Kata Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthros artinya ruas atau buku atau sendi dan podos artinya kaki. Arthropoda yakni binatang yang kakinya beruas-ruas atau berbuku-buku. Di dunia ini sebagian besar binatang yang tersebar di atas bumi yakni anggota phylum Arthropoda. Golongan Arthropoda mempunyai jumlah species dan individu paling besar. Secara umum tubuh Arthropoda bersegmen dengan eksoskeleton yang keras dari senyawa protein dan chitin. Memiliki tungkai yang bersendi.Tubuh ditutupi oleh kutikula. Organ sensoris berkembang dengan baik, mencakup mata, reseptor pembau, dan antena untuk peraba.
1. Ciri-ciri Arthropoda
Tubuh Arthropoda beruas-ruas, dan terbagi atas caput atau kepala, thorax atau dada, dan abdomen atau perut. Memiliki eksoskeleton (rangka luar) yang tersusun atas zat kitin. Sistem peredaran darah terbuka, dalam darah tidak mengandung hemoglobin, sehingga darah hanya berfungsi mengedarkan sari-sari masakan dan oksigen diedarkan melalui sistem trakea. Arthropoda ada yang bernapas dengan trakea, insang, paru-paru buku, dan difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Alat ekskresi berupa tubuh malphigi dan nefridia. Reproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum). Memiliki simetri tubuh bilateral, yaitu apabila dibelah dari satu sumbu hanya menghasilkan sisi kanan dan sisi kiri.
Perkembangbiakan Arthropoda Reproduksi binatang ini dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan melaksanakan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh binatang jantan) dan paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis alat kelamin binatang ini sudah terpisah.
Arthtropoda mempunyai sistem sirkulasi terbuka, cairan tubuh yang disebut hemolimfa didorong oleh suatu jantung, masuk ke ruang sinus yang mengelilingi jaringan dan organ. Terdapat organ khusus untuk pertukaran gas, menyerupai spesies akuatik yang bernafas dengan sejenis insang tipis dan berbulu. Pada Arthropoda terrestrial memakai trakea untuk pertukaran gas.
2. Klasifikasi Arthropoda
Hewan ini dikelompokkan atas Crustaceae (udang-udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea (labah-labah), dan Myriapoda (kaki seribu). Berikut info mengenai keempat kelompok binatang tersebut.
Ciri-ciri Crustaceae
Crustaceae berasal dari kata crusta yang berarti berkulit keras. Tubuh terbagi atas 2 bagian, yaitu sefalotoraks (kepala, dada) dan abdomen (perut). Tubuh dilindungi oleh eksoskeleton (karapaks) yang tersusun dari zat kitin. Udang mempunyai 5 pasang kaki di sefalotoraks dan 5 pasang kaki pada abdomen, sepasang kaki pertama yang mempunyai bentuk menyerupai capit, disebut keliped yang dipakai untuk mempertahankan diri dan memegang mangsa. Empat pasang kaki berikutnya yakni kaki yang dipakai untuk berjalan, disebut juga pereipoda, 5 pasang kaki yang terletak pada belahan perut dipakai untuk berenang atau biasa disebut sebagai pleopoda. Habitat di perairan, baik air tawar ataupun air laut.
Crustaceae merupakan binatang omnivora, makanannya berupa flora ataupun hewan-hewan kecil yang ada di perairan. Memiliki sistem peredaran darah terbuka, jadi darah yang beredar dalam tubuhnya tidak melalui pembuluh melainkan eksklusif beredar ke dalam rongga-rongga yang ada dalam tubuhnya. Pada belahan kepala terdapat dua pasang antena. Sepasang antena pendek dilengkapi dengan stigma atau bintik mata yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang, serta sepasang antena panjang sebagai indra peraba yang dilengkapi dengan statolit yang berfungsi untuk keseimbangan tubuh waktu berada di perairan.
- Entomostraca merupakan Crustaceae tingkat rendah (zooplankton). Dibagi dalam 4 kelas: Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, dan Cirripedia
- Malacostraca merupakan Crustaceae tingkat tinggi. Dibagi dalam 3 kelas : Isopoda, Stomatopoda, dan Decapoda Contohnya yakni udang, kepiting, lobster, dan rajungan.
Tubuh Myriapoda tersusun atas caput (kepala) dan abdomen (perut) (tak punya dada). Tubuh terdiri dari 10 – 200 ruas dan tiap ruas terdapat 1 pasang kaki sehingga disebut binatang berkaki seribu. Respirasi dengan trakea yang bermuara pada spirakel yang ada di belahan sisi kanan dan kiri sepanjang tubuhnya. Sistem saraf tangga tali dengan sepasang ganglion sebagai otaknya. Myriapoda terbagi menjadi 2 ordo, yaitu:
1) Chilopoda
Hewan ini tergolong binatang pemangsa (predator), makanannya yakni cacing dan serangga. Setiap ruas tubuh mempunyai sepasang kaki. Chilopoda merupakan binatang yang beracun yang sanggup mematikan mangsanya dengan racun yang dimiliki tersebut. Contohnya Scolopendra subspinipes (lipan).
Ciri-ciri dan struktur tubuh
2) DiplopodaCiri-ciri dan struktur tubuh
- Tubuhnya pipih dorso ventral
- Panjangnya sanggup mencapai 30 cm
- Terdiri dari 15 hingga 173 segment, masing-masing dilengkapi dengan exkremitas kecuali dua segment yang terakhir dan satu segment tepat dibelakang caput
- Antennae panjang, terdiri dari 12 segment atau lebih
- Pada belahan kepala terdapat sepasang mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun
- Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya
- Alat pencernaan makanannya sudah tepat artinya dari ekspresi hingga anus. Alat eksresi berupa dua buah akses malphigi
- Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
- Alat reproduksi dilengkapi dengan beberapa kelenjar embel-embel telur-telur berkembang tepat hingga menetas di luar tubuh
Diplopoda berasal dari kata di=dua dan podos=kaki. Kaprikornus Diplopoda yakni kelas binatang yang mempunyai dua pasang kaki. Berbeda dengan Chilopoda, jikalau pada Diplopoda setiap ruas pada tubuhnya mempunyai 2 pasang kaki. Termasuk detritivor, yaitu binatang pemakan sisa-sisa sampah. Contohnya yakni Julus teristris (luwing). Apabila binatang ini dalam keadaan ancaman atau merasa terganggu akan menggulung badannya untuk mempertahankan diri.
Ciri-ciri umum dari kelas diplopoda ialah:
Ciri-ciri umum dari kelas diplopoda ialah:
- Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring sanggup (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
- Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal.
- Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung flora yang telah membusuk.
- Respirasi dengan trachea yang tidak bercabang.
- Alat ekresi berupa dua buah akses malphigi.
C. Arachnoidea
Tubuh Arachnoidea terdiri dari sefalotoraks (kepala dada menyatu) dan abdomen (perut). Pada belahan dorsal tubuhnya mempunyai perisai karapaks yang tersusun atas zat kitin. Hewan ini mempunyai 4 pasang kaki yang terdapat di dada yang dipergunakan untuk berjalan. Di belahan kepala mempunyai 2 pasang alat mulut, yaitu sepasang alat sengat (chelicera) yang dipergunakan untuk melumpuhkan mangsa dan alat capit (pedipalpus) yang dipergunakan untuk memegang mangsanya.
Respirasi dengan paru-paru buku, pada belahan ventral tubuhnya terdapat lubang atau pori-pori yang merupakan muara dari paru-paru buku. Sistem peredaran darah yang dimiliki yakni sistem peredaran darah terbuka sebab darah mengalir tanpa melewati pembuluh darah. Arachnoidea juga mempunyai sistem saraf tangga tali. Alat ekskresi yang dimiliki berupa tubuh malphigi. Khusus pada ordo Arachnida, pada tempat posterior terdapat dua lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya jaring disebut sebagai spineret. Klasifikasi Arachnoidea:
Respirasi dengan paru-paru buku, pada belahan ventral tubuhnya terdapat lubang atau pori-pori yang merupakan muara dari paru-paru buku. Sistem peredaran darah yang dimiliki yakni sistem peredaran darah terbuka sebab darah mengalir tanpa melewati pembuluh darah. Arachnoidea juga mempunyai sistem saraf tangga tali. Alat ekskresi yang dimiliki berupa tubuh malphigi. Khusus pada ordo Arachnida, pada tempat posterior terdapat dua lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya jaring disebut sebagai spineret. Klasifikasi Arachnoidea:
- Scorpionida, contoh: kalajengking.
- Arachnida, contoh: labah-labah.
- Acarina, contoh: caplak, tungau.
D. Hexapoda (Insecta)
Insecta merupakan kelompok binatang yang mempunyai jumlah anggota paling banyak dan tempat persebarannya sangatlah luas, hampir di semua tempat serangga sanggup hidup atau disebut juga mempunyai sifat kosmopolit. Tubuh tersusun atas caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Perut terdiri 11 segmen, pada segmen ke-9 dan 10 terdapat alat kelamin, yaitu ovopositor yang dipergunakan untuk meletakkan telur. Respirasi dengan trakea, sistem trakea yang ada pada tubuhnya bermuara pada pori-pori kecil yang ada di kanan kiri sistem tubuhnya atau disebut sebagai spirakel. Sistem peredaran darah terbuka dan alat ekskresi berupa tubuh malphigi. Contoh binatang ini yakni belalang. Pada kepala belalang yang terdiri atas enam segmen terdapat alat-alat sebagai berikut:
- Mata, pada belalang mempunyai 2 macam mata, yaitu mata tunggal (oselus) dan mata beragam (facet).
- Antena, berkhasiat sebagai alat indra pembau.
- Mulut, dipergunakan untuk makan.
Darah belalang tidak berwarna merah sebab dalam darahnya tidak mengandung hemoglobin, namun darahnya berwarna hijau kebiruan sebab dalam darahnya mengandung hemosianin. Oleh sebab itu, darah belalang tidak berfungsi untuk mengedarkan oksigen tapi untuk mengedarkan sari-sari makanan. Oksigen dalam tubuhnya diedarkan oleh sistem trakea. Dalam proses pertumbuhan menuju kedewasaannya, serangga mengalami proses perubahan wujud dari telur hingga menjadi binatang cukup umur atau disebut sebagai metamorfosis. Metamorfosis ada 2 macam, yaitu:
- Metamorfosis tepat : Telur →larva (ulat) →pupa (kepompong)→ imago (hewan dewasa). Contoh binatang yang mengalami metamorfosis tepat antara lain lebah dan kupu-kupu.
- Metamorfosis tak tepat : Telur → nimfa (hewan muda) →imago (dewasa). Contoh binatang mengalami metamorfosis tidak tepat antara lain belalang dan jangkrik.
- Tipe orthopteran: mandibula keras, menggigit dan mengunyah, teladan belalang.
- Tipe hemipteran: punya 4 alat penusuk (stilet), teladan kutu busuk dan wereng.
- Tipe anopluran: punya 3 stilet, menusuk dan mengisap, teladan kutu pengisap darah.
- Tipe dipteran: ekspresi untuk menusuk dan menjilat, teladan nyamuk dan lalat.
- Tipe hymenopteran: pengisap, teladan lebah.
- Tipe lepidopteran: ekspresi menyerupai belalai untuk mengisap, teladan kupu-kupu.
Klasifikasi Insecta
- Apterygota, yaitu serangga yang tidak mempunyai adminp, contohnya yakni kutu buku (Lepisma).
- Pterygota, yaitu serangga yang mempunyai adminp. Pterygota dibagi menjadi 10 ordo, yaitu:
- Odonata, teladan capung. Memiliki 2 pasang adminp tidak dilipat, adminp depan dan belakang hampir sama, tipe ekspresi pengunyah dan penggigit, metamorfosis tidak sempurna.
- Orthoptera, teladan belalang sembah (Stagmomantis), orong-orong (Grylotalpa), jangkrik (Acheta domestica). Mempunyai 2 pasang adminp lurus, adminp depan tebal, tipe ekspresi penggigit, mengalami metamorfosis tak sempurna.
- Isoptera, contohnya yakni rayap dan laron. Semua adminpnya sama, tipe ekspresi penggigit, metamorfosis tak sempurna.
- Hemiptera, contohnya yakni walang sangit dan kutu busuk. Mempunyai 2 pasang adminp, adminp depan tebal, adminp belakang tipis, metamorfosis tak sempurna, tipe ekspresi penusuk dan pengisap.
- Homoptera, contohnya yakni kutu daun dan kutu kepala. Memiliki 2 pasang adminp, adminp depan lebih keras dibandingkan adminp belakang, tipe ekspresi penusuk dan pengisap, metamorfosis tak sempurna
- Coleoptera, contohnya yakni kepik, kumbang kelapa. Memiliki 2 pasang adminp depan tebal menyerupai perisai, adminp belakang tipis, tipe ekspresi penggigit, metamorfosis sempurna.
- Lepidoptera, contohnya yakni kupu-kupu. Memiliki 2 pasang adminp yang bersisik warna-warni, tipe ekspresi pengisap, metamorfosis sempurna.
- Diptera, contohnya yakni nyamuk dan lalat rumah. Memiliki satu pasang adminp tipis, tipe ekspresi penusuk dan penjilat, metamorfosis sempurna.
- Siphonoptera, contohnya yakni kutu anjing. Tidak mempunyai adminp, tubuhnya pipih lateral, berkaki pendek dan berpengaruh untuk melompat. Bermata tunggal, tipe ekspresi menusuk dan menghisap, metamorfosis sempurna.
- Hymenoptera, contohnya yakni lebah madu (Apis cerana) dan semut. Memiliki 2 pasang adminp yang berupa selaput tipis, tipe ekspresi penggigit, metamorfosis sempurna.
Kelas Insecta yang penting diketahui bagi dunia pengendalian hama permukiman antara lain yakni ordo Dictyoptera atau Blattodea (lipas), ordo Diptera (lalat dan nyamuk), ordo Hymenoptera (semut, tawon, lebah), ordo Siphonaptera (pinjal), ordo Phthiraptera (subordo Mallophaga atau kutu penggigit dan subordo Anoplura atau kutu penghisap), ordo Rhynchophthirina, ordo Hemiptera, ordo), ordo Coleoptera (kumbang), dan ordo Psocoptera. Adapun kelas Arachnida yang penting diketahui antara lain ordo Parasitiformes (contohnya caplak) dan Acariformes (contohnya tungau).
Arhropoda yang mempunyai arti penting bagi manusia. Di antaranya dipakai sebagai materi masakan sumber protein dengan nilai ekonomi tinggi, menyerupai golongan udang. Banyak diantaranya juga merupakan hama pertanian dan vektor banyak sekali penyakit pada manusia, terutama dari golongan serangga. Lebah sebagai penghasil madu dan membantu penyerbukan, Ulat sutra penghasil serat sutra, predator hama (membantu membasmi serangga).
Namun ada pula serangga yang merugikan contohnya saja wereng yang merupakan hama tumbuhan padi, kumbang kelapa yang merupakan hama tumbuhan kelapa, nyamuk sanggup membuatkan beberapa macam penyakit, dan kutu busuk dan kutu kepala yang menghisap darah.
Namun ada pula serangga yang merugikan contohnya saja wereng yang merupakan hama tumbuhan padi, kumbang kelapa yang merupakan hama tumbuhan kelapa, nyamuk sanggup membuatkan beberapa macam penyakit, dan kutu busuk dan kutu kepala yang menghisap darah.
Struktur Dan Fungsi Badan Arthropoda
Reviewed by dannz
on
5:41 AM
Rating: