Indonesia merupakan negara yang mempunyai suku bangsa dan bahasa kawasan paling banyak di dunia. Ada ribuan suku yang menghuni tanah air Indonesia ini. Karena itu, terdapay ribuan pula jenis kebudayaan dan kesenian di Indonesia. Tarian, nyanyian, dan alat musik tradisional di Indonesia tidak terhitung jumlahnya. Salah satu kekayaan kesenian Indonesia ialah ondel-ondel yang berasal dari Jakarta. Setiap ada hajatan dalam masyarakat Betawi, arak-arakan Ondel-ondel tak pernah ketinggalan memeriahkan pesta tersebut. Baik pesta besar, atau khitanan anak sekalipun.
Konon, bentuk Ondel-ondel merupakan perwujudan dari leluhur masyarakat Betawi yang senantiasa menjaga keturunannya dari gangguan roh halus. Bentuk Ondel-ondel jaman dulu berkesan sangat menyeramkan, berbeda dengan ondel-ondel yang ada ketika ini, yang lebih berkesan menyerupai sepasang ibu-bapak. Meski terjadi pergeseran fungsi, unsur ritual tak sepenuhnya lepas dari tradisi Ondel-ondel. Pada proses pembuatan ondel-ondel dilakukan secara tertib, ada waktu khusus untuk menciptakan Ondel-ondel. Baik waktu membentuk wajahnya demikian pula ketika menganyam badannya dengan bambu.
Sebelum mulai menciptakan Ondel-ondel, biasanya disediakan sesajen yang berisi bubur merah putih, rujak-rujakan tujuh rupa, bunga-bungaan tujuh macam, asap kemenyan, dan sebagainya. Demikian pula ondel-ondel yang sudah jadi, biasa pula disediakan sesajen dan dibakari kemenyan, disertai mantera-mantera ditujukan kepada roh halus yang dianggap menunggui ondel-ondel tersebut.
Sebelum dikeluarkan dari tempat penyimpanan, jikalau akan berangkat main, senantias diadakan ritual. Pembakaran kemenyan dilakukan oleh pimpinan rombongan, atau salah seorang yang dituakan. Menurut istilah setempat upacara demikian disebut ngukup. Sebenarnya tidak ada musik yang khusus untuk mengiringi arakan Ondel-ondel. Terkadang Tanjidor, Kendang Pencak, Bende, atau Rebana Ketimpring.
Teks 1
Struktur Teks | Kalimat |
Orientasi | Ondel-ondel merupakan boneka besar yang terbuat dari bilah-bilah bambu yang diberi pakaian dan pelengkap menyerupai pengantin (1). Bagian dalamnya dibentuk semacam pagar atau kurungan ayam supaya gampang dipikul orang yang membawanya (2). Wajah ondel-ondel ini sanggup dikatakan “menyeramkan” alasannya ialah matanya besar-bulat melotot dan kepalanya dilapisi ijuk atau kertas-kertas warna-warni, sebagai rambut (3). Ondel-ondel selalu ditampilkan berpasangan, kadang-kadang beberapa pasang sehingga merupakan barisan Ondel-ondel (4). Tidak ada musik khusus yang dipergunakan untuk mengiringi pertunjukan ondel-ondel, ada yang memakai gendang pencak Betawi, musik ningnong, tanjidor, gambang kromong, dan rebana ketimprung(5). Pasangan ondel-ondel biasanya terdiri dari ondel-ondel pria (wajahnya dicat merah) dan ondel-ondel wanita (wajahnya dicat putih) (6). Ondel-ondel ini sudah diwariskan secara turun-menurun semenjak lima generasi yang kemudian (7). |
Komplikasi | Menurut kisahnya, diduga permainan ondel-ondel berusia lebih bau tanah daripada permainan kedok atau topeng (8). Permainan' ondel-ondel berasal dari dampak Hindu yang membuatnya sebagai lambang dewa-dewa penyelamat (9). Pada awalnya permainan ini dipakai untuk pemujaan arwah nenek moyang atau tokoh yang dihormati (10). Namun kini ini ondel-ondel lebih mengarah ke segi hiburan, menyerupai pada pesta panen, penyambutan tamu atau pesta khitanan (11). Bahkan banyak sekali tempat hiburan, contohnya Dunia Fantasi, menyediakan beberapa pasang ondel-ondel, biasanya bersama badut, untuk menghibur pengunjungnya (12). |
Resolusi | Ondel-ondel sudah sangat identik dengan etnis Betawi (13). Mudah-mudahan ondel-ondel tetap lestari di tengah modernisasi kota megapolitan Jakarta (14). Maksud dan tujuan bergotong-royong mengadakan arak-arakan Ondel-ondel ternyata masih bertahan sampai ketika ini, dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta (15). |
Teks 2
Struktur Teks | Kalimat |
Orientasi | Kring, kring, kring....alarm berbunyi kencang (1). Saatnya saya bangun dan siap-siap pergi ke sekolah (2). Namaku wawan, saya seorang siswa sebuah Sekolah Menengah Pertama di Jakarta (3). Aku memang sengaja mengaktifkan alarm jam biar saya tidak bangun kesiangan (4). |
Komplikasi | Setelah menyiapkan barang-barang keperluan sekolah, saya pribadi berpamitan kepada ibuku yang sedang berada di dapur memasak (5). Dalam perjalanan menuju sekolah di sebuah taman ada sebuah patung besar dengan mata melotot dan wajah berwarna merah yang sangat menyeramkan. (6) Patung itu bergerak menghampiriku sambil menari-nari (7). Karena belum pernah melihat saya lari ketakutan, saya berlari dan bersembunyi dibalik sebuah pohon besar yang berada di taman tersebut (8). Aku duduk di sebuah bangku, tanpa kusadari ternyata disebelahku juga terdapat sosok patung besar menyeramkan, namun wajahnya berwarna putih (9). |
Resolusi | Aku bangun dari tempat duduk dan berlari menghampiri Agus temanku satu kelas yang juga sedang dalam perjalanan menuju sekolah (10). Agus tertawa melihat saya lari terbirit-birit dengan wajah ketakutan (11). Setelah berbicang dengan agus, ia menjelaskan bahwa patung bertubuh besar dan angker tersebut ialah Ondel-ondel (12). Ternyata saya gres sadar bahwa sebagai anak bangsa saya tidak mengenal budaya orisinil bangsaku yang benama ondel-ondel (13). |
Teks Cerpen Ondel Ondel
Reviewed by dannz
on
5:32 PM
Rating: