Coelenterata termasuk dalam phylum yang masih primitif. Hewan ini disebut juga sebagai binatang berongga. Coelon artinya rongga dan entero artinya usus. Jadi, binatang ini memakai rongga badan yang dimilikinya sebagai daerah pencernaan makanan. Beberapa pola Coelenterata antara lain yakni yaitu hydra, ubur-ubur, anemone bahari dan karang. Coelenterata/Cnidaria berkembangbiak secara generatif dengan peleburan sperma dan sel telur, sedangkan secara vegetatif dengan cara membentuk tunas. Bentuk tubuhnya terdapat dalam dua variasi yaitu polip yang menempel pada suatu substrat dan medusa yang melayang-layang di air.
1. Peranan Coelenterata bagi Kehidupan
Banyak sekali manfaat coelenterata ini dalam kehidupan. Ubur-ubur sering dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk materi masakan dan sebagai materi kosmetik. Beberapa jenis binatang Anthozoa sanggup membentuk karang yang bentuknya bervariasi dan sangat indah sehingga sanggup dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan pariwisata. Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya sanggup dipakai sebagai gelang.
Sebagian besar Coelenterata lainnya pada ekosistem bahari mempunyai tugas ekologis yang penting, seperti membentuk kerikil karang penahan gelombang. Terumbu karang yang terdiri dari spesies-spesies dari filum Porifera dan Coelenterata membentuk pemandangan yang indah di dasar laut.
Sebagian besar Coelenterata lainnya pada ekosistem bahari mempunyai tugas ekologis yang penting, seperti membentuk kerikil karang penahan gelombang. Terumbu karang yang terdiri dari spesies-spesies dari filum Porifera dan Coelenterata membentuk pemandangan yang indah di dasar laut.
Salah satu pola binatang Coelenterata yakni ubur-ubur. Tubuh binatang tersebut tidak jauh berbeda mirip kantung dengan beberapa tentakel di sekitar mulut. Pada permukaan tentakel, terdapat sel beracun (knidoblast) yang mengandung sel penyengat kecil (nematosis) yang sanggup dipakai untuk melumpuhkan mangsa sehingga beliau sanggup mempertahankan dirinya. Penyengat ini sanggup melumpuhkan organisme kecil, besar, bahkan manusia. Tentakel dengan penyengat inilah yang merupakan ciri utama dari filum ini. Secara umum ciri-ciri binatang Coelenterata yakni sebagai berikut.
- Tubuh simetri radial.
- Diploblastik (tubuh terdiri atas dua lapisan jaringan).
- Memiliki rongga badan yang dipakai sebagai usus.
- Habitat di perairan, baik perairan tawar maupun laut.
- Pencernaan masakan dengan sistem gastrovaskuler.
- Memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan sel beracun atau cnidoblast.
- Memiliki 2 tipe tubuh, yaitu:
- Tipe polip, yaitu tipe badan yang hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat tertentu.
- Tipe medusa (seperti payung ), yaitu tipe yang sanggup hidup bebas lantaran mempunyai kemampuan untuk berenang.
- Pada fase polip ini umumnya hidup secara soliter atau menyendiri, tetapi ada pula yang membentuk koloni, lantaran beliau menempel jadi tidak sanggup bergerak bebas. Polip yang membentuk koloni mempunyai beberapa macam bentuk berdasarkan fungsinya, yaitu polip untuk makan yang disebut gastozoid. Polip yang dipakai untuk pembiakan dengan menghasilkan medusa disebut gonozoid dan polip untuk pertahanan. Koloni dari beberapa bentuk polip disebut polimorfisme.
- Pada fase Medusa bentuk tubuhnya tampak mirip payung/lonceng dengan tantakel pada bab tepi yang melingkar, tampak transparan, dan berenang bebas. Di bab tengah permukaan bawahnya terdapat mulut. Bentuk badan lainnya mirip bunga mawar dan menerima julukan “mawar laut”. Fungsi dari medusa yakni untuk berkembang biak secara seksual, jadi pada fase medusa ini akan menghasilkan sperma dan ovum. Tidak semua Coelenterata mempunyai bentuk polip dan medusa, ada yang hanya mempunyai bentuk polip saja.
Seperti halnya pada Porifera, badan Coelenterata juga terdiri atas lapisan ektoderm atau lapisan luar dan endoderm atau lapisan dalam. Antara kedua lapisan tersebut terdapat rongga yang disebut sebagai mesoglea. Untuk mempertahankan diri terhadap musuhnya, pada lengan atau tentakel mempunyai kemampuan untuk menghasilkan racun. Selain itu, tentakel juga berfungsi untuk menangkap makanan.
Coelenterata bereproduksi secara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Untuk memperbanyak diri, Coelenterata berkembang biak secara aseksual dengan membentuk kuncup/tunas yang menempel pada binatang induknya, yaitu pada kakinya dan akan membesar sehingga terbentuk tentakel lalu terlepas sehingga sanggup menjadi individu baru. Ada juga yang tetap menempel pada induknya dan induknya tetap membentuk kuncup yang lain sehingga terbentuklah koloni.
Selain secara aseksual, Coelenterata sanggup juga berkembang biak secara seksual, yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot. Sperma yang telah masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula. Zigot ini sanggup berenang meninggalkan induknya dengan tujuan supaya tidak terjadi perebutan makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh membentuk individu baru.
Selain secara aseksual, Coelenterata sanggup juga berkembang biak secara seksual, yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot. Sperma yang telah masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula. Zigot ini sanggup berenang meninggalkan induknya dengan tujuan supaya tidak terjadi perebutan makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh membentuk individu baru.
5. Klasifikasi Coelenterata
Para jago taksonomi membagi Coelenterata menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
a. Hydrozoa Hydra dilengkapi dengan tentakel atau lengan yang mempunyai kegunaan untuk bergerak dan juga sekaligus untuk menangkap mangsa. Pada tentakel tersebut dilengkapi dengan nematosit, yaitu sel-sel yang sanggup menghasilkan racun untuk melumpuhkan mangsanya. Hydra berkembang biak secara vegetatif dengan tunas dan generatif dengan peleburan sperma dan ovum. Meskipun termasuk binatang monoesius (hermafrodit), binatang ini tidak bisa melaksanakan pembuahan sendiri lantaran dewasanya sel telur dan sperma yang dihasilkan tidak bersamaan, sehingga dalam fertilisasi tetap memerlukan individu yang lain. Contohnya yakni Hydra.
b. Scyphozoa
b. Scyphozoa
Bentuk badan Scyphozoa mirip mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut ubur-ubur mangkuk. Contoh binatang kelas ini yakni Aurellia aurita, berupa medusa berukuran garis tengah 7 – 10 mm, dengan pinggiran berlekuk-lekuk 8 buah. Hewan ini banyak terdapat di sepanjang pantai. Ubur-ubur mempunyai ukuran yang besar dan berbentuk medusa, binatang ini sering terdampar di pantai.
c. Anthozoa Anthozoa merupakan Coelenterata yang mempunyai bentuk badan mirip bunga. Berdasarkan asal
katanya, Anthozoa mempunyai arti bunga, sering disebut sebagai mawar bahari Kelas ini merupakan pembentuk anemon bahari atau terumbu karang yang sanggup menambah keindahan pemandangan di laut.
Kebanyakan hidup secara berkoloni yang membentuk rumah dari kapur yang sering dinamakan “karang”.
Kita seharusnya bersyukur alasannya yakni di negara kita Indonesia, berbagai keindahan alam yang sanggup dijadikan objek wisata sehingga sanggup meningkatkan taraf perekonomian penduduk di sekitar daerah wisata itu. Selain itu, bangsa kita menjadi lebih terkenal, contohnya dengan adanya Taman Laut Bunaken di Menado, Pasir Putih di Jawa Timur, dan Taman Laut di Bali.
katanya, Anthozoa mempunyai arti bunga, sering disebut sebagai mawar bahari Kelas ini merupakan pembentuk anemon bahari atau terumbu karang yang sanggup menambah keindahan pemandangan di laut.
Kebanyakan hidup secara berkoloni yang membentuk rumah dari kapur yang sering dinamakan “karang”.
Kita seharusnya bersyukur alasannya yakni di negara kita Indonesia, berbagai keindahan alam yang sanggup dijadikan objek wisata sehingga sanggup meningkatkan taraf perekonomian penduduk di sekitar daerah wisata itu. Selain itu, bangsa kita menjadi lebih terkenal, contohnya dengan adanya Taman Laut Bunaken di Menado, Pasir Putih di Jawa Timur, dan Taman Laut di Bali.
Struktur Dan Fungsi Badan Coelenterata
Reviewed by dannz
on
9:41 AM
Rating: