Fenomena ialah rangkaian insiden serta bentuk keadaan yang sanggup diamati dan dinilai lewat beling mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu. Salah satu fenomena yang sanggup terjadi ialah fenomena sosial. Fenomena sosial ialah gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan sanggup diamati dalam kehidupan sosial. Fenomena sosial terjadi ketika insan menganggap segala sesuatu yang dialaminya ialah sebuah kebenaran absolut. Menurut Soerjono Soekanto, fenomena atau duduk kasus sosial ialah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Salah satu fenomena sosial yang sanggup kita temukan dalam kehidupan sehari-hari ialah kemiskinan. Kemiskinan ialah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar menyerupai makanan, pakaian, daerah berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sanggup disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya jalan masuk terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan duduk kasus global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Fenomena kemiskinan tersebut sanggup diamati atau observasi. Setelah melaksanakan observasi selanjutnya ialah melaporkan hasil observasi dalam bentuk tulisan. Tulisan laporan hasil observasi ihwal kemiskinan, teks eksposisi ihwal kemiskinan, dan teks anekdot ihwal kemiskinan. Dengan demikian, terdapat tiga jenis teks yang ditulis. Jangan lupa bahwa hal yang dilaporkan itu tergolong ke dalam penjabaran tertentu . Pastikan bahwa teks laporan yang dibentuk juga mempunyai struktur teks pernyataan umum/klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan. Perhatikan referensi di bawah ini.
Teks Laporan Hasil Observasi
Setelah merasa yakin bahwa teks yang kalian buat itu ialah teks laporan, ubahlah teks tersebut ke dalam jenis teks eksposisi. Hal itu berarti bahwa diharapkan sanggup mengusulkan sesuatu ihwal kemiskinan tersebut dari satu sisi argumentasi. Seperti pada referensi di bawah ini
Teks Eksposisi
Dari fenomena sosial dan budaya di sekitar kalian, kalian mungkin menemukan sesuatu yang lucu, konyol, atau ganjil. Pilihlah insiden itu menjadi teks anekdot. Agar tidak menyinggung pihak tertentu, gantilah nama dan daerah peristiwanya. Perlu kalian ingat bahwa teks anekdot mempunyai struktur teks abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda. Seperti pada referensi di bawah ini.
Teks Anekdot Kemiskinan
Salah satu fenomena sosial yang sanggup kita temukan dalam kehidupan sehari-hari ialah kemiskinan. Kemiskinan ialah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar menyerupai makanan, pakaian, daerah berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sanggup disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya jalan masuk terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan duduk kasus global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Fenomena kemiskinan tersebut sanggup diamati atau observasi. Setelah melaksanakan observasi selanjutnya ialah melaporkan hasil observasi dalam bentuk tulisan. Tulisan laporan hasil observasi ihwal kemiskinan, teks eksposisi ihwal kemiskinan, dan teks anekdot ihwal kemiskinan. Dengan demikian, terdapat tiga jenis teks yang ditulis. Jangan lupa bahwa hal yang dilaporkan itu tergolong ke dalam penjabaran tertentu . Pastikan bahwa teks laporan yang dibentuk juga mempunyai struktur teks pernyataan umum/klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan. Perhatikan referensi di bawah ini.
Teks Laporan Hasil Observasi
Struktur | Kalimat |
Pernyataan umum atau klasifikasi | Kemiskinan ialah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar menyerupai kuliner , pakaian , daerah berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sanggup disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya jalan masuk terhadap pendidikan dan pekerjaan. |
Anggota/aspek yang dilaporkan | Kemiskinan sanggup juga dikatakan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya tingkat kekurangan bahan pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara eksklusif tampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan kehidupan moral, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin. |
Anggota/aspek yang dilaporkan | Permasalahan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh pemerintah Indonesia dikala ini ialah kemiskinan, disamping masalah-masalah yang lainnya. Upaya menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia telah dimulai awal tahun 1970-an diantaranya melalui agenda Bimbingan Masyarakat (Bimas) dan Bantuan Desa (Bandes). Tetapi upaya tersebut mengalami tahapan jenuh pada pertengahan tahun 1980-an, yang juga berarti upaya penurunan kemiskinan di tahun 1970-an tidak maksimal, sehingga jumlah orang miskin pada awal 1990-an kembali naik. |
Anggota/aspek yang dilaporkan | Disamping itu kecenderungan ketidakmerataan pendapatan nasional melebar yang meliputi antar sektor, antar kelompok, dan ketidakmerataan antar wilayah. Berdasarkan data Bank Dunia jumlah penduduk miskin Indonesia pada tahun 2002 bukanlah 10 hingga 20% tetapi telah mencapai 60% dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 215 juta jiwa. |
Anggota/aspek yang dilaporkan | Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional, Oleh lantaran itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, meliputi banyak sekali aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. |
Teks Eksposisi
Struktur Teks | Paragraf |
Pernyataan Pendapat | Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah/negara indonesia ialah kemiskinan, remaja ini pemerintah belum bisa menghadapi atau menuntaskan permasalahan tersebut. Oleh lantaran itu, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk terus menekan angka kemiskinannya. |
Argumentasi 1 | Pertama, merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global. Standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jika produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan. |
Argumentasi 2 | Kedua, tingkat pendidikan yang rendah menimbulkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang menimbulkan keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja. Mereka kalah bersaing dengan yang mempunyai pendidikan dan keterampilan yang baik. |
Argumentasi 3 | Selain itu, sumber daya alam Indonesia yang sangat berlimpah namun belum sanggup diolah secara maksimal. Indonesia menjual sumber daya alam dalam bentuk mentah tanpa diolah terlebih dahulu lantaran kurangnya penguasaan teknologi. Sumber daya alam dijual dengan harga murah, namun ketika kita mengimpor barang harganya sangat tinggi. |
Argumentasi 4 | Terakhir, menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat. Faktor ini sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh lantaran itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan dengan maksimal. |
Penegasan ulang pendapat | Berdasarkan kenyataan itu, sanggup ditegaskan bahwa kemiskinan di Indonesia belum sanggup diatasi. Pemerintah sebagai penentu kebijakan belum sanggup mengentaskan kemiskinan. |
Dari fenomena sosial dan budaya di sekitar kalian, kalian mungkin menemukan sesuatu yang lucu, konyol, atau ganjil. Pilihlah insiden itu menjadi teks anekdot. Agar tidak menyinggung pihak tertentu, gantilah nama dan daerah peristiwanya. Perlu kalian ingat bahwa teks anekdot mempunyai struktur teks abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda. Seperti pada referensi di bawah ini.
Teks Anekdot Kemiskinan
Struktur | Kalimat |
Abstraksi | Suatu hari dua orang anak lelaki berjulukan Wawan dan Jeki tampak sedang asyik mengobrol di teras rumah. Mereka membicarakan ihwal kemiskinan yang terjadi di sekitar mereka. |
Orientasi | Mereka membicarakan ihwal kenaikan harga yang menjadikan orang miskin semakin susah. Padahal jika berbicara kekayaan alam Indonesia, Indonesia itu bekerjsama kaya. Sampailah mereka pada dialog ihwal banyaknya anak miskin dan tidak sekolah. |
Krisis | Wawan menyampaikan bahwa kini banyak anak yang tidak bisa sekolah, banyak warga miskin. Padahal jika kita melihat UUD, pendidikan itu hak setiap warga negara dan menyerupai dalam pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 ayat 1 yang berbunyi fakir miskin dan belum dewasa yang terlantar dipelihara oleh negara. |
Reaksi | Dengan entengnya Jeki menjawab bahwa kehidupan negara sama menyerupai dikala memelihara ayam niscaya mengharapkan semoga ayam bertambah banyak. Kalau fakir miskin dan anak yang terlantar dipelihara oleh negara, artinya semakin usang semakin banyak. |
Koda | Wawan tertawa terbahak-bahak kemudian diikuti oleh Jeki, mereka melanjutkan dialog mereka yang semakin ngelatur saja. |
Menemukan Teks Anekdot Dalam Fenomena Sosial Dan Budaya
Reviewed by dannz
on
8:53 PM
Rating: