Menelaah Dan Merevisi Teks Eksemplum

Menelaah teks yaitu mempelajari, menyelidik, mengkaji, memeriksa, dan menilik per bab dari sebuah teks eksemplum, sedangkan merevisi yaitu mengganti atau memperbaiki beberapa bab yang kurang benar ke dalam bentuk yang benar dan sesuai dengan kaidah teks eksemplum. Ada dua aspek yang harus diperhatikan dalam menelaah sebuah teks, yaitu isi dan bahasa. Menelaah dan merevisi teks menjadi acara yang penting dan dihentikan diabaikan alasannya yaitu keduanya sangat bergantung pada pemahaman ciri yang dimiliki oleh teks eksemplum. Dengan menelaah dan merevisi teks eksemplum dibutuhkan penamahaman mengenai teks eksemplum menjadi bertambah.

Teks yang dipakai sebagai materi telaah teks yaitu teks dongeng “Cinderela Gadis Penyabar”. Sebagai teks cerita, teks ini bertujuan untuk memikat atau menghibur pembaca/pendengar melalui cerita. Teks ini mengisahkan kehidupan seorang gadis muda berjulukan Cinderela. Dia tinggal bersama ibu tirinya dan harus menghadapi perlakuan tidak baik dari ibu tiri dan saudara-saudara tirinya. Kehidupan yang dijalani Cinderela membutuhkan kesabaran dan ketabahan. Buah dari kesabaran dan ketabahan itu diperoleh Ciderela melalui Ibu Peri yang baik. Dialah yang membantu Cinderela biar sanggup pergi ke pesta dan bertemu dengan putra raja.
 dan menilik per bab dari sebuah teks eksemplum Menelaah dan Merevisi Teks Eksemplum
Untuk lebih memahami teks “Cinderela Gadis Penyabar”, kerjakan kiprah berikut sesuai dengan urutan. Sebelum menelaah teks “Cinderela Gadis Penyabar”, bacalah teks berikut dalam hati, kemudian cermati makna kata yang terdapat di dalamnya.

Menelaah Teks “Cinderela Gadis Penyabar”
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiZaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda berjulukan Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat bagus dan rajin. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela mempunyai sifat marah. Mereka memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan buruk. Ibu tiri Cinderela suka memerintah Cinderela melaksanakan pekerjaan rumah yang berat, menyerupai menyikat lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan kuliner untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melaksanakan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari.
InsidenPada suatu hari Cinderela duduk terdiam sambil menangis. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap  tinggal di rumah menyerupai perintah ibu tirinya. Cinderela semakin murung ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan menggunakan baju yang sangat bagus. Mereka berharap sanggup menjadi perempuan beruntung yang sanggup diajak dansa oleh sang pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa sanggup dibendung, air mata Cinderela pun tumpah. Ia pun menangis sedih.

“Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah bunyi lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin ke pesta, tapi admin ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman Ibu Peri. “Meskipun anda diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, anda selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan selalu lapang dada. Oleh alasannya yaitu itu, admin juga ingin melihat anda senang dan sanggup pergi ke pesta.”

Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berkembang menjadi gaun yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu beling yang sangat cantik. “Sekarang saatnya anda pergi, Cinderela. Namun, ingat, anda harus pulang sebelum tengah malam atau anda akan kembali menyerupai semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela berangkat ke pesta dengan gembira.

Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari ke luar istana secepat yang ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya, salah satu sepatu kacanya tertinggal.

Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu beling yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat senang melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
InterpretasiKesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan santunan Ibu peri, ia sanggup tiba ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang balasannya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela sanggup tersenyum berkat santunan Ibu Peri yang baik.
Diolah dari sumber: http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com

Berdasarkan pemahamanmu terhadap teks di atas, jawablah pertanyaan berikut ini!
  1. Siapa sajakah tokoh dalam dongeng itu? Cinderela, Ibu Tiri Cinderela, Dua orang Saudara Tiri Cinderela, Ibu Peri, dan Pangeran.
  2. Di manakah bencana itu terjadi? Di sebuah kerajaan.
  3. Siapakah Cinderela? Cinderela yaitu seorang gadis bagus  dan rajin,  Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya.
  4. Berapakah jumlah saudara tiri Cinderela? Dua orang
  5. Mengapa Cinderela bersedih? Cinderela memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap tinggal di rumah menyerupai perintah ibu tirinya. Cinderela semakin murung ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan menggunakan baju yang sangat bagus. 
  6. Bagaimana tabiat dan sikap Cinderela dan saudara-saudara Cinderela? Cinderela anak yang rajin, tidak pernah mengeluh dan selalu lapang dada, sedangkan Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela mempunyai sifat pemarah.
  7. Apa yang disampaikan penulis pada paragraf pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh? Paragraf pertama perihal penggambaran masing-masing tokoh sebagai awal cerita. Paragraf kedua perihal kesedihan Cinderela alasannya yaitu tidak sanggup menghadiri pesta. Paragraf ketiga perihal Ibu peri yang tiba menolong Cinderela. Pargaraf keempat perihal Cinderela berkembang menjadi puteri yang cantik. Paragraf kelima perihal pertemuan Cinderela dengan Sang Pangeran.
  8. Apakah penulis memberikan bencana yang dialami tokoh utama secara urut? Berikan alasanmu secara singkat dan jelas! Penulis memberikan bencana yang dialami tokoh utama secara urut. Hal ini sanggup dilihat dari perlakuan ibu tiri dan kedua saudaranya hingga dengan Cinderela hidup senang bersama Sang Pangeran.
  9. Apakah ada pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca? Sebutkanlah pesan tersebut, kemudian tulislah dalam bahasa Indonesia yang singkat dan gampang dipahami! Pesan moral dari dongeng cinderella yaitu perihal kebaikan, ketabahan hati yang memberi berkah bagi sang Cinderella.
Ciri utama teks eksemplum mempunyai struktur yang terdiri atas orientasi, insiden, dan interpretasi. Sekarang telaahlah struktur teks “Cinderela Gadis Penyabar” di atas dengan cermat, kemudian jawablah pertanyaan berikut!
  1. Apakah struktur teks “Cinderela Gadis Penyabar” tersebut sudah sesuai dengan bangunan struktur teks eksemplum? Jawabanmu harus disertai alasan yang tepat! Sudah, hal ini sanggup dilihat dari urutan struktur teks tersebut yaitu orientasi^insiden^interpretasi.
  2. Pada paragraf keberapa ditemukan bangunan teks yang menggambarkan pengenalan tokoh (orientasi), bencana (insiden), dan interpretasi? Orientasi : paragraf 1, Insiden : PParagraf 2, 3, 4, 5, dan 6, Interpretasi : paragraf 7.
  3. Konjungsi apa saja yang sanggup anda kenali sebagai pengikat kepaduan antarkalimat dan antarparagraf? Oleh alasannya yaitu itu , Namun, Meskipun, Ketika, Tiba-tiba (konjungsi antar kalimat), 

Merevisi Teks “Cinderela Gadis Penyabar”
Teks “Cinderela Gadis Penyabar” di atas belum lengkap dan ideal sebagai teks eksemplum. Teks tersebut masih sanggup direvisi menjadi teks eksemplum yang urut, logis, dan sesuai dengan ciri yang menjadi bangunan teks eksemplum.
  1. Revisilah teks “Cinderela Gadis Penyabar” di atas menjadi sebuah teks eksemplum yang urut dan logis. Kamu sanggup mengolahnya dengan menghilangkan beberapa kata atau kalimat.
  2. Tempatkanlah bagian-bagian struktur teks yang menurutmu sesuai dengan bangunan teks eksemplum!
  3. Baca dan cermati kembali teks hasil revisimu, kemudian perbaiki penggunaan bahasa, termasuk ejaan, yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia! Tulislah teks hasil revisimu itu dalam format menyerupai berikut!
Beberapa revisi yang perlu dilakukan pada teks "Cinderela Gadis Penyabar" antara lain sebagai berikut.
  1. Dari segi strukturnya bekerjsama sudah urut. Namun, ada bab bencana yang rumpang yang terdapat pada paragraf kedua. Secara tiba-tiba diceritakan bahwa Cinderela bersedih alasannya yaitu dihentikan berangkat pesta di istana. Mestinya, paragraf ke dua menceritakan siapa yang mengadakan pesta dan apa tujuan diadakannya pesta tersebut.
  2. Dari segi bahasa, ada beberapa pilihan kata yang tidak sempurna Contohnya : Pada paragraf 1, Ibu tiri dan saudara tirinya mempunyai sifat marah.(harusnya diganti dengan pemarah. Kata menyikat lantai ( harusnya mengepel lantai ). Mempersiapkan (menyiapkan), Memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan jelek (dengan kejam). Sibuk bersantai ( bersanta ). Pada paragraf 2 terdapat kata: terdiam sambil menangis (menangis menyesali nasibnya ), baju yang sangat bagus (gaun yang sangat indah), sanggup diajak dansa ( diajak dansa). air mata tumpah ( menetes atau mengalir) . Pada paragraf 3 terdapat kata : sepatu beling yang sangat bagus (indah). Pada paragraf 5 terdapatkata : malam yang menakjubkan (menyenangkan), dalam ketergesa-gesaannya (karena tergesa-gesa )
  3. Terdapat kata/ kalimat yang tidak efektif : zaman dahulu kala ( zaman dahulu ), tidak pernah mengeluh dan selalu berlapang dada (tidak pernah mengeluh atau selalu berlapang dada. berlari secepat yang ia bisa (berlari cepat )
  4. Terdapat kata yang kurang dikenal ( dipakai oleh orang tertentu misanya pedesaan zaman dahulu ). Contoh : - tempayan ( daerah menyimpan air ) dan sais ( kusir )
Tugas Kelompok : Penyusunan Teks Eksemplum
Nama Kelompok :....................
Ketua                    :....................
Anggota                :....................
Hasil Kerja:
Judul                    : “Cinderela Gadis Penyabar”
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiZaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda berjulukan Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat bagus dan rajin. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela mempunyai sifat pemarah. Mereka memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan buruk kejam. Ibu tiri Cinderela suka memerintah Cinderela melaksanakan pekerjaan rumah yang berat, menyerupai menyikat mengepel lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan menyiapkan kuliner untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melaksanakan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari.
InsidenPada suatu hari Cinderela duduk menangis menyesali nasibnya. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap tinggal di rumah menyerupai perintah ibu tirinya. Cinderela semakin murung ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan menggunakan gaun yang sangat indah. Mereka berharap sanggup menjadi perempuan beruntung yang dapat diajak dansa oleh sang pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa sanggup dibendung, air mata Cinderela pun tumpah menetes. Ia pun menangis sedih.

“Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah bunyi lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin ke pesta, tapi admin ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman Ibu Peri. “Meskipun anda diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, anda selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan atau selalu lapang dada. Oleh alasannya yaitu itu, admin juga ingin melihat anda senang dan sanggup pergi ke pesta.”

Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berkembang menjadi gaun yang sangat. Ia juga memberi Cinderella sepatu beling yang sangat cantik indah. “Sekarang saatnya anda pergi, Cinderela. Namun, ingat, anda harus pulang sebelum tengah malam atau anda akan kembali menyerupai semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela berangkat ke pesta dengan gembira.

Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan menyenangkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari cepat ke luar istana secepat yang ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya Karena tergesa-gesa, salah satu sepatu kacanya tertinggal.

Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu beling yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat senang melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
InterpretasiKesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan santunan Ibu peri, ia sanggup tiba ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang balasannya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela sanggup tersenyum berkat santunan Ibu Peri yang baik.
Diolah dari sumber: http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com
Menelaah Dan Merevisi Teks Eksemplum Menelaah Dan Merevisi Teks Eksemplum Reviewed by dannz on 11:02 AM Rating: 5