Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tinggal

Instalasi listrik rumah tinggal yaitu suatu instalasi listrik yang terdapat dalam sebuah bangunan rumah tinggal, yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya. Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun semoga sanggup berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Di Indonesia dalam dunia teknik listrik hukum yaitu PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Dengan peralatan yang baik tentunya akan menjamin kelancaran arus listrik dalam rumah tinggal serta keamanan yang terjamin.

Alat-alat yang digunakan dalam instalasi rumah tinggal bermacam-macam baik brand maupun spesifikasinya. Pengenalan komponen instalasi listrik rumah tinggal sangat diharapkan untuk mengetahui fungsi masing-masing komponen tersebut dengan benar. Dengan mengenal peralatan tersebut diharapkan tidak terjadi kesalahan pemilihan peraalatan listrik instalasi. Oleh sebab itu, diharapkan pengetahuan standar kondusif bagi komponen instalasi yang akan digunakan. Disarankan untuk menentukan komponen untuk perlengkapan instalasi listrik memenuhi standar. Beberapa tanda pengenal standar yang digunakan, menyerupai Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN). Beberapa peralatan instalasi rumah tinggal anatara lain sebagai berikut.

A. Bargainser

Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal dan juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan di rumah tinggal tersebut. Ada beberapa batasan daya listrik yang dikeluarkan oleh PLN untuk pelanggan, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA dan 2.200 VA. Bargainser mempunyai 3 belahan utama.

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker), berfungsi untuk menetapkan fatwa daya listrik secara otomatis jikalau daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB bersifat on/off dan juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, seluruh fatwa listrik dalam rumah akan terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada ketika akan dilakukan perbaikan instalasi listrik di rumah.
2. Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal dalam kurun waktu tertentu dengan satuan kWh (kilowatthour). Pada bargainser, meter listrik berwujud formasi angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.
3. Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control akan makin cepat jikalau daya listrik yang digunakan juga makin besar. Sebaliknya, akan melambat jikalau daya listrik yang digunakan juga berkurang atau sedikit.

Pada jalan masuk output bargainser, biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral, dan kabel ground yang dihubungkan ke tanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.

B. Pengaman listrik

Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk menetapkan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal, menyerupai gangguan kekerabatan arus pendek atau short circuit atau korsleting. Terdapat 2 jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, menyerupai berikut.

1. Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering. Alat pengaman ini bekerja menetapkan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialiri arus listrik dengan ukuran tertentu.
2. Pengaman listrik thermos, biasa disebut MCB, merupakan alat pengaman yang akan menetapkan rangkaian listrik menurut panas.

C. Sakelar

Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau menetapkan fatwa listrik pada suatu penghantar. Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar sanggup dibedakan menjadi sakelar tegangan rendah, sakelar tegangan menengah, dan sakelar tegangan tinggi atau sangat tinggi Berdasarkan daerah dan pemasangannya, sakelar sanggup dibedakan menjadi menyerupai berikut.

1. Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam di dalam tembok
2. Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya sanggup dibedakan menurut fungsinya, yaitu.

1. Sakelar on-off, sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jikalau tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk menetapkan arus listrik tombolnya ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.
2. Sakelar push-on. Sakelar yang menghubungkan arus listrik jikalau tombolnya ditekan pada posisi on, dan akan secara otomatis menetapkan arus listrik ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis perunitnya, sakelar sanggup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. 􀀃Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah jalan masuk input yang terhubung dengan sumber listrik, serta jalan masuk output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
2. Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang mempunyai satu buah jalan masuk input yang terhubung dengan sumber arus listrik, tetapi mempunyai banyak jalan masuk output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah jalan masuk output bergantung pada jumlah tombol pada sakelar tersebut.

D. Stop kontak

Stop kontak atau biasa disebut outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai muara kekerabatan antara alat listrik dan fatwa listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, diharapkan kabel dan steker atau colokan yang akan ditancapkan pada stop kontak. Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak sanggup dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan 2 lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil
2. Stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan 2 jalan masuk AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah jalan masuk AC yang berfungsi sebagai ground. Stop kontak jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.

Berdasarkan daerah pemasangannya, dikenal 2 jenis stop kontak.

1. Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang di dalam tembok.
2. Stop kontak out bow, merupakan stop kontak yang dipasang di luar tembok atau hanya diletakkan di permukaan tembok pada ketika berfungsi sebagai stop kontak portabel.

E. Steker

Steker atau staker atau yang sering disebut colokan listrik sebab memang berupa 2 buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan fatwa listrik, ditancapkan pada jalan masuk stop kontak sehingga alat listrik tersebut sanggup digunakan. Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker mempunyai 2 jenis.

1. Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, contohnya lampu atau radio kecil dengan sumber listrik atau stop kontak.
2. Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, menyerupai lemari es, microwave, mesin cuci, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk jalan masuk ground yang berfungsi sebagai pengaman.

F. Kabel

Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik. Ada banyak sekali macam kabel sesuai dengan spesifikasinya. untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut.

1. NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/ berisi 1 kawat. Jenisnya yaitu kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya 1 lapis sehingga tidak cukup berpengaruh terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan hewan menyerupai tikus. Karena kelemahan isolasi itulah, maka dalam pemasangannya diharapkan pelapis luar dengan memakai pipa conduit dari PVC atau besi. Kable NYA umumnya digunakan pada instalasi perumahan dengan daya menengah ke bawah.
2. NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari 1, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi belahan dalam beragam. Karena isolasi rangkap inilah kabel NYM ini relatif lebih berpengaruh terhadap ukiran atau gencetan/tekanan.
3. NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2,3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan. Kabel NYY sanggup digunakan untuk instalasi bawah tanah sebab mempunyai lapisan isolator yang lebih tebal, lebih berpengaruh dari kabel NYM.
4. NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari 2 warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker sound system, lampulampu berdaya kecil hingga sedang.

Keterangan :

Kode	Arti
N	Kabel standar atau penghantar berisolasi dengan penghantar tembaga sebagai inti
Y	Selubung isolasi dari PVC pola : NYA, NYM, NYY
A	Kabel berisolasi tunggal, Contoh: NYA, NGA, NYAF

Demikian sekilas pengenalan peralatan peralatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari setiap alat merupakan klarifikasi secara umum.