Masa Pemerintahan Raja-Raja Pada Masa Kerajaan Hindu, Buddha, Dan Islam

Masuknya efek tradisi Hindu-Buddha semenjak kurun ke 5 mengakibatkan munculnya kerajaan bercorak Hindu Buddha di Indonesia antara lain : Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Kutai, Kerajaan Kalingga (Holing), Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur, Kerajaian Kediri, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Majapahit. Masuknya efek Islam mengakibatkan munculnya kerajaan bercorak Islam seperti Kesultanan Samudrerai Pasai Kerajaan Demak Kesultanan Gowa- Tallo Kesultanan Banjar Kerajaan Mataram Islam Kesultanan Banten Kesultanan Cirebon KesultananTernate dan Tidore, dan Kesultanan Aceh.

Pada masa Hindu-Buddha dan Islam terdapat banyak sekali tokoh besar yang muncul dan kiprahnya bagi perjalanan sejarah Indonesia sangat besar. Pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan para tokoh-tokoh sejarah sangat besar baik itu efek dibidang politik, efek di bidang ekonomi, efek dibidang sosial, dan masih banyak lagi. Adapun peninggalan-peninggalan para tokoh tersebut yang kini menjadi sejarah Indonesia yang merupakan menunjukan bahwa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam. Berikut ini beberapa tokoh kerajaan masa Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia.

Raja Purnawarman
Raja Purnawarman mulai memerintah Kerajaan Tarumanegara pada tahun 395 M. Pada masa pemerintahannya, ia selalu berjuang untuk rakyatnya. Ia membangun jalan masuk air dan memberantas perompak. Ia memerintah selama 39 tahun, dari tahun 395 hingga 434 dengan dibantu adiknya, Cakrawarman, panglima angkatan perang Tarumanagara. Di bawah kekuasaan Purnawarman terdapat 48 raja kawasan yang membentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di kawasan Teluk Lada, Pandeglang) hingga ke Purwalingga (sekarang Purbalingga) di Jawa Tengah.

Dampak usaha yang dilakukan oleh Purnawarman bagi rakyat Tarumanegara yaitu alasannya ladang milik mereka mendapat air dari aliran sungai sehingga menjadi subur dan tidak menderita kekeringan pada animo kemarau, keadaan menjadi kondusif alasannya para perompak telah dikalahkan. Rakyat di Kerajaan Tarumanegara kemudian hidup kondusif dan sejahtera.

Hayam Wuruk
Hayam Wuruk yaitu raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1350-1389, bergelar Maharaja Sri Rajasanagara. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya.

Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit menaklukkan Kerajaan Pasai dan Aru (kemudian berjulukan Deli, akrab Medan sekarang). Majapahit juga menghancurkan Palembang, sisa-sisa pertahanan Kerajaan Sriwijaya (1377). Dengan pemberian Mahapatih Gajah Mada, ia menaklukkan Logajah, Gurun Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Mengkasar, Buton, Banggawi, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.

Dampak usaha Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk menciptakan wilayah pemerintahan Kerajaan Majapahit seluas wilayah Indonesia sekarang. Hal tersebut membuktikan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia. Dengan semangat persatuan, Gajah Mada dan Hayam Wuruk berhasil menyatukan wilayah Nusantara.

Sulatan Hassanudin
Sultan Hasanuddin merupakan raja dari Kerajaan Islam Gowa-Tallo di Makassar, Sulawesi Selatan. Sultan Hassanudin dinobatkan menjadi Raja Gowa ke-16 dengan gelar Sultan Hasanuddin pada tahun 1653 menggantikan ayahnya pada dikala dia berusia 22 tahun. Peperangan antara VOC dan Kerajaan Gowa (Sultan Hasanuddin) dimulai pada tahun 1660. Saat itu Belanda dibantu oleh Kerajaan Bone yang merupakan kerajaan taklukan dari Kerajaan Gowa.

Dampak usaha belau yaitu penggabungan beberapa kerajaan kecil di Indonesia bab timur buat menyatukan kekuatan guna menghadapi Belanda. Dari usaha Sultan Hasanuddin, kita berguru wacana ‘keberanian’ dan ‘kegigihan’ dalam melawan tindakan yang salah dan sewenang-wenang. Sultan Hasanuddin berusaha untuk melawan kesewenang-wenangan Belanda.

Sultan Iskandar Muda
Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi Aceh. Sultan Iskandar Muda merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 hingga 1636. Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana kawasan kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai sentra dari perdagangan dan pembelajaran wacana Islam.

Dampak usaha Sultan Iskandar Muada antara lain Kerajaan Aceh menjadi suatu kerajaan yang kuat, besar, dan tidak saja disegani oleh kerajaan-kerajaan lain di nusantara, namun juga oleh dunia luar. Sultan Iskandar Muda sangat memperhatikan tatanan dan peraturan perekonomian kerajaan. Dalam wilayah kerajaan terdapat bandar transit yang letaknya sangat strategis (Banda Aceh) sehingga sanggup menghubungkan dunia luar, terutama negeri Barat. perekonomian kerajaan sangat terbantu dan meningkat tajam.

Dari data di atas ternyata diperoleh beberapa masa pemerintahan raja-raja pada masa Hindu-Budha dan Islam sebagai berikut :
  • Raja Purnawarman memerintah selama 39 tahun yaitu dari tahun 395 M hingga dengan 434 M.
  • Hayam Wuruk memerintah selama 39 tahun dari tahun 1350 M hingga dengan 1389 M.
  • Sultan Hassanudin memerintah selama 6 tahun yaitu dari tahun 1654 M hingga dengan 1660 M,
  • Sultan Iskandar Muda memerintah selama 29 tahun dari tahun 1607 M hingga dengan 1636 M.
Di antara raja-raja tersebut, ada yang memerintah lebih dari 25 tahun.
1. Berapa persenkah raja yang masa pemerintahannya lebih dari 25 tahun?
> 25 tahun =  3 = 3 x 25 = 75 = 75% 
44 x 25100
2. Jelaskan cara anda menghitungnya!
Cara menghitungnya yaitu jumlah raja yang memipin lebih dari 25 tahun dibagi dengan jumlah seluruh raja yang ada pada goresan pena di atas. Pada goresan pena di atas ada tiga orang raja yang memimpin lebih dari 25 tahun yaitu Raja purnawarman 39 tahun, Hayam Wuruk 39 tahun, dan Sultan Iskandar Muda 29 tahun Jumlah seluruh raja ada 4, jadi prosentase raja yang memimpin lebih dari 25 tahun terhadap jumlah seluruh raja yang ada yaitu 3/4 atau 75%.
Berdasarkan gosip wacana masa pemerintahan raja-raja, diketahui bahwa ada tiga raja yang memerintah selama lebih dari 25 tahun. Raja-raja tersebut yaitu Purnawarman, Hayam Wuruk, dan Sultan Iskandar Muda. Maka bentuk belahan yang sesuai untuk situasi tersebut yaitu 3/4. Raja yang memerintah kurang dari 25 tahun yaitu Sultan Hasanuddin. Hal itu berarti ada 1 dari 4 raja yang ada. Pecahan yang sesuai untuk situasi tersebut yaitu 1/4.
Dari klarifikasi di atas, anda sanggup mengubah belahan ke dalam bentuk % dengan cara berikut.
 mengakibatkan munculnya kerajaan bercorak Hindu Buddha di Indonesia antara lain  Masa Pemerintahan Raja-Raja pada Masa Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
Berdasarkan gambar diatas, bagaimana cara mengubah belahan biasa ke persen?
Cara mengubah belahan biasa ke bentuk belahan persen yaitu dengan mengubah penyebut belahan biasa dengan bilangan 100.

Berdasarkan data pemerintahan raja-raja di atas, jawablah pertanyaan berikut!
a. Urutkan raja-raja tersebut menurut masa pemerintahannya!
Raja Purnawarman, Hayam Wuruk, Sultan Iskandar Mudan, dan Sultan Hassanudin.

b. Siapakah raja yang memerintah kurang dari 10 tahun?
Sultan Hassanudin

c. Berapa persen raja yang masa pemerintahannya lebih dari 30 tahun?
> 30 tahun =  2 = 2 x 25 = 50 = 50% 
44 x 25100
d. Berapa persen raja yang memiliki masa pemerintahan di bawah 8 tahun?
< 8 tahun =  1 = 1 x 25 = 25 = 25% 
44 x 25100
e. Berapa persen raja yang memiliki masa pemerintahan di atas 25 tahun?
> 25 tahun =  3 = 3 x 25 = 75 = 75% 
44 x 25100
Masa Pemerintahan Raja-Raja Pada Masa Kerajaan Hindu, Buddha, Dan Islam Masa Pemerintahan Raja-Raja Pada Masa Kerajaan Hindu, Buddha, Dan Islam Reviewed by dannz on 3:18 PM Rating: 5