Manusia purba tidak mengenal goresan pena dalam kebudayaannya. Periode kehidupan ini dikenal dengan zaman pra-aksara. Masa praaksara berlangsung sangat usang jauh melebihi periode kehidupan insan yang sudah mengenal tulisan. Pada zaman praaksara insan belum meninggalkan bukti-bukti tertulis. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat pada masa praaksara, kita sanggup melaksanakan penelitian terhadap benda-benda purbakala yang ditemukan, contohnya fosil dan artefak.
Manusia awal Indonesia hidup secara bertahap. kehidupan insan awal Indonesia terbagi ke dalam empat tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Pra-aksara dan Pra-sejarah
Pra-aksara ialah istilah gres untuk menggantikan istilah prasejarah. Penggunaan istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya insan dikala belum mengenal goresan pena ialah kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah ialah sejarah sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah.
Manusia awal Indonesia hidup secara bertahap. kehidupan insan awal Indonesia terbagi ke dalam empat tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Pra-aksara dan Pra-sejarah
Pra-aksara ialah istilah gres untuk menggantikan istilah prasejarah. Penggunaan istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya insan dikala belum mengenal goresan pena ialah kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah ialah sejarah sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah.
Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada acara kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang dinamakan insan sudah mempunyai sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh alasannya ialah itu, para jago mempopulerkan istilah praaksara untuk menggantikan istilah prasejarah.
Untuk mengetahui mana yang lebih sempurna istilah praaksara atau prasejarah, sesuai bidang kajian, kalau mengenai penggambaran kehidupan insan sebelum mengenal goresan pena berarti istilah pra-aksara lebih tepat, sedangkan kalau mengkaji wacana geografik bumi sebelum adanya kehidupan insan lebih tepatnya memakai istilah prasejarah.
Untuk mengetahui mana yang lebih sempurna istilah praaksara atau prasejarah, sesuai bidang kajian, kalau mengenai penggambaran kehidupan insan sebelum mengenal goresan pena berarti istilah pra-aksara lebih tepat, sedangkan kalau mengkaji wacana geografik bumi sebelum adanya kehidupan insan lebih tepatnya memakai istilah prasejarah.
Pra-aksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan huruf yang berarti tulisan. Dengan demikian zaman pra-aksara ialah masa kehidupan insan sebelum mengenal tulisan. Ada istilah yang ibarat dengan istilah pra-aksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan. Karena belum ada goresan pena maka untuk mengetahui sejarah dan hasil-hasil kebudayaan insan ialah dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang sanggup ditemukan.
Zaman pra-aksara dimulai semenjak insan ada, itulah titik dimulainya masa praaksara. Sampai kini para jago belum sanggup secara niscaya menunjuk waktu kapan mulai ada insan di muka bumi ini. Untuk menilik zaman praaksara, para sejarawan harus memakai metode penelitian ilmu arkeologi dan juga ilmu alam ibarat geologi dan biologi.
- Ilmu arkeologi ialah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, ibarat lempeng artefak, monumen, candi dan sebagainya.
- Ilmu geologi dan percabangannya, terutama yang berkenaan dengan pengkajian usia lapisan bumi.
- Biologi berkenaan dengan kajian wacana ragam hayati (biodiversitas) makhluk hidup.
Kehidupan masyarakat pra-aksara ternyata masih berlangsung hingga sekarang. Entah itu pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan wacana kekerabatan harmoni antara insan dan alam.
Misalnya saja kebiasaan bertani merambah hutan dengan metode ‘tebang kemudian bakar’ (slash and burn) untuk memenuhi kebutuhan secukupnya masih ada hingga kini. Namun, kebiasaan merambah hutan dan hidup berpindah-pindah pada masa lampau tidak menjadikan malapetaka asap yang mengganggu penerbangan domestik.
Teknologi insan modernlah yang bisa melaksanakan perambahan hutan secara besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan permukiman real estate sehingga menjadikan malapetaka kabut asap dan kerusakan lingkungan.
Teknologi insan modernlah yang bisa melaksanakan perambahan hutan secara besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan permukiman real estate sehingga menjadikan malapetaka kabut asap dan kerusakan lingkungan.
Arti Penting Pembelajaran Sejarah
Arti penting dari pembelajaran wacana sejarah kehidupan zaman pra-aksara antara lain sebagai berikut.
- Kesadaran akan asal permintaan manusia. Semakin berbudaya seseorang atau kelompok masyarakat, semakin dalam pula kesadaran kolektifnya wacana asal permintaan dan penghargaan terhadap tradisi. Bangsa yang simpel meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan simpel didikte oleh budaya mayoritas dari luar yang bukan miliknya.
- Kita bisa mencar ilmu banyak dari keberhasilan dan capaian prestasi terbaik dari pendahulu kita. Sebaliknya kita juga mencar ilmu dari kegagalan mereka yang telah menjadikan malapetaka bagi dirinya atau bagi banyak orang.
- Sebagai ilham untuk pengembangan nalar kehidupan dan sebagai peringatan. Selebihnya kecerdasan dan pikiran-pikiran kritislah yang akan menerangi kehidupan masa kini dan masa depan.
Berakhirnya Masa Pra-aksara
Zaman pra-aksara berakhir sesudah kehidupan insan mulai mengenal tulisan. Berakhirnya zaman pra-aksara masing-masing kawasan akan berbeda sebagai pola penduduk di Kepulauan Indonesia gres memasuki masa huruf sekitar periode ke-5 M.
Hal ini jauh lebih terlambat kalau dibandingkan di kawasan lain contohnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal goresan pena semenjak sekitar tahun 3000 SM. Fakta-fakta masa huruf di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan bau tanah ibarat Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur .
Hal ini jauh lebih terlambat kalau dibandingkan di kawasan lain contohnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal goresan pena semenjak sekitar tahun 3000 SM. Fakta-fakta masa huruf di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan bau tanah ibarat Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur .
Praaksara Lebih Sempurna Dibandingkan Prasejarah
Reviewed by dannz
on
4:56 AM
Rating: