Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin, sesuai dengan bentuk tubuhnya yang beruas-ruas dan memanjang. Anggota filum ini yakni cacing tanah. Cacing tanah sebagai anggota Annelida sanggup digunakan untuk memberi citra struktur umum dari filum ini. Tubuh cacing tanah mempunyai selom bersepta (bersekat), tetapi kanal pencernaan, pembuluh saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu. Sistem pencernaan terdiri atas: faring, esophagus, tembolok, empedal, dan usus halus. Habitat cacing ini pada tanah yang lembap, dan air. Ada yang hidup bebas dan ada juga yang hidup sebagai parasit.
1. Ciri-ciri Annelida Golongan cacing ini mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. Jika diamati, cacing tersebut sudah mempunyai rongga sejati disebut triplobastik selomata. Bentuk tubuhnya bersegmen-segmen dilapisi oleh kutikula, tersusun oleh gelang kecil yang dibatasi dengan sekat berbentuk menyerupai cincin atau gelang. Jika cacing ini dipotong menjadi dua kepingan yang sama, maka bentuk tubuhnya simetri bilateral. Secara umum ciri-ciri Annelida antara lain sebagai berikut.
- Bentuk gilig dan bersegmen.
- Tiap segmen mengandung alat pengeluaran, reproduksi, saraf.
- Tiap segmen yang sama disebut metameri.
- Sistem saraf tangga tali.
- Sistem sirkulasi terbuka (darah beredar melalui pembuluh darah yang tidak seluruhnya terhubung).
Pada cacing yang sudah dewasa akan terjadi penebalan epidermis yang disebut klitelum. Alat ini sanggup digunakan untuk kopulasi dan akan menghasilkan kelenjar-kelenjar yang membentuk lapisan lendir sangat besar lengan berkuasa untuk membentuk kokon, yaitu tempat/ wadah telur yang telah dibuahi.
Meskipun Annelida ini bersifat hemaprodit, tetapi pada ketika terjadinya pembuahan harus dilakukan pada dua individu dengan saling memperlihatkan sperma yang disimpan dalam reseptakulum seminis. Setelah final terjadinya perkawinan, maka kokon akan lepas dan berisi butir-butir telur yang telah dibuahi.
3. Struktur Tubuh Annelida
Annelida termasuk binatang yang mempunyai lapisan badan triploblastik euselomata. Euselomata artinya sudah terdapat selom sejati, sistem peredaran darahnya berupa sistem sirkulasi terbuka, mempunyai sistem saraf tangga tali. Tubuh binatang ini mempunyai segmen dan setiap segmen tersebut (disebut metameri) mempunyai sistem saraf, pencernaan, reproduksi serta mempunyai sistem ekskresi.
4. Klasifikasi Annelida
Permukaan badan cacing ini akan menyerupai terasa duri/rambut halus disebut seta. Seta ini berguna untuk bergerak. Dengan dasar ada tidaknya seta, maka filum ini dibagi menjadi kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Poly artinya banyak dan chaeta artinya rambut, jadi pada badan cacing ini berbagai dijumpai rambut. Kulitnya dilapisi oleh kutikula, mempunyai sistem saraf tangga tali dengan sentra sarafnya yakni ganglion. Cacing ini sebagian besar hidup di laut. Contoh spesies cacing ini yakni Nereis virens (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo), dan Lysidice oele (cacing palolo).
Tiap segmen badan polychaeta dilengkapi dengan parapodia, yaitu semacam kaki yang terdapat pada sisi kanan dan kiri tubuhnya. Kepala sanggup terlihat terang dan bermata. Anggota species cacing jenis ini paling banyak di antara cacing yang lain. Habitat berada di laut. Pada cacing ini, alat kelamin cacing jantan dan betina sudah sanggup dibedakan, larvanya bersilia, dan sanggup bergerak bebas yang disebut dengan trokopor. Pada ketika ekspresi dominan kawin, kepingan badan tertentu membentuk gonad. Pembuahan sanggup terjadi di luar tubuh
Tiap segmen badan polychaeta dilengkapi dengan parapodia, yaitu semacam kaki yang terdapat pada sisi kanan dan kiri tubuhnya. Kepala sanggup terlihat terang dan bermata. Anggota species cacing jenis ini paling banyak di antara cacing yang lain. Habitat berada di laut. Pada cacing ini, alat kelamin cacing jantan dan betina sudah sanggup dibedakan, larvanya bersilia, dan sanggup bergerak bebas yang disebut dengan trokopor. Pada ketika ekspresi dominan kawin, kepingan badan tertentu membentuk gonad. Pembuahan sanggup terjadi di luar tubuh
b. Olygochaeta
Cacing ini mempunyai chaeta atau rambut yang jumlahnya sedikit. Cacing ini banyak hidup di darat ataupun perairan tawar. Bersifat hermafrodit, sehingga di dalam tubuhnya sanggup dijumpai ovarium dan testis. Pada beberapa segmen badan cacing ini epidermisnya mengalami penebalan, disebut klitellum. Pada waktu reproduksi pada kepingan klitellum akan mengeluarkan kokon. Kokon inilah yang nantinya akan menetas menjadi individu baru. Respirasi dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Contoh: cacing tanah (Pheretima, Lumbricus terrestris).
Makanan cacing ini yakni zat-zat organik. Setelah zat-zat sisa organik dimakan cacing, selanjutnya dicerna di dalam usus yang dibantu oleh enzim selulose. Jika cacing mengeluarkan feses, maka akan dikeluarkan di permukaan tanah. Feses tersebut masih banyak mengandung kalium fosfor dan nitrogen sehingga tanah di permukaan menjadi subur, selain itu, cacing tanah ini banyak menciptakan lubang di dalam tanah sehingga pada tempat tinggalnya terdapat aerasi/pertukaran udara berjalan dengan baik.
Makanan cacing ini yakni zat-zat organik. Setelah zat-zat sisa organik dimakan cacing, selanjutnya dicerna di dalam usus yang dibantu oleh enzim selulose. Jika cacing mengeluarkan feses, maka akan dikeluarkan di permukaan tanah. Feses tersebut masih banyak mengandung kalium fosfor dan nitrogen sehingga tanah di permukaan menjadi subur, selain itu, cacing tanah ini banyak menciptakan lubang di dalam tanah sehingga pada tempat tinggalnya terdapat aerasi/pertukaran udara berjalan dengan baik.
c. Hirudinea
Cacing ini termasuk cacing pengisap darah. Adapun yang termasuk dalam kelas ini yakni lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemadipsa javanica). Lintah biasanya hidup di kawasan yang lembap, sebelum mengisap darah, lintah akan menyuntikkan zat anastesi atau bius ke dalam badan korbannya. Lintah juga sanggup menghasilkan zat antikoagulan (zat anti pembeku darah), yang disebut hirudin. Adanya zat antikoagulan tersebut menjadikan darah korban yang diisap tidak akan membeku. Lintah mempunyai dua alat pengisap yang terletak di kepingan anterior dan posterior.
Sebagian besar Hirudinea yakni binatang ektoparasit pada permukaan badan inangnya. Inangnya yakni vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea benalu hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil menyerupai siput. Hewan ini tidak mempunyai parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Bentuk badan lintah ini pipih, bersegmen, mempunyai warna kecokelatan, dan bersifat hemaprodit. Pada ekspresi dominan kawin, klitelum akan keluar. Setelah terjadi perkawinan, alat tersebut mensekresikan kokon untuk menyimpan telur dan sperma.
Kokon diletakkan pada substrat dan sedikit dibenamkan dalam lumpur. Ada pula lintah yang mengerami telurnya. Setelah menetas, bawah umur lintah tetap melekat pada induknya sampai beberapa hari. Lintah terpelajar balig cukup akal sehabis berumur 3 – 5 tahun. Untuk sanggup mencegah biar kita tidak digigit atau ketika kita sedang digigit yakni dengan memperlihatkan air tembakau atau garam, sanggup pula badan diolesi dengan balsem atau minyak kayu putih.
5. Manfaat Annelida
Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida yang telah diketahui menghuni habitat laut, air tawar dan tanah yang lembab. Beberapa manfaat dari Annelida bagi kehidupan antara lain sebagai berikut.
- Annelida yang hidup di tanah, berperan penting dalam memperbaiki struktur tanah untuk pertanian dan mengembalikan mineral yang penting untuk menjaga kesuburan tanah. Beberapa teladan kelas Oligochaeta yang penting yakni Pheretima (cacing tanah) yang bisa menghancurkan sampah dan membantu proses sirkulasi materi organik di tanah serta sebagai masakan sumber protein bagi ternak.
- Cacing wawo dan cacing palolo merupakan cacing yang yummy dimakan dan mempunyai kandungan protein yang tinggi. Cacing ini banyak dijumpai di wilayah perairan kepulauan Maluku serta Fiji negara Jepang. Contoh lainnya yakni Perichaeta (cacing hutan), Tubifex (cacing air), Lumbricus rubellus yang banyak diternakkan orang alasannya yakni berguna untuk mengobati penyakit tifus, ekstraknya sebagai minuman kesehatan dan materi kosmetik.
- Salah satu species, yaitu Tubifex sp. sanggup digunakan sebagai “indikator pencemaran air yang berat” cacing ini hidup di got, sungai, dan parit yang terkotori materi organik biasanya air tersebut berwarna merah. Makanan cacing ini yakni zat-zat organik dalam air tersebut. Jadi, jikalau tidak ada zat organik dalam air tersebut, maka cacing ini tidak sanggup hidup. Dengan demikian apabila dalam suatu kejadian terdapat banyak cacing Tubifex, maka perairan di kawasan itu telah tercemar
Struktur Dan Fungsi Bab Badan Annelida
Reviewed by dannz
on
9:41 PM
Rating: