Secara teknis lukisan yakni pembubuhan pigmen atau wama dengan materi pelarut di atas permukaan bidang dasar, menyerupai pada kanvas, panel untuk menghasilkan sensasi atau delusi ruang, gerakan, tekstur, untuk mengekspresikan banyak sekali makna atau nilai subjektif, baik yang sifatnya intelektual, emosi, simbolik, relegius, dan lain-lain.
Herbert Read menyampaikan Seni lukis yakni penggunaan garis, warna, tekstur, ruang dan bentuk, shape, pada suatu permukaan, yang bertujuan membuat banyak sekali image. Image-image tersebut sanggup merupakan pengekspresian ide-ide, emosi, dan pengalaman-pengalaman.
Menurut Edmund Burke Feldman pengekspresian itu memakai (1) Unsur-unsur visual, yang terdiri dari garis, warna, bentuk, tekstur dan ruang atau gelap terang, (2) Organisasi dari unsur-unsur tersebut, yang mencakup kesatuan, keseimbangan, irama dan perbandingan ukuran.
Kritikus seni rupa Dan Suwaryono mengemukakan bahwa seni lukis mempunyai dua faktor. (1) Faktor Ideoplastis: ide, pendapat, pengalaman, emosi, fantasi, dan lain-lain. Faktor ini lebih bersifat rohaniah yang mendasari penciptaan seni lukis. (2) Faktor Fisioplastis: yang mencakup hal-hal yang menyangkut problem teknis, termasuk organisasi elemen-elemen visual menyerupai garis, warna tekstur, ruang, bentuk (shape) dengan prinsip-prinsipnya.
Elemen atau unsur yang sanggup dilihat dalam seni rupa merupakan sebuah bab yang penting dalam membuat karya seni rupa. Elemen rupa merupakan obyek material yang akan disusun biar menjadi sebuah karya seni. Unsur-unsur atau elemen tersebut diantaranya: garis, bidang, tekstur, gelap terang, warna, nada/irama (rhytme), komposisi, dominasi (center of interest), dan kesatuan.
1. Garis
Garis yakni salah satu elemen yang penting dalam seni lukis. Makin nyata, tajam dan besar lengan berkuasa garisnya, makin tepat hasil seninya. Garis sanggup diciptakan melalui (1) kontur, garis paling luar dari benda yang dilukis, (2) Batas pemisah antara dua warna atau cahaya terang dan gelap, (3) lekukan pada bidang melingkar atau memanjang lurus, (4) batas antara dua tekstur yang berlainan.
Garis sanggup menawarkan kesan gerak, ide, atau simbol. Pada karya seni lukis garis sanggup mengekspresikan suasana emosi tertentu, menyerupai perasaan bahagia, sedih, marah, teratur, kacau, bingung, dan lain sebagainya. Secara fisik garis sanggup dibentuk tebal, tipis, kasar, halus, lurus, lengkung, berombak, memanjang, pendek, putus-putus, patah-patah dan banyak lagi.
2. Warna
Peran warna dalam acara seni lukis sangat esensial, baik pada masa pra modern, masa modem, maupun masa posmodern. Pada umumnya para pelukis memanfaatkan warna untuk menyatakan gerak, jarak, tegangan, deskripsi rupa alam, naturalis, ruang, bentuk, mulut atau makna simbolik.
Ruang, space, extens or area of ground, surface etc. yakni keluasan dari suatu bidang atau permukaan. Berbeda dengan pengertian garis, ruang mempunyai dua dimensi tambahan yaitu lebar dan dalam. Ruang mempunyai gerakan arah dan ciri umum menyerupai halnya: diagonal. horisontal, bergelombang, lurus, melengkung dan lain-lainnya. Untuk memperjelas ini, maka batasan utama yakni yang paling sesuai, yaitu ruang yakni keleluasaan dari satu bidang atau permukaan yang mempunyai bentuk dua dimensional.
4. Tekstur
Tekstur yakni kualitas taktil dari suatu permukaan, nilai kesan raba atau berkaitan dengan indra peraba. Pada umumnya tekstur dipakai tidak semata-mata dari segi teknis, tetapi mengacu kepada substansi lukisan, atau mulut lukisan.
5. Bentuk
Semua karya seni rupa mempunyai bentuk, apakah realistik atau abstrak, representasional atau non representasional. Bentuk dalam pengertian seni lukis mempunyai banyak segi, ada bentuk figuratif, bentuk semi figuratif dan bentuk non figuratif. Bentuk figuratif sanggup menghasilkan bentuk imitatif yakni berupaya menggandakan segala bentuk perwujudan benda-benda alam.
Karya-karya yang dihasilkan dengan sendirinya cenderung menjadi naturalisme atau realisme. Atau kalau kehadirannya dipicu oleh kehidupan bawah sadar pencipatanya, maka sanggup pula menghasilkan karyakarya surealisme.
Bentuk semi figuratif antara lain bentuk distorsif, bentuk yang telah dirubah dari bentuk asal menjadi bentuk yang lebih estetis sesuai dengan cita rasa penciptanya.
Herbert Read menyampaikan Seni lukis yakni penggunaan garis, warna, tekstur, ruang dan bentuk, shape, pada suatu permukaan, yang bertujuan membuat banyak sekali image. Image-image tersebut sanggup merupakan pengekspresian ide-ide, emosi, dan pengalaman-pengalaman.
Menurut Edmund Burke Feldman pengekspresian itu memakai (1) Unsur-unsur visual, yang terdiri dari garis, warna, bentuk, tekstur dan ruang atau gelap terang, (2) Organisasi dari unsur-unsur tersebut, yang mencakup kesatuan, keseimbangan, irama dan perbandingan ukuran.
Kritikus seni rupa Dan Suwaryono mengemukakan bahwa seni lukis mempunyai dua faktor. (1) Faktor Ideoplastis: ide, pendapat, pengalaman, emosi, fantasi, dan lain-lain. Faktor ini lebih bersifat rohaniah yang mendasari penciptaan seni lukis. (2) Faktor Fisioplastis: yang mencakup hal-hal yang menyangkut problem teknis, termasuk organisasi elemen-elemen visual menyerupai garis, warna tekstur, ruang, bentuk (shape) dengan prinsip-prinsipnya.
Elemen atau unsur yang sanggup dilihat dalam seni rupa merupakan sebuah bab yang penting dalam membuat karya seni rupa. Elemen rupa merupakan obyek material yang akan disusun biar menjadi sebuah karya seni. Unsur-unsur atau elemen tersebut diantaranya: garis, bidang, tekstur, gelap terang, warna, nada/irama (rhytme), komposisi, dominasi (center of interest), dan kesatuan.
1. Garis
Garis yakni salah satu elemen yang penting dalam seni lukis. Makin nyata, tajam dan besar lengan berkuasa garisnya, makin tepat hasil seninya. Garis sanggup diciptakan melalui (1) kontur, garis paling luar dari benda yang dilukis, (2) Batas pemisah antara dua warna atau cahaya terang dan gelap, (3) lekukan pada bidang melingkar atau memanjang lurus, (4) batas antara dua tekstur yang berlainan.
Garis sanggup menawarkan kesan gerak, ide, atau simbol. Pada karya seni lukis garis sanggup mengekspresikan suasana emosi tertentu, menyerupai perasaan bahagia, sedih, marah, teratur, kacau, bingung, dan lain sebagainya. Secara fisik garis sanggup dibentuk tebal, tipis, kasar, halus, lurus, lengkung, berombak, memanjang, pendek, putus-putus, patah-patah dan banyak lagi.
2. Warna
Peran warna dalam acara seni lukis sangat esensial, baik pada masa pra modern, masa modem, maupun masa posmodern. Pada umumnya para pelukis memanfaatkan warna untuk menyatakan gerak, jarak, tegangan, deskripsi rupa alam, naturalis, ruang, bentuk, mulut atau makna simbolik.
- Sifat Warna. Dalam teori warna dikenal ada tiga sifat optis, optical property, yaitu: hue, value, dan saturation. Hue yakni tingkat kepekatan wama, contohnya merah, merah oranye, atau hijau, biru, biru keunguan dan seterusnya. Value yakni fenomena kecemerlangan dan kesuraman wama. Nilai rendah yakni warna yang cenderung suram atau kegelapan, sementara nilai tinggi yakni kecenderungan warna yang terang dan cemerlang. Saturation yakni intensitas nada warna untuk memperlihatkan wama-wama menyala, dan warna-warna yang suram.
- Notasi warna atau color notation, yakni sistem pembagian terstruktur mengenai atau identifikasi warna berdasarkan sifat-sifat optisnya. Dalam konteks ini dikenal Sistem Munsell, Sistem Ostwald, Sistem Plochere, dan Sistem Maxwell. Dalam bulat warna, color circle, sanggup dilihat warna primer, merah, biru, dan kuning. Warna skunder, yakni hijau, ungu, oranye, ketiganya merupakan hasil pencampuran warna primer. Warna komplementer letaknya bertolak belakang pada bulat warna.
- Warna-Warna Antara. Setelah warna primer, warna skunder, dan warna komplementer, dikenal pula warna-warna antara, intermediate color, menyerupai merah oranye, merah ungu, biru ungu, hijau biru, kuning hijau, dan oranye kuning.
- Warna Hangat dan Warna Sejuk Dari bulat wama sanggup pula ditentukan warna hangatpanas dan warna sejuk-dingin, the warm color, the cool color. Warna yang memberi dampak kehangatan yakni merah, oranye dan kuning, sementara wama hijau dan biru menawarkan dampak yang menyejukkan.
- Warna Kromatik dan Akromatik Warna kromatik, chromatic color, terdiri dan warna hitam, putih, dan abu-abu, selebihnya termasuk warna akromatik, achromatic color, menyerupai merah, biru, kuning, hijau, oranye dan seterusnya. Dalam seni lukis penggunaan warna tunggal sering diartikan sebagai warna kromatik, sementara penggunaan warna yang meriah, memakai banyak warna, disebut polychromatic.
- Warna Objek dan Warna Pigmen Warna objek yakni warna yang terkena sinar warna spektrum, yang mengenai prosedur mata pengamat yakni warna spektrum dengan panjang gelombang tertentu yang dipantulkan oleh objek pengamatan. Warna pigment atau coloring material yang berupa bubuk halus yang disatukan dengan zat pengikat, atau paint vehicle merupakan warna cat yang dikenal luas, menyerupai cat air, cat poster, cat gouache, cat tempera, cat minyak, cat akrilik, dan lain sebagainya.
Ruang, space, extens or area of ground, surface etc. yakni keluasan dari suatu bidang atau permukaan. Berbeda dengan pengertian garis, ruang mempunyai dua dimensi tambahan yaitu lebar dan dalam. Ruang mempunyai gerakan arah dan ciri umum menyerupai halnya: diagonal. horisontal, bergelombang, lurus, melengkung dan lain-lainnya. Untuk memperjelas ini, maka batasan utama yakni yang paling sesuai, yaitu ruang yakni keleluasaan dari satu bidang atau permukaan yang mempunyai bentuk dua dimensional.
4. Tekstur
Tekstur yakni kualitas taktil dari suatu permukaan, nilai kesan raba atau berkaitan dengan indra peraba. Pada umumnya tekstur dipakai tidak semata-mata dari segi teknis, tetapi mengacu kepada substansi lukisan, atau mulut lukisan.
5. Bentuk
Semua karya seni rupa mempunyai bentuk, apakah realistik atau abstrak, representasional atau non representasional. Bentuk dalam pengertian seni lukis mempunyai banyak segi, ada bentuk figuratif, bentuk semi figuratif dan bentuk non figuratif. Bentuk figuratif sanggup menghasilkan bentuk imitatif yakni berupaya menggandakan segala bentuk perwujudan benda-benda alam.
Karya-karya yang dihasilkan dengan sendirinya cenderung menjadi naturalisme atau realisme. Atau kalau kehadirannya dipicu oleh kehidupan bawah sadar pencipatanya, maka sanggup pula menghasilkan karyakarya surealisme.
Bentuk semi figuratif antara lain bentuk distorsif, bentuk yang telah dirubah dari bentuk asal menjadi bentuk yang lebih estetis sesuai dengan cita rasa penciptanya.
Unsur Visual Seni Lukis
Reviewed by dannz
on
12:56 PM
Rating: