil cetakan memakai tanah.
  • Rapikan bentuk memakai tusuk gigi.
  • Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
  • Diamkan beberapa menit, kemudian tuang sisa tanah cair dari cetakan.
  • Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
  • Buang sisa tanah yang tidak perlu.
  • Copot cetakan dari tanah.
  • Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.

e) Teknik putar
Teknik pembuatan keramik dengan memakai alat putar. Teknik pembentukan dengan alat putar sanggup menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering digunakan oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya memakai alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk- bentuk yang sama menyerupai gentong, guci dll
  • Tanah diletakkan pada posisi centering, kemudian buat lubang di tengah gumpalan tanah.
  • Putar kickwheel dengan posisi tangan menahan bentuk tanah biar tetap centering.
  • Naikkan tanah membentuk kerucut dengan menekan tanah bab samping untuk memadatkan.
  • Perbesar lubang dan naikan tanah liat ke atas dengan tangan perlahan-lahan.
  • Ratakan bentuk tanah membentuk silinder/vas.

Tahapan Pembuatan Keramik 
1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan materi ini yaitu untuk mengolah materi baku dari banyak sekali material yang belum siap pakai menjadi tubuh keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan materi sanggup dilakukan dengan metode berair maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan materi ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir sanggup dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya memakai ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan yaitu 60 – 100 mesh.

2. Pembentukan
Tahap pembentukan yaitu tahap mengubah bongkahan tubuh tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan eksklusif (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini yaitu untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada tubuh keramik. Ketika tubuh keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, hingga kesannya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.

4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang ringkih menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat (Magetti, 1982). Selama pembakaran, tubuh keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).

5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik yaitu untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.
Teknik Pembuatan Kerajinan Keramik Teknik Pembuatan Kerajinan Keramik Reviewed by dannz on 8:20 AM Rating: 5