Peninggalan Zaman Perunggu

Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah, yaitu sebuah museum yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Museum Nasional yang merupakan salah satu gedung peninggalan kolonial Belanda ini yaitu sebuah forum studi warisan budaya dan sentra isu edukatif kultural dan rekreatif yang berperan untuk menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia.

Berdasarkan materi dasar pembuatan alat atau teknologinya, secara umum masa prasejarah dibagi menjadi dua jaman, yaitu jaman watu dan jaman logam. Jaman watu menghasilkan artefak paleolitik dan mesolitik (untuk berburu dan mengumpulkan makanan) serta artefak neolitik (untuk bercocok tanam). Sedangkan jaman logam (paleometalik) menghasilkan artefak perunggu dan besi.

Museum Nasional mempunyai aneka macam jenis koleksi Prasejarah berupa replika tengkorak insan purba, artefak paleolitik, mesolitik, neolitik dan artefak logam (paleometalik) serta benda-benda yang berkaitan dengan kepercayaan kepada nenek moyang. Koleksi-koleksi tersebut antara lain berupa kapak genggam dari watu gamping kersikan, beliung-belincung dari watu kalsedon, kalung manik-manik dari beling serta kapak-kapak upacara perunggu.

Zaman Logam
Zaman logam yaitu zaman dimana insan sudah mengenal teknologi pertukangan secara sederhana. Pada masa ini insan mulai mengenal logam perunggu dan besi. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat dan keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang andal mengerjakan pertukangan logam disebut undagi. Maka zaman logam disebut juga zaman perundagian.

Pada zaman Logam, insan sudah sanggup menciptakan alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Manusia sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan watu dan dengan cetakan tanah liat dan lilin.

Zaman logam ini dibagi atas 3 tahapan yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi, berikut penjelasannya.
  • Zaman Tembaga. Orang memakai tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bab dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.
  • Zaman Perunggu. Pada zaman ini orang sudah sanggup mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10, sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
  • Zaman Besi. Pada zaman ini, orang sudah sanggup melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu, lantaran melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu, sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya menyerupai alat-alat perunggu. Alat-alat besi kebanyakan ditemukan pada zaman sejarah.

1. Nekara perunggu
Nekara yaitu tambur besar yang berbentuk menyerupai dandang yang terbalik. Benda ini banyak ditemukan di Bali, Nusa tenggara, Maluku, Selayar, dan Papua. Nekara berfungsi sebagai pemanis upacara untuk memohon turun hujan dan sebagai genderang perang mempunyai contoh nekara hias yang beragam, dari contoh binatang, geometris, dan tumbuh-tumbuhan, ada pula yang tak bermotif.
 Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah Peninggalan Zaman Perunggu
2. Moko
Nekara yang berukuran lebih kecil, ditemukan di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Nekara dan Moko dianggap sebagai benda keramat dan suci.

3. Kapak perunggu
Kapak perunggu terdiri beberapa macam. Ada yang berbentuk pahat, jantung, dan tembilang. Daerah
penemuannya Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua. Kapak perunggu dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.

4. Candrasa
Sejenis kapak, namun bentuknya indah dan satu sisinya panjang, ditemukan di Yogyakarta. Candrasa dipergunakan untuk kepentingan upacara keagamaan dan sebagai tanda kebesaran.

5. Bejana perunggu
Bentuknya menyerupai gitar Spanyol tanpa tangkai. Bejana perunggu banyak di temukan di Madura dan Sulawesi.

6. Perhiasan Perunggu
Benda-benda perhiasan perunggu menyerupai gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung, bandul kalung
pada masa perundagian, banyak ditemukan di tempat Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Sumatera.

7. Manik-manik
Manik-manik yaitu benda perhiasan terdiri aneka macam ukuran dan bentuk. Manik-manik dipergunakan sebagai perhiasan dan bekal hidup sehabis seseorang meninggal dunia. Bentuknya ada silinder, segi enam, bulat, dan oval. Daerah penemuannya di Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, dan Buni.

Tulis secara ringkas nama benda yang dihasilkan pada zaman logam beserta fungsinya.
  • Nekara berfungsi sebagai alat tatabuhan pada upacara-upacara ritual nenek moyang.
  • Moko berfungsi sebagai pendamping di dalam kubur atau sebagai maskawin.
  • Candrasa berfungsi sebagai kapak hiasan pemanis upacara ritual zaman nenek moyang. Dan sebagai alat pelengkapan upacara keagamaan dan tanda kebesaran.
  • Kapak perunggu berfungsi sebagai alat pendukung upacara ritual sehingga dilengkapi ragam hias yang unik, dan untuk berburu tapi kadang juga untuk bercocok tanam.
  • Perhiasan dan Manik-manik berfungsi sebagai hiasan. Manik -manik yang berasal dari jaman perunggu ditemukan dalam jumlah yang besar sebagai bekal kubur.
Apakah anda pernah menemukan benda yang menyerupai dengan benda-benda di atas di zaman modern ini? Sebutkan persamaan dan perbedaan dari segi kegunaannya.
  • Kapak hingga dengan dikala ini masih digunakan oleh manusia, Persamaan kapak pada jaman logam dan kini yaitu bentuknya. Perbedaanya pada dikala ini kapak kebanyakan terbuat dari besi dan kapak mempunyai gagang/pegangan yang terbuat dari kayu.
  • Manik-manik juga masih banyak digunakan dikala ini. Perbedaannya yaitu pada materi pembuatnya sedangkan persamaannya pada fungsinya sebagai hiasan.
Sebagai warga negara yang baik, apa yang seharusnya dilakukan untuk melestarikan peninggalan bersejarah?
  • Membangun Museum . Museum yaitu sebuah forum yang berfungsi untuk merawat, memelihara, dan melestarikan semua hal yang sifatnya mengandung nilai sejarah. Museum mempunyai kiprah menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya.
  • Menjaga dan merawat daerah-daerah cagar budaya dan benda bersejarah sanggup dilakukan oleh semua warga negara. Di tempat cagar budaya biasanya terdapat banyak benda-benda peninggalan sejarah. Tugas kita yaitu turut menjaga biar benda-benda peninggalan sejarah tidak dirusak.
  • Dengan mengunjungi peninggalan sejarah tersebut, selain kita sanggup menikmati keindahan dari peninggalan sejarah, kita juga sanggup mempelajari benda-benda peninggalan sejarah tersebut. Dengan mempelajari peningalan sejarah kita akan semakin menyayangi peninggalan leluhur kita tersebut.
  • Menggunakan benda-benda peninggalan sejarah secara benar. Benda-benda itu boleh digunakan untuk keperluan penelitian. Benda-benda peninggalan sejarah ketika digunakan untuk objek penelitian harus tetap dijaga kelestarianya. Untuk menjaga kelestariannya sanggup dilakukan dengan cara memakai benda tersebut dengan baik dan benar.
Ceritakan kaitan sikap insan dengan benda peninggalan zaman logam.
Pada zaman logam, insan sudah sanggup menciptakan peralatan dari logam yang ternyata lebih berpengaruh dan gampang dikerjakan daripada batu. Bahan logam harus dilebur dahulu sebelum digunakan sebagai materi pembuatan peralatan manusia. Oleh lantaran itu, pada zaman logam, kebudayaan insan lebih tinggi daripada zaman batu.

Apa yang sanggup anda lakukan biar orang-orang di sekitarmu lebih mengenal lagi peninggalan bersejarah Indonesia?
  • Memperkenalkan peninggalan sejarah melalui gambar-gambar yang ada.
  • Mengajak masyarakat mengunjungi museum. Dengan mengunjungi museum, banyak manfaat yang kita peroleh. Mulai dari melihat benda koleksi hingga memperoleh deksripsi secara gamblang mengenai benda koleksi tersebut.
Menurutmu, apa manfaat mengenal peninggalan bersejarah?
Manfaat mengenali peninggalan sejarah antara lain yaitu :
  • Mengenal kebudayaan dari masa ke masa sebagai peradaban manusia
  • Mengembangkan budaya kini dan mencar ilmu dari budaya masa lampau
  • Membuat insan sanggup bertindak berakal dan bijaksana
  • Menghargai dan melestarikan dari aneka macam peninggalan sejarah
Tulis kesimpulan menurut teks.
Pada Zaman Logam insan sudah bisa menciptakan peralatan dari perunggu. Perunggu merupakan logam adonan antara tembaga dengan timah. Pada zaman logam di Indonesia hampir semua memakai perunggu, sehingga pada zaman logam lebih identik dengan zaman perunggu.
Peninggalan Zaman Perunggu Peninggalan Zaman Perunggu Reviewed by dannz on 11:18 AM Rating: 5

Comments