Pengertian Dan Jenis Kelompok Sosial

Kebutuhan hidup insan sanggup dipenuhi hanya dengan mengandalkan kemampuan dirinya sendiri. Sering kali kebutuhan hidup tersebut harus diusahakan secara gotong royong dengan warga masyarakat yang lain. Interaksi sosial yang terjalin melahirkan banyak sekali bentuk kelompok, forum sosial, dan organisasi sosial.

Realitas insan sebagai makhluk sosial (zoon politicon) tampak dari kenyataan bahwa tidak ada insan yang sanggup hidup sendirian. Hal ini disebabkan lantaran kemampuan insan yang serba terbatas. Agar tetap bertahan hidup, insan harus bekerja sama dengan orang lain.

1. Pengertian Kelompok
Suatu kelompok tidak hanya terdiri atas sejumlah orang saja, tetapi mereka juga memiliki ikatan mental. Kelompok dimaknai insan sebagai daerah berlindung dan sarana mendapat rasa aman.
Apabila individu merasa aman, beliau akan bisa bertindak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sekumpulan orang sanggup disebut sebagai kelompok apabila memenuhi tiga alasan sebagai berikut.
  • Alasan pertama, lantaran setiap anggota kelompok menyadari bahwa beliau merupakan cuilan dari kelompok bersangkutan. Dalam suatu kelompok terdapat korelasi timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya. Hal ini menjadi konsekuensi logis dari adanya kesadaran tersebut. Karena merasa satu bagian, setiap anggota kelompok berinteraksi dengan anggota yang lain.
  • Alasan kedua, ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok. Mereka berinteraksi lebih lekat lantaran adanya suatu kesamaan pengalaman atau lantaran berhadapan dengan duduk kasus yang sama. Tujuannya, semoga mereka semua sanggup mengatasi permasalahan yang dihadapi. 
  • Alasan ketiga, lantaran kumpulan orang itu berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku. Para anggota kelompok berusaha mengatakan pola sikap tertentu sesuai kaidah yang mereka patuhi.

Individu membentuk kelompok menurut pada tiga hal berikut.
  • Pertama, adanya doktrin bersama akan perlunya pengelompokan dan tujuan. 
  • Kedua, impian yang dihayati anggota kelompok. 
  • Ketiga, ideologi yang mengikat semua anggota. Kesamaan fatwa di antara beberapa orang mendorong mereka mengelompok semoga mereka nyaman dalam berinteraksi.

Para sosiolog telah melaksanakan pembagian terstruktur mengenai banyak sekali kelompok sosial yang ada dalam masyarakat. Hasil pengkajian itu menghasilkan beberapa konsep, ibarat in group dan out group, formal group dan informal group, serta membership group dan reference group.
  1. In-Group yaitu kelompok social yang individu-individunya mengidentifikasikan dirinya dengan kelompoknya. Dalam mengatakan In-Group-nya dalam kehidupan sehari-hari diungkapkan dengan kalimat : kelompok admin, group admin, dsb.
  2. Out-Group yaitu kelompok social yang oleh individu-individu diartikan sebagai musuh kelompoknya atau lawan In-Group. Out-Group sering sering diungkapkan dengan istilah : kelompok mereka, group mereka, kelas mereka, dsb.
  3. Formal group yaitu kelompok yang memiliki peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur korelasi antar sesamanya. Kriteria rumusan organisasi formal group merupakan keberadaan tata cara untuk memobilisasikan dan mengoordinasikan usaha-usaha demi tercapainya tujuan menurut bagian-bagian organisasi yang bersifat khusus.
  4. Informal Group yaitu kelompok-kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi yang tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk lantaran pertemuan-pertemuan yang berulangkali menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama. 
  5. Membership group yaitu suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Batas-batas fisik yang digunakan untuk memilih keanggotaan seseorang tidak sanggup ditentukan secara mutlak. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan keadaan. Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam kelompok tadi sehingga adakalanya seorang anggota tidak begitu sering berkumpul dengan kelompok tersebut walaupun secara resmi beliau belum keluar dari kelompok itu.
  6. Reference group yaitu kelompok sosial yang menjadi pola seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Misalnya, seseorang yang ingin sekali menjadi anggota TNI, tetapi gagal memenuhi persyaratan untuk memasuki forum pendidikan militer. Namun, ia bertingkah laris layaknya seorang perwira Tentara Nasional Indonesia meskipun beliau bukan anggota TNI.

2. Gemeinschaft dan Gesselschaft
Konsep paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies.  Ferdinand Tonnies ibarat dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989) yang mengklasifikasi kelompok sosial menjadi dua, yaitu gemeinschaft dan gesselschaft.

a. Gemeinschaft
Pengertian paguyuban yaitu suatu bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh korelasi batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal. Dasar korelasi tersebut yaitu rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Bentuk paguyuban terutama akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya.

Gemeinschaft memiliki tiga ciri, yaitu intimate, private, dan exclusive.
  • Pengertian intimate menunjuk pada suatu korelasi menyeluruh di antara anggota kelompok yang mesra sekali. 
  • Private artinya korelasi bersifat pribadi, khusus untuk orang-orang. 
  • Exclusive artinya korelasi tersebut hanyalah untuk kita saja dan tidak untuk orang-orang lain di luar kita. 
Di dalam setiap masyarakat selalu sanggup dijumpai salah satu di antara tiga tipe paguyuban berikut.
  • Paguyuban lantaran ikatan darah (gemeinschaft by blood), yaitu gemeinschaft atau paguyuban yang merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Misalnya keluarga dan kelompok kekerabatan.
  • Paguyuban lantaran daerah (gemeinschaft of place), yaitu suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan daerah tinggal sehingga sanggup saling tolong-menolong. Misalnya kelompok arisan, rukun tetangga.
  • Paguyuban lantaran jiwa pikiran (gemeinschaft of mind), yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang walaupun tidak memiliki korelasi darah ataupun daerah tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka memiliki jiwa, pikiran, dan ideologi yang sama. Ikatan pada paguyuban ini biasanya tidak sekuat paguyuban lantaran darah atau keturunan.

b. Gesselschaft
Patembayan (gesellschaft) yaitu ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis ibarat sebuah mesin. Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam korelasi perjanjian yang bersifat timbal balik. Misalnya, ikatan perjanjian kerja, birokrasi dalam suatu kantor, perjanjian dagang, dan sebagainya.

Orang menjadi anggota gesselschaft lantaran beliau memiliki kepentingan- kepentingan secara rasional. Dengan demikian, kepentingan individual berada di atas kepentingan hidup bersama.Gesselschaft bersifat aneh dan semu. Misalnya, kelompok orang yang sedang menyaksikan konser Siti Nurhaliza atau Iwan Fals. Hadirin tidak merasa harus saling kenal. Mereka pun tidak harus terus berkumpul sesudah konser selesai.

3. Kerumunan dan Publik
Selain kelompok sosial yang teratur, juga terdapat kelompok sosial yang relatif tidak teratur. Kelompok itu berupa kerumunan (crowd) dan publik.
  1. Kerumunan yaitu sekelompok individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu daerah pada waktu yang bersamaan. Ukuran utama adanya kerumunan yaitu kehadiran orang-orang secara fisik. Sedikit banyaknya jumlah kerumunan yaitu sejauh mata sanggup melihat dan selama telingan sanggup mendengarkannya. Kerumunan tersebut segera berakhir sesudah orang-orangnya bubar. Oleh lantaran itu, kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara (temporer).
  2. Publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak eksklusif melalui alat-alat komunikasi, ibarat pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, televisi, film, dan sebagainya. Alat penghubung semacam ini lebih memungkinkan suatu publik memiliki pengikut-pengikut yang lebih luas dan lebih besar. Akan tetapi, lantaran jumlahnya yang sangat besar, tidak ada sentra perhatian yang tajam sehingga kesatuan juga tidak ada.
Pengertian Dan Jenis Kelompok Sosial Pengertian Dan Jenis Kelompok Sosial Reviewed by dannz on 5:04 AM Rating: 5