Tari klasik gaya Surakarta mempunyai abjad yang khas, tari klasik semula memalsukan gerak alam semesta dan menandakan menyerupai mbanyu mili (sesuai dengan letak arah mengalirnya). Untuk mencapai tingkat gerak yang berkualitas (estetik) diharapkan suatu metode latihan tari yang efektif, di dalam istilah tari gaya Surakarta disebut Rantaya yang mencakup teladan dasar adeg, teladan dasar lumaksana, susunan kembangan atau sekaran. Filosofi tari klasik gaya Surakarta adalan memakai konsep Dewa Raja Jejer, sedang mitosnya ialah kiblat papat lima pancer.
Dasar gerak tari klasik gaya Surakarta terbagi dalam dua bagian, yaitu solah dan adeg. Dasar solah dibagi menjadi empat tingkatan, yang biasa disebut Rantaya. Rantaya ialah teladan dasar menari Jawa gaya Surakarta. Rantaya ini terdiri dari teknik tari dasar dan majemuk ragam gerak tari serta unsur-unsur gerak lain yang berfungsi untuk membentuk tubuh menjadi besar lengan berkuasa dan memantapkan perilaku sebagai penari yang baik dengan pengenalannya terhadap irama dan mencicipi gendhing sebagai iringannya.
Gerak Tari Rantaya Putra AlusNo. | Ragam Gerak | Hitungan | Uraian Gerak |
---|---|---|---|
1. | Sembahan Sila | Sembahan/nyembah yaitu gerakan memuja, kedua tangan menangkup dan diangkat di depan muka, ujung ibu jari atau ruas ibu jari erat dengan ujung hidung, jari-jari yang lurus menunjuk ke atas. Dimulai dari perilaku trapsila anoraga, duduk bersila kaki kanan di depan, tumit kanan di bawah tungkai kiri, ajudan dan kiri nekuk ngapurancang dan kedua lengan diletakkan di atas paha. Badan tegak agak ke depan (mayuk), pandangan ke depan. | |
1 – 4 | Trapsila silantaya. Udar pada tumit kanan dikeluarkan, udar asta tangan kiri diletakan di lutut kiri, ajudan diletakkan di paha kanan, tolehan mengikuti gerak tangan kiri. | ||
5 – 8 | Ngithing tangan kanan- kiri didepan dada, ngembat ke depan ditarik lagi kedua telapak tangan bertemu, nyembah di depan hidung. | ||
1 – 4 | Kedua tangan turun didepan puser | ||
5 – 8 | Udar asta, tangan kiri diletakkan di lutut kiri dan ajudan di letakkan di paha kanan. | ||
1 – 4 | Sikap sila | ||
5 – 8 | Pacak gulu, kepala digerakkan ke kanan, ke kiri kembali tegak. | ||
1 – 4 | Sikap sila | ||
5 – 8 | Jengkeng, nepak tangan kanan, kaki kiri diangkat, tungkai kanan diangkat tumit kaki kanan sebagai penyangga pantat, tungkai kiri ditekuk melintang ke kiri tumit segaris dengan lutut kanan, lutut kiri mayungi ibu jari. | ||
2. | Sembahan Jengkeng | 1 – 4 | Sikap jengkeng Sikap jengkeng ialah perilaku berlutut. Lutut kaki kanan ditaruh di lantai, lutut kiri diangkat, tubuh bertumpu pada kaki kanan, kaki kiri menapak satu baris dengan lutut kaki kanan, jari kaki kiri nylekenthing. |
5 – 8 | Nyembah menyerupai gerak sembahan di depan. | ||
1 – 4 | Turun asta di depan puser | ||
5 – 8 | Udar asta, tangan kiri diletakan di lutut kiri dan ajudan diletakkan di paha kanan. | ||
1 – 4 | Sikap jengkeng | ||
5 – 8 | Pacak gulu | ||
1 – 4 | Sikap jengkeng | ||
5 – 8 | Berdiri sabetan | ||
1 - 4 | Sabetan. Sabetan merupakan gerak penghubung dilakukan dengan dua belas hitungan. Di mulai dari perilaku tanjak kanan, hoyog ke kanan ukel tangan kanan junjungan kaki kanan di samping betis kiri, seblak sampur kiri, tolehan masih di kanan. | ||
5 – 8 | Seleh kaki kanan, panggel pacak gulu. Besut, seretan polog kaki kiri, seretan polog kaki kanan seblak sampur tangan kiri, tolehan ke kiri kembali tanjak kanan tolehan kembali ke kanan. | ||
3. | Lumaksana Dhadhap Anuraga | 1 | Lumaksana Dhadhap Anuraga ialah serangkaian gerak yang hanya melibatkan gerak kepala, tubuh dan kaki yang dilakukan secara bersamaan. Dimulai dari perilaku tanjak kanan, hoyog ke kanan. |
2 | Seretan jempol (kaki kanan diseret ke kiri, tungkai kanan di atas ibu jari. | ||
3 | Kaki kanan melurus ke depan | ||
4 | Menapak kaki kanan, perilaku tangan masih menyerupai tanjak, ajudan ke samping kanan tangan kiri trap cethik kiri. | ||
5 | Ngeneti kaki kanan | ||
6 | Kicat kaki kiri | ||
7 | Kaki kiri melurus ke depan | ||
8 | Menapak kaki kiri, tangan kiri lurus ke bawah ujung jari melekat paha kiri, ajudan mingkis di cethik kiri. | ||
1 – 2 | Ngeneti kaki kiri kicat kaki kanan (kaki kanan melintang di belang betis kaki kiri). | ||
3 – 4 | Melurus kaki kanan, terus menapak, mager timun, bergantian kanan kiri, (lumaksana ini dinamakan lumaksana laku empat, alasannya setiap melangkah dilakukan empat hitungan, dan dilakukan dengan mendhak mayungi). | ||
Besut. Besut merupakan gerak penghubung yang dilakukan dengan empat hitungan (gerak tamat dibagian sabetan | |||
4. | Lumaksana Dhadhap Impuran | Lumaksana Dhadap Impuran adalah serangkaian gerak yang melibatkan gerak kepala, badan, tangan, dan kaki akan tetapi gerakan tangan masih disederhanakan. | |
1 – 4 | Sikap dan bentuk geraknya sama menyerupai pada lumaksana dhadhap anuraga. | ||
5 – 8 | Gerak kakinya tetap sama dengan Lumaksana dhadhap anuraga, tatapi gerak tangannya yang berbeda, kaki yang maju tangannya ikut melurus (maju kaki kanan ajudan melurus kebawah, ujung jari tangan nempel di paha dan tangan kiri mingkis di cethik kiri, tolehan mengikuti kaki yang maju). Gerak ini dapat dilakukan hingga beberapa gongan, dilakukan dengan bergantian kanan kiri, juga dengan perilaku mendhak lutut mayungi atau segaris dengan ibu jari. | ||
5. | Lumaksana Nayung | Lumaksana Nayung ialah serangkaian gerak yang melibatkan gerak kepala, badan, tangan, dan kaki, dalam rangkaian gerak lumaksana nayung ini gerak tangan dan kaki sudah mulai dikembangkan. Gerak ini diawali dari perilaku tanjak kanan, kaki kanan kesamping kanan, kaki kiri serong ke kiri, tangan kiri trap cethik kiri, ajudan lurus kesamping kanan segaris cethik kanan. | |
1 | Hoyog ke kanan | ||
2 | Seretan jempol kaki kanan, pethang tangan kiri | ||
3 | Kaki kanan melurus ke depan tangan kiri trap-pranaja, kanan trap cethik | ||
4 | Menapak kaki kanan | ||
5 | Ngeneti kaki kanan | ||
6 | Gejug kaki kiri | ||
7 | Kaki kiri melurus ke depan | ||
8 | Menapak kaki kiri dengan kedua tangan pentang segaris cethik, tolehan mengikuti gerak kaki yang maju. Gerak tersebut dilakukan bergantian, kanan kiri. Setiap maju kaki kanan kedua tangan nekuk, ajudan tran cethik kanan, kiri trap pranaja. Gerak ini memakai gerak penghubung ngigel. Ngigel merupakan gerak penghubung dengan delapan hitungan dan dimulai dari irama kenong satu, maju kaki kanan. | ||
1 | Maju kaki kiri tanjak kanan | ||
2 | Kedua tangan ditarik trap puser | ||
3 - 4 | Ukel mlumah kedua tangan | ||
5 - 6 | Ukel tanggung kedua tangan | ||
7 | Seret polog kaki kanan seblak sampur tangan kiri. Kembali tanjak tancep kanan | ||
6. | Lumaksana Oklak | Lumalsana Oklak adalah serangkaian gerak yang melibatkan gerak kepala, badan, tangan, dan kaki bergerak bahu-membahu menjadi satu koordinasi gerak anggota tubuh yang kompleks. Lumaksana Oklak merupakan bentuk lumaksana laris delapan, alasannya setiap langkah dilakukan dengan delapan hitungan. Gerak ini dimulai dari tanjak kanan. | |
1 – 2 | Tangan kiri menthang ke kiri, ajudan trap puser | ||
3 – 4 | Ukel mlumah kedua tangan, seretan jempol kaki kanan (tumit di atas ibu jari kaki kiri). | ||
5 – 8 | Ukel wutuh kedua tangan di depan puser (trap puser), kaki kanan menapak maju (sikap kaki mager timun). | ||
1 – 2 | Tangan kanan menthang ke samping kanan, tangan kiri trap-puser | ||
3 – 4 | Ukel mlumah kedua tangan, seretan kaki kiri di, atas ibu jari kaki kanan (seretan jempol). | ||
5 – 8 | Ukel wutuh kedua tangan di depan puser, kaki kiri menapak maju (sikap kaki mager timun). Gerak ini dapat diulang-ulang kanan kiri, tolehan mengikuti gerak tangan. | ||
7. | Lumaksana Bambangan | Lumaksana Bambangan ialah serangkaian gerak yang melibatkan gerak kepala, badan, tangan, dan kaki. Rangkaian gerak lumaksana bambangan ini gerakan pada tangan sudah dikembangkan memakai properti yaitu sampur. Gerak lumaksana ini diawali dari perilaku tanjak kanan, kaki kanan ke samping kanan, kaki kiri serong ke kiri tumit segaris dengan ibu jari kiri, ajudan ke samping kanan, tangan kiri trap cethik kiri. | |
1 | Hoyog ke kanan | ||
2 | Seredan jempol kaki kanan. | ||
3 | Kaki kanan melurus ke depan. | ||
4 | Menapak kaki kanan | ||
5 | Ngeneti kaki kanan perilaku tangan masih sama. | ||
6 | Kicat kaki kiri | ||
7 | Melurus kaki kanan, seblak sampur tangan kiri, ajudan trap cethik | ||
8 | Menapak kaki kanan, tolehan mengikuti kaki yang melangkah, (gerak ini dapat diulang-ulang kanan kiri, setiap melangkah kiri seblak sampur). | ||
Lumaksana Bambangan selalu memakai gerak komplemen Ombak banyu. Ombak banyu merupakan gerak penghubung dengan memakai dua belas hitungan dan dimulai dari kempul isi. | |||
8. | Ombak Banyu | Ombak Banyu merupakan gerakan penghubung khusus untuk lumaksana bambangan. | |
5 – 8 | Gerak ini dimulai dari napak kaki ke kanan. Setelah kempul mundur atau maju, mundur kaki kanan, jikalau maju kaki kiri, junjung kaki kiri seblak sampur tangan kiri. | ||
1 – 4 | Napak mundur kaki kiri, tangan kiri trap cethik, ajudan menthang, junjung kaki kanan disamping betis kaki kiri, tolehan mengikuti tangan yang melurus | ||
5 – 8 | Besut menjatuhkan tanjak kanan |
Gerak Tari Rantaya Putra Alus
Reviewed by dannz
on
10:28 PM
Rating: