Interaksi sosial yakni kekerabatan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok satu dengan kelompok lainnya. Banyaknya kebutuhan hidup insan mendorong individu satu bergaul dengan individu yang lain. Dalam pergaulan antarindividu, setiap individu melaksanakan tindakan tertentu semoga kebutuhan hidupnya terpenuhi. Hal ini merupakan bukti bahwa individu membutuhkan keberadaan individu yang lain. Oleh lantaran itu, mereka menjalin kekerabatan baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Hubungan antarindividu mendorong dinamika kehidupan masyarakat. Proses tersebut menghasilkan kajian sosiologi ihwal interaksi sosial. Hubungan sosial antarmanusia terjalin dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup bersama. Dalam kekerabatan itu satu sama lain saling memengaruhi.
1. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin ibarat dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989), syarat terjadinya interaksi sosial berupa adanya kontak sosial dan komunikasi.
Proses komunikasi terjadi pada ketika kontak sosial berlangsung. Orang yang memberikan pesan disebut komunikator, sedangkan orang yang mendapatkan pesan disebut komunikan.
2. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
3. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Karp dan Yoels ibarat dikutip oleh Kamanto Sunarto (2000) mengemukakan bahwa untuk sanggup berinteraksi, seseorang perlu memiliki gosip mengenai orang yang berada di hadapannya. Orang mencari gosip mengenai orang yang dihadapinya dengan mengamati ciri fisik yang diwarisi semenjak lahir, ibarat jenis kelamin, usia, ras, serta penampilan atau daya tarik fisik, penampilan busana, dan percakapan'
4. Faktor-Faktor yang Mendasari Berlangsungnya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto (1989), interaksi sosial berlangsung dengan didasari oleh beberapa faktor berikut.
Hubungan antarindividu mendorong dinamika kehidupan masyarakat. Proses tersebut menghasilkan kajian sosiologi ihwal interaksi sosial. Hubungan sosial antarmanusia terjalin dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup bersama. Dalam kekerabatan itu satu sama lain saling memengaruhi.
1. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin ibarat dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989), syarat terjadinya interaksi sosial berupa adanya kontak sosial dan komunikasi.
- Kontak sosial mengacu pada kekerabatan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung, ibarat sentuhan, percakapan, maupun tatap muka sebagai wujud agresi dan reaksi. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan ketika ini telah memungkinkan terjadinya kontak sosial secara tidak langsung. Pihak-pihak yang saling berafiliasi memakai seperangkat alat ketika mengadakan kontak sosial.
- Komunikasi merujuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara eksklusif maupun melalui alat bantu semoga orang lain memperlihatkan tanggapan atau respons tertentu. Komunikasi muncul sesudah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi komunikasi).
Proses komunikasi terjadi pada ketika kontak sosial berlangsung. Orang yang memberikan pesan disebut komunikator, sedangkan orang yang mendapatkan pesan disebut komunikan.
2. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
- Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
- Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
- Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
- Dilaksanakan melalui suatu teladan sistem sosial tertentu
3. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Karp dan Yoels ibarat dikutip oleh Kamanto Sunarto (2000) mengemukakan bahwa untuk sanggup berinteraksi, seseorang perlu memiliki gosip mengenai orang yang berada di hadapannya. Orang mencari gosip mengenai orang yang dihadapinya dengan mengamati ciri fisik yang diwarisi semenjak lahir, ibarat jenis kelamin, usia, ras, serta penampilan atau daya tarik fisik, penampilan busana, dan percakapan'
- Usia. Terdapat perbedaan sikap dan perbuatan individu ketika berinteraksi dengan orang yang dianggap lebih tua, ibarat kakek, nenek, ayah, ibu, paman, atau bibi. Perbedaan itu tampak ketika dibandingkan dengan sikap dan perbuatan individu ketika berinteraksi dengan orang yang sebaya atau dengan orang yang lebih muda.
- Jenis kelamin sangat memengaruhi interaksi. Jika kita berinteraksi dengan orang yang jenis kelaminnya tidak terang (waria), sering kita mengalami kebingungan untuk menyapanya. Untuk menghindari kesulitan interaksi itu, orang lebih menentukan untuk tidak berinteraksi.
- Penampilan Fisik. Orang yang berpenampilan fisik menarik akan lebih gampang bergaul. Hal ini disebabkan lantaran banyak orang yang merasa senang berinteraksi dengannya. Sedangkan orang yang berpenampilan fisik tidak menarik sering mengalami kesulitan dalam pergaulan.
- Penampilan Berbusana. Pakaian yang kita kenakan memengaruhi interaksi yang kita lakukan. Jika kita masuk ke perkantoran dengan berpakaian formal tentu berbeda ketika dengan kaus tanpa kerah dan celana jin dalam hal perlakuannya.
- Percakapan. Kata-kata yang diucapkan oleh seseorang juga memengaruhi dalam berinteraksi. Ungkapan-ungkapan yang diucapkan dalam percakapan biasanya berfungsi untuk memperlihatkan status orang yang berbicara. Dia berharap lawan interaksinya mengetahui bahwa beliau berkuasa, kaya, atau memiliki prestise.
4. Faktor-Faktor yang Mendasari Berlangsungnya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto (1989), interaksi sosial berlangsung dengan didasari oleh beberapa faktor berikut.
- Imitasi yakni tindakan atau perjuangan untuk menggandakan tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Suatu pihak yang melaksanakan imitasi akan menggandakan sama persis tindakan yang dilakukan oleh pihak yang diimitasi. Dia tidak berpikir panjang ihwal tujuan peniruannya. Dalam imitasi, peniruan sanggup berwujud penampilan, sikap, tingkah laku, dan gaya hidup pihak yang ditiru.
- Sugesti yakni kontribusi efek pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, memiliki efek besar, atau populer dalam masyarakat. Contoh sugesti salah satunya yakni obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap niscaya manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul jawaban harga obat yang mahal dan pemanis produk luar negeri.
- Identifikasi yakni kecenderungan atau harapan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi menimbulkan terjadinya efek yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi lantaran identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar. Misalnya, sikap para pengidola Iwan Fals. Mereka mengagumi Iwan Fals antara lain lantaran keberanian Iwan menyuarakan kritik lewat lagu kepada penguasa.
- Simpati yakni suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu forum formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati yakni pada peringatan ulang tahun, pada ketika lulus ujian, atau pada ketika mencapai suatu prestasi.
- Empati yakni kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seperti ikut mencicipi apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut ibarat rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir ibarat dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap tenggang rasa lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh tenggang rasa yakni ketika kita turut mencicipi tenggang rasa terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.
Pengertian Syarat Dan Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Reviewed by dannz
on
6:04 AM
Rating: