Hukum ekonomi dasar menjelaskan bahwa kekerabatan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dan undangan pembeli (demand). Titik temu antara undangan dan pengadaan yaitu penetapan harga jual produk. Ketersediaan barang yang melebihi undangan pembeli akan menurunkan harga barang sedangkan ketersediaan barang yang lebih rendah daripada undangan pembeli, sanggup menjadikan harga barang menjadi tinggi. Produk kerajinan memanfatkan keterampilan tangan. Proses pengerjaan produk kerajinan membutuhkan waktu yang lama. Industri kerajinan hanya sanggup menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam rentang waktu tertentu.
Berbeda dengan industri manufaktur yang bisa menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Hal tersebut memperlihatkan peluang produk kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah terbatas atau limited edition/limited product. Produk yang unik dengan jumlah terbatas sanggup mempunyai harga jual yang tinggi.
Ada aneka macam cara yang sanggup dikembangkan bagi para wirausahawan kerajinan untuk membuatkan pandangan gres peluang usahanya, diantaranya yaitu dengan memperlihatkan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para perajin. Pengembangan pandangan gres harus dilakukan secara kontinyu dengan tujuan biar wirausahawan sanggup memenangkan persaingan. Beberapa macam pandangan gres yang sanggup dikembangkan untuk memenagkan persaingan dalam perdagangan antara lain : Pertama, pandangan gres dalam pembuatan produk kerajinan yang diminati konsumen. Kedua, pandangan gres dalam pembuatan produk kerajinan yang sanggup memenangkan persaingan. Ketiga, pandangan gres dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan. Keempat, pandangan gres yang sanggup mencegah kebosanan konsumen di dalam penggunaan produk kerajinan. Kelima, pandangan gres dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk kerajinan yang disenangi konsumen.
Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan dengan melaksanakan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui aktivitas wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).
Ada aneka macam cara yang sanggup dikembangkan bagi para wirausahawan kerajinan untuk membuatkan pandangan gres peluang usahanya, diantaranya yaitu dengan memperlihatkan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para perajin. Pengembangan pandangan gres harus dilakukan secara kontinyu dengan tujuan biar wirausahawan sanggup memenangkan persaingan. Beberapa macam pandangan gres yang sanggup dikembangkan untuk memenagkan persaingan dalam perdagangan antara lain : Pertama, pandangan gres dalam pembuatan produk kerajinan yang diminati konsumen. Kedua, pandangan gres dalam pembuatan produk kerajinan yang sanggup memenangkan persaingan. Ketiga, pandangan gres dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan. Keempat, pandangan gres yang sanggup mencegah kebosanan konsumen di dalam penggunaan produk kerajinan. Kelima, pandangan gres dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk kerajinan yang disenangi konsumen.
Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan dengan melaksanakan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui aktivitas wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).
- Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia), ketika ini biasa disebutkan dengan istilah Man Power atau Mind Power, yaitu personel atau orang-orang yang terlibat dalam wirausaha tersebut. Wirausaha yang berhasil salah satunya yaitu apabila berhasil mengelola sumber daya insan yang terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber daya insan juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif yang sanggup bermanfaat baik untuk perkembangan produk dan maupun perjuangan secara umum.
- Money sanggup dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam perjuangan tersebut. Kemampuan pengelolaan uang termasuk kemampuan mengelola laba yang diperoleh untuk pengembangan perjuangan biar menjadi lebih besar.
- Material, machine dan method terkait pribadi dengan proses produksi yang terjadi dalam perjuangan tersebut. Meterial (Bahan Baku) yaitu bahan-bahan yang akan kita proses untuk menjadi satu produk yang akan kita tawarkan. Machine (Mesin) yaitu faktor yang memilih efektifitas dan maksimalitas suatau perjuangan dalam hal produksi. Method (Metode/Cara) yang dimaksud yaitu Cara menjalankan Produksi, Cara Pemasaran, Cara Pengorganisasian,dan lain-lain. Kemampuan wirausahawan dalan mengelola produksi yang efektif dan efsien dapat menghasilkan laba wirausaha yang lebih besar.
- Market, yaitu pasar target dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha. Pengetahuan wacana pasar target menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan suatu usaha. Wirausaha dikembangkan menurut pada kebutuhan dan harapan pasar, dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset wacana pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi suatu perjuangan terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan biar sanggup memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi sanggup menghipnotis rancangan produk yang akan dibuat serta keputusan penetapan harga jual produk.
Skema Proses dalam Wirausaha Kerajinan
Pikirkan kerajinan khas yang ada di kawasan lingkungan sekitar atau kerajinan yang ada di kawasan lain di Indonesia. Terapkan Skema Proses dalam Wirausaha Kerajinan untuk pengembangan kerajinan tersebut.
No. | Proses dan Produk | Tanda Cek | Ide Hasil Diskusi | Gambar Produk Kerajinan |
---|---|---|---|---|
1. | Riset Pasar | √ | Kerajinan berbahan dasar monel banyak diminati kaum muda terutama yang berbentuk aksesori | |
2. | Hasil Riset | √ | Monel harganya yang relatif lebih rendah dari perak dan sesuai untuk dijadikan sebagai materi pembuatan perhiasan. Monel dipakai sebagai aksesoris atau perhiasan ibarat kalung, cincin, gelang | |
3. | Pengembangan Produk | √ | Bersaing dengan penemuan dengan membuat penemuan gres yang belum pernah ada sebelumnya. | |
4. | Hasil Rancangan | √ | Menciptakan produk-produk gres yang sanggup dipakai orang lain. | |
5. | Bahan | √ | Monel (baja putih) | |
6. | Peralatan | √ | Alat pemotong, amplas, kikir | |
7. | Cara Kerja | √ | Lembaran monel dibakar biar gampang dibuat menjadi bentuk kerajinan yang diinginkan ibarat cincin, giwang, kalung atau gelang. Setelah dibuat diamplas, dikikir, dan dihaluskan dengan proses smoothing sehingga didapatkan model kerajinan monel yang indah, halus, dan kuat. | |
8. | Produk | √ | Kalung Nama Monel | |
9. | Distribusi | √ | Produsen -> Sole Agent -> Sales Force -> Konsumen Akhir | |
10. | Pemasaran | √ | Kerajinan kalung monel dihargai berkisar Rp 50.000 – Rp 500.000 tiap kodinya untuk kerajinan cincin monel. | |
11. | Evaluasi | √ | Dibutuhkan desain gres yang memiliki estetika tinggi dan unik |
Kewirausahaan Produk Kerajinan
Reviewed by dannz
on
1:36 PM
Rating: