Struktur alat pencernaan pada tiap jenis binatang berbeda tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel binatang tersebut serta jenis makanannya. pada binatang invertebrata (tidak bertulang belakang) alat pencernaan kuliner umumnya masih sederhana, dilakukan secara fagositosis dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata (bertulang belakang) sudah mempunyai alat pencernaan yang tepat yang dilakukan secara ekstrasel. Fagositosis merupakan insiden penyerapan yang terjadi pada sebuah sel terhadap benda padat yang ukurannya lebih besar. Pinositosis merupakan insiden penyerapan yang terjadi pada benda cair. Pinositosis dan fagositosis ialah jenis endositosis. Endositosis ialah proses dimana sel menyerap molekul dengan menyelimuti mereka.
Berdasarkan daerah terjadinya, proses pencernaan makan dibedakan menjadi pencernaan Intrasel dan Ekstrasel. Perncernaan Intrasel ialah pencernaan yang terjadi di dalam sel. Makanan dimasukkan ke dalam sel dan kemudian dicerna dengan pemberian enzim, ibarat pencernaan yang terjadi pada organisme bersel tunggal. Pencernaan Ekstrasel ialah pencernaan yang terjadi di luar sel. Proses perubahan kuliner berlangsung pada kanal pencernaan. Dengan adanya enzim pencernaan, kuliner diubah menjadi bentuk lebih sederhana hingga nantinya gampang diserap oleh sel-sel tubuh. Proses ini biasanya dialami organisme bersel banyak.
A. Sistem Pencernaan Pada Hewan
1. Sistem Pencernaan Hewan Vertebrata
Vertebrata ialah binatang yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang ialah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung hingga ekor. Berdasarkan epilog tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak (Amphibia), binatang melata (reptilia), burung (Aves), dan binatang menyusui (mamalia).
Salah satu pola reptil ialah buaya. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Hati menghasilkan empedu.
Di dalam lisan buaya terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah menelan makanan. Pada proses pencernaan, kuliner dari lisan menuju kerongkongan dan selanjutnya ke lambung. Dari lambung, kuliner menuju usus. Di usus, bermuara dua kanal kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Di usus terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan dan terjadi proses penyerapan sari-sari makanan. Sisa-sisa kuliner yang tidak diserap akan dikeluarkan melalui kloaka.
2. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
Hewan Invertebrata ialah binatang yang tidak bertulang belakang, serta mempunyai struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok binatang bertulang belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan binatang invertebrata.
Sistem pencernaan pada binatang invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, ibarat pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler.
a. Coelenterata
Coelenterata hidup di perairan yang jernih. Jika terdapat binatang kecil, misal jentik nyamuk melekat pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas kemudian tentakel membawanya ke mulut. Di bawah lisan terdapat kerongkongan pendek kemudian masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endoderma menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa kuliner akan dimuntahkan melalui mulut.
b, Amoeba
Jika ada kuliner Amoeba bergerak ke arah makanan. mengelilingi kuliner dengan pseupodium (kaki semu). kuliner tersebut terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. di dalam vakuola ini kuliner dicerna, kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Sari-sari kuliner diedarkan kedalam sitoplasma dan sisa kuliner dikeluarkan dari membran plasma.
c. Porifera
Pencernaan pada porifera diawali dari masuknya air melalui pori – pori badan porifera (ostium), selanjutnya air akan masuk kedalam badan bersamaan dengan plankton dan kuman yang menjadi sumber makanannya. Melalui mikrofili yang terdapat pada sel koanosit lapisan endodermis porifera, plankton dan kuman akan tersaring. Koanosit ialah sel leher pada lapisan endodermis yang mempunyai flagel dan berfungsi menangkap mangsa. Sel amoeboid mempunyai kiprah untuk mengedarkan hasil ‘tangkapan’ tersebut keseluruh badan porifera. Air – air yang masuk bersamaan dengan kuliner akan kembali dibuang melalui lubang yang berada di pusta tubuhnya yaitu oskulum.
3. Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah
Pada cacing parasit, contohnya cacing pita, alat pencernaannya belum tepat dan tidak mempunyai lisan dan anus. Pencernaan dilakukan dengan cara penyerapan eksklusif melalui kulit cacing yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Sampah organik ialah sampah yang berasal dari alam atau berasal dari sisa-sisa badan makhluk hidup (hewan/tumbuhan).
Proses pencernaan cacing tanah:
4. Sistem Pencernaan Pada Serangga
Serangga (insecta) ialah salah satu kelas binatang tidak bertulang belakang dalam keluarga binatang berbuku-buku yang mempunyai rangka luar berkitin, badan yang terbagi tiga kepingan (kepala, dada, dan perut), tiga pasang kaki yang pangkalnya menyatu, mata majemuk, dan sepasang antena.
Bentuk lisan serangga beragam sesuai dengan kegunaannya
Pencernaan Atas atau Pencernaan Depan
Pada kepingan ini, sebagian besar terlapisi oleh lapisan kutikula yang bisa diperbaharui setiap kali terjadi pergantian kulit serangga. Saluran pencernaan pertama ini tersusun atas organ-organ sebagai berikut:
Pencernaan Tengah
Setelah melalui pencernaan atas yang diakhiri di proventrikulus, maka sistem pencernaan serangga menuju ke pencernaan tengah, yang terdiri atas gastrik kaekum dan ventrikulus. Dalam kanal ini pergerakan kuliner dikontrol oleh membran peritropik yang tersusun atas khitin dan protein. Saluran tengah sistem ini menyerap nutrisi yang diharapkan dan memecah kuliner menjadi bagian-bagian kecil.
Pencernaan Bawah atau Belakang
Beberapa organ penyusun kanal pencernaan ini, yaitu:
B. Sistem Pencernaan Manusia
Terdapat beberapa organ penting dalam sistem pencernaan manusia. Organ tersebut yaitu mulut, , kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus
a. Mulut
Di dalam rongga lisan terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur). Gigi dan pengecap mencerna kuliner secara mekanis. Air ludah mencerna kuliner secara kimiawi. Di dalam lisan terdapat enzim yang dihasilkan oleh kelenjar ludah yaitu amilase/ptialin berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula.
b. Kerongkongan
Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan ibarat ini disebut gerak peristaltik.
c. Lambung
Di dalam lambung, kuliner dicerna secara kimiawi dengan pemberian enzim yang disebut pepsin dan renin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi asam amino. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang mengakibatkan lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Di lambung lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
d. Usus Halus
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus dua belas jari, kuliner dicerna secara kimiawi oleh getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan berfungsi untuk mencerna lemak. Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang dipakai dalam kanal pankreas. Beberapa enzim yang dihasilkan getah pankreas sebagai berikut.
e. Usus Besar
Usus besar terdiri atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun. Di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam-garam mineral. Selanjutnya, sisa kuliner dibusukkan oleh kuman pembusuk di dalam usus besar. Hasil pembusukan berupa materi padat, cair, dan gas.
f. Anus
Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan gas yang dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak mempunyai kegunaan dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni.
Gangguan Sistem Pencernaan Manusia
Berdasarkan daerah terjadinya, proses pencernaan makan dibedakan menjadi pencernaan Intrasel dan Ekstrasel. Perncernaan Intrasel ialah pencernaan yang terjadi di dalam sel. Makanan dimasukkan ke dalam sel dan kemudian dicerna dengan pemberian enzim, ibarat pencernaan yang terjadi pada organisme bersel tunggal. Pencernaan Ekstrasel ialah pencernaan yang terjadi di luar sel. Proses perubahan kuliner berlangsung pada kanal pencernaan. Dengan adanya enzim pencernaan, kuliner diubah menjadi bentuk lebih sederhana hingga nantinya gampang diserap oleh sel-sel tubuh. Proses ini biasanya dialami organisme bersel banyak.
A. Sistem Pencernaan Pada Hewan
1. Sistem Pencernaan Hewan Vertebrata
Vertebrata ialah binatang yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang ialah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung hingga ekor. Berdasarkan epilog tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak (Amphibia), binatang melata (reptilia), burung (Aves), dan binatang menyusui (mamalia).
Salah satu pola reptil ialah buaya. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Hati menghasilkan empedu.
Di dalam lisan buaya terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah menelan makanan. Pada proses pencernaan, kuliner dari lisan menuju kerongkongan dan selanjutnya ke lambung. Dari lambung, kuliner menuju usus. Di usus, bermuara dua kanal kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Di usus terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan dan terjadi proses penyerapan sari-sari makanan. Sisa-sisa kuliner yang tidak diserap akan dikeluarkan melalui kloaka.
2. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
Hewan Invertebrata ialah binatang yang tidak bertulang belakang, serta mempunyai struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok binatang bertulang belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan binatang invertebrata.
Sistem pencernaan pada binatang invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, ibarat pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler.
a. Coelenterata
Coelenterata hidup di perairan yang jernih. Jika terdapat binatang kecil, misal jentik nyamuk melekat pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas kemudian tentakel membawanya ke mulut. Di bawah lisan terdapat kerongkongan pendek kemudian masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endoderma menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa kuliner akan dimuntahkan melalui mulut.
b, Amoeba
Jika ada kuliner Amoeba bergerak ke arah makanan. mengelilingi kuliner dengan pseupodium (kaki semu). kuliner tersebut terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. di dalam vakuola ini kuliner dicerna, kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Sari-sari kuliner diedarkan kedalam sitoplasma dan sisa kuliner dikeluarkan dari membran plasma.
c. Porifera
Pencernaan pada porifera diawali dari masuknya air melalui pori – pori badan porifera (ostium), selanjutnya air akan masuk kedalam badan bersamaan dengan plankton dan kuman yang menjadi sumber makanannya. Melalui mikrofili yang terdapat pada sel koanosit lapisan endodermis porifera, plankton dan kuman akan tersaring. Koanosit ialah sel leher pada lapisan endodermis yang mempunyai flagel dan berfungsi menangkap mangsa. Sel amoeboid mempunyai kiprah untuk mengedarkan hasil ‘tangkapan’ tersebut keseluruh badan porifera. Air – air yang masuk bersamaan dengan kuliner akan kembali dibuang melalui lubang yang berada di pusta tubuhnya yaitu oskulum.
3. Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah
Pada cacing parasit, contohnya cacing pita, alat pencernaannya belum tepat dan tidak mempunyai lisan dan anus. Pencernaan dilakukan dengan cara penyerapan eksklusif melalui kulit cacing yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Sampah organik ialah sampah yang berasal dari alam atau berasal dari sisa-sisa badan makhluk hidup (hewan/tumbuhan).
Proses pencernaan cacing tanah:
- Makanan diambil oleh prostomium (tonjolan bersahabat bukaan mulut) dan dimasukkan ke dalam mulut.
- Makanan selanjutnya diteruskan ke faring, kuliner masuk ke esophagus yang terletak di ujung faring.
- Selanjutnya ke tembolok, kuliner disimpan untuk sementara.
- Makanan setelah disimpan sementara dilanjutkan ke lambung otot. Di dalam lambung otot, kuliner dihancurkan oleh gerakan otot lambung. Biasanya cacing tanah memakan pasir atau benda kecil lainnya dengan tujuan untuk membantu menghancurkan kuliner dalam lambung
- Makanan yang telah halus masuk ke dalam usus halus. Di dalam usus halus kuliner dipecahkan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana. Aktivitas penghancuran kuliner dilakukan oleh enzim-enzim tertentu.
- Zat kuliner kemudian diserap oleh dinding usus halus dan diedarkan ke seluruh badan melalui pembuluh darah.
- Sisa-sisa kuliner yang tidak tercerna keluar bahu-membahu kotoran lainnya dalam bentuk kotoran cacing tanah atau casting, casting keluar lewat anus.
4. Sistem Pencernaan Pada Serangga
Serangga (insecta) ialah salah satu kelas binatang tidak bertulang belakang dalam keluarga binatang berbuku-buku yang mempunyai rangka luar berkitin, badan yang terbagi tiga kepingan (kepala, dada, dan perut), tiga pasang kaki yang pangkalnya menyatu, mata majemuk, dan sepasang antena.
Bentuk lisan serangga beragam sesuai dengan kegunaannya
- Tipe lisan penggigit. Mulut tipe pengigit dilengkapi dengan rahang atas dan bawha yang sangat kuat, contohnya lisan belalang dan jangkrik
- Tipe lisan penusuk-penghisap. Mulut tipe penusuk-penghisap mempunyai rahang yang panjang dan runcing . Contohnya lisan kutu dan nyamuk
- Mulut penghisap. Mulut tipe penusuk-penghisap dilengkapi dengan alat ibarat belalai panjang yang sanggup digulung, contohnya lisan kupu kupu
- Mulut penjilat. Mulut tipe penjilat dilengkapi dengan alat untuk menjilat. Contohnya lisan lebah madu dan lalat.
Pencernaan Atas atau Pencernaan Depan
Pada kepingan ini, sebagian besar terlapisi oleh lapisan kutikula yang bisa diperbaharui setiap kali terjadi pergantian kulit serangga. Saluran pencernaan pertama ini tersusun atas organ-organ sebagai berikut:
- Mulut. Sebagai kanal masuknya makanan, pada serangga rongga lisan tidak bergigi.
- Faring. Merupakan penghubung antara rongga lisan dan kerongkongan. Dinding-dinding faring tersusun atas otot-otot yang berfungsi mendorong kuliner semoga bisa diteruskan menuju kerongkongan. Sedangkan pada serangga bertipe lisan penusuk ibarat nyamuk, dan penghisap ibarat kupu-kupu, pada faring dilengkapi dengan semacam pompa untuk menarik kuliner menuju kerongkongan.
- Kerongkongan berfungsi mendorong materi kuliner yang masuk menuju ke organ pencernaan selanjutnya.
- Tembolok tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan, sebelum diteruskan ke lambung.
- Proventrikulus (lambung depan). Dalam proventrikulus terjadi pencernaan yang berbeda-beda sesuai dengan tipe kuliner serangga. Pada serangga pemakan kuliner yang keras dan liat, proventrikulus berfungsi memecah kuliner baik secara mekanik maupun kimiawi. Untuk serangga yang mengkonsumsi cairan ibarat nektar, lambung depan akan termodifikasi ibarat katup dan kanal panjang.
Pencernaan Tengah
Setelah melalui pencernaan atas yang diakhiri di proventrikulus, maka sistem pencernaan serangga menuju ke pencernaan tengah, yang terdiri atas gastrik kaekum dan ventrikulus. Dalam kanal ini pergerakan kuliner dikontrol oleh membran peritropik yang tersusun atas khitin dan protein. Saluran tengah sistem ini menyerap nutrisi yang diharapkan dan memecah kuliner menjadi bagian-bagian kecil.
Pencernaan Bawah atau Belakang
Beberapa organ penyusun kanal pencernaan ini, yaitu:
- Pilorus. Merupakan pangkal tabung malphigi yang berfungsi untuk penyaringan air dan nutrisi yang terlarut di dalamnya.
- Ileum (usus penyerap) berfungsi menyerap air dan amonia.
- Rectum. Selain sebagai daerah penyimpanan feses sebelum dikeluarkan, di dalam rectum juga terjadi penyerapan air dan asam-asam amino yang masih mungkin dimanfaatkan.
- Kloaka. Merupakan kanal pengeluaran serangga.
B. Sistem Pencernaan Manusia
Terdapat beberapa organ penting dalam sistem pencernaan manusia. Organ tersebut yaitu mulut, , kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus
a. Mulut
Di dalam rongga lisan terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur). Gigi dan pengecap mencerna kuliner secara mekanis. Air ludah mencerna kuliner secara kimiawi. Di dalam lisan terdapat enzim yang dihasilkan oleh kelenjar ludah yaitu amilase/ptialin berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula.
b. Kerongkongan
Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan ibarat ini disebut gerak peristaltik.
c. Lambung
Di dalam lambung, kuliner dicerna secara kimiawi dengan pemberian enzim yang disebut pepsin dan renin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi asam amino. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang mengakibatkan lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Di lambung lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
d. Usus Halus
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus dua belas jari, kuliner dicerna secara kimiawi oleh getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan berfungsi untuk mencerna lemak. Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang dipakai dalam kanal pankreas. Beberapa enzim yang dihasilkan getah pankreas sebagai berikut.
- Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula.
- Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
- Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak
e. Usus Besar
Usus besar terdiri atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun. Di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam-garam mineral. Selanjutnya, sisa kuliner dibusukkan oleh kuman pembusuk di dalam usus besar. Hasil pembusukan berupa materi padat, cair, dan gas.
f. Anus
Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan gas yang dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak mempunyai kegunaan dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni.
Gangguan Sistem Pencernaan Manusia
- Maag atau radang lambung atau tukak lambung, ialah suatu radang yang akut atau kronis pada lapisan dinding lambung. Radang yang akut sanggup disebabkan oleh kuliner yang kotor, dan radang yang kronis disebabkan oleh kelebihan asam dalam lambung.
- Radang hati yang menular (Hepatitis), merupakan infeksi virus pada hati, sering meluas melalui air atau kuliner yang tercemar oleh virus.
- Diare, sanggup ditimbulkan lantaran adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh kuman disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau kuliner yang sanggup mengakibatkan iritasi pada dinding usus.
- Sembelit yang kronis kalau defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan dari feses dan mengakibatkan feses menjadi kering dan keras. Sembelit sanggup juga disebabkan emosi ibarat rasa gelisah, cemas, takut atau stress.
- Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna) berlangsung terus menerus, sedikit rasa mual, rasa gembung dan rasa gelisah setelah makan, dan adakala timbul rasa nyeri pada lambung.
- Radang usus buntu, kalau usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi oleh nanah. Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.
- Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh kuman yang terdapat dalam makanan. Bakteri dalam kuliner sanggup membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan tubuh. Geajala-gejala keracunan kuliner mencakup muntah-muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam.
Sistem Pencernaan Binatang Dan Insan
Reviewed by dannz
on
1:02 PM
Rating: